Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA


PEMERINTAHAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

OLEH KELOMPOK 4 :

1. WINDA NUAR
2. AGUS ADI PERMANA
3. ARDIMAN
4. MUH. IKSAN NAUNG
5. CINDIWATI
6. RABIATUN AL ADAWIYAH
7. RAHMADANI

SMAN 1 KAPONTORI

2021/2022
KATA PENGANTAR

“ Assalamualaikum wr.wb “

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis berhasil membuat makalah mengenai
“Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia pada Masa Reformasi(1998 –
sekarang)”.Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan materi pembelajaran
dari beberapa sumber sehingga dapat memperlancar pembuatanlaporan ini. Tidak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada guru sejarah, Ibu NURLIANI, S.Pd yang telah membimbing kami
dalam pembelajaran ini.Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.Penulis berharap semoga tugas tentang “Perkembangan Politik dan
Ekonomi Indonesia pada Masa Reformasi (1998 – sekarang) khususnya pada masa pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Wakalambe, 13 February 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah......................................................................................................................2

1.4 Manfaat Makalah....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................3

2.1 Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ..................................................3

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................10

3.2 Saran ......................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................11


BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahankehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kearah yang lebih baik secarakonstitusional. Lahirnya
reformasi oleh karena pemerintah Orde Baru yang sebelumnya berjalan secara otoriter dan
sentralistik yang tidak memberikan ruang demokrasi dankebebasan rakyat berpartisipasi penuh
dalam proses pembangunan. Gerakan Reformasidiawali ketika Presiden Soeharto meletakan
jabatannya sebagai presiden pada 21 Mei1998. Mengapa? Padahal ia merupakan penguasa Orde
Baru yang dapat bertahan 32tahun lamanya.

Proses kejatuhan Orde Baru telah tampak ketika Indonesia mengalami dampak langsung dari
krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Asia. Ketika krisis inimelanda Indonesia, nilai
rupiah jatuh secara drastis, dampaknya terus menggerus disegala bidang kehidupan, mulai dari
bidang ekonomi, politik dan sosial. Tidak sampai menempuh waktu yang lama, sejak
pertengahan tahun 1997, ketika krisismoneter melanda dunia, bulan Mei 1998, Orde Baru
akhirnya runtuh. Krisis moneter membuka jalan bagi kita menuju terwujudnya kehidupan
berdemokrasi yang sehat,yang selama ini terkukung oleh sistem kekuasaan Orde Baru yang serba
menguasaisemua sisi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Proses menuju reformasi telah dimulai ketika wacana penentangan politik secaraterbuka kepada
Orde Baru mulai muncul. Penentangan ini terus digulirkan olehmahasiswa, cendikiawan dan
masyarakat, mereka menuntut pelaksanaan prosesdemokratisasi yang sehat dan terbebas dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)yang mucul dampak tidak diimbanginya
pembangunan fisik dengan pembangunan mental

terhadap para pelaksana pemerintahan (birokrat), aparatkeamanan maupun pelaku ekonomi


(pengusaha/konglomerat). Mereka juga menuntutterwujudnya rule of law, good governance serta
berjalannya pemerintahan yang bersih. Oleh karena itu, bagi mereka reformasi merupakan
sebuah era dan suasana yangsenanatiasa terus diperjuangkan dan dipelihara. Jadi bukan hanya
sebuah momentum,namun sebuah proses yang harus senantiasa dipupuk
1.2Rumusan Masalah

>Bagaimanakah perkembangan politik dan ekonomi pada masa pemerintahanPresiden Susilo


Bambang Yudhoyono?

1.3Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut

>.Mendiskripsikan perkembangan politik dan ekonomi pada masa pemerintahanPresiden Susilo


Bambang Yudhoyono.

1.4 Manfaat Makalah

Adapun manfaat yang diperoleh setelah mempelajari makalah ini, antara lainsebagai berikut.

1.Bagi Siswa, Makalah ini diharapkan dapat membantu siswa menganalisis berbagai faktor yang
menyebabkan terjadinya peristiwa Reformasi 1998 pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono serta menganalisis proses perubahan dan perkembangan sistem demokrasi di
Indonesia pada masa reformasi.

2.Bagi Guru/ Pengajar/ Tenaga Pendidik, Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian
dan pengetahuan ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial
khususnya tentang Sistem dan Struktur Politik-Ekonomi Indonesia Masa Reformasi (1998-
sekarang).

3.Bagi Masyarakat, Makalah ini diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh pelajaran
dariadanya hubungan timbal balik antara situasi ekonomi dan politik internasionaldengan situasi
ekonomi dan politik di tanah air.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden pertama RI yang dipilih secara langsung
oleh rakyat. Susilo Bambang Yudhoyono yang sering disapa SBY dan Jusuf Kalla dilantik oleh
MPR sebagai presiden dan wakil presiden RI ke-6 pada tanggal 20 Oktober 2004.Terpilihnya
pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla menjadi presiden dan wakil presiden
diikuti dengan berbagai aksi protes mahasiswa, di antaranya aksi yang dilakukan oleh mahasiswa
Universitas Udayana, Denpasar, Bali, yang meminta agar presiden terpilih segera merealisasikan
janji-janji mereka selama kampanye presiden. Tidak lama setelah terpilih, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono sendiri segera membentuk susunan kabinet pemerintahannya yang diberi
nama Kabinet Indonesia Bersatu.
Sejak awal pemerintahannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memprioritaskan
untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan pengangguran serta pemberantasan KKN
yang ia canangkan dalam program100 hari pertama pemerintahannya. Program pengentasan
kemiskinan berkaitan langsung dengan upaya pemerataan dan pengurangan kesenjangan serta
peningkatan pembangunan terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal. Salah satu program
pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
adalah bantuan langsung tunai (BLT). Pada tahun 2006, BLT dianggarkan sebesar Rp18,8 triliun
untuk 19,1 juta keluarga. Tahun 2007 dilakukan BLT bersyarat bagi 500 ribu rumah tangga
miskin di 7 propinsi, 51 kabupaten, dan 348 kecamatan. Bantuan tersebut meliputi bantuan tetap,
pendidikan, kesehatan dengan rata-rata bantuan per rumah tangga sebesar Rp 1.390.000.
Selain memfokuskan pada manusia dan rumah tangganya, program pengentasan
kemiskinan juga berupaya untuk memperbaiki isik lingkungan dan prasarananya seperti gedung
sekolah, fasilitas kesehatan, jalan, air bersih, dan lain-lain. Program 100 hari pertama Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono juga memberikan prioritas pada peninjauan kembali RAPBN 2005,
menetapkan langkah penegakkan hukum, langkah awal penyelesaian konlik di Aceh dan Papua,
stimulasi ekonomi nasional, dan meletakkan fondasi yang efektif untuk pendidikan.
a) Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Sejak krisis yang dialami bangsa pada tahun 1998, kondisi perekonomian masyarakat
Indonesia belum pulih. Upaya pengentasan kemiskinan yang juga pernah dicanangkan oleh
presiden sebelumnya masih belum terlaksana sepenuhnya. Kondisi ini diperparah dengan
terjadinya sejumlah bencana alam terutama tragedi tsunami di Aceh yang merenggut banyak
korban dengan kerugian material yang sangat besar. Presiden SBY bersama Kabinet Indonesia
Bersatu segera mengambil langkah-langkah penanggulangan pasca bencana. Salah satunya
adalah dengan menetapkan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2005 mengenai Rencana Induk
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Aceh dan Kepulauan Nias
Provinsi Sumatra Utara. Selain itu dibentuk pula Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah
dan Kehidupan Masyarakat Aceh dan Nias (Yudhoyono, 2013).
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, upaya untuk
pengentasan kemiskinan direalisasikan melalui peningkatan anggaran di sektor pertanian
termasuk upaya untuk swasembada pangan. Anggaran untuk sektor ini yang semula hanya
sebesar 3,6 triliun rupiah ditingkatkan menjadi 10,1 triliun rupiah. Untuk mendukung perbaikan
di sektor pertanian, pemerintah menyediakan pupuk murah bagi petani.
Selain berupaya memperkuat ketahanan pangan, pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono juga berupaya memperbaiki sektor pendidikan dengan cara meningkatkan anggaran
pendidikan yang semula berjumlah 21,49 triliun pada tahun 2004 menjadi 50 triliun pada tahun
2007. Seiring dengan itu, program bantuan operasional sekolah atau BOS juga ditingkatkan.
Perbaikan di sektor pendidikan ini berhasil menurunkan persentase tingkat putus sekolah dari
4,25% pada tahun 2005 menjadi 1,5% pada tahun 2006. Selain upaya untuk memperbaiki
kelangsungan pendidikan para peserta didik, pemerintah juga meningkatkan tunjangan
kesejahteraan tenaga pendidik.
Di bidang kesehatan, pemerintah memberikan bantuan kesehatan gratis untuk berobat ke
puskesmas dan rumah sakit melalui pemberian Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin dan
beberapa kali menurunkan harga obat Generic.
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memberikan perhatian besar
pada permasalahan kesejahteraan rakyat lainnya seperti sector perumahan, pengembangan usaha
kecil, peningkatan kesejahteraan PNS termasuk prajurit TNI dan Polri dan juga kesejahteraan
buruh. Pelayanan danfasilitas publik juga ditingkatkan. Di bidang hukum, upaya pemerintah
untuk melanjutkan program pemberantasan korupsi dan penegakkan supremasi hukum juga
mendapat perhatian pemerintah.

b) Reformasi di Bidang Politik dan Upaya Menjaga Kesolidan Pemerintahan


Pemerintahan yang solid berpengaruh terhadap kelancaran jalannya program-program
pemerintah sehingga upaya untuk menjaga kesolidan pemerintahan menjadi salah satu faktor
penting keberhasilan program pemerintah. Seperti halnya pemerintahan pada era reformasi
sebelumnya, pembentukan kabinet pemerintah merupakan hasil dari koalisi partai-partai yang
mendukung salah satu pasangan calon presiden saat pemilu presiden. Dengan demikian
keberadaan koalisi dan hubungan partai-partai yang mendukung pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono harus dijaga. Salah satu upaya untuk menjaga kesolidan koalisi pada masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah pembentukan Sekretariat Gabungan
(Setgab) antara Partai Demokrat dengan partai-partai politik lainnya yang mendukung SBY.
Pembentukan Setgab juga bertujuan untuk menyatukan visi dan misi pembangunan agar arah
koalisi berjalan seiring dengan kesepakatan bersama. Setgab merupakan format koalisi yang
dianggap SBY sesuai dengan etika demokrasi dan dibentuk sebagai sarana komunikasi politik
pada masa pemerintahan SBY.
Sejalan dengan upaya menjaga kesolidan pemerintahan, pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono juga melanjutkan reformasi politik seperti yang telah dirintis oleh
pemerintahan sebelumnya pada era reformasi. Upaya untuk penerapan otonomi daerah dengan
cara mengurangi wewenang pemerintah pusat dan memperluas wewenang pemerintah daerah
dilakukan secara proporsional dan seimbang. Selain itu, pemerintah juga mengupayakan
reformasi birokrasi yang mengedepankan aspek transparansi, partisipasi dan akuntabilitas demi
menciptakan good governance. Reformasi birokrasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan rakyat terhadap pemerintah karena proses pengambilan keputusan dilakukan secara
transparan dan dapat diakses oleh masyarakat terutama dala pengambilan keputusan yang terkait
langsung dengan hajat hidup orang banyak seperti masalah kenaikan BBM dan pengadilan
terhadap para koruptor.
Untuk membangun komunikasi yang efektif dengan masyarakat, pemerintah
memaksimalkan penggunaan media sosial seperti SMS online dan twitter. Melalui media
tersebut, partisipasi masyarakat dalam perjalanan pemerintahan diharapkan meningkat. Di sisi
lain pemerintah dapat dengan cepat mengetahui pendapat masyarakat terkait masalah-masalah
tertentu termasuk opini masyarakat terhadap berbagai kebijakan pemerintah dalam kasus-kasus
yang dianggap krusial.

c) Upaya untuk Menyelesaikan Konlik Dalam Negeri


Selain berupaya untuk menjaga kedaulatan wilayah dari ancaman luar, upaya internal
yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kedaulatan wilayah adalah mencegah terjadinya
disintegrasi di wilayah konlik. Konlik berkepanjangan di wilayah Aceh dan Papua yang belum
juga berhasil diselesaikan pada masa pemerintahan presiden sebelumnya, mendapat perhatian
serius dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kendati telah dilakukan pendekatan baru
melalui dialog pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie termasuk dengan mencabut status
DOM yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru, namun konlik di Aceh tidak kunjung selesai.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah berupaya untuk
lebih mengefektifkan forum-forum dialog mulai dari tingkat lokal Aceh hingga tingkat
internasional. Di tingkat internasional, upaya tersebut menghasilkan Geneva Agreement
(Kesepakatan Penghentian Permusuhan/Cessation of Hostilities Agreement (CoHA). Tujuan dari
kesepakatan tersebut adalah menghentikan segala bentuk pertempuran sekaligus menjadi
kerangka dasar dalam upaya negosiasi damai di antara semua pihak yang berseteru di Aceh.
Namun pada kenyataannya, CoHA dan pembentukkan komite keamanan bersama belum mampu
menciptakan perdamaian yang sesungguhnya. Belum dapat dilaksanakannya kesepakatan
tersebut dikarenakan minimnya dukungan di tingkat domestik, baik dari kalangan DPR maupun
militer selain tidak adanya pula dukungan dari pihak GAM/Gerakan Aceh Merdeka.
Selain berupaya menyelesaikan konlik Aceh melalui perundingan, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono juga melakukan pendekatan langsung dengan masyarakat Aceh melalui
kunjungan yang dilakukan ke Aceh pada tanggal 26 November 2004. Dalam kunjungan tersebut,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya penerapan otonomi khusus di
Aceh sebagai sebuah otonomi yang luas. Presiden juga berupaya untuk membicarakan amnesti
dengan DPR bagi anggota GAM seraya menekankan bahwa solusi militer tidak akan
menyelesaikan masalah Aceh secara permanen.
Selain konlik di Aceh, konlik lain yang berpotensi menjadi konlik berskala luas adalah
konlik bernuansa agama di Poso. Konlik yang dimulai pada tahun 1998 tersebut terus berlanjut
hingga masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satu kebijakan presiden
untuk menyelesaikan konlik Poso adalah dengan mengeluarkan Instruksi Presiden No. 14 Tahun
2005 tentang langkah-langkah komprehensif penanganan masalah Poso. Melalui Inpres tersebut,
Presiden menginstruksikan untuk:
1) Melaksanakan percepatan penanganan masalah Poso melalui langkahlangkah komprehensif,
terpadu dan terkoordinasi.
2) Menindak secara tegas setiap kasus kriminal, korupsi, dan teror serta mengungkap
jaringannya.
3) Upaya penanganan masalah Poso dilakukan dengan tetap memperhatikan Deklarasi Malino 20
Desember 2001.

Selain konlik Aceh dan Poso, konlik lain yang mendapat perhatian serius pemerintah
adalah konlik di Papua. Seperti halnya konlik di Aceh, upaya untuk menyelesaikan konlik di
Papua juga mengedepankan aspek dialog dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kurangnya keadilan bagi masyarakat Papua menimbulkan adanya perlawanan dan
keinginan sebagian masyarakat untuk memisahkan diri dari NKRI. Perhatian pemerintah sudah
sewajarnya lebih diberikan untuk meningkatkan sisi ekonomi dan pemberdayaan sumber daya
manusia masyarakat yang tinggal di wilayah ini melalui pemberian pelatihan untuk
meningkatkan keterampilan mereka di bidang pertanian dan pemahaman birokrasi, terlebih
provinsi Papua memiliki sumber daya alam besar terutama di sektor pertambangan. Terkait
dengan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengeluarkan kebijakan otonomi khusus
bagi Papua. Otonomi khusus tersebut diharapkan dapat memberikan porsi keberpihakan,
perlindungan dan pemberdayaan kepada orang asli Papua. Kebijakan tersebut didukung oleh
pemerintah melalui aliran dana yang cukup besar agar rakyat Papua dapat menikmati rasa aman
dan tenteram di tengah derap pembangunan.
d) Pelaksanaan Pemilu 2009
Berbagai pencapaian pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
meningkatkan popularitas dan kepercayaan masyarakat kepadanya. Hal ini juga tidak terlepas
dari gaya kepemimpinan yang berkorelasi dengan penerapan berbagai kebijakan pemerintah
yang efektif di lapangan. Transparansi dan partisipasi masyarakat juga menjadi faktor penting
yang berperan sebagai modal sosial dalam pembangunan termasuk adanya sinergi antara
pemerintah dengan dunia usaha dan perguruan tinggi. Selain itu, situasi dalam negeri yang
semakin kondusif termasuk meredanya beberapa konlik dalam negeri meningkatkan investor
asing untuk menanamkan modal mereka di Indonesia sekaligus membuka lapangan pekerjaan
bagi masyarakat Indonesia. Kondisi ini ikut mengurangi angka pengangguran yang di awal
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih sangat tinggi. Keberhasilan beberapa
program pembangunan juga tidak terlepas dari adanya stabilitas politik, keamanan, dan
ketertiban serta harmoni sosial.
Berbagai pencapaian pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dirasakan
langsung oleh masyarakat menjadi modal bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk
kembali maju sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden tahun 2009. Berpasangan dengan
seorang ahli ekonomi yakni Boediono, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil
mendapatkan kembali mandat dari rakyat untuk memimpin Indonesia untuk masa pemerintahan
berikutnya. Pada pemilu presiden yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009 pasangan
Susilo Bambang Yudhoyono berhasil memenangkan pemilu hanya melalui satu putaran.
e) Euforia Berdemokrasi: Demokrasi Masa Reformasi
Reformasi 1998 yang menumbangkan pemerintahan Orde Baru memberikan ruang
seluas-luasnya bagi perubahan sistem dan penerapan demokrasi di Indonesia. Pemerintahan Orde
Baru yang sangat sentralistik menimbulkan kesenjangan terutama bagi wilayah-wilayah yang
dianggap kurang mendapat perhatian. Selain itu, pemilihan anggota legislatif dan pejabat
eksekutif di daerah-daerah terutama para kepala daerah yang ditunjuk langsung oleh pemerintah
pusat meningkatkan rasa tidak puas terhadap pemerintah.
Ketika pemerintah Orde Baru tumbang, keinginan untuk mendapatkan ruang politik dan
pemerintahan untuk mengatur wilayah sendiri menjadi keinginan masyarakat di daerah-daerah
yang pada akhirnya melahirkan Undang-Undang otonomi daerah. Pembagian hasil eksplorasi
dan eksploitasi sumber daya alam antara pemerintah pusat dan daerah juga disesuaikan dengan
kebutuhan daerah dan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Penerapan Otonomi Daerah tersebut diiringi dengan perubahan sistem pemilu dan
diselenggarakannya pemilu langsung untuk mengangkat kepala daerah mulai dari gubernur
hingga bupati dan walikota.
Di bidang pers, euforia demokrasi juga melahirkan sejumlah media massa baru yang
lebih bebas menyuarakan berbagai aspirasi masyarakat. Namun, kebebasan di bidang pers harus
tetap memerhatikan aspek-aspek keadilan dan kejujuran dalam menyebarkan berita. Berita yang
dimuat dalam media massa harus tetap mengedepankan fakta sehingga euforia kebebasan pers
yang telah sekian lama terkekang pada masa pemerintahan Orde Baru tidak menimbulkan
keresahan dalam masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terjadi banyak kemajuan
di berbagai bidang. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi dan kebebasan dalam berpendapat.
Namun, terdapat beberapa kemunduran juga. Kita tidak dapat melihat kesuksesan suatu
pemerintahan hanya dengan satu pandangan. Kita harus memandang dari berbagai sisi. Jika
dibandingkan dengan pemerintahan pada masa Orde Baru, memang dalam beberapa bidang
terlihat kemunduran. Tetapi bisa saja hal ini dikarenakan pada masa Orde Baru kebebasan pers
dikekang sehingga bagian buruk pada Orde Baru tidak terlihat. Dimasa pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono, musyawarah mufakat diutamakan. Sehingga pengambilan
kebijakanterkesan lambat. Meski begitu, musyawarah mufakat ini dilakukan untuk kepentingan
bersama. Sehingga dapat dikatakan, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah
cukup berkembang dibandingkan masa-masa sebelumnya dalam hal demokrasi.

3.2 Saran

Dengan penyusunan makalah ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang hal-hal
yang menyangkut dengan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

Untuk penyempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif demi penempurnaan karya ilmiah ini, dimasa yang akan datang dan kita
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/NisaIchaEl/sejarah-12-masa-pemerintahan-sby-makalah

http://eprints.ums.ac.id/20327/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai