Anda di halaman 1dari 9

Pemerintahan Susilo Bambang

Yudhoyono Periode Ke -2
Anggota 1. novita Kusuma Arini (23100132
Kelompok 2. Desmita azzahra 23100136)
Pada pemilu 2009, Dr. H. Susilo
Bambang Yudhoyono terpilih kembali
Biografi Pemerintahan menjadi presiden Republik Indonesia untuk
Susilo Bambang periode kedua tahun 2009-2014 dengan
didampingi wakil presiden Prof. Dr.
Yudhoyono
Boediono, M.Ec.
Periode Ke-2 Dilantik pada tanggal 20 Oktober
2009 dan dibubarkan pada tanggal 20
Oktober 2014
Kebijakan pada masa pemerintahan SBY periode 2

1. Kebijakan Politik

a. Terbentuknya strategi kemitraan-kemitraan dengan negara-negara lain seperti Jepang, Cina,


India, dll
b. Bersifat paragmatis kreatif dan optimis
c. Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia internasional. Indonesia
membangun kepercayaan pada dunia internasional dalam konsep trust, yang berprinsip pada unity,
harmony, security, leadership, dan prosperity.
2. Kebijakan Sosial

a. Pemerintah tidak lagi mencanangkan transmigrasi


b. Dibuat Undang-Undang mengenai pornografi dan pornoaksi

Undang-Undang (UU) Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

Dilaksanakan Oleh (Peraturan Pelaksana) :

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 40

Tahun 2011, dan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2012


c. Adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial
3. Kebijakan Budaya

Presiden SBY menggagas World Culture Forum di Bali pada tahun


2013 untuk meningkatkan peran Indonesia dalam diplomasi kebudayaan di
dunia internasional. Forum tersebut menghasilkan 'Bali Promise' yang
menyerukan pada negara/pemerintah di dunia untuk berkomitmen agar
mengintegrasikan budaya dalam agenda pembangunan yang Berkelanjutan
pasca 2015.
PERBEDAAN KABINET INDONESIA BERSATU I DENGAN
Untuk Susunan Kabinet Indonesia Bersatu IIIdibentuk pada tanggal 21 Oktober 2004 dan masa
baktinya berakhir pada tanggal 20 Oktober 2009. Dengan jumlah menteri sebanyak 34 yang terdiri
dari 3 menteri koordinator, 21 menteri umum, dan 10 menteri negara, serta masih ada pejabat
setingkat menteri sebanyak 4 menteri dan 9 partai anggota. Kabinet Indonesia Bersatu I mengalami 2
kali perombakan yaitu pada tanggal 7 Desember 2005 dan pada tanggal 9 Mei 2007.
Sedangkan Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21
Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik
pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang mendapatkan kursi di DPR (Partai
Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses
pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional. Dengan jumlah menteri
sebanyak 34 menteri dan 17 wakil menteri yang terdiri dari 3 menteri koordinator dan 31 menteri
umum. Serta pejabat setingkat menteri sebanyak 4 menteri dan 6 partai anggota. Pada 19 Mei 2010,
Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden
SBY mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam
kabinet dan beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet. Pada tanggal 13 Juni 2012,
Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Kesehatan karena pejabat sebelumnya
mengundurkan diri.
Perbedaan selanjutnya dapat dilihat dari segi proses penyusunannya.
Apabila Susunan Kabinet Indonesia Bersatu I SBY hanya memanggil calon-calon anggota kabinet
ke kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan
serta penandatanganan pakta integritas dan kontrak politik tetapi dalam Susunan Kabinet Indonesia
Bersatu II mengalami tambahan yaitu adanya tes kesehatan sebagai salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi oleh para calon. Tes kesehatan dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto. Proses pemanggilan dan
tes kesehatan berlangsung pada 17-21 Oktober 2009.
Undang-Undang yang dikeluarkan pada masa pemerintahan SBY periode 2
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014
Tentang Kesehatan Jiwa
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 (menggantikan UU No. 19 Tahun 2002)
Tentang Hak Cipta
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014
Tentang Perasuransian
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi

Anda mungkin juga menyukai