Oleh:
1. Adiniar Monicha Haque (160412607131 )
2. Aditya Wahyu Pradana ( 160412607110 )
3. Chifni Darun Naja ( 160412607079 )
4. Muhammad Ali Isnandar ( 130412616396 )
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Hak Kekayaan
Itelektual Khususnya Hak Cipta Dalam Kegiatan Ekonomi dan Bisnis tepat pada waktunya.
Shalawat dan Salam selalu tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW sang pembawa
kebenaran dan kebahagiaan bagi seluruh umat dan membawa umatnya ke zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan sebagaimana yang kita rasakan sekarang ini.
Pada proses pembuatan makalah ini penulis tidak merasa kesulitan karena penulis
selalu mendapat bantuan dari pembimbing akademik Ibu Andy Prasetyo Wati maupun pihak-
pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tepat pada waktunya, oleh karena itu dengan rasa penuh hormat,
tulus , serta ikhlas penulis mengucapka terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan
karena keterbatasannya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk
penyempurnaan dari makalah ini. Akhir kata hanya kepada Allah SWT jualah semua kita
serahkan, semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dan penulis berharap semoga
laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca umumnya.
Penulis
Sifat-sifat hak cipta terdiri dari enam bagian, sifat-sifat tersebut antara lain adalah
sebagai berikut.
a. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program Komputer
memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.
b. Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak. Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik
seluruhnya maupun sebagian karena :
o Pewarisan
o Wasiat
o Hibah;
o Perjanjian tertulis atau Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan
c. Jika suatu Ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakan oleh dua orang
atau lebih, yang dianggap sebagai Pencipta ialah orang yang memimpin serta mengawasi
penyelesaian seluruh Ciptaan itu, atau dalam hal tidak ada orang tersebut, yang dianggap
sebagai Pencipta adalah orang yang menghimpunnya dengan tidak mengurangi Hak Cipta
masing-masing atas bagian Ciptaannya itu.
d. Jika suatu Ciptaan yang dirancang seseorang diwujudkan dan dikerjakan oleh orang lain di
bawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang, Penciptanya adalah orang yang
merancang Ciptaan itu.
e. Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan
pekerjaannya, Pemegang Hak Cipta adalah pihak yang untuk dan dalam dinasnya Ciptaan itu
B. Hak Ekonomis
Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki seseorang untuk mendapatkan keuntungan atas
ciptaanya. Hak ekonomi atas ciptaan, perlindungan hak cipta berlaku selama hidup pencipta
Makalah Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis 9
dan terus berlangsung selama 70 tahun setelah penciptanya meninggal dunia, terhitung mulai
tanggal 1 Januari tahun berikutnya ( Pasal 58 ayat (1) UU No. 28 Tahun 2014). Adapun jika
hak cipta tersebut dimiliki oleh badan hukum, maka berlaku selama 50 tahun sejak pertama
kali dilakukan pengumuman.
Perlindungan sebagaimana diatur dalam Pasal 58 tersebut hanya berlaku bagi ciptaan
berupa :
a. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya;
b. Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lain;
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetauan;
d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim;
f. Karya seni rupa dalam segala bentuk;
g. Karya arsitektur;
h. Peta; dan
i. Karya seni batik atau seni motif lain
Akan tetapi, bagi ciptaan seperti : karya fotografi, potret, karya sinematografi,
permainan video, program komputer, perwajahan karya tulis, terjemahan, tafsiran, sanduran,
komplitasi ekspresi budaya tradisional selama komplikasi tersebut merupakan karya yang
asli; berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali dilakukan pengumuman. (Pasal 59 ayat (1)
UU No. 28 Tahun 2014). Kemudian untuk ciptaan berupa karya seni terapan, perlindungan
hak cipta berlaku selama 25 tahun sejak pertama kali dilakukan penciptaan. (Pasal 59 ayat (2)
UU No. 28 Tahun 2014)
B. Lisensi Wajib
Lisensi wajib merupakan lisensi untuk pelaksanaan penerjemahan dan atau penggandan
ciptaaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra yang diberikan berdasarkan keputusan
menteri atas dasar permohonan untuk kepentingan pendidikan dan atau ilmu pengetahuan
serta kegiatan penelitian dan pengembangan.
memberi izin untuk itu. Termasuk perbuatan pelanggaran ini antara lain melanggar
larangan untuk mengumumkan, memperbanyak atau memberi izin untuk itu setiap ciptaan
yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan
negara, kesusilaan, dan ketertiban umum;
b. Dengan sengaja memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang-barang hasil pelanggaran hak cipta. Termasuk perbuatan pelanggaran ini
antara lain penjualan buku dan VCD bajakan
c. Dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial
Tahun 2002, adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu, dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak
terkait menurut pasal 1 ayat (9) Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002, adalah
hak yang berkaitan dengan hak cipta, yaitu hak eksklusif bagi pelaku untuk
memperbanyak atau menyiarkan pertunjukannya; bagi produser rekaman suara untuk
memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan bagi
lembaga penyiaran untuk membuat, memperbanyak, atau menyiarkan karya siarannya.
B.Ketentuan Pidana
Pasal 112
Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (3) dan/atau Pasal 52 untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Pasal 113
1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan
dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Pasal 114
Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan
sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil
pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 117
1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf c untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2) huruf a, huruf b, dan/atau huruf d untuk
Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).\
Makalah Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis 16
3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dilakukan
dalam bentuk Pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Pasal 118
1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf
d untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2)
huruf d yang dilakukan dengan maksud Pembajakan dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)
Pasal 119
Setiap Lembaga Manajemen Kolektif yang tidak memiliki izin operasional dari Menteri
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 88 ayat (3) dan melakukan kegiatan penarikan Royalti
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3.1 Kesimpulan
Hak cipta adalah Hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengaturan mengenai hak cipta dimuat dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 yang
bertujuan untuk merealisasi amanah Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam rangka
pembangunan di bidang hukum, dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi pencipta
dan hasil karya ciptaanya.
Yang dapat diambil dari pembahasan adalah dapat mengetahui bagaimana seharusnya
sanksi pidana atas pelanggaran Hak Cipta. Upaya dan penegakan hukum yang dapat
dilakukan terhadap pelanggaran Hak Moral karya lagu/musik dan rekaman suara antara lain
dengan memperkuat kelembagaan hak cipta, sosialisasi dan peningkatan kesadaran hukum
masyarakat, dan penindakan hukum terhadap pelanggaran hak moral.
3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan makalah ini, disarankan kepada masyarakat agar
mengetahui pentingnya menghargai HKI dalam kehidupan. - Pemerintah harus memberikan
sosialisasi kepada semua masyarakat untuk menghargai hasil karya cipta seseorang.
Pemerintah harus bertindak tegas untuk menghukum pelaku yang terlibat dalam kasus
pelanggaran hak cipta di Indonesia. Sehingga negara Indonesia ini dapat mencapai tujuannya
untuk menjadi bangsa yang lebih baik dari sebelumnya dalam segala bidang.
Hutagulung, Shophar, Maru, S.H.,M. H. 2012. Hak Cipta: Kedudukan dan Perananya Dalam
Pembangunan. Sinar Grafika: Jakarta
Saliman, A.R., Dr. 2015. Hukum Bisnis untuk Perusahaan: Teori dan Contoh Kasus. Jakarta:
Kencana
http://id.m.wikipedia.org/wiki/pelanggaran_hak_cipta (diakses tanggal 7 Februari 2018)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta