Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN B.J. HABIBIE,


ABDURRAHMAN WAHID, MEGAWATI
SOEKARNOPUTRI, SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia
Guru: Ibu Hikmahwati S.pd

Oleh: Heria Utami (2018059)


Kelas XII MIPA 1

SMAN 26 BONE
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai sumber
baik dari internet maupun dari referensi-referensi lainnya.

Terlepas dari segala hal tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya saya dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
pembaca.

Cenrana, 25 Januari 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 B.J. Habibie.......................................................................................................................................6
A.Masa Pemerintahan B.J. Habibie.....................................................................................................6
B.Kebijakan Masa Pemerintahan Habibie...........................................................................................7
C.Kelebihan dan Kekurangan B.J. Habibie..........................................................................................8
2.2 Abdurrahman Wahid.........................................................................................................................9
A.Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid.......................................................................................9
B.Kebijakan Masa Pemerintahan Gus Dur........................................................................................10
C.Kelebihan dan Kekurangan Abdurrahman Wahid..........................................................................11
2.3 Megawati Soekarnoputri..................................................................................................................11
A.Masa Pemerintahan Megawati.......................................................................................................11
B.Kebijakan Masa Pemerintahan Megawati......................................................................................12
C.Kelebihan dan Kekurangan Megawati...........................................................................................13
2.3Susilo Bambang Yudhoyono............................................................................................................13
A.Masa Pemerintahan SBY...................................................................................................................13
B.Kebijakan Masa Pemerintahan SBY..............................................................................................14
C.Kelebihan dan Kekurangan SBY...................................................................................................16
BAB III......................................................................................................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa disebut B.J. Habibie, adalah presiden ketiga
Republik Indonesia. B.J. Habibie dilantik pada tanggal 21 Mei 1998. Dia dilantik setelah
Seoharto mengundurkan diri. Pelantikan Habibie dilakukan di istana negara. Habibie memang
dilantik di tengah situasi yang sedang tidak stabil. Demo besar-besaran mahasiswa terjadi
menentang Soeharto. Soeharto akhirnya mundur setelah mendapat tekanan luar biasa pada
tanggal 21 Mei 1998. Ia memberikan mandat ke Habibie sebagai wakilnya untuk melanjutkan
kepemimpinan.

Kehadiran Abdurrahman Wahid di kalangan masyarakat Indonesia saat ini tidak lain
disebabkan oleh kualitas pribadinya yang luar biasa, disamping faktor lingkungan keluarga yang
sangat mendukung. Abdurrahman Wahid, cucu dari dua serangkai pendiri NU, Kiai Hasjim
Asj’ari dan Kiai Bisri Sjansuri, dilahirkan di Jombang pada tahun 1940. Ayah Abdurrahman
Wahid, Kiai Wahid Hasjim, adalah putra Kiai Hasjim Asj’ari dan ibunya, Solichah adalah putri
Kiai Bisri Sjansuri. Sejak masa kanak-kanak, ibunya telah diberi berbagai isyarat bahwa
Abdurrahman Wahid, anaknya akan mengalami garis hidup yang berbeda dan memiliki
kesadaran penuh akan tanggung jawab tersebut ternyata secara dramatis meningkat setelah
kematian ayahnya dalam suatu kecelakaan mobil, dan saat kecelakaan terjadi Abdurrahman
Wahid duduk di samping ayahnya di jok depan.           
Megawati Soekarnoputri adalah presiden Indonesia periode 23 Juli 2001-20 Oktober 2004.
Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno. Ia biasa dikenal dengan nama Megawati
Seokarnoputri. Megawati memulai pendidikannya dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini,
Jakarta. Sementara ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertania, Universitas
Padjajaran, dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
           Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan sebutan SBY, telah
membuat babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia. Beliau dilantik sebagai presiden
keenam Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004 bersama wapresnya Jusuf Kalla yang kemudian
kembali terpilih di pemilu 2009 bersama wapresnya Boediono. Bersama dengan pasangannya,
SBY memiliki komitmen untuk tetap melaksanakan agenda reformasi. Program pertama
pemerintahan SBY-JK dikenal dengan program 100 hari. Program ini bertujuan memperbaiki
sistem ekonomi yang sangat memberatkan rakyat Indonesia, memperbaiki kinerja pemerintahah
dari unsur KKN, serta mewujudkan keadilan dan demokratisasi melalui kepolisian dan kejaksaan
agung.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana masa pemerintahan B.J Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati
Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono?

2.Kebijakan apa saja yang ditetapkan B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati
Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat sebagai presiden di
Indonesia?

3.Apa saja kelebihan dan kekurangan pada saat B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid,
Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden di
Indonesia?

1.3 Tujuan
1.Untuk paham dan mengetahui tentang bagaimana masa pemerintahan B.J. Habibie,
Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

2.Untuk mengetahui tentang kebijakan-kebijakan apa saja yang ditetapkan B.J. Habibie,
Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono saat
menjabat sebagai presiden di Indonesia.

3.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada saat B.J. Habibie, Abdurrahman
Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai
presiden di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 B.J. Habibie
A.Masa Pemerintahan B.J. Habibie
Habibie mewarisi kondisi negara yang kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada
masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegrasi hampir seluruh
wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk
sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali medapatkan dukungan dari Dana
Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi.
Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan
berpendapat dan kegiatan organisasi.

Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi
Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU
Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah. Melalui penerapan UU
otonomi daerah inilah gejolak disintegrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam
dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU
otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan
Yugoslavia.

Pengangkatan B.J. Habibie sebagai presiden menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi
masyarakat Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional.
Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “bila presiden
mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabantannya, ia
diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya”. Sedangkan pihak yang kontra
menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak konstitusional. Hal ini
bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “sebelum presiden
memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau
DPR”.

B.Kebijakan Masa Pemerintahan Habibie


 Bidang Politik:
 Pembebasan tahanan politik.
 Meningkatkan kebebasan PERS.
 Pembentukan parpol .
 Penyelesaian masalah Timor-Timur.
 Pengusutan harta kekayaan Soeharto dan kroni-kroninya.
 Pemberian gelar Pahlawan Reformasi kepada 4 korban tragedi Trisakti.
 Bidang Ekonomi:
 Menekan laju inflasi dan gejolak moneter
 Membekukan operasional Bank Umum Nasional, Bank Modern, dan Bank Dagang
Nasional Indonesia.
 Melikuidasi 38 bank swasta, 7 bank diambil-alih pemerintah dan 9 bank mengikuti
program rekapitulasi.
 Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF.
 Menyelenggarakan Sidang Istimewa MPR
Diselenggarakan dari 10-13 November 1998 yang menghasilkan 12 ketetapan. Di antara 12
ketetapan, ada 4 ketetapan yang berusaha mengakomodasi reformasi yaitu:
 Ketetapan MPR No.VIII th 1998 yang memungkinkan UUD 1945 di amandemen.
 Ketetapan MPR No.XII th 1998 mengenai pencabutan Ketetapan MPR No.IV th 1993
tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada presiden atau mandataris MPR
dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila.
 Ketetapan MPR No.XIII th 1998 tentang pembatasan jabatan presiden dan wakil presiden
maksimal dua periode dengan ketetapan itu, tidak ada lagi seorang presiden yang dapat
menjabat seperti Soeharto, yaitu selama tujuh periode.
 Ketetapan MPR No.XVIII th 1998 menyatakan pancasila tidak lagi dijadikan sebagai asas
tunggal. Seluruh organisasi sosial-politik tidak lagi wajib menjadikan pancasila sebagai
satu-satunya asas organisasi.
 Menyelenggarakan Pemilihan Umum Tahun 1998
Dilaksanakan pada 7 Juni 1998. Di ikuti oleh 48 partai politik dan menghasilkan lima partai
memperoleh suara terbanyak yaitu: Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) dengan suara
33,76%, Partai Golongan Karya (Partai Golkar) dengan suara 22,46%, Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) dengan suara 12,62%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan suara
10,71% dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan suara 7,12%
 Menyelenggarakan Sidang Umum MPR th 1999
Dilaksanakan pada 1-21 Oktober 1999. Hasil pokok dari sidang ini antara lain:
 Laporan pertanggungjawaban B.J. Habibie ditolak.
 Terpilih Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden.

 Masalah Timor Timur


Menawarkan penyelesaian masalah Timor Timur melalui jajak pendapat kepada rakyat
Timor Timur dengan menawarkan dua opsi yaitu pemberian otonomi khusus kepada Timor
Timur di dalam NKRI atau memisahkan diri dari Indonesia. Hasil jajak pendapat 78,5%
memilih memisahkan diri. Berarti Timor Timur melepas dari NKRI.

C.Kelebihan dan Kekurangan B.J. Habibie


 Kelebihan
 Berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp. 10.000-Rp.
15.000.
 Memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengenai
perekonomian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPNN dan
unit Pengelola Aset Negara.
 Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.
 Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga di bawah Rp. 10.000,00.
 Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.
 Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
 Mengesahkan UU No. 5 th 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
yang Tidak Sehat.
 Mengesahkan UU No. 8 th 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
 Kekurangan
 Diakhir kepemimpinannya nilai tukar rupiah kembali meroket.
 Tidak dapat meyakinkan investor untuk tetap berinvestasi di Indonesia.
 Kebijakan yang dilakukan tidak dapat memulihkan perekonomian Indonesia
dari krisis.
 Kurang tegas, walaupun pintar tapi kurang dalam hal memimpin
2.2 Abdurrahman Wahid
A.Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
Gus Dur mulai melakukan dua reformasi pemerintahan. Reformasi pertama adalah
membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media.
Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang korup.
Rencana Gus Dur adalah memberikan Aceh referendum. Namun referendum ini menentukan
otonomi dan bukan kemerdekaan seperti referendum Timor Timur.
Gus Dur juga ingin mengadopsi pendekatan yang lebih lembut terhadap Aceh dengan
mengurangi jumlah personel militer di Negeri Serambi Mekkah tersebut. Pada 30 Desember, Gus
Dur mengunjungi Jayapura di provinsi Irian Jaya. Selama kunjungannya, Gus Dur berhasil
meyakinkan pemimpin-pemimpin Papua bahwa ia mendorong penggunaan nama Papua.

B.Kebijakan Masa Pemerintahan Gus Dur


 Bidang Politik:
 Menentang rencana pencabutan Tap.No. XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI
yang juga dinyatakan sebagai partai terlarang di seluruh wilayah RI.
 Penundaan bantuan IMF.
 Membangun kembali citra Indonesia di luar negeri.
 Kampanye HAM dan Demokrasi Indonesia: memanfaatkan perkembangan kontemporer.
 Bidang Ekonomi:
 Diberlakukannya otonomi daerah dan pembagian keuangan daerah dengan pusat pada
tahun 2001.
 Rekonsiliasi dengan Lembaga Internasional.
 Penajaman Visi Ekonomi.
 Penajaman restrukturisasi Perbankan, BUMN, sektor rill.
 Realokasi subsidi:prioritas pada sektor rawan krisis, termasuk kesehatan.
 Bidang Sosial Budaya:
 Penajaman program JPS Pendidikan dan Kesehatan.
 Membangun kembali rasa saling percaya antara warga negara.
 Menjadikan Tahun Baru Imlek menjadi hari libur nasional.
 Pencabutan larangan penggunaan huruf Tiong Hoa.
 Meliburkan kegiatan sekolah selama bulan Ramadhan.

C.Kelebihan dan Kekurangan Abdurrahman Wahid


 Kelebihan:
 Menghargai adanya perbedaan.
 Iklim politik yang demokratis.
 Lebih memerhatikan kaum minoritas.
 Kekurangan:
 Memerintah seenaknya sendiri.
 Banyak kebijaksanaan yang menimbulkan kritik.
 Tak punya basis politik yang kuat di parlemen.

2.3 Megawati Soekarnoputri


A.Masa Pemerintahan Megawati
Megawati dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 23 Juli 2001. Pada masa
pemerintahannya yang sangat pendek ini banyak persoalan yang dihadapi, antara lain pemulihan
ekonomi dan penegakan hukum. Guna mengatasi masalah tersebut, Presiden Megawati
menempuh kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

a. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan Paris Club 3
tanggal 12 April 2001. Pada tahun 2003, mengalokasikan pemba-yaran utang luar negeri sebesar
Rp.116,3 triliun. Dengan demikian, utang luar negeri Indonesiaberkurang menjadi US$134,66
miliar. Salah satu kebijakan Presiden Megawati yang sangat penting adalah memutuskan kerja
sama dengan lembaga keuangan dunia IMF.

b. Krisis ekinomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan me-nurunnya
pendapatan per kapita. Pada tahun 1997, pendapatan per kapita Ind-nesia tinggal US$465.
Melalui kebijakan pemulihan keamanan keadaan Indonesia menjadi tenang, sehingga arus
investasi mengalir ke Indonesia. Presiden Megawati berhasil menaikkan pendapatan per kapita
yang sangan signifikan, yaitu sekitar US$930.

c. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, Presiden
Megawati melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual Indosat pada tahun2003.
Hasil penjualan tersebut berhasil menaikkn pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,1%,
sehingga nilai inflasi hanya 5,06%.

d. Memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002, nilai ekspor Indonesia sebesar US$%57,158
miliar dan impor tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003, ekspor Indonesia meningkat
menjadi US$61,02 miliar dan impor US$32,29 miliar

e. Melakukan pemberantasan korupsi, yaitu dengan membentuk Komisi Pemberan-tasan Korupsi


(KPK).

B.Kebijakan Masa Pemerintahan Megawati


 Bidang Politik:
Memelihara dan memantapkan stabilitas nasional.
Menjaga keutuhan NKRI.
Membangun tatanan politik baru yang dilakukan dengan cara
mengeluarkan undang-undang baru yakni:
a.UU No.12 th 2003 tentang pemilu.
b.UU No.22 th 2003 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR.
c.UU No.23 th 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden.
Mendukung dana, tenaga, dan sumber daya lain untuk suksesnya
penerapan UU tersebut. Segi yang lain, PNS dan TNI diharuskan netral
dari politik.
Melanjutkan amandemen UUD 1945.
Meluruskan otonomi daerah.
 Bidang Ekonomi:
 Memutuskan hubungan kerja dengan IMF.
 Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan dengan melakukan pembaruan
ketentuan perundang-undangan.
 Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan.
 Menciptakan situasi kondusif bagi investor.
 Meningkatkan kegiatan ekspor.
 Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.

C.Kelebihan dan Kekurangan Megawati


 Kelebihan:
 Menstabilkan fundamen ekonomi makro meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan ekonomi,
kurs rupiah terhadap dolar, angka kemiskinan.
 Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian me
-nusakambang- kan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soehato, Bob Hasan dan
Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin Halid. KPK didirikan
pada masa pemerintahan megawati.
 Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang collapse setelah krisis ekonomi 1998
terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Februari 2004 yang telah selesai melaksanakan
tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan saat ini perbankan nasional menjadi relative sehat.
 Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan Indonesia sudah
keluar dari krisis ekonomi yg terjadi sejak tahun 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri.
 Kekurangan:
 Kurangnya pemahaman dalm bidang ekonomi sehingga keputusan yang di ambil tidak
berpihak kepada rakyat.
 Terdapat kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.
 Dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis
bangsa.

2.3Susilo Bambang Yudhoyono


A.Masa Pemerintahan SBY.
Masa pemerintahan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dimulai dari tahun 2004-2014.
Di masa pemerintahannya, ada 2 wakil presiden yakni Jusuf Kalla dan Boediono. Kebijakan
politik yang dibuat adalah Kabinet Indonesia Bersatu yang berada di dalam 2 periode, Kabinet
Indonesia Bersatu I dan Kabinet Indonesia Bersatu II.
Saldi Isra dalam 10 tahun bersama SBY: catatan dan refleksi dua periode kepemimpinan
(2014) mengatakan bahwa selama menjabat sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono
dianggap sebagai presiden yang secara spesifik mengemukakan agenda pemberantasan korupsi.

Pada zaman SBY, KPK direvitalisasikan dan memiliki posisi politik yang sangat kuat. KPK
telah membongkar berbagai kasus salah satunya kasus suap Kemenpora Wafid Muharram atau
kasus korupsi Wisma Atlet yang dilakukan oleh Nazaruddin.

Selama 10 tahun kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, penegakan atau supremasi


hukum diberikan porsi yang baik dan besar. Di dalam hubungan internasional, peran Indonesia
dalam kancah internasional tidak dipandang sebelah mata. Indonesia pada masa itu aktif di
berbagai forum internasional seperti APEC dan Global Climate Change.

B.Kebijakan Masa Pemerintahan SBY.


 Bidang Politik:
SBY telah berhasil mengubah citra Indonesia dan menarik investasi asing dengan
menjalin berbagai kerja sama dengan banyak negara pada masa pemerintahannya, antara
lain dengan Jepang. Perubahan-perubahan global pun dijadikannya sebagai peluang.
Politik luar negeri Indonesia di masa pemerintahan SBY diumpamakan dengan istilah
“mengarungi lautan bergelombang”, bahkan “menjembatani dua karang”. Hal tersebut
dapat dilihat dengan berbagai insiatif Indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang
sedang bermasalah.
Ciri-ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY antara lain, sebagai
berikut.
Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara lain (Japang, China,
India, dan lain-lain).
Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-perubahan domestik dan
perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri (Internasional).
Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia mencoba menjalin hubungan
dengan siapa saja (baik negara, organisasi internasional, ataupun perusahaan
multinasional) yang bersedia membantu Indonesia dan menguntungkan pihak Indonesia.
Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia Internasional. Prinsip-
prinsip dalam konsep TRUST adallah unity, harmony, security, leadership, and prosperity.
Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST inilah yang menjadi sasaran politik luar negeri
Indonesia pada tahun 2008 dan selanjutnya.
Selain memerhatikan kebijakan luar negeri, SBY juga menempuh kebijakan luar negeri
yang relatif berhasil. Beberapa kebijakan dalam negeri yang pernah diambil oleh SBY
antara lain sebagai berikut.
Menekankan program ekonomi makro daripada program peningkatan ekspor secara
spesifik.
Resep perbaikan iklim investasi, pembangunan insfrastruktur massal untuk menciptakan
lapangan kerja baru.
Melanjutkan pertumbuhan ekonomi pada masa pemerintahan Megawati.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) membumbung ke rekor 861.318. Kurs antara
Rp.8.900,00 sampai Rp. 9.150,00 US $.
Mengandalkan pembangunan insfrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi.
 Bidang Ekonomi:
Salah satu kebijakan ekonomi pada pemerintahan SBY adalah mengurangi subsidi dengan
menaikkan harga BBM. Untuk mengurangi beban masyarakat pemerintahan mengeluarkan
kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin.
 Bidang Sosial:
Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Indonesia seperti Konflik di Ambon,
Sampit dan juga di Aceh. Di pemerintahan SBY juga telah dibuat undang-undang mengenai
pornografi dan pornoaksi. Namun usaha ini tidak disertai dengan penegakkan hukum yang
baik sehingga tidak terealisasi. Meski konflik di beberapa daerah telah direndam, tetapi
muncul kembali berbagai konflik lagi, seperti di Makassar.
 Budaya
Dalam hal pelestarian budaya, di masa pemerintahan SBY mengalami kemundurannya.
Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli Indonesia yang diklaim oleh pemerintah
negara lain.
 Pertahanan dan Keamanan
Dalam masa pemerintahan SBY, pertahanan dan keamanan sudah baik. Peningkatan
anggaran pertahanan Indonesia secara signifikan telah ditunjukkan selama era
kepemimpinan Presiden SBY. Ini patut diapresiasi dan ditindaklanjuti secara cermat karena
dengan peningkatan anggaran pertahanan diharapkan semakin memperbaiki
penyelenggarakan sistem pertahanan negara.
 Ideologi
Pada masa ini ideologi yang digunakan adalah ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila yang
bersifat terbuka, artinya mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa
pengubahan nilai dasarnya. Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia
menggunakan sistem pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginanya masing-
masing.

C.Kelebihan dan Kekurangan SBY


 Kelebihan:
 Penangkapan teroris, kedamaian Aceh dan kestabilan politik.
 Berkatnya Indonesia lebih dihargai bangsa asing.
 Presiden pertama yang menangkap koruptor kelas kakap.
 Pintar dalam berpidato, kestabilan ekonomi.
 Sangat pintar dalam mengatasi opsisinya.
 Kekurangan:
sejumlah kegagalan dan kekurangan yang masih terjadi adalah kepastian hukum belum
sepenuhnya terwujud, masih maraknya korupsi, birokrasi yang dianggap belum
mencerminkan good governance, kerusakan lingkungan hidup, infrastruktur yang masih
kurang memadai, serta biaya politik yang masih tinggi, terutama dalam pilkada.Presiden
SBY juga mencatat, gangguan terhadap kerukunan dan toleransi serta sejumlah aksi
kekerasan yang mengganggu keamanan dan ketertiban publik masih kerap dijumpai.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
Masa pemerintahan Habibie,Gus Dur, Megawati, dan SBY memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Gaya kepemimpinannya pun berbeda-beda, banyak kebijakan-
kebijakan yang sangat berpengaruh besar pada Indonesia, baik itu dari segi bidang politik,
ekonomi, sosial, maupun budaya.

3.2 Saran
Bahwasannya di Indonesia ini sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap
pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling
tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia di seluruh elemen pemerintahan
memiliki pemimpin yang sangat tangguh berkualitas dan berbudaya tentu akan menjadi luar
biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, maka pengikut pun
tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.
Dimana Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/hilyauliya/masa-pemerintahan-bj-habibi?next_slideshow=1

diakses pada tanggal 23 Januari 2021

https://www.slideshare.net/wisnuwangsa/pemerintahan-gus-dur

diakses pada tanggal 23 Januari 2021

https://www.slideshare.net/ivana961007/masa-pemerintahan-megawati-soekarnoputri

diakses pada tanggal 24 Januari 2021

https://www.slideshare.net/ismiayu/masa-pemerintahan-susilo-bambang-yudhoyono

diakses pada tanggal 24 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai