Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH IPS

BAB 4 INDONESIA DARI MASA KEMERDEKAAN HINGGA MASA


REFORMASI

KELOMPOK
NAMA : - DRYAN BENELIC
- KEITH PUI TZE KIT
- SHERRY GABRIELA
- KELVIN
KELAS 9E
TAHUN PEMBELAJARAN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dengan
baik. Makalah ini tentang Masa Orde Baru Kemerdekaan. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru Mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari panduan yang berkaitan dengan Masa Orde Baru Kemerdekaan, serta
informasi dari media masa yang berhubungan dengan Masa Orde Baru
Kemerdekaan, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
dalam makalah ini.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun dukungan dari berbagai
pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan makalah ini walaupun tentu saja
masih terdapat banyak kekurangannya. Karena itu, kami menyucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
terutama kepada Ibu Yosephine, selaku Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan banyak bimbingan kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang
mendatang.

i
DAFTAR ISI
BAB 4 INDONESIA DARI MASA KEMERDEKAAN HINGGA MASA
REFORMASI
KATA PENGANTAR…………………………………………….…………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………….….……….1
A. MASA ORDE BARU (1966-1998)……………………….…….………..1
LATAR BELAKANG ……………………………………………..………....1
SEJARAH SUPERSEMAR……………………………………….…………..1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………….....……..……..2
1. MASALAH PADA MASA ORDE BARU……………….………………..2
2. KEHIDUPAN MASYARAKAT ORDE BARU…………………….……..2
3. PENYEDERHANAAN PARTAI
POLITIK………………………………………………………………………2
4. PENATAAN STABILITAS POLITIK……………………………………..3
C. PENUTUP………………………………………………………....………4
AKHIR ORDE BARU…………………………………….…………………..4

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
MASA ORDE BARU (1966-1998)
Orde Baru (sering kali disingkat Orba) adalah sebutan bagi masa pemerintahan
Presiden Jenderal Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama
yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali
dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung
dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi
yang merajalela dan pengekangan kebebasan berpendapat.

LATAR BELAKANG MUNCULNYA ORDE BARU


ORDE BARU muncul sebagai akibat dari ketidakstabilan politik dan ekonomi
yang dialami Indonesia pada masa Orde Lama. Pada tahun 1950-an hingga 1960-
an, Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti konflik regional,
pemberontakan separatis, ancaman komunis, dan krisis ekonomi.

SEJARAH SUPERSEMAR
Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah
kepada Letjen Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu
dalam rangka memulihkan keamanan dan kewibawaan pemerintah. Surat ini
dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret, atau Supersemar. Peristiwa G30S/PKI
adalah salah satu penyebab menurunnya kredibilitas Soekarno. Dalam peristiwa
itu, tentara menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang di balik
pembunuhan tujuh jender

1
RUMUSAN MASALAH

1. MASALAH-MASALAH PADA ORDE BARU


Pemerintahan Orde Baru juga menghadapi berbagai masalah dan tantangan.
Beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi oleh Orde Baru adalah:
1.Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),
2.Pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
3.Krisis ekonomi dan politik pada akhir tahun 1990-an.

2. KEHIDUPAN MASYARAKAT ORDE BARU


Pada masa orde baru, pemerintah berhasil mewujudkan stabilitas politik dan
menciptakan suasana aman bagi masyarakat indonesia. Usaha peningkatan dan
pengembangan seni dan budaya diarahkan kepada upaya memperkuat
kepribadian, kebanggaan, dan kesatuan nasional.

3. PENYEDERHANAAN PARTAI POLITIK


Pada masa Orde Baru, pemerintah melakukan penyederhanaan dan
penggabungan partai-partai politik menjadi tiga kekuatan sosial
politik.Penggabungan partai-partai politik tersebut tidak didasarkan pada
kesamaan ideologi, tetapi lebih atas persamaan program. Tiga kekuatan sosial
politik itu adalah sebagai berikut.
1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari NU,
Parmusi, PSII, dan Perti.
2)Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI,Partai
Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo.
3)Golongan Karya (Golkar).

2
4. PENATAAN STABILITAS POLITIK
1). Pemulihan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif kembali dipulihkan
dengandikeluarkannya sejumlah ketetapan yang menjadi landasan politik luar
negeriIndonesia, di antaranya Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966
tentangKebijaksanaan Politik Luar Negeri RI Bebas Aktif.
2). Pemulihan Hubungan Indonesia dengan Malaysia
Perundingan Bangkok pada 29 Mei-1 Juni 1966 yang menghasilkan Perjanjiana
dimulai dengan diadakannya Bangkok. Selanjutnya pada tanggal 11 Agustus
1966 ditandatangani persetuju-an pemulihan hubungan Indonesia-Malaysia di
Jakarta. Persetujuan ini ditandatangani oleh Adam Maalik dari Indonesia dan Tun
Abdul Razak dari Malaysia.
3). Kembali Menjadi Anggotaa PBB
Padatanggal 28September 1966 Indonesia kembali menjadı anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Keputusan untuk kembali menjadi anggota PBB
dikarenakan pemerintah menyadari banyak manfaat yang diperoleh Indonesia
selama anggota disambut baik oleh PBB, Hal ini dintunjukkan dengan dipilihnya
Adam menjadi anggota. Kembalinya Indonesia menjadi Malik sebagai Ketua
Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1914.
4). Ikut Memprakarsai Pembentukan ASEAN
ASEAN ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok
Berdirinya pada tanggal 8 Agustus 1967. Tujuan pembentukan ASEAN ini adalah
untuk meningkatkan kerjasama regional khususnya di bidang ekonomi dan
budaya. Tokoh-tokoh yang menandatanganı Deklarasi Bangkok adalah Adam
Malik(Menteri Luar Negeri Indonesia), S.Rajaratnam (Menteri Luar
NegerrSingapura), Tun Abdul Razak (Pejabat Perdana Menteri Malaysia).
ThanatKhoman (Menteri Luar Negeri Thailand), dan Narcisco Ramos (Menteri
LuarNegeri Filipina).

3
PENUTUP

AKHIR DARI ORDE BARU


FAKTOR PENYEBAB JATUHNYA PEMERINTAHAN ORDE BARU
1.PENYIMPANGAN UUD 1945
Menurut UUD 1945, sistem perekonomian yang dijalankan dengan asas
demokrasi ekonomi, namun kenyataannya dikuasai sebagian orang. Di era orde
baru, perekonomian justru dikuasai oleh konglomerat dan terjadi monopoli
ekonomi.
2. POLA PEMERINTAHAN TERPUSAT
Melemahnya uang rupiah terhadap dolar Amerika di era orde baru ini diakibatkan
oleh krisis yang melanda Asia Pasifik. Hutang luar negeri yang banyak
menggunakan mata uang tersebut membuat keadaan ekonomi Indonesia makin
buruk.
3.KRISIS MONETER
Penyebab krisis moneter 1998 adalah karena harga aset mengalami penurunan,
bisnis dan konsumen kesulitan membayar utang, serta lembaga keuangan yang
kekurangan likuiditas.
4.BERKURANGNYA KEPERCAYAAN
Adanya praktik KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) yang dilakukan
pemerintah membuat berkurangnya rasa simpati masyarakat.
5. TRAGEDI TRISAKTI
Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa trisakti beserta dosen dan staf diikuti
oleh lebih dari 10.000 mahasiswa pada 12 Mei 1998.
6. DISKRIMINASI
Pada era orde baru, terjadi sikap diskriminatif pemerintah terhadap keturunan
Tionghoa. Sejak 1967, warga Tionghoa dilarang mengeluarkan pendapat dan
dianggap sebagai orang asing serta tak diakui sebagai WNI.

Anda mungkin juga menyukai