Anda di halaman 1dari 4

SUSTAINABLE DEVELOPMENT Sustainable Development adalah suatu konsep baru yang lahir karena pergerakan dari kesadaran lingkungan

pada tahun 1970. Dimana dalam konsep tersebut dikatakan suatu pertanyaan tentang bagaimana untuk memelihara sumberdaya alam di bumi dan bagaimana suatu keputusan yang dibuat oleh manusia akan berpengaruh pada bumi. Definisi secara luasnya pernah dikatakan PBB pada Brundtland Commision Report di tahun 1987 yang mengatakan bahwa kita harus meet the needs for the present without compromising the ability of future generations to meet own needs, dalam kata lain, ketika seseorang memikirkan bagaimana menggunakan sumber daya alam di bumi, seperti hutan, air, mineral, maka dia juga harus memikirkan tidak hanya berapa banyak sumber yang akan digunakan, proses apa yang akan dipakai untuk mendapatkannya, siapa yang mengakses sumberdaya itu, tetapi bagaimana cara menjaga sumber daya itu supaya tetap terjamin keberadaannya. SEGITIGA SUTAINABLE DEVELOPMENT

Aspek Ekonomi Proses ekonomi dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan dan diukur sebagai tingkat kemampuan masayarakat dalam membeli dan membayar kebutuhan hidup. Secara umum kebijakan ekonomi suatu negara terlihat bertujuan untuk meningkatkan gross national product (GNP) dan meningkatkan efesiensi produksi dan konsumsi dari perputaran barang dan jasa. Stabilitas dari harga barang dan tingkat angka kerja adalah tujuan lainnya dari hal ini. Ekonomi Neoklasik menyediakan konsep yang memiki ruang lingkup seperti hal tersebut. Dalam hal yang sama, faktor yang mempengaruhi kesejahteraan rakyat yang diformulakan sebagai hubungan antara pendapatan moneter dan konsumsi telah diuji dari beberapa tahun yang lalu. Maslow (1970) mengidentifikasi hirarki dari kebutuhan yang mempengaruhi kepuasan fisik lebih banyak dicari daripada barang dan jasa. Economic Sustainability Konsep modern tentang ekonomi yang berkelanjutan bertujuan untuk memaksimalkan aliran pendapatan, setidaknya dapat memaintain asset atau modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Fisher mendefinisikan bahwa modal adalah suatu instrument yang ada pada waktu yang instan dan pendapatan sebagai aliran jasa dari modal dan kekayaan. Hicks berargumen bahwa konsumsi berkelanjutan yang maksimum adalah jumlah yang dapat mereka knsumsi tanpa memiskinkan mereka sendiri. Banyak yang memperdebatkan bahwa pertumbuhan ekonomi itu merupakan sesutau yang tidak berkelanjutan, hal ini benar apabila tidak diikuti dengan kebijakan ekonomi yang tidak

dilengkapi dengan konsep Lingkungan dan sosial. Masalah akan timbul ketika mendefinisikan berbagai macam modal yang harus dimaintain dan kemampuan substitusi dari hal itu. Biasanya digunakan pendekatan teori mikroekonomi dalam analisa marginal. Analisa marginal mengasumsikan perubahan variable yang sangat kecil, namun hal ini tidak akurat apabila diimplementasikan pada ekonomi yang memiliki perubahan besar, fenomena yang diskontinu, transisi yang dalam multi kesetimbangan. Aspek Lingkungan Ekonomi modern disaat ini memperhatikan kebutuhan untuk mengatur sumber daya alam yang mulai langka dengan bijaksana, karena kesejahteraan manusia sangat tergantung dari jasa ekologi di bumi ini. Mengabaikan batasan lingkungan dapat meningkatkan risiko jangka panjang dari pembangunan. Munangshie melihat bahwa pertumbuhan ekonomi dan lingkungan memiliki hubungan erat sejak Malthus, Dasgupta, dan Maler mempelajari hal itu pada tahun 1990an, dimana pertumbuhan mainstream jarang menyebutkan topic tentang lingkungan. Environmental Sustainability Interpretasi manusia terhadap environmental sustainability fokus pada keberlangsungan hidup dan kesehatan sistem kehidupan. Ide ini diimplementasikan pada alam dan sistem manajemen serta meliputi lingkungan liar, pedesaan, dan perkotaan. Environtmental sustainability merupakan suatu proses interaksi dengan alam yang didasari dengan ide menjaga lingkungan. Suati keadaan yang tidak berkelanjuan terjadi apabila modal lingkungan (jumlah dari semua sumber daya alam) digunakan lebih cepat dari masa regenerasinya. Keberlanjutan memerlukan aktivitas manusia yang bersifat menggunakan sumber daya alam dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan regenerasinya secara alami. Konsep pembangunan berkelanjutan tidak akan terpisahkan dengan konsep carrying capacity. Secara teori, hasil dari keterpurukan lingkungan akan merusak keberlangsungan hidup umat manusia. Consumption of renewable resources State of environment Sustainability More than nature's ability to replenish Environmental degradation Not sustainable Equal to nature's ability to replenish Environmental equilibrium Steady state economy Less than nature's ability to replenish Environmental renewal Environmentally sustainable

Aspek Sosial Pembangunan sosial mengacu pada peningkatan dari aspek individu dan kesejahteraan sosial yang dihasilkan dari peningkatan modal sosial, pada umumnya berupa kapasitas dari individu dan grup masyarakat untuk bekerja sama utuk mencapai tujuan bersama. Social Sustainability Ide dari social sustainability memiliki ikatan erat dengan aspek environmental sustainability. Mengurangi tekanan dan meningkatkan kesehatan dari aspek sosial dan sistem kultur masyarakat sangatlah penting. Meningkatkan pengetahuan manusia akan memperkuat nilai sosial dari manusia. Aspek sosial sangat dipengaruhi oleh aspek lingkungan dan aspek ekonomi. Bilamana ketiga aspek ini terpenuhi maka kehidupan manusia akan terjamin dan keberlangsungan umat manusia akan terwujud dengan baik

Anda mungkin juga menyukai