Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK

4:
ADIRA ZASKHIA
PUTRI AFIFAH
SYAHIRA
DIA AYU
SETIAWATI DWI
GUSTIANI NABILA
KUSTIWI TRI
WULAN SARI
YOSELFI CINTA
YULANDRI

MASA PEMERINTAHAN
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Sekilas tentang
SBY

Kebijakan di bidang politik dan


ekonomi

Kebijakan di bidang keamanan

Penganta Kebijakan di bidang


pendidikan

r Kebijakan di bidang kesehatan dan sosial

Kelebihan dan kekurangan masa


pemerintahan SBY
Jendral TNI
Prof.Dr.Dr.H.Susilo
Bambang Yudhono, M.A.
Lahir di Pacitan pada tanggal 9 September 1949,dikenal dengan istilah SBY
merupakan Presiden Indonesia keenam yang menjabat sejak 20 Oktober
2004 sampai 2014. Ia merupakan Presiden pertama di masa Reformasi yang
terpilih melalui pemilihan umum secara langsung. SBY bersama Wakil
Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004.[1][2]
Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan
kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil
Presiden Boediono. Sejak era Reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono
merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa
kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode
kedua.
Kebijakan di bidang
politik
PEMBENTUKAN KABINET BERSATU
Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan berakhir pada tahun
2009 merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Pada 5 Desember 2005,
Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan
setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden
melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.

PEMBENTUKAN KABINET BERSATU II


Pada periode kepemimpinannya yang kedua, SBY membentuk Kabinet
Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia
pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden
Boediono. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden
SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya.Pada 19 Mei 2010,
Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal
18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan perombakan Kabinet
Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam kabinet dan
beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.
Kebijakan di bidang
politik
Menganut Trias
Politika
Trias Politika adalah konsep pemerintahan yang banyak dipakai di
berbagai negara. Konsepnya adalah kekuasaan di suatu negara
tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik
melainkan harus terpisah di lembaga- lembaga negara yang
berbeda, yaitu Legislatif, Eksekutif, Yudikatif. Konsep Trias
Politika masa pemerintahan SBY berusaha menempatkan
posisinya berdasarkan prinsip struktural Sistem Politik Indonesia,
yakni berdasarkan kedaulatan rakyat. Dimana rakyat bisa memilih
secara langsung calon wakil rakyat melalui Pemilu untuk memilih
anggota dewan legislaif, dan Pilpres untuk pemilihan elit
eksekutif, sekalipun untuk elit yudikatif, pemilihannya masih
dilakukan oleh DPR dengan pertimbangan presiden.
Kebijakan di bidang
politik
Di Indonesia sendiri, selama masa pemerintahan SBY di tahun
2004-2009, sistem kepartaian mengalami perubahan yang
signifikan, dimana partai politik bebas untuk didirikan asalkan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, serta
tidak menyimpang dari hakikat pancasila secara universal.
Masyarakat Indonesia pun dapat memilih calon wakil rakyat
pilihan mereka secara langsung, hal tersebut tentu menunjukan
apresiasi negara terhadap hak dasar bangsa secara universal
dalam konteks pembentukan negara yang demokratis.
Kebijakan di bidang
politik 1
Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan
negara- negara lain (Jepang, China, India, dil).

Ciri Ciri Politik 2


Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap
perubahan- perubahan domestik dan perubahan-perubahan

Luar Negri Masa yang terjadi di luarnegeri (internasional).

Pemerintahan 3
Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia
mencoba menjalin hubungan dengan siapa saja (baik negara,

SBY organisasi internasional, ataupun perusahaan multinasional) yang


bersedia membantu Indonesia dan menguntungkan pihak
Indonesia.
Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap
4
dunia Internasional, Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST
adalah unity. harmony, security, leadership, prosperity.
Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST inilah yang menjadi
sasaran politik luar negeri Indonesiadi tahun 2008 dan
selanjutnya.
Kebijakan di bidang
politik
Politik pencitraan
Politik pencitraan merupakan salah satu senjata
gumpalt yang digunakan paru pemimpin negara
untuk mengambil hati rakyatnya. Dalam konteks
internal, politik pencitraan SWY dilakukan dengan
menggakan kapabilitas internalnya, konteks
internal disini berkaitan dengan sikap bijak, halem,
dan legowo yang ditunjukan Presiden SBY kepada
masyarakat, dimana hal tersebut tentunya dapat
beringlikasi terhadap penarikat rasa simpatik
masyarakat itu sendiri
Kebijakan di bidang ekonomi
Kondisi perekonomian pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi
sepanjang 2008 hingga 2009. Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap
perkembangan sektor eksternal perekonomian Indonesia. Kinerja ekspor nonmigas Indonesia yang pada
triwulan IV-2009 mencatat pertumbuhan cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17 persen dan masih berlanjut
pada Januari 2010.Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan
pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara.
•Tingkat Inflasi 2004-2009 (Naik)
Selama 4 tahun pemerintahan, Demokrat yang terus mendukung SBY tidak mampu mengendalikan harga barang
dan jasa sesuai dengan janji yang tertuang dalam kampanye dan RPM yakni rata-rata mengalami inflasi 5.4%
(2004-2009) atau 4.9% (2004-2008). Fakta yang terjadi adalah harga barang dan jasa meroket dengan tingkat
inflasi rata-rata 10.3% selama periode 2004-2008. Kenaikan harga barang dan jasa melebihi 200% dari target
semula.
•J umlah Penduduk Miskin
Berkurangnya persentase penduduk tergolong miskin dari 16,6 persen pada tahun 2004 menjadi 8.2 persen pada
tahun 2009 dan berkurangnya pengangguran terbuka dari 9,5 persen pada tahun 2003 menjadi 5,1 persen pada
tahun 2009. Berdasarkan catatan koalisi, utang pemerintah sampai Januari 2009 meningkat 31 persen dalam
lima tahun terakhir. Posisi utang pada Desember 2003 sebesar Rp 1.275 triliun. Adapun posisi utang Janusari
2009 sebesar Rp 1.667 triliun atau naik Rp 392 triliun. Apabila pada tahun 2004, utang per kapita Indonesia Rp
5,8 juta per kepala, pada Februari 2009 utang per kapita menjadi Rp 7,7 juta per kepala.
Kebijakan di bidang keamanan

PENINGKATAN KEAMANAN DICAPAI MELALUI PENGEMBANGAN INTELIJEN


DAN PENINGKATAN KUALITAS SERTA KUANTITAS POLRI. UNTUK
MEMPERCEPAT PEMBERANTASAN KORUPSI DI LINGKUNGAN APARAT
PENEGAK HUKUM, TELAH DIBENTUK KOMISI PENGAWASAN KEJAKSAAN.
BERKAITAN DENGAN PEMBERANTASAN NARKOBA, TELAH DILAKSANAKAN
BERBAGAI PROGRAM PENCEGAHAN, PENEGAKAN HUKUM, DAN
REHABILITASI. DALAM PEMBERANTASAN PEMBALAKAN HUTAN (ILLEGAL
LOGGING) DAN PENCURIAN IKAN (ILLEGAL FISHING), TELAH DIUPAYAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN APARATUR MELALUI BERBAGAI PELATIHAN
DAN OPERASI, SERTA REVISI PERATURAN- PERATURAN.
Kebijakan dibidang pendidikan
Pemanfaatan alokasi anggaran minimal 20 persen dari
APBN untuk memastikan pemantapan pendidikan gratis
dan terjangkau untuk pendidikan dasar 9tahun Rencana
Pendidikan J angka Menengah yang disingkat RPJ M
menyebutkan target "meningkatnya akses masyarakat
terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu pendidikan"
sebagai sasaran pembangunan pendidikan sampai tahun
2009.
Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi
gedung sekolah yang dimulai pada periode 2004-2009,
sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai
dan bermutua perasional sekolah. yang disingkat BOS
Perbaikan secara fundamental kualitas
kurikulum,kualitas guru dan penyediaan buku-buku yang
berkualitas
penggunaan teknologi informatika dalam proses
pengajaran yang akan menunjang proses belajar dan
mengajar agar lebih efektif dan berkualitas
Kebijakan dibidang kesehatan dan sosial
Bidang kesehatan pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono-J usuf Kalla mengeluarkan program
J aminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin/JPKMM dan
tahun berikutnya berganti nama dengan sehat. Kesehatan
Masyarakat Miskin/Askeskin pada tahun 2008 berganti nama
lagi menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat/Jamkes

Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di


Ambon, Sampit dan juga di Aceh. Di pemerintahan SBY
juga telah dibuat undang-undang mengenai pornografi dan
pornoaksi.kehidupan masyarakat mulai menuju kepada
kehidupan individualis yang mengutamakan kepentingan
individu.
Masa pemerintahan
SBY
Kelebihan Kekurangan
Dalam ketahanan dan keamanan, keberanian menyeret sebagian Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 2004-
koruptor-koruptor, baik pejabat pemerintah di daerah maupun di 2009, pemerintah dan DPR tidak berhasil menetapkan satu
pusat pun undang-undang bidang pertahanan nasional. Tragedi
terhadap lembaga legislatif dan eksekutif telah dilakukan. Perang Bom Bali II 1 Oktober yang diklaim oleh Wapres Yusuf Kalla
melawan korupsi dalam kabinet SBY terlihat jelas dan sebagai kecolongan tidak terbantahkan. Sementara Dr.
menggembirakan. Kesungguhan penegakan keamanan dan ketahanan
Azhari dan Nurdin Top juga tidak akan tertangkap jika cara
itu, jugabisa terlihat atas keberhasilan penandatanganan MoU antara
kerja aparat penegak hukum tidak professional.Penegakan
pemerintah RI dengan
hukum berjalan di tempat.
GAM, 15 Agustus 2005 di Helsinki.
Bahkan tebang pilih menjadi gaya penegakan hukum
Masalah politik dan keamanan cukup stabil dan tampak
konsolidasi demokrasi dan keberhasilan pilkada Aceh menjadi pemerintah di bawah komando SBY. Kegagalan itu
catatan prestasi. Namun, potensi demokrasi ini belum menghasilkan diwakili Kementerian Hukum dan HAM dalam
sistem yang pro- rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan pembebasan 29 napi koruptor atas nama remisi .
bangsa Indonesia. Tetapi malah mengubah arah demokrasi bukan
untuk rakyat melainkan untuk
kekuatan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai