Anda di halaman 1dari 5

KEBIJAKAN PENGERTIAN

REVOLUSI HIJAU Revolusi Hijau merupakan sebuah upaya modernisasi


sistem dan budaya pertanian di negara-negara
berkembang, khususnya di Amerika Latin dan Asia. Melalui
Revolusi Hijau, petani dikenalkan dengan penggunaan
pupuk buatan, pestisida, bibit unggul, peralatan pertanian
modern dan sistem budidaya pertanian yang baru.

REPELITA 1 Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah


satuan perencanaan yang dibuat oleh pemerintah Orde
Baru di Indonesia yang dilaksanakan selama 30 tahun masa
jabatan Soeharto. Program ini menerapkan pembangunan
terpusat untuk ekonomi makro yang ada di Indonesia.
sasaran yang hendak dicapai dalam Repelita I ialah
sandang, pangan, perbaikan prasarana, perumahan rakyat,
perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.

REPELITA 4 Pada Repelita IV, Presiden Soeharto berfokus pada


sektor pertanian untuk menetapkan swasembada pangan
dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin sendiri.

Selama Repelita IV, industri logam dasar dan mesin yang


merupakan industri berskala besar dikembangkan untuk
menyiapkan pembangunan sektor industri.

PANCA USAHA Panca Usaha Tani adalah sebuah program yang dilakukan
TANI oleh Pemerintahan masa Orde Baru untuk mendidik para
petani agar dapat memperoleh produksi secara maksimal.
Panca Usaha Tani meliputi pemilihan bibit unggul,
pengolahan tanah yang baik, pemupukan yang tepat,
pengendalian hama dan penyakit tanaman, dan pengairan
atau irigasi yang baik
KELUARGA Program Keluarga Berencana (atau yang sering disebut
BERENCANA dengan istilah “Program KB” saja) adalah sebuah program
kependudukan (demografi) yang digagas dan berlangsung
pada periode Indonesia era orde baru. Pemerintah
menyarankan bahwa sebuah keluarga ideal cukup memiliki
2 anak saja.
PERISTIWA Peristiwa Malari merupakan singkatan dari malapetaka 15
MALARI Januari 1974. Peristiwa Malari adalah demonstrasi
mahasiswa yang berujung kerusuhan besar yang terjadi
pada 15 Januari 1974. Latar belakang peristiwa ini adalah
kedatangan perdana enteri Jepang yaitu Kakuei Tanaka.
Pada masa itu, beberapa kelompok masyarakat terutama
mahasiswa sudah protes kepada pemerintah terkait
investasi asing terutama dari Jepang yang jumlahnya
begitu dan dianggap sebagai bentuk penjajahan
(imperialisme) gaya baru.
KABINET AMPERA Tugas utama Kabinet Ampera adalah menciptakan
stabilitas ekonomi dan stabilitas politik, atau dikenal
dengan nama Dwidarma Kabinet Ampera. abinet Ampera I
adalah Kabinet yang diumumkan pada 25 Juli 1966 dan
bertugas mulai tanggal 28 Juli 1966 sampai dengan 14
Oktober 1967. Kabinet ini diumumkan langsung oleh
Letjen Soeharto sebagai Ketua Presidium Kabinet atas
persetujuan Presiden Soekarno.
Trilogi Pembangunan adalah wacana pembangunan nasional
TRILOGI yang dicanangkan oleh pemerintahan orde baru di
PEMBANGUNAN Indonesia sebagai landasan penentuan kebijakan politik,
ekonomi, dan sosial dalam melaksanakan pembangunan
negara.
REPELITA 3 Repelita III dimulai tanggal 1 April 1979. Masih sama
seperti Repelita I dan II, dalam Repelita III
pembangunan yang dilakukan berlandaskan pada Trilogi
Pembangunan dengan tekanan pada segi pemerataan.

Selama program berjalan sampai 31 Maret 1984, Repelita


III secara keseluruhan berhasil mencapai tujuannya.
Pemasaran komoditas perdagangan yang semula ke Eropa
dan Amerika Serikat dapat diperluas hingga ke kawasan
Asia dan Asia Pasifik.

REPELITA 2 Repelita II dimulai tanggal 1 April 1974. Target utama


yang ingin dicapai dalam Repelita II adalah:
1. Tersedianya pangan dan sandang yang serba cukup
dengan mutu yang bertambah baik dan terbeli oleh
masyarakat umum
2. Tersedianya bahan-bahan perumahan dan fasilitas-
fasilitas lain yang diperlukan, terutama untuk
kepentingan rakyat banyak
3. Keadaan prasarana yang makin meluas dan
sempurna
4. Keadaan kesejahteraan rakyat yang lebih baik dan
lebih merata
5. Meluasnya kesempatan kerja
Intensifikasi pertanian yang merupakan pengolahan lahan
INTENSIFIKASI pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk
PERTANIAN meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan
berbagai sarana.
EKSTENSIFIKASI Ekstensifikasi pertanian bertujuan  mengatasi
PERTANIAN kekurangan lahan produktif pertanian. Penambahan
lahan diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi. 

Pemerintah biasanya membuat program ekstensifikasi


pertanian yang bisa dilaksanakan oleh para petani.
Namun program tersebut juga bisa dilakukan secara
mandiri tetapi masih dengan pengawasan dari
pemerintah.
P-4 (PEDOMAN Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
PENGHAYATAN Pancasila (disingkat P4) atau Eka Prasetya
DAN PENGAMALAN Pancakarsa adalah sebuah panduan tentang
PANCASILA) pengamalan Pancasila dalam kehidupan bernegara
semasa Orde Baru.

Panduan P4 dibentuk dengan Ketetapan MPR Nomor


II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa, yang
menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir
pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan
Pancasila.

Produk hukum ini tidak berlaku lagi karena Ketetapan MPR


No. II/MPR/1978 telah dicabut dengan Ketetapan MPR
No. XVIII/MPR/1998 dan termasuk dalam kelompok
Ketetapan MPR yang sudah bersifat final atau selesai
dilaksanakan menurut Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.
BERSATUNYA Pada awalnya Timor Timur bukanlah bagian dari Negara
TIMOR-TIMOR Kesatuan Republik Indonesia. Untuk merebut wilayah
Timor Timur ke Indonesia, pemerintah Orde Baru
mencanangkan operasi militer bernama Operasi Seroja.
Pemerintah Indonesia menerima integrasi Timor Timur
untuk menjadi bagian NKRI pada tanggal 17 Juli 1976.
Namun, Timor Timur dan NKRI terikat sejarah hingga 30
Agustus 1999.

Sejak 17 Juli 1976, Timor Timur atau Timor Leste resmi


“bergabung” dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Sejarah mencatat, proses integrasi Timtim
didahului dengan rangkaian invasi militer oleh rezim Orde
Baru dan disebut-sebut mendapat dukungan dari
pemerintah Amerika Serikat (AS).
PEMBENTUKAN Peristiwa 8 Agustus 1967 menjadi sejarah yang diingat
ASEAN
hingga kini sebagai hari di mana ASEAN dibentuk. ASEAN
yang merupakan singkatan dari Association of Southeast
Asian Nations adalah organisasi internasional yang didirikan
oleh pemerintah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand pada tahun 1967 untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya dan
untuk mendukung perdamaian dan keamanan di Asia
Tenggara.
Di tahun-tahun selanjutnya negara-negara lainnya turut
bergabung seperti Brunei yang bergabung pada tahun 1984,
diikuti oleh Vietnam pada tahun 1995, Laos dan Myanmar
pada tahun 1997, dan Kamboja pada tahun 1999.

NORMALISASI Normalisasi hubungan Indonesia–Malaysia tersebut


HUBUNGAN berhasil dicapai dengan ditandatangani Jakarta Accord
INDONESIA- pada tanggal 11 Agustus 1966. Persetujuan normalisasi
MALAYSIA hubungan Indonesia–Malaysia merupakan hasil perundingan
di Bangkok (29 Mei–1 Juni 1966). Perundingan dilakukan
Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Malaysia,
Tun Abdul Razak dan Menteri Utama/Menteri Luar
Negeri Indonesia, Adam Malik. Perundingan telah
menghasilkan persetujuan yang dikenal sebagai
Persetujuan Bangkok.
PEMERINTAHAN Sistem pemerintahan sentralistik lebih menekankan peran
SENTRALISTIK pemerintah pusat dalam menentukan arah dan semua
aspek dalam pembangunan Indonesia. Sistem yang
sentralistik tersebut pada awalnya berkontribusi pada
keberhasilan proses pembangunan di Indonesia. Berbagai
indikator pembangunan seperti angka pertumbuhan
ekonomi, angka pendapatan perkapita, nilai ekspor, dan
hasil pembangunan infrastruktur menunjukkan kinerja
yang bagus.
DWI FUNGSI ABRI Dwi Fungsi ABRI memiliki arti bahwa ABRI memiliki dua
fungsi yaitu, fungsi sebagai kekuatan militer Indonesia
dan fungsi sebagai pemegang kekuasaan dan pengatur
negara.

Kebijakan Dwifungsi ABRI berlaku pada masa


pemerintahan Orde Baru. Dalam buku Pejuang dan
Prajurit: Konsepsi dan Implementasi Dwifungsi ABRI
(1984) karya Arifin Tambunan dan kawan-kawan, pada
masa Orde Baru ABRI berperan ganda sebagai penggerak
dan penstabil kehidupan berbangsa dan bernegara.
PENYEDERHANAAN Penyederhanaan atau penggabungan (fusi) partai pada
PARTAI POLITIK tahun 1973 merupakan kebijakan Presiden Soeharto untuk
menciptakan stabilitas politik kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Kebijakan ini dinggap menjadi syarat utama dalam


mencapai pembangunan ekonomi Indonesia. Mengapa
demikian? Orde Baru diharapkan tidak lagi berorientasi
pada Ideologi serta politik, tetapi pada program ekonomi. 
PEMILU 1971 Sejarah mencatat, Pemilu 1971 adalah pemilu pertama di
rezim Orde Baru. Berbeda dengan Pemilu 1955, Pemilu
1971 terkesan sebagai pesta demokrasi yang bersifat
semu.

Pemilu 1971 sebenarnya menjadi peluang terbaik untuk


mewujudkan kehidupan negara demokratis setelah Pemilu
1955, terlebih pasca-terjadinya Gerakan 30 September
(G30S) 1965 yang menjadi awal keruntuhan rezim Orde
Lama pimpinan Sukarno.

Anda mungkin juga menyukai