Anda di halaman 1dari 14

LAHIRNYA MASA ORDE BARU

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata pelajaran: Sejarah Indonesia
Guru pengampu: Yuyun Yuniasih, S.Pd

Disusun oleh: Kelompok 3


Adriana Syahban (2)
Dinda Aulia Rahmayanti (8)
Githa Afifah Sakinah (14)
Leatry Zhalsabila Putri (17)
M. Taufiq Nur Hidayat (25)
Sarah Anwari (32)

SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI


Jl. Ciaul Baru No. 21 Kota Sukabumi - 43166 Telp. (0266) 221453
Website : www.sman3kotasukabumi.sch.id
Email : sman3skbmi@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah yang berjudul Lahirnya Masa Orde Baru ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Yuyun Yuniasih, S.Pd pada bidang Sejarah Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Indonesia di Masa Orde Baru.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuyun Yuniasih, S.Pd, selaku guru
Sejarah Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
pada penyusunan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran kami terima agar makalah ini dapat menjadi lebih bermanfaat dan lebih baik lagi
bagi kami kedepannya.

Sukabumi, 12 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
2.1 Pengertian................................................................................................................
2.2 Tujuan Terciptanya Orde Baru................................................................................
2.3 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Lahirnya Orde Baru.....................................
a. G30S/PKI.....................................................................................................
b. Tritura dam Pembentukan Front Pancasila
c. Supersemar, Tap MPRS NO XXXIII/1967.................................................
d. Merosotnya Wibawa Soekarno....................................................................
2.4 Sistem Pemerintahan pada Masa Orde Baru...........................................................
2.5 Stabilisasi Politik dan Rehabilitasi Ekonomi pada Masa Awal Orde Baru.............
2.6 Perbedaan Orde Baru dan Orde Lama.....................................................................
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Orde Baru....................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................


3.1 Kesimpulan..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orde Baru adalah tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan Negara
Republik Indonesia yang diletakkan kepada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan
UUD 1945. Orde Baru merupakan suatu reaksi dan koreksi prinsipil terhadap praktik-
praktik penyelewengan yang telah terjadi pada masa lampau,yang lazim disebut
zaman Orde Lama. Pengertian Orde Baru yang terpenting adalah suatu Orde yang
mempunyai sikap dan tekad mental dan itikad baik yang mendalam untuk mengabdi
kepada rakyat, mengabdi kepada kepentingan nasional yang dilandasi falsafah
Pancasila dan yang menjunjung tinggi azas dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pemerintahan Orde Baru dimulai sejak tahun 1966 – 1998, dengan adanya
Surat Perintah Sebelas Maret, yang kemudian disalahartikan sebagai surat
pemindahan kekuasaan. Pada tanggal 27 Maret 1968, Soeharto diangkat sebagai
presiden hal ini berdasarkan Ketetapan MPRS No. XLIV/MPRS/1968, sampai hasil
pemilu ditetapkan pada tanggal 10 Maret 1983, beliau mendapat penghargaan sebagai
Bapak Pembangunan Nasional.
Selama masa Orde Baru pemerintah berhasil melaksanakan enam kali
pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1985, 1987, 1992, dan tahun 1998. Antara
pemerintahan Orde Baru dengan Orde Lama tidak jauh berbeda samasama
menggunakan system “Political and Role Sharing dan Partnership (hubungan
kemitraan) antara sipil dan militer”. Perbedaannya hanya terletak pada dasar
legitimasinya, terbukti bahwa presiden Soeharto memegang kekuasaan Eksekutif
sebagai hasil dari pemilihan MPRS dan MPR sejak tahun 1973. Kekuasaan Eksekutif
yang kuat dan dominan dalam pemerintahan Indonesia tertulis dalam UUD 1945 pasal
5, berbunyi bahwa Presiden memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, dengan kata lain Presiden memegang
kekuasaan Eksekutif dan Legislatif sekaligus.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang makan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa saja yang melatarbelakangi lahirnya orde baru
2. Bagaimana sistem pemerintahan pada masa orde baru
3. Bagaimana kondisi politik dan ekonomi pada masa orde baru
4. Apa saja perbedaan orde baru dan orde lama
5. Kelebihan dan kekurangan orde baru
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia “Lahirnya Masa Orde
Baru” Semester ganjil kelas 12.
2. Untuk menambah wawasan tentang orde baru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Masa jabatan Presiden Soeharto sebagai Presiden kedua Indonesia dikenal
sebagai orde baru. Rentang waktu kekuasan pemerintahan orde baru berlangsung
selama 32 tahun. Diawali surat perintah yang dikeluarkan pada 11 Maret 1966 hingga
tahun 1998. Melalui Tap MPR No. XXXIII/MPRS/1967, masa orde baru yang
dipimpin Presiden Soeharto mulai memimpin negara. Pemerintahan berusaha segera
pulih usai berakhirnya era kepemimpinan Presiden Soekarno.
Dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XII yang disusun Nansy Rahman,
orde baru adalah tatanan kehidupan bangsa dan negara yang dikembalikan pada
Pancasila dan UUD 1945. Di orde sebelumnya sempat terjadi penyelewengan dan
penyimpangan prinsip utama. Orde Baru pada hakikatnya adalah suatu sikap mental.

2.2 Tujuan Terciptanya Orde Baru


Tujuan umum terciptanya orde baru ialah mengoreksi total penyimpangan
yang terjadi pada era pemerintahan orde lama. Penataan kembali seluruh aspek
kehidupan rakyat, bangsa, dan negara. Melaksanakan amanat Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekuen. Menyusun kembali kekuatan bangsa untuk
menumbuhkan stabilitas nasional, guna mempercepat proses pembangunan bangsa.
Adapun tujuan terciptanya orde baru ialah menciptakan kehidupan sosial,
politik, ekonomi, kultural yang dijiwai oleh moral Pancasila, khususnya oleh sila
Ketuhanan yang Maha esa. Orde Baru menghendaki suatu tata pikir yang lebih
realistis dan pragmatis, walaupun tidak meninggalkan komitmen ideologis perjuangan
antikolonialisme dan antiimperialisme.

2.3 Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Lahirnya Orde Baru

a. G30S/PKI
Latar Belakang 30 G 30 SPKI
1. Ketidakstabilan politik masa demokrasi terpimpin. Politik luar negeri yang
condong ke Blok Timur seperti Jakarta-Peking Pyongyang.
2. Konsep Nasakom yang membuat kedudukan PKI Semakin kuat
3. Konflik dengan TNI AD gang aate PKI dalam konflik ini. 7 fokoh TNI dibunuh
oleh PKI di lubong Buaya, Jakarta. Diantaranya;
- Letgen A. Yani
- Mayjen R Soeprapto
- Mayjen Harjano
- Brigjen Soedarjo
- Brigjen D.I Pandjakan
- Maygen S. Parman
- Lettu P.A. Tendean
Pasca G30S/PKI Kondisi politik Indonesia Sangat tidak stabil, Kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah. Soekarno semakin menurun. Indonesia pun
mengalami krisis ekonomi seperti Inflasi 600%, harga barang melonjak tinggi,
ketersedian bahan pokok langka, kelaparan dan kemiskinan dimana-mana, serta
krisis Sosial. Ironisnya Pemerintah malah mengalakan Proyek Mercure yaitu
membangun bangunan megah seperti Tugu Monas, Stadion Gelora Bung Karno
dan gedung Sarinah. Yang membuat masyarakat marah terhadap pemerintahan
Soekarno darisini muncul aksi aksi untuk menuntut penyelesaian G 30 S PKI
dipelopori oleh KAMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia pada 10 Januar 1966
tak Hanya KAMI, KAPPI, KAPI, KASI, KABI, KAWI dan KAGI bersatu untuk
membentuk FRONT PANCASILA pada 26 Oktober 1965.

b. Tritura dan Pembentukan Front Pancasila


Front Pancasila adalah kesatuan massa aksi yang melakukan unjuk rasa
terhadap pemerintahan Orde Lama. Kesatuan aksi ini terdiri dari berbagai
organisasi dan elemen masyarakat, seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi
Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain. Berbagai organisasi ini tergabung dalam
satu wadah yakni Front Pancasila, yang kemudian dikenal dengan sebutan
Angkatan 66.

Front Pancasila melakukan unjuk rasa terhadap Presiden Soekarno yang


kemudian melahirkan Tritura. Di era pemerintahan Presiden Soekarno, khususnya
pada 1960-an, Indonesia mengalami krisis di berbagai bidang. Krisis tersebut
berdampak pada mahalnya kebutuhan pokok dan tingginya laju inflasi yang
membuat rakyat sengsara. Untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah kemudian
melakukan pemotongan nilai rupiah (sanering) dari Rp 1.000 menjadi Rp 1. Akan
tetapi, upaya tersebut bukan menyelesaikan masalah, tetapi membuat harga
kebutuhan pokok semakin tinggi.

Selain itu, krisis politik yang disebabkan pecahnya G30S membuat


permasalahan semakin pelik. Oleh sebab itulah, para pemuda, mahasiswa, pelajar,
dan berbagai elemen masyarakat kemudian unjuk rasa menuntut penurunan harga
kebutuhan pokok. Para pengunjuk rasa ini tergabung dalam Front Pancasila, yang
melakukan aksinya di Gedung Sekretariat Negara pada 8 Januari 1966.Kesatuan
aksi Front Pancasila mendesak pemerintah memenuhi tuntutan rakyat yaitu
Tritura.

Adapun isi dari Tritura sebagai berikut.


1. Pembubaran PKI dengan organisasi massanya
2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI
3. Penurunan harga-harga barang

Tuntutan aksi massa Front Pancasila kemudian ditanggapi oleh pemerintah


dengan melaksanakan sidang Kabinet Dwikora pada 15 Januari 1966.
c. Supersemar, Tap MPRS NO XXXIII/1967
Tuntutan Rakyat ini tidak dipenuhi oleh Presiden Soekarno sebagai gantinya.
Soekarno merubah Kabinet menjadi kabinet 100 menteri (namun masih ada tokoh
tokoh G 30 S PKI. Sehingga pada pelantikan Kabanet 100 Menteri tanggal 24
Febuari 1966. Front Pancasila. melakukan demontrasii disepanjang jalan menuju
Istana Merdeka untuk menuntut dipenuhinya TRITURA. Aksi dihadang pasukan
Cakrabirawa (TUI AD, AL, AU dan poirs). Seorang Mahasiswa Ul gugur Arief
Rahman Hakim. Lalu Soekarno membubarkan KAMI yang menyebabkan
semakin menurunnya kepercayaan masyarakan terhadap Presiden dan
memperparah krisis politik. Untuk mengatasi krisis politik memuncak pada
tanggal 11 Maret 1966 Presiden Soekarno mengadakan sidang Kabinet namun
diboikot oleh Demonstran yang menuntut Pembubaran PKI. Pada Saat Soekarno
berpidato dalam Sidang tersebut tiba-tiba datang pasukan cakrabirawa Brigjen
Sabur memberitahu bahwa "Di luar istana ada pasukan tanpa tanda pengenal".
Menyadari Keadaan sudah tidak aman Presiden Soekamo meninggalkan Sidang.
Bersama dengan wakil Perdana Menteri 3 Dr Chaerul Saleh. Soekarno pergi,
menuju bogor sidang ditutup oleh wakil perdana Menteri 2. Dr. J. Leimena.

Lalu perwira tinggi angkatan darat M Yusuf, Amir Machmud, Basuki


Rachmat menyusul presiden Soekarno dan meminta izin kepada Soeharto yang
pada saat itu adalah Jenderal TNI namun sedang sakit. dan mengizinkan
ketiganya, lalu Basuki Rachmat bertanya kepada Soeharto "Apakah ada pesan
yang hendak di sampaikan?" Soeharto pun menjawab "Sampaikan saja bahwa
saya tetap pada kesanggupan Saya, beliau akan mangerti." Ucapan Soeharto ini
mengacu pada kesanggupannya untuk membubarkan PKI, asalkan mendapat
kebebasan bertindak dari Presiden. Di Istana Bogor Preseden Soekarno beserta
jajarannya membuat Konsep Surat Perintah Kepada Letjen Soeharto yang dikenal
sebagai "SUPERSEMAR" berisi pemberian mandat kepada Soeharto untuk
memulihkan keadaan politik dan kewibawaan Pemerintah. Keluarnya Supersemar
ini dianggap sebagai tonggak lahirnya Masa Orde Baru.

Setelah mendapatkan Supersemar Keesokan harinya. 12 Maret 1966 Soeharto


membubarkan dan melarang PKI beserta ormas - ormasnya. Hal ini mendapat
dukungan darı rakyat karna salah satu TRITURA terpenuhi. Lalu dikeluarkannya
keputusan Presiden No.5 tanggal 18 Maret 1966 berisi "Penahanan 15 menteri
diduga terkait dan menunjukan itikad tidak baik terkait penyelesaian G 30S/PKI".
Setelah membubarkan KAMI pamor Soekarno kian merosot Presiden dianggap
sebaga pemimpin yang tidak aspiratif. Sebaliknya setelah keluarnya
SUPERSEMAR Jendral Soeharto semakin dikenal yang mengakibatkan adanya
Dualisme Kepemimpinan Nasional.

Pada tanggal 22 Juni 1966 Soekarno berpidato tentang "Nawaksara" pidato ini
adalah pertanggung jawaban Soekarno terhadap peristiwa G 30/SPKI. Namun isi
"Nawaksara" ink ditolak oleh MPRS.
Pada Awal Juli 1966. Supersemar dijadikan sebagai Ketetapan MPRS dengan
begitu Soekarnk tidak bisa mencabut SUPERSEMAR serta Kedudukan Soeharto.
Soeharto diberi mandat untuk membentuk Kabanet baru yaitu kabinet AMPERA
yang diresmikan pada tanggal 20 Juli 1966 yang bertujuan untuk menciptakan
stabilitas politik dan ekonomi.

Dengan adanya Dualisme Kepemimpinan Nasional, menimbulkan


pertentangan politik dalam masyarakat muncul pendukung Soekarno dan
pendukung Soeharto. Hal ini tentu membahayakan Bangsa Indonesia. Para
pimpinan ABRI berusaha membujuk Soekarno agar menyerahkan kekuasaan nya
kepada Soeharto. Demi mencegah perpecahan rakyat, dan menyelamatkan
lembaga kepresidenan serta diri Soekarno sendiri. Pada Akhirnya Soekarno
menuetuju pembubaran PKI dan menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto pada
tanggal 22 Febuari 1967 dan secara resmi mengundurkan diri.

Dalam sidang istimewa MPRS tanggal 7 Maret 1967 ditetapkan Ketetapan


MPR No XXXIII "Penarikan Mandat Soekarno atas segala kekuasaannya di
Indonesia" MPRS kemudian mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI.
Pelantikan Soeharto dilantik oleh Ketua MPRS AH Nasution pada tanggal 12
Moret 1967. Pada saat inilah dimulainya Masa Orde Baru.

d. Merosotnya Wibawa Soekarno


Kekuasaan dan wibawa Presiden Ir. Soekarno semakin menurun akibat
terjadinya peristiwa G30S/PKI setelah ketidakberhasilan mengadili tokoh-tokoh
yang terlibat dalam gerakan 30 September 1965, meskipun telah membentuk
Mahkamah Militer Luas Biasa (Mahmilub). Akibatnya adanya digaan yang
menyatakan bahwa Presiden Soekarno terlibat dalam PKI dan juga mendukung
etnis Tionghoa (Cina) yang menyebabkan wibawa presiden Soekarno menurut di
mata masyarakat.

2.4 Sistem Pemerintahan pada Masa Orde Baru


Sistem pemerintahan pada masa orde baru adalah presidensial dengan bentuk
pemerintahan Republik dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi yang berlaku.
Pemerintahan orde baru menggunakan konsep Demokrasi Pancasila. Visi
utama pemerintahan orde baru adalah menerapkan nilai Pancasila dan UUD 1945,
secara murni serta konsekuen dalam aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Di masa orde lama, komunisme dan gagasan yang bertolak belakang dengan
Pancasila sempat meluas. Hal ini membuat Soeharto di masa jabatannya melakukan
indoktrinasi Pancasila. Beberapa metode indoktrinasi yang dilakukannya yaitu:
 Menerapkan pengajaran P4 (Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila) di sekolah
 Soeharto mengizinkan masyarakat membentuk organisasi dengan syarat
menggunakan asas pancasila
 Melarang kritikan yang menjatuhkan pemerintah dengan alasan stabilitas negara.
2.5 Stabilitas Politik dan Rehabilitasi Ekonomi pada Masa Awal Orde Baru
Kondisi Politik & Ekonomi sebelum masa Orde Baru sangat tidak stabil
Kekuasaan Soekarno berakhir (Tap MPRS XXXIII/MPRS/1967) Isi Tap
MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 adalah pencabutan kekuasaan presiden dari
Sukarno. Peraturan itu menyinggung keterlibatan Sukarno dalam peristiwa G30S.
Bagian pertimbangan Tap MPRS itu menyebut Sukarno membuat keputusan yang
menguntungkan gerakan G30S. Selain itu, Sukarno disebut melindungi para tokoh
PKI.
1. Pada Masa ini Pemerintah Orde Baru untuk menciptakan stabilitas politik.
Langkah pertama yaitu Membuat kebijakan politik luar negeri bebas aktif yang
pada masa demokrasi terpimpin menyimpang dan condong ke blok timur.
Untuk menerapkan politik luar negeri bebas aktif pemerintah melakukan 3
upaya
1. Mengakhiri konfrotasi dengan Malaysia
2. Kembali menjadi anggota PBB
3. Memprakarsai pembentukan ASEAN
2. Langkah kedua Kebijakan Fusi Partai Penyederhanaan Partai Politik Tahun
1973 Sistem Dwipartai dan Organisasi
3. Langkah Ketiga Penyeragaman Ideologi Pancasila. Dikukuhkan pada Kongres
Nasional Pramuka 12 Agustus 1976 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila
4. Langkah Keempat Kebijakan Dwifungsi ABRI
1. Memasukan ABRI sbg Anggota Parlemen
2. Menjadi pejabat sipil untuk dominasi militer dalam kehidupan sosial politik

Rehabilitasi Ekonomi
Pemerintah melakukan rehabilitasi pada masa Orde baru adalah Atas gagasan
staf pribadi Presiden Soeharto Para Pakar Ekonomi Universitas Indonesia
1. Menanggulangi Masalah Utang Piutang dengan Diplomasi & Negosiasi Ekonomi
yang kemudian Berhasil mengatur kembali jadwal pembayaran utang yang telah jatuh
tempo
2. Melakukan kerjasama dengan IMF (International Monetary Fund)
 Agar mendapat suntikan dana guna pembangunan
 Agar transaksi Indonesia diakui oleh international
3. Menetapkan UU No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) agar
perizinan dipermudah
4. Menetapkan UU No.6 Tahun 1968 Hg Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
agar Investor bebas pajak.
Stabilitas politik dan rehabilitasi ekonomi tersebut adalah sebagai modal bagi
pemerintahan masa orde baru untuk membuat kebijakan pembangunan.

2.6 Perbedaan Orde Baru dan Orde Lama


Berikut beberapa perbedaan umum yang di temukan dari peralihan orde lama
ke orde baru, yaitu:
A. Orientasi Kebijakan ekonomi
Orde Lama : Kondisi Negara masih dalam menikmati kemerdekaan, emosi
nasionalisme yang dimiliki masih sangat tinggi, maraknya proyek mercusuar
diamana dampak dari keinginan untuk terlihat lebih unggul di dalam pandangan
bangsa asing.
Orde Baru : Adanya kemauan politik yan amat kuat dalam mencapai sebuah
kemauan dalam membangun ekonomi serta membuka ruang yang relatif besar
bagi perkembangan modal asing.

B. Kemauan Politik
Orde Lama : Kondisi Negara masih dalam menikmati kemerdekaan, emosi
nasionalisme yang dimiliki masih sangat tinggi, maraknya proyek mercusuar
diamana dampak dari keinginan untuk terlihat lebih unggul di dalam pandangan
bangsa asing.
Orde Baru : Adanya kemauan politik yan amat kuat dalam mencapai sebuah
kemauan dalam membangun ekonomi serta membuka ruang yang relatif besar
bagi perkembangan modal asing.

C. Stabilitas Ekonomi
Orde Lama : Tingkat dari inflasi masa ini masih sangatlah tinggi
Orde Baru : Adanya penurunan dari tingkat inflamasi

D. Sumber Daya Manusia


Orde Lama: Kualitas SDM yang menjadi kian terbatas
Orde Baru : Memiliki SDM yang lebih baik dan menjadi peningkatan di bagian
presentasi masyarakat yang telah mendapatkan pendidikan di sekolah.

E. Kondisi Politik di Dunia


Orde Baru : Di temukannya beberapa pengaruh negatif yang berasal dari perang
dunia ke 2.
Orde Lama : Berakhirnya kondisi perang dunia di Vietnam dan juga adanya
perang dingin yang menyebabkan kondisi oil bloom dan memberikan dampak
yang cukup positif.
F. Perbedaan Lainnya
Orde Lama : Kondisi Negara masih dalam menikmati kemerdekaan, emosi
nasionalisme yang dimiliki masih sangat tinggi, maraknya proyek mercusuar
diamana dampak dari keinginan untuk terlihat lebih unggul di dalam pandangan
bangsa asing.
Orde Baru : Adanya kemauan politik yan amat kuat dalam mencapai sebuah
kemauan dalam membangun ekonomi serta membuka ruang yang relatif besar
bagi perkembangan modal asing.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Orde Baru


Kelebihan:
 Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70
dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565
 Sukses transmigrasi
 Sukses KB
 Sukses memerangi buta huruf
 Sukses swasembada pangan
 Pengangguran minimum
 Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
 Sukses Gerakan Wajib Belajar
 Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
 Sukses keamanan dalam negeri
 Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
 Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

Kekurangan:
 Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
 Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan
pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan
daerah sebagian besar disedot ke pusat
 Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan
pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
 Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang
memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun
pertamanya
 Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata
bagi si kaya dan si miskin)
 Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat
Tionghoa)
 Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
 Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang
dibredel
 Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan
program "Penembakan Misterius" (atau disingkat sebagai "petrus")
 Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden
selanjutnya)
 Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak
Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang
efektif negara pasti hancur.
 Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga
kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.
 Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara
dipegang oleh swasta
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Orde baru merupakan tanda akhir bagi kepemimpinan Soekarno dan merupakan
gerbang awal bagi kepemimpinan Soeharto. Orde baru memiliki berbagai tujuan
seperti mengkoreksi total penyimpangan yang ada pada era sebelumnya, dan
menciptakan kehidupan, sosial, politik, ekonomi, dan kultural yang dijiwai oleh moral
Pancasila. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya orde baru antara
lain yaitu, G30S/PKI, Tritura, Supersemar, terdapat juga gejolak pada masa
kepemimpinan soekarno, lalu keadaan ekonomi yang memburuk, dan adanya
pembentukan front pancasila.
Sistem pemerintahan yang digunakan pada orde baru yaitu presidensial
dengan bentuk pemeribtahan Republik dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi yang
berlaku. Kondisi politik pada saat awal orde baru sangatlah tidak stabil hal itu
merupakan dampak sisa dari G30S/PKI, namun pada masa orde baru ini pemerintah
berusaha untuk menstabilkan kondisi perpolitikan dengan berbagai macam cara.
Selain kondisi politik kondisi ekonomi Indonesia sangat tidak stabil hal ini dikarenaka
tingkat inflasi yang sangat tinggi yang menyebabkan harga pangan yang tinggi.
Dikarenakan harga pangan yang tinggi tingkat kelaparan dan kemiskinan juga
menjadi sangat tinggi. Selain inflasi krisis ekonomi disebabkan oleh banyaknya
hutang yang Indonesia Miliki.
Terdapat beberapa perbedaan antara orde baru dan lama khususnya pada
orientasi kebijakan ekonomi, kemauan politik, stabilisasi ekonomi, sumber daya
manusia, dan kondisi politik dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Roboguru.ruangguru.com. Jelaskan Pengertian OrdeBaru. Diakses pada 12 November 2022,


dari https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-pengertian-orde-baru-_QU-
B5033XZ7
Dinasti Ranti. (2 November 2022). INDONESIA MASA ORDE BARU Stabilitasi Politik
dan Rehabilitasi Ekonomi. Diakses pada 12 November 2022, dari
https://youtu.be/t8t170iX65I
Dinasti Ranti. (25 Oktober 2020). INDONESIA MENUJU MASA ORDE BARU. Diakses
pada 12 November 2022, darihttps://youtu.be/TCr_eOvzCEg
Detik.com (20 April 2022). Masa Orde Baru: Latar Belakang, Sistem Pemerintahan dan
Penyebab Jatuhnya. Diakses pada 12 November 2022 dari
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6042076/masa-orde-baru-latar-belakang-
sistem-pemerintah-dan-penyebab-jatuhnya
Mindautama.com. Masa Orde Baru – Pengertian, Latar Belakang, Tujuan, Sejarah,
Kebijakan. Diakses pada 12 November 2022 dari
https://www.mindautama.com/artikel/masa-orde-baru-pengertian-latar-belakang-
tujuan-sejarah-kebijakan
Eprints.uny.ac.id. 1 BAB I PENDAHULUAN. Diakses pada 12 November 2022 dari
https://eprints.uny.ac.id/19305/3/3.%20BAB%20I.pdf
Freedomsiana.id. (26 Desember 2022) 7 Faktor Yang Melatarbelakangi Lahirnya Orde Baru.
Diakses pada 12 November 2022 dari https://www.freedomsiana.id/faktor-yang-
melatarbelakangi-lahirnya-orde-baru/
Guruppkn.com (9 Februari 2018) 12 Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru Pada Masa
Peralihannya. Diakses pada 12 November 2022 dari https://guruppkn.com/perbedaan-
orde-lama-dan-orde-baru
Id.wikipedia.org (10 November 2022) Orde Baru. Diakses pada 12 November 2022 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru
Kompas.com (04 Mei 2022) Front Pancasila, Kesatuan Aksi Era 66. Diakses pada 12
November 2022 dari
https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/04/140000979/front-pancasila-kesatuan-
aksi-era-66?
page=all&jxconn=1*1kc3xrd*other_jxampid*d3gtRlZUVEVJMEFxcXFDNjN0WH
Y1VllrNGk1SFYtOWEtWElGel9UQmxfazRhS3NsUUFROVBWbDdsSmJTWTJG
Mg..#page2

Anda mungkin juga menyukai