Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“Masa Kepemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono”

Diajukan untuk memenuhi nilai tugas Sejarah Indonesia

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV

XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 CILEUNYI


BANDUNG
2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat segala
rahmat, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah konsep
karya ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam marilah kita curah limpahkan ke
junjunan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memperjelas dan memenuhi tugas Sejarah
Indonesia dengan pembimbing di bidang studi Ibu Lenny Walti, S.Pd. Penulis juga m
engucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan kontribusinya
sehingga tugas ini selesai pada waktu yang tepat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih memiliki banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa maupun isinya, oleh karena itu
penulis menerima segala saran dan kritik untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.

Bandung, 26 Januari 2022

KELOMPOK IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2-7
A. Biografi............................................................................................................2
B. Sejarah Pemerintahan......................................................................................3
C. Kondisi Sosial, Politik, dan Ekonomi..............................................................3-5
D. Hambatan Pemrintahan...................................................................................5-6
E. Upaya Mengatasi Hambatan............................................................................6-7

BAB III PENUTUP..................................................................................................8


A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Daftar Pustaka.................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pembukaan UUD 1945 termaktub cita-cita pokok dari Republik
Indonesia, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan dunia dan keadilan sosial. Cita-cita luhur ini bukan
merupakan harapan belaka yang entah kapan direalisasikan, lebih dari itu, cita-cita
bangsa ini perlu realisasi yang aktual dengan kondisi global saat ini.
Sebagai sebuah dasar negara, UUD 1945 tentu harus dijadikan pegangan
oleh segenap bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupannya, lebih jauh lagi
bagi seorang pemimpin negeri, UUD ini harus menjadi sebuah patokan bagi setiap
kebijakan yang diambil, dan pada tahap akhir cita-cita dasar bangsa ini harusnya
menjadi hal yang menjadi tujuan utama dari pemimpin negeri ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi dari Susilo Bambang Yudhoyono?
2. Bagaimana sejarah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono?
3. Bagaimana kondisi sosial, politik, dan ekonomi nya?
4. Apa saja hambatan yang dialami selama masa pemerintahan?
5. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut?

C. TUJUAN
1. Mengetahui biografi dari Susilo Bambang Yudhoyono;
2. Mengetahui sejarah pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono;
3. Memahami kondisi sosial, politik, dan ekonomi pada pemerintahan SBY; dan
4. Untuk mengetahui hambatan dan upaya yang dilakukan pada pemerintahan SBY.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke-enam dan
Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M.
Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di
2004 dengan mengusung agenda "Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan
Demokratis", mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara
pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau
menjadi Presiden.

Pada tanggal 20 Oktober 2009, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono


kembali di lantik sebagai Presiden RI untuk periode 2009-2014, setelah bersama
pasangannya Prof. Dr. Boediono memenangkan Pemilihan Umum Presiden pada 8
Juli 2009 dalam satu putaran langsung dengan memperoleh 60,80%, mengalahkan
pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf
Kalla-Wiranto.

Presiden SBY, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur.


Seorang ilmuwan teruji, beliau meraih gelar Master in Management dari Webster
University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut
Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005,
beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari
almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat
University di Thailand ilmu politik.

Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun


1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih
pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000. Sepanjang masa itu, beliau mengikuti
serangkaian pendidikan dan pelatihan di Indonesia dan luar negeri. Penugasan itu
diantaranya, Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, Panglima
Kodam II Sriwijaya dan Kepala Staf Teritorial TNI.

2
B. SEJARAH PEMERINTAHAN
1. Masa Pemerintahan SBY-JK
Misi : • Mewujudkan Indonesia yang aman damai, adil dan demokratis
•Mewujudkan Indonesia yang sejahtera Pemerintahan SBY-JK berlangsung
pada tahun 2004-2009.
Visi : Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman,
bersatu, rukun dan damai. -menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak-hak
asasi manusia. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang
kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004. Pada 5
Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk
pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para
menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.

2. Masa Pemerintahan SBY-BOEDIONO


Misi: • Pemerintahan SBY-Boediono berlangsung dari tahun 2009 sampai
sekarang.
Visi: Mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai dan
meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi • Melanjutkan Pembangunan Menuju
indonesia yang adil dan Indonesia yang Sejahtera demokratis. • Memperkuat
Pilar-Pilar Demokrasi • Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang.
Pada kepemimpinan yang kedua, SBY membentuk Kabinet Indonesia
Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden
SBY bersama Wakil Presiden Boediono. Pada tanggal 18 Oktober 2011,
terjadi perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk
ke dalam kabinet dan beberapa menteri bergeser dari jabatan.

C. KONDISI SOSIAL, POLITIK, DAN EKONOMI


1. Bidang Sosial
1) Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Indonesia seperti
Konflik di Ambon, Sampit dan juga di Aceh.

3
2) Di pemerintahan SBY juga telah dibuat undang-undang mengenai
pornografi dan pornoaksi. Namun usaha ini tidak disertai dengan
penegakkan hukum yang baik sehingga tidak terealisasi.
3) Meski konflik di beberapa daerah telah direndam, tetapi muncul kembali
berbagai konflik lagi, seperti di Makassar.

2. Bidang Politik
1) Kondisi politik pada masa pemerintahan SBY, KPK direvitalisasikan dan
memiliki posisi politik yang sangat kuat. KPK telah membongkar
berbagai kasus salah satunya kasus suap. Selama 10 tahun kepemimpinan
SBY, penegakan atau supremasi hukum diberikan porsi yang baik.
2) Di dalam hubungan internasional, peran Indonesia dalam kancah
internasional itu aktif di berbagai forum internasional seperti APEC dan
Global Climate Change.
3) Kemajuan pemerintahan SBY tidak sampai disitu saja. Berbagai
kemajuan dilakukan, di antaranya:
a. Adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
b. Pendidikan wajib 12 tahun
c. Pembangunan wilayah juga berjalan baik seiring dengan konektivitas
4) Namun banyak isu kontroversial juga dalam masa pemerintahannya,
yaitu:
a. Kasus Century
b. Kriminalisasi KPK atau Komisi -Pemberantasan Korupsi
c. Kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus -Tambunan
d. Kasus Sekretariat Gabungan
e. Isu jaksa agung terkait pengangkatan Hendarman Supandji
f. Konflik perbatasan Indonesia dan Malaysia

3. Bidang Ekonomi
Presiden SBY selama 10 tahun masa kepemimpinannya, pertumbuhan
ekonomi melaju di kisaran 6%. Industri pengolahan masih menjadi kontributor
terbesar untuk PDB di masa itu. Kritik ekonomi untuk SBY selama menjabat
ialah gagal membangun jaringan infrastruktur. Anggaran infrastruktur pada

4
masa SBY kurang dari empat persen dari APBN. Sementara, anggaran cukup
besar untuk pos subsidi energi.
Kebijakan Ekonomi :
1) Mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), atau menaikkan harga
BBM. Kebijakan ini di latar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia,
anggaran BBM di alihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan
serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Dari hasil kenaikan BBM tersebut justru angka kemiskinan
meningkat dari 31, 1 juta jiwa tahun 2005 menjadi 39, 3 juta jiwa pada
tahun 2006. Selain itu inflasi mengalami kenaikan tajam sebesar 17, 75%
pada tahun 2006.
2) Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2005 pemerintah
telah memberikan BLT sebesar Rp 100.000 per bulan bagi keluarga
miskin selama satu tahun. Terdapat banyak kelemahan dari program ini
antara lain besaran BLT tidak dapat mengkonversi tambahan beban orang
miskin karena jumlah tersebut adalah hasil perhitungan jika harga BBM
naik 30-40%, sementara fakta yang terjadi adalah BBM naik sampai
126%, selain itu juga terdapat salah sasaran dari diberikannya bantuan
yang seharusnya di dapat oleh keluarga miskin.
3) SBY tetap mempertahankan keterikatan Indonesia dengan pihak AS pada
skala global maupun skala regional. Dalam skala global, Indonesia tetap
merujuk kepada pusaran sentripetal kekuasaan hegemonik AS dan
sekutunya seperti Jepang. Dalam skala regional, Indonesia tetap
mempertahankan dua orientasi regionalisnya kepada ASEAN dan APEC.
Kunjungan ke luar negeri yang pertama Presiden SBY adalah KTT APEC
di Santiago, Cile.

D. HAMBATAN DALAM PEMERINTAHAN


Hambatan atau Kegagalan pada Masa Pemerintahan SBY :
1. Tingkat ketimpangan yang melebar dengan meningkatnya rasio sebesar 0,5%.
2. Terjadi penurunan kontribusi sektor industri terhadap produk domestik bruto
(PDB) dari 28 persen pada 2004 menjadi 23,5 persen pada 2013.
3. Neraca transaksi perdagangan turun dari angka surplus pada 2004 sebesar
US$ 25,06 miliar menjadi defisit US$ 4,06 miliar pada 2013.

5
4. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa hasil penciptaan lapangan kerja yang
memadai, menyebabkan elastisitas 1% dalam membuka lapangan kerja turun
dari 272 ribu menjadi menjadi 164 ribu.
5. Efisiensi ekonomi semakin memburuk. Ini nampak dari naiknya Incremental
Capital Output Ratio (ICOR) dari 4,17 menjadi 4,5.
6. Turunnya rasio pajak PDB dari 12,2% menjadi 10,8 % pada 2013.
7. Kesejahteraan petani yang menurun 0,92 %.
8. Nilai utang pemerintah mencemaskan, meski terdapat penurunan rasio utang
terhadap PDB. Utang per kapita naik US$ 531,29 per penduduk pada 2005
menjadi US$ 1.002,69 per penduduk.
9. Defisit keseimbangan primer anggaran yang sebelumnya surplus 1,83% pada
2014 menjadi defisit 1,19% pada 2013.
10. Tidak proporsional dan besarnya dominasi pengeluaran rutin dan birokrasi
dalam APBN. Belanja birokrasi naik dari 16,23% menjadi 22,17% pada
2013. Pola yang sama juga terjadi pada subsidi energi yang naik dari 16,2%
menjadi 20,89% dan belanja modal hanya naik tipis dari 6,4% menjadi 8,06%.

E. UPAYA MENANGANI HAMBATAN


1. SBY meminta ada langkah-langkah untuk mengatasi kenaikan harga pangan
dan energi dunia. Berbagai cara dilakukan yaitu: melakukan stabilisasi harga
dengan operasi pasar, meningkatkan stok produksi pangan nasional. 
2. Pemerintah diminta bekerja sama dengan legislatif agar APBN digunakan
secara tepat. Ini termasuk mengelola subsidi secara tepat sasaran dan
penyerapan anggaran secara optimal.
3. SBY meminta program pembangunan infrastruktur dan listrik dapat berhasil.
Pemerintah Daerah diminta memfasilitasi dan mempermudah perizinan dalam
pembangunan infrastruktur.
4. SBY meminta agar tercipta iklim investasi yang baik. Maka kepastian hukum
harus dijaga dan menghindari pertentangan peraturan pusat dan daerah.
5. Penyimpangan dan korupsi diharapkan dapat berkurang. SBY juga
menyinggung tentang pejabat daerah yang takut membuat keputusan sehingga
merasa terjebak kasus korupsi.

6
6. SBY meminta melakukan penertiban praktek usaha pertambangan dan
kehutanan yang ilegal dan merusak lingkungan.
7. Pemerintah diminta mencegah politik uang, terutama dalam pemilihan kepala
daerah. KPU diminta membuat aturan tentang politik uang, akuntabilitas
dalam Pilkada, dan mengurangi politik berbiaya tinggi.
8. SBY meminta program prorakyat berjalan dengan baik. Sejumlah program
seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jamkesmas, dan PNPM diminta
tepat sasaran.
9. Pemerintah diminta meningkatkan perlindungan dan bantuan kepada Tenaga
Kerja Indonesia. Penyelenggara Jasa Pengiriman TKI pun diminta untuk
memberikan pelatihan yang baik.
10. SBY meminta pusat dan daerah bekerja sama dalam kesiagaan mengatasi
bencana alam. Hal yang menjadi perhatian antara lain relokasi penduduk yang
tinggal di tempat rawan dan pelatihan dalam menanggulangi bencana.

7
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih dikenal dengan sebutan SBY
memiliki latar belakang sebagai seorang TNI-AD. Beliau lahir di Jawa Timur, dan
berpendidikan tinggi. Karirnya sebagai TNI-AD yang produktif dan berkontribusi
tinggi membuatnya berani maju sebagai CaPres dari Partai Demokrat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah telah memimpin Negara
Republik Indonesia selama dua periode, yaitu pada masa kepemerintahan tahun
2004 - 2009 bersama wakilnya Jusuf Kalla, dan yang kedua pada masa
kepemerintahan tahun 2009 - 2014 bersama wakilnya Boediono.
Beliau dianggap berhasil menjalankan kepemerintahannya, dan membuat
beberapa kemajuan di Negara Indonesia. Namun, masa kepemerintahan nya tidak
mulus 100% karena beliau juga menghadapi beberapa hambatan juga rintangan
dalam kepemerintahannya tersebut.

B. DAFTAR PUSTAKA
1. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/28080/BAB
%20III.pdf?sequence=7&isAllowed=y
2. WWW.kompas.com
3. Sumber : https://www.viva.co.id/amp/berita/nasional/198524-10-langkah-sby-
hadapi-tantangan-2011
4. https://tirto.id/c2q9
5. https://www.google.com/amp/s/katadata.co.id/amp/ariayudhistira/finansial/
5e9a5706eb90b/kegagalan-dan-keberhasilan-pemerintahan-sby-versi-indef

Anda mungkin juga menyukai