KOLEKTIF
Oleh:
AMALIA HIDAYATI
(2003201010059)
ii
BAB I
PENDAHULUAN
industri yang berkembang dengan sangat cepat dan besar di Indonesia. Industri
tahun 2016. Fakta lain yang didapatkan adalah sektor UMKM dalam periode yang
dengan berbagai bisnis tradisional. Pada tahun 2018, hasil pencatatan Badan
Ekonomi Kreatif ditemukan bahwa terdapat 96% UMKM belum berbadan hukum
ataupun memiliki payung hukum. Artinya, baik dalam bentuk usahanya ataupun
bentuk badan hukumnya, mayoritas para pelaku usaha UMKM tidak berfokus
suatu keuntungan dan pola bisnis yang sederhana tanpa ada perencanaan
1
http://www.kemenperin.go.id/artikel/14200/kontribusi UMKM Naik, diakses pada
tanggal 4 Mei 2018.
2
https://ekonomi.inilah.com/read/detail/2443605/umkm berbadan hukum masih kecil,
diakses pada tanggal 7 Mei 2018.
1
Merek selalu diidentikkan dengan identitas bagi suatu produk yang
dihasilkan oleh produsen, yang kemudian menjadi aset bagi produsen. Identitas
suatu produk juga menjelaskan kualitas suatu barang, hal tersebut juga menandakan
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 dimensi
atau 3 dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 atau lebih unsur tersebut
untuk membedakan barang dan atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan
hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan atau jasa.4 Dalam bisnis modern,
suatu bisnis tidak dapat terlepaskan dari Merek dagang atau jasa karena Merek
merupakan suatu tanda pembeda antara produk barang atau jasa yang sejenis yang
diperdagangkan oleh para pelaku usaha. Dengan adanya suatu Merek, maka
konsumen juga dapat menentukan suatu pilihan dengan tidak adanya kebingungan.
Tidak boleh adanya kesamaan Merek pada produk-produk yang didaftarkan, baik
itu dari segi logo, tulisan atau desain dari cover Merek tersebut.
Merek merupakan salah satu aset yang harus diberi perlindungan oleh
Negara, karena Merek merupakan identitas dari suatu produk yang harus diberikan
hak. Merek digolongkan kedalam harta intelektual atau pun harus diberikan hak
kekayaan intelektual. Hak kekayaan intelektual merupakan hak individual atau hak
3
Hery Firmansyah, “Perlindungan Hukum Terhadap Merek”, (Yogyakarta: Medpress
Digital, 2013), hlm. 29.
4
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis.
2
pivat (private rights), dimana seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau
peraturan perundang-undangan. 5
dengan prinsip first to file. Artinya, Merek hanya mendapatkan perlindungan apabila
dan dalam hal ini terdapat di Direktorat Kekayaan Intelektual. Apabila UMKM
memiliki produk baik berupa barang maupun jasa dengan menggunakan suatu
Merek namun tidak didaftarkan, maka pelaku usaha UMKM tersebut kehilangan
sebesar 91,45% sedangkan untuk Merek UMKM hanya sebesar 8.55%.6 Padahal,
banyak potensi untuk tumbuh kembang inovasi dan kreativitas atas produk.
5
Hery Firmansyah, “Perlindungan Hukum Terhadap Merek”, (Yogyakarta: Medpress
Digital, 2013), hlm. 7.
6
https://statistik.dgip.go.id/statistik/production/merek_umkm.php, diakses pada tanggal 7
Mei 2018.
3
Namun, sayangnya kesadaran pengusaha UMKM akan pentingnya pemanfaatan
rendah.
Di sisi lain identitas atau Merek dagang sebagai salah satu wujud karya
barang atau jasa. Hal ini tidak terlepas karena suatu Merek digunakan untuk
membedakan suatu barang tertentu dari barang lain yang bentuknya sejenis.
Berbagai pemalsuan Merek dagang untuk suatu barang sejenis dengan kualitasnya
lebih rendah daripada barang yang menggunakan Merek yang dipalsukan itu. Untuk
diproduksi UMKM.
membuat Merek dan tidak mendaftarkan hak Merek secara resmi, produk Mereka
akan kehilangan identitas dan jaminan kualitas produk untuk bisa dikenal oleh
dikutip dari pernyataan Khofifah Indar Parawansa, calon gubernur Jawa Timur
akan merugi dan memperoleh keuntungan sedikit karena Mereka akan menjual
produknya ke supplier yang akan menjualnya lagi dengan Merek supplier tersebut
4
Muzamil Baharuddin, menemukan produk asal Kepulauan Meranti yang diekspor
ke pasar internasional, kue semprong dan arang kayu bakau, dijual tanpa Merek
Meranti akan tetapi malah diberi label negara tujuan ekspor yaitu Singapura dan
yang nyata dialami oleh produsen karena hasil produksi Mereka dibeli dengan nilai
rupiah yang murah dan selanjutnya setelah dilabeli negara ekspor dijual mahal
tentang Merek dan indikasi geografis, maka para pemilik usaha harusnya
untuk memperoleh kepastian hukum dan akan terciptanya persaingan usaha yang
sehat dan benar diantara para pelaku usaha, sehingga apa yang diproduksi dapat
banyak indukstri yang dikelola oleh industri rumah tangga (home industri)
sehingga lebih efektif dan efisien untuk dapat mewujudkan perlidungan Merek,
sehingga pemerintah daerah juga memiliki peran dalam rangka melindungi Merek
B. Rumusan Masalah
makalah ini sebagai Batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa maslasah
5
1. Bagaimana tinjauan yuridis terhadap pendaftaran Merek secara
kolektif?
UU yang berlaku?
1. Manfaat Teoritis
kajian Hak Kekayaan Intelektual dan lebih spesifik lagi pada bidang hak Merek,
6
sehingga dapat memberikan kontribusi akademis mengenai gambaran
2. Manfaat Praktis
masalah yang akan diteliti yaitu mengenai tinjauan yuridis terhadap pendaftaran
Merek bagi pelaku usaha guna mengurangi persaingan usaha di antara pelaku
usaha.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang timbul dari hasil olah pikir
intelektual manusia yang menghasilkan suatu karya yang berguna bagi manusia.
Dengan demikian, obyek yang diatur dalam ruang lingkup Hak Kekayaan
Kekayaan Intelektual masuk pada hukum harta kekayaan yang terdiri dari dua
bagian yaitu hukum perikatan, dalam Pasal 1233 KUH Perdata dan hukum benda
dalam Pasal 499 KUH Perdata. Pada konsep harta kekayaan, setiap benda selalu
ada pemiliknya, setiap pemilik benda suatu benda mempunyai hak atas benda
miliknya, yang biasanya disebut “Hak Milik” dengan demikian pemilik berhak
tahun terakhir, Hak Kekayaan Intelektual kian menjadi isu yang sangat penting
yang selalu mendapat perhatian dalam masyarakat, baik dalam forum nasional
kekayaan intelektual yang dapat dimiliki oleh pribadi manusia sebagai hak. Dengan
kata lain bahwa Hak Kekayaan Intelektual secara sederhana merupakan kekayaan
yang timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia. Karya-karya yang
timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia dapat berupa karya-karya
8
dibidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Karya-karya tersebut
waktu, tenaga, pikiran, daya cipta, rasa dan karsanya. Hal tersebut yang
membedakan Hak Kekayaan Intelektual dengan jenis kekayaan lain yang juga
dapat dimiliki oleh manusia tetapi tidak dihasilkan oleh intelektualitas manusia.
Sebagai contoh, kekayaan alam berupa tanah dan tumbuhan yang ada di alam
merupakan ciptaan dari sang Pencipta. Meskipun tanah dan tumbuhan dapat
dimiliki oleh manusia tetapi tanah dan tumbuhan bukanlah hasil karya intelekual
manusia.
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 dimensi
atau 3 dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 atau lebih unsur tersebut
untuk membedakan barang dan atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan
7
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis.
9
2. Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan
yang sejenis.
3. Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang atau jasa
yang dihasilkan dengan produk orang lain. pendaftaran Merek berfungsi untuk:
1. Alat bukti bagi pemilik yang berhak atas Merek yang didaftarkan.
2. Dasar penolakan terhadap Merek yang sama keseluruhan atau sama pada
sejenisnya.
3. Dasar untuk mencegah orang lain memakai Merek yang sama keseluruhan
Dalam hal pendaftaran suatu Merek, Merek tidak dapat didaftarkan jika:
10
dimohonkan pendaftarannya atau merupakan nama varietas tanaman yang
kepada pemohon diminta untuk segera dilengkapi dalam waktu paling lama
3. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
4. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
8
https://indonesia.go.id/layanan/kepabeanan/ekonomi/mengurus hak merek, dikses pada
Tanggal 22 Februari 2019.
11
keberatan/tanggapan Ditjen HAKI menetapkan keputusan tentang
permohonan itu diumumkan dalam berita resmi Merek dalam waktu paling
9
https://indonesia.go.id/layanan/kepabeanan/ekonomi/mengurus hak merek, dikses pada
Tanggal 22 Februari 2019.
12
c. Nama lengkap dan alamat kuasa, apabila pemohon diajukan melalui
kuasa.
hukumnya.
2x2 cm).
miliknya.10
10
https://indonesia.go.id/layanan/kepabeanan/ekonomi/mengurus hak merek, dikses pada
Tanggal 22 Februari 2019.
13
Merek adalah bagian penting dalam kegiatan usaha yang merupakan asset
menjadi faktor yang sangat penting dalam proses pemasaran barang dan jasa. Oleh
karena itu, pengusa perlu mendaftarkan Merek dagang dan jasa Mereka agar
tanggal 17 Aagustus 2019. Dalam platform baru ini, pemohon dapat langsung
memilih jenis barang dan jasa yang akan diajukan sehingga tidak akan terjadi
kesalahan terkait dengan kelas dan/atau jenis barang dan jasa yang diajukan. Hal
kesalahan kelas dalam pengajuan dan/atau jenis barang dan jasa yang terlalu luas
Merek tidak terhambat. Platfrom baru pendaftaran Merek tersebut juga membantu
pemohon dalam menentukan kelas mana saja yang harus diajukan karena pemohon
pengajuan.
11
http://ambadar.co.id/trademark/pendaftaran merek berdasarkan undang-undang merek
dan indikasi geografis no 20 tahun 2016, diakses pada Tanggal 21 April 2020.
14
Resmi Merek selama 2 (dua) bulan, yang telah diatur di dalam Pasal 14 ayat 2
Undang-Undang No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Selama
permohonan pendaftaran Merek dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal berakhirnya pengumuman atau 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
dilakukan selama 150 (seratus lima puluh) hari, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat 5
C. Merek Kolektif
undagan di Indonesia. Menurut peraturan yang lama yaitu Pasal 1 angka 4 Undang-
“Merek kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa
12
http://ambadar.co.id/trademark/pendaftaran merek berdasarkan undang-undang merek
dan indikasi geografis no 20 tahun 2016, diakses pada Tanggal 21 April 2020.
13
Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek.
15
Pengertian Merek kolektif menurut Undang-Undang yang baru yaitu Pasal
Geografis, yaitu:14
“Merek kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa
dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu
Merek kolektif merupakan Merek yang digunakan pada barang atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum secara bersama-sama untuk menjadi pembeda di antara barang yang
diperdagangkan tersebut. Barang yang memiliki sifat, ciri umum dan mutu yang
sama, sehingga untuk membedakan apa yang diperdagangkan maka pelaku usaha
peraturan hukum, karena merupakan dasar lahirnya peraturan hukum, dan ratio
legis peraturan hukum, kepastian hukum ialah kepastian aturan hukum, bukan
kepastian tindakan terhadap aturan hukum, kepastian hukum juga merupakan asas
14
Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis.
16
dalam Negara hukum yang digunakan sebagai landasan peraturan perundang-
Teori kepastian hukum berguna dalam penelitian ini, dikarenakan dapat menjawab
pertanyaan penelitian mengenai kepastian dari hukum yang telah diatur di dalam
pendaftaran Merek secara kolektif bagi pelaku usaha terkait perlindungan dari
Teori perlindungan hukum merupakan salah satu teori yang sangat penting
untuk dikaji, karena fokus kajian teori ini pada perlindungan hukum yang diberikan
orang lain dan perlindungan itu diberikan kepad masyarakat agar dapat menikmati
16
semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.
Teori ini dapat digunakan oleh peneliti untuk melihat perlindungan hukum
yang diberikan oleh hukum dalam permasalahan sengketa Merek atau persaingan
usaha Merek kolektif dalam pemberian perlindungan atas Merek kolektif para
pengusaha.
15
Riduan Syahrani, “Rangkuman Intisari Ilmu Hukum”, (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2008), hlm. 153.
16
Salim HS, “Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi”, Jilid I,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hlm. 259-262.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalami. Penjelasan tentang Merek kolektif hanya sedikit dibahas di dalam Undang-
Undang, hanya terdapat dalam satu ayat didalam Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang
No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Belum ada Undang-
Undang atau peraturan khusus yang membahas tentang Merek kolektif. Mengenai
memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku, setelah itu dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari setelah permohonan Merek akan diberitakan dalam Berita Resmi
Merek selama 2 (dua) bulan. Selama masa pengumuman, pidak ketiga dapat
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal terakhir pengumuman.
bersama, karena dengan adanya Merek kolektif akan adanya pembeda di antara
yang sama. Merek ini menjadi ciri khas produk yang diperdagangkan oleh
18
membedakan produk langganannya dengan produk lainnya. Karena, walaupun
produknya sama, akan tetapi belum tentu menghasilkan kepuasan yang sama pula.
B. Saran
kesalahan dan sangat jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Salim HS, “Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi”, Jilid I,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2017).
Web:
Undang-Undang:
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis.
20