Anda di halaman 1dari 16

INDONESIA MASA ORDE

BARU (1966-1998)
SOEHARTO
PRESIDEN KE 2 REPUBLIK
INDONESIA
Latar belakang lahirnya orde baru
 Orde Baru merupakan istilah untuk
menyebutkan masa kepemimpinan Presiden
Soeharto sejak taun 1966 hingga Mei 1998.Masa
Orde Baru bercirikan kuat, terpusat, dan
pembangunan negara.Istilah lain menyebutkan
Orde Baru adalah istilah yang umum digunakan
untuk menamai suatu tatanan pemerintahan
negara ( rezim politik) Republik Indonesia yang
berkuasa sejak Maret 1966 hingga Mei 1998.
Latar belakang lahirnya Orde Baru
  di latar belakangi oleh runtuhnya Orde Lama,
tepatnya ketika saat runtuhnya kekuasaan
Soekarno di gantikan oleh Soeharto.Keadaan
keamanan negara yang dalam keadaan tidak
kondusifTerlebih dengan adanya peristiwa
pemberontakan G30SHal tersebut
menyebabkan Presiden Soekarno memberikan
mandat kepada Soeharto untuk melakukan
kegiatan pengaman di Indonesia melalui Surat
Perintah Sebelas Maret atau Supersemar.
Pokok pikiran dalam supersemar

Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu, untuk


terjaminnya keamanan dan ketertiban serta kestabilan
jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi. Serta
menjamin keselamatan pribadi dan kewibawan pimpinan
presiden/ panglima tertinggi/ pemimpin besar Revolusi/
mandataris MPRS demi keutuhan Bangsa dan Negara
Republik Indonesia.Mengadakan koordinasi pelaksanaan
perintah dengan panglima-panglima lain dengan sebaik-
baiknya.Supaya melaporkan segala sesuatu yang
bersangkutan dalam tugas dan tanggung jawabnya seperti
tersebut.
SUPERSEMAR
 Surat keputusan Presiden No
Surat keputusan Presiden No. 1/3/1966, tanggal 12
Maret 1966 atas nama Presiden/ Panglima Tertinggi
ABRI/Mandataris MPRS/ PBRMembubarkan PKI
beserta ormas-ormasnya dan menyatakannya
sebagai parta terlarang terhitung sejak 12 Maret
1966Mengamankan menteri yang terlibat ataupun
mendukung G30S (di antaranya Dr. Subandrio dan
Chaerul Saleh)Memurnikan MPRS dan lembaga
negara lainnya dari unsur PKI, dan menempatkan
peranan lembaga-lembaga itu sesuai dengan UUD
1945.
Kronologi lahirnya orde baru

 30 September 1965 terjadinya pemberontakan G30S


 11 Maret Letjen Soeharto menerima Supersemar dari
presiden Soekarno untuk melakukan pengamanan
 12 Maret dengan memegang Supersemar, Soeharto
mengumumkan pembubaran PKI dan menyatakannya
sebagai organisasi terlarang. Melalui sidang MPRS,
Soeharto ditunjuk sebagai penjabat presiden sampai
terpilihnya presiden oleh MPR hasil pemilu
 12 Maret Jenderal Soeharto dilantik menjadi Presiden
Indonesia kedua sekaligus manjadi tonggak masa awal
lahirnya era Orde Baru.
Pembangunan Nasional Masa Orde Baru

 Presiden Soeharto mendapatkan julukan sebagai


bapak pembangunan Indonesia
 Tujuan pembangunan nasional tersebut adalah
terciptanya masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945Pedoman
pembangunannya adalah Trilogi Pembangunan
 Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat IndonesiaPertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi Stabilitas nasional yang sehat
dan dinamis
REPELITA
 Pelita I Dilaksanakan pada 1 April 1969
hingga 31 Maret 1974
Tujuan Pelita I adalah meningkatkan taraf
hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-
dasar bagi pembangunan selanjutnyaSasaran
Pelita I adalah Pangan, Sandang, Perbaikan
Prasarana, Peumahan Rakyat, Perluasan
Lapangan Kerja, dan Kesejahteraan Rohani.
Peristiwa Malari terjadi pada tanggal 15
Januari 1974
Pelita II (1 April 1974-31 Maret 1979)
 Sasaran utamanya adalah tersedianya pangan,
sandang, perumahan, sarana dan prasarana,
menyejahterakan rakyat dan memperluas
kesempatan kerjaPelaksanaan Pelita II cukup
berhasil dalam bidang Ekonomi.
Pelita III (1 April 1979-31 Maret1984)
 Masih berdasarkan pada Trilogi Pembangunan, yang
masih menonjol pada segi pemerataan yang dikenal
Delapan Jalur
1. Pemerataan kebutuhan pokok rakyat.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan.
3. Pembagian pendapatan.
4. Kesempatan kerja.
5. Berpartisipasi dalam pembangunan
6. Kesempatan berusaha
7. Penyebaran pembangunan
8. Memperoleh keadilan
Pelita IV (1 April 1984- 31 Maret 1989)

 Titik beratnya adalah menuju pada


swasembada pangan dan meningkatkan
industri yang dapat menghasilkan mesin
industri sendiri. Pada 1980 terjadi resesi yang
berpengaruh terhadap perekonomian
Indonesia sehingga pemerintah mengeluarkan
kebijakan dalam bidang perekonomian
Pelita V (1 April 1989-31 Maret 1994)
 Titik beratnya pada sektor pertanian dan
industri.
 Indonesia memiliki kondisi perekonomian
yang cukup baik
 Peningkatan ekspor lebih baik dibandingkan
sebelumnya
Pelita V (1 April 1994-31 Maret 1999)
 Titik beratnya sektor ekonomi yang berkaitan
dengan industri dan pertanian, serta
pembangunan dan perbaikan kualitas sumber
daya manusia sebagai pendukungnya.
Pada periode ini terjadi krisis moneter yang
melanda kawasan Asia Tenggara termasuk
Indonesia
Kondisi Politik Orde Baru
 Kembali Menjadi Anggota PBBNormalisasi Hubungan
dengan Negara Lain

 Ditunjuknya Adam Malik sebagai ketua Majelis Umum


PBB 1974
Memulihkan hubungan dengan negara seperti India,
Thailand, Australia dan negara-negara lainDitunjuknya
Adam Malik sebagai ketua Majelis Umum PBB
1974Kembalinya Indonesia di sambut baik oleh negara-
negara Asia lain dan bahkan PBB sendiri. Disadari karena
banyak manfaat yang di dapatkan ketika menjadi anggota
PBB. Kembali pada 28 September 1966 Kembali Menjadi
Anggota PBB
Kondisi Politik Orde Baru

 Pemulihan hubungan dengan Singapura melalui perantara


Dubes Pakistan untuk MyanmarPada tanggal 2 Juni 1966
Indonesia menyampaikan nota atas pengakuan Republik
Singapura
 Menjalin hubungan Diplomatik dengan Singapura
 Normalisasi hubungan dengan Malaysia Dengan
perundingan Bangkok 29 Mei- 1 Juni 1966Pada tanggal 11
Agustus 1966 di tandatangani pemulihan hubungan di
Jakarta
 Pada tanggal 1 Oktober 1967 pemerintah RI membekukan
hubungan Diplomatik dengan RRC Pada 30 Oktober 1967
Indonesia secara resmi menutup kedutaan Besar di Peking

Anda mungkin juga menyukai