Anda di halaman 1dari 94

PERIODE I : HK.

AGRARIA LAMA

PERIODE II: HK. AGRARIA BARU / HK TANAH


NASIONAL

1
1. Masa penjjhan Belanda disebut Hk Agr
Lama / Hk Agr Kolonial

2. Masa setelah Kemerdekaan RI (17 Agst


1945 ) sampai berlakunya UUPA (24
Sept 1960)

2
A. Sifat Hk Agraria Lama

A. Cabang-cabang Hk Agraria Lama

B. Sumber-sumber Hk Agraria Lama

3
Dualisme dalam waktu dan tempat yang
sama terdapat dua aturan yang
berbeda terhadap subyek yang
berbeda untuk obyek yang sama
yaitu tanah.

Terdapat 2 (dua) aturan hukum tentang Agraria


yaitu :
1. Hukum Agraria Barat dan
2. Hukum Agraria Adat

yang diperuntukan bagi dua golongan pddk


yang berbeda pula
4
berlaku bagi gol penddk Eropa dan Timur Asing yang
tinggal di wilayah Hindia Belanda , termasuk penddk Ind
yang menundukan diri kepada ketentuan Hukum Barat.
Ketentuan hukum yang mengatur : Burgerlijk Wetbook
(BW) / KUH Perdata
Tanahnya disebut Tanah Hak Barat, misal :
- tanah Hak Eigendom
- tanah Hak Opstal
- tanah Hak Erfpacht
tujuan untuk kepentingan Pemerintah Belanda

5
diberlakukan khusus untuk orang-orang
pribumi/bumi putera/ orang Ind Asli

ketentuan hukum yang mengatur yaitu Hukum Adat


yang bentuknya tidak tertulis

6
Tanahnya disebut dengan tanah Adat, misal :
- tanah HAK MILIK (Adat) / tanah hak yasan
- tanah hak ulayat
- tanah Hak Gogol, pekulen, sanggan, norowito
- tanah hak andarbeni,
- dan lain-lain tanah hak adat.

7
dari sifat hk Agr lama yang dualisme kemudian
muncul cabang-cabang hukum Agraria Lama yang lain
pluralisme , anta lain :

1. Hk Agraria Antar Golongan


hukum Agraria yang akan menyelesaikan
hukum apa yang berlaku, atau apa yang
merupakan hukumnya bila terjadi
hubungan hukum dengan tanah dari
mereka yang berbeda golongan
(apabila terjadi sengketa) 8
2. Hk Agraria Administratif

keseluruhan peraturan yang merupakan


pelaksanaan dari politik Agraria pemerintah
dalam kedudukannya sebagai badan
penguasa

Tertuang dalam Agrarische Wet 1870

Apa yang akan dilakukan dengan tanah yang


tersedia dan apa yang akan
digunakan Hk Agraria Administratif
pemerintah Hindia Belanda memberi
dukungan hukum bagi politik pertanahan
penjajah. 9
3. Hukum Agraria Swapraja

ketentuan-ketentuan hukum untuk tanah-


tanah yang terletak dalam kota kerajaan
Yogyakarta dan kota-kota di daerah
Surakarta sebagai daerah daerah
swapraja menurut Rijksblad Yogyakarta
Nomor 13 / 926 dan Rijksblad Surakarta
Nomor 14 / 1938

10
1. Agrarische Wet 1870 (dimuat dalam
Pasal 51 IS)
2. Agrarische Besluite 1870 (S.1870
118)
3. Vervreemdings Verbod (S. 1870 179)
4. KUH Perdata Buku Ke-II
5. Overschrijvings Ordonnantie (S. 1834
27)
6. Grondhuur Ordonnantie 1918
11
7. Onteigenings Ordonnantie 1920
1. Agrarische Wet 1870
Mrpk hk agraria yg berdsrkan pd
tujuan dan sendi2 dari Pem jajahan
Sbg HukumTanah Administratif pem

HB
Agrarische Wet adl suatu UU (wet) yg

dibuat di negeri Bld th 1870


Diundangkan dlm S. 1870-55
Dimuat dlm Ps. 51 Indische
Staatsregeling (IS) th 1925 ada 8 ayat :

12
Isinya antara lain :
1. Gubernur Jendral tdk boleh menjual tnh.
2. Dlm larangan diats tdk termsk tnh2 yg
tdk luas, yg diperu/kan bagi perluasan
kota & desa serta pemb usaha2
kerajinan.
3. Gub jendral dpt menyewakan tnh mnrt
ketent2 yg ditetapkan dg ordonansi. Tdk
boleh menyewakan tnh2 kepunyaan
org2 pribumi asal pembukaan hutan,
penggembalaan umum , kepunyaan
desa
13
4. Dpt diberikan tnh hak erfpacht selama tdk
lebih dr 75 tahun
5. Gub jend menjaga jangan sampai terjadi
pemberian tanah yg melanggar hak-hak
pribumi
6. Gub Jend tdk boleh mengambil tnh2
kepunyaan rakyat asal pembukaan hutan yg
digunakan u/ keperluan sdri, kecuali u/ kepent
umum dg pemberian gr yg layak
7. Tnh yg dipunyai org2 pribumi dg HP pribadi yg
turun-temurun (HM adat) ats permintaan
pemiliknya yg sah dpt diberikan kpdnya dg Hak
Eigendom.
8. Serah pakai & persewaan dg orang non prib
dilakn mnurt ketent dg ordonansi 14
TujuanAgrarische Wet
1. u/ membuka kemungkinan dan
memberikan jaminan hk kpd para
pengusaha swasta agar dpt
berkembang di HB

2. memberikan perlindungan bagi rakyat


pribumi

15
Agrarische Wet ini muncul krn ada
desakan dari para pengusaha swasta
asing yang ingin menanamkan modal
di wilayah HB agar mendapatkan
tanah yang luas, dijamin kepastian
hukumnya dan dalam waktu yg lama
Sebelumnya pengusaha asing hanya
menyewa tanah rakyat dengan
sistem sewa dalam jangka waktu
maksimal 21 tahun

16
Tujuan
utama AW adalah dengan
memberikan Hak Erfpacht selama 75
Tahun

Tujuan utk memberikan perlindungan


rakyat pribumi adalah hany tujuan
sekunder
Makin banyaknya tanah rakyat pribumi
yg dijual kepada Orang asing
(perorangan) maka dikeluarkan
Verrvrimdings verbod 1870 (Larangan
Pengasingan Tanah)
17
2. Agrarische Besluit 1870 (S.
1870-118)
Ps. 1 AB asas yg penting yg dinilai
kurang menghargai , bahkan
memperkosa hak-hak rakyat atas tnh
yg bersumber pada hukum adat
Disebut Asas DOMEIN VERKLARING
(DV)
Isi Ps 1 AB : bahwa semua tanah yg pihak
lain tdk dapat membuktikan sebagai hak
eigendomnya, adl domein (milik) Negara.
18
Tafsiran Pem Bld thd pengertian
Eigendom dlm asas DV :
1. Hak eigendom yg diatur dlm Ps 570
KUH Pdt
2. Hak Agrarische Eigendom = hak
berasal dr HM adat yg atas
permohonan pemiliknya, melalui suatu
prosedur ttn, diakui keberadaannya
oleh Pengadilan
19
FUNGSI DOMEIN VERKLARING, dlm
praktik pelaksn perUUan pertanahan adalah
:
1. Sbg landasan hk bagi Pem yg mewakili
Negara sbg pemilik tnh, u/ memberikan
tanah dg hak2 barat yg diatur dlm KUH Pdt
: Hak Erfp, hak opstal dll.
Dlm rangka DV pemberian tnh dg
Hak Eig dilakn dg cara pemindahan Hak
Milik Ngr kpd penerima tnh

2. Di bidang pembuktian pemilikan 20


Tanah Negara pada masa DV, al :
1. Tanah Negara Bebas (Vrij Lands
Domein), yi tnh Milik Ngr yg terdpt di
daerah yg diperintah langsung o/
Gubernoer yg tdk dibebani dg HE, Hak
Agrarische Eigendom dan tnh yg dihaki
rakyat. Artinya Ngr bebas memberikan
tnh ybs kpd pi lain.
Co : Tanah hak Ulayat masy Hk Adat
tdk mendapat pengakuan eksisitensinya
dlm DV
21
2.Tanah Negara Tdk Bebas (onvrij lands
domein), yi tanah2 Milik Ngr yg dihaki
o/ rakyat.
Ngr tdk bebas dlm memberikan tnh ybs kpd pi
lain, krn dibebani dg hak rakyat.
Co: Tnh MH Adat, krn tnh HM Adat sbg hak yg paling
kuat dlm Hk Tnh Adat tdk disamakan dg HM dlm
KUH Pdt yg disebut dg Hak Eigendom, oleh krnnya
tdk diakui sbg HM atas tanah, hanya
dianggap sbg hak memakai tanah domein Ngr
(erferlijk individueel gebruiksrecht = hak
memakai sec turun temurun)

22
vanVollenhoven dlm bukunya berjudul
De Indonesier en zijn grond mengecam
keras thdp praktik pelaksanaan
peraturan2 pertanahan yg sangat
merugikan rakyat termasuk asas Domein
Verklaring

23
Menurut VV Ada 3 tafsiran mengenai
Tanah Negara dlm DV :
1. Tnh Domein Negara adl tnh yg bukan hak
eigendom yg diatur dlm KUH Pdt
2. Tnh Domein Ngr adl tnh yg bukan tnh hak
eigendom, hak agrarische eigendom dan bukan
tanah milik rakyat yg telah bebas dari
kungkungan Hak Ulayat
3. Tnh Domein Ngr adl tnh yg bukan tnh hak
eigendom, hak agrarische eigendom dan bukan
pula tnh milik rakyat, baik yg sudah maupun
yng belum bebas dr kungkungan Hak Ulayat
24
Tafsiran resmi Pem HB : semua tnh yg
tdk dpt dibuktikan oleh yg menguasainya
sbg hak eigendom atau hak agrarische
eigendom adl tanh domein Ngr. Shg tnh2
yg dipunyai oleh rakyat dengan HM adat,
demikian juga tanah2 Ulayat masy Hk adat
adalah Domein Negara

Hakmilik adat sebagai hak yg paling kuat


dlm Hukum Tanah Adat tdk disamakan
dengan hak milik dlm KUH Pdt yg disebut
hak eigendom
25
Dlm praktik pelaksn peraturan2
perUUan pertanahan yg berlaku
adalah tafsiran Pemerintah

26
Pernyataan Domein juga dapat dijumpai
dlm Kasultanan Yogyakarta, dlm
Rijksblad yogyakarta th 1918 nomor 16

Rumusannya sama dg Ps. 1 AB :


Sakabehe bumi kang ora ono tanda
yektine kadarbe ing liya mawawa
wenang eigendom, dadi bumi
kagungane keraton ingsun
Ngayugyakarta

27
3. Larangan Pengasingan Tanah
(Vervreemdings Verbod
S.1875 - 179
Bhw HM Adat (aferlijk individueel
gebruik recht) tdk dpt dipindahkan o/
orang2 Ind Asli kpd bukan org Ind Asli
& o.k.i, maka semua perjjn u/
memindahkan hak, langsung atau tdk
langsung adl batal demi hukum (nieteg)

28
Latarbelakang dikeluarkannya LPT dlm
praktek banyak pengusha Eropa yg telah
membeli tanah rakyat

Di
Minahasa Th 1874 telah terjadi
pembelian tnh rakyat oleh bukan orang
Ind Asli

29
Ygmendorong dikeluarkannya ketentuan
LPT bukan hanya tujuan proteksi thd
hak rakyat, namun lebih u/ kepent
pengusaha.

Halini sesuai dg politik Agraria Pem Bld


yaitu memberi jaminan kepada
pengusaha modal besar u/ berkembang
di Hindia Belanda

30
Perbuatan hk yg
dikategorikan sbg melanggar
LPT ?Hak Atas Tanah:
Perbt Hk Pemindahan

1. Secara Langsung
2. Secara Tidak langsung

Pemindahan Hak Atas Tanah sec langsung:


1. Aktif / sengaja
2. Pasif / tdk Sengaja
31
1. Perbt Hk Aktif memindahkan h.a.t yi
perjjn yg bermaksud u/ memindahkan
hak ats tnh secara sengaja kpd pihak lain
.
Misal : Jual beli, tukar menukar, hibah
wasiat, inbreng dll.

2. Perbt Hk Pasif (tidak sengaja) u/


memindahkan h.a.t mengakibatkan
beralihnya h.a.t kpd pihak lain.
Antara lain :
32
1. Pewarisan tanpa wasiat
seorg laki2 bkn org Ind Asli dpt
mewarisi tanpa wasiat tanah MH (Adat)
dr istrinya yg sblm perkawin berasal dr
Ind Asli

2. Perkawinan Campuran
tnh Milik Adat tetap dipunyai o/
wanita Ind Asli yg telah melakn perkawn
campuran dg laki2 bukan Ind Asli

33
3. Perolehan h.a.t karena percampuran
Boedel
seorg laki2 bukan org Ind Asli dpt
memiliki tanah milik (adat), krn
percampuran harta, apbl pihak wanita
membawa tanah HM (adat) tsb dlm
perkawinan

PERBUATAN MANA YG MELANGGAR


KETENT LPT ?
34
Adl perbuatan hukum pemindahan
hak atas tanah secara aktif (sengaja)
u/ memindahkan h.a.t

Sedangkan Perbuatan hukum


pemindahan h.a.t yg tidak sengaja
(pasif) dikategorikan TIDAK
melanggar ketent LPT
35
Perbutan hk pemidahan h.a.t secara TIDAK
LANGSUNG :
Dlm praktek terjadi perbt hk pemindahan
h.a.t yg tidak langsung yg bertujuan
mengasingkan tanah

Cara2 ini dipergunakan u/ menghindari


ketent LPT, yi dg cara a.l dilakn dg
penjualan h.a.t o/ org2 Ind Asli kpd org2
bukan Ind Asli yg menggunakan TOPENG /
KEDOK = JUAL BELI DG KEDOK
STROOMANNEN / STROOVROUW 36
Contoh kasus :
1. Putusan Hoogerechts Hoff Th 1930 ,
yi Putusan ttg Penjualan Kebun Teh
Hoffland & jongosnya Siman

2. Putusan Land Gerecht Magelang 1928,


ttg Kasus Huis Houdster Minah

Jual beli tanah dg SURAT KUASA


MUTLAK
37
BAGAIMANALARANGAN
PENGASINGAN TANAH SETELAH
UUPA?

SecFormal UUPA tdk mencabut sec


tegas ttg LPT

Prof.BoediHarsono berpendapat :
meskipun UUPA tdk mencabut sec
tegas, ketent LPT sdh tidak berlaku
sejak berlakunya UUPA 38
Dlm UUPA ada pasal yg isinya
mirip dg LPT yi Ps 26 ayat (2)
UUPA
LPT mengadakan perbedaan
antara org2 Ind Asli dg orang
bukan Ind Asli, hal ini
bertentangan dg Ps 9 ayat (2)
UUPA
39
Hk. Agraria setelah
Kemerdekaan RI s/d
keluar UUPA

(17 Agustus 1945 24


September 1960

40
Kemerdekaan diperoleh dg jalan
revolusi

Pem blm dpt membuat perat perUUan


yg bersifat Nasional sbg produk hk
dari negara yg merdeka

Berlaku Ps II AP
Bidang Hk Agraria ?

41
Hk Agr berlaku juga ketent Ps II AP
Dg masih memberlakukan HAL sambil melakukan
usaha2 penyesuaian dg kondisi Negara yg sdh
merdeka

>> USAHA2 YG DILAKUKAN A.L :


1. Menggunakan kebijakan, kebijaksanaan & tafsir
baru.
2. Mencabut peraturan yg tdk sesuai dg Negara
Merdeka
3. Perubahan & penambahan ketent baru
4. Merintis penyusunan HK Agr Baru yg bersifat
Nasional
42
1. Menggunakan kebijakan,
Kebijaksanaan & tafsir baru
Tetap menggunakan HAL, namun pelaksn
didasarkan atas kebijakan & Kebijaksanaan
baru dan dg memakai tafsiran yg baru pula,
yg sesuai dg asas2 Pancasila & tujuan dlm
Ps. 33 ayat (3) UUD 1945.

Tafsir baru, misal :


tanah Ulayat bkn tanah Domein
Pemerintah dibaca Pem RI 43
2. Mencabut/menghapus Peratrn yg
tdk sesuai dg
a. Penghapusan Negara
Tanah Merde
Partikelir ka
(TP)
b. Penghapusan Hak2 Konversi
c. Penghapusan Desa Perdikan

44
a. Penghapusan Tnh Partikelir

Tnh
Partikelir adl tanah Hak Eigendom yg
memp sifat dan corak yg istimewa

Pemilik tnh
partikelir memp hak2 yg
istimewa yg bersifat kenegaraan disebut
hak2 pertuanan

45
Hak2 Pertuanan :
- hak mengangkat / mengesahkan
pemilihan serta memberhentikan kepala2
kampung / Desa
- hak u/ kerja paksa/rodi atau memungut
uang pengganti kerja paksa dr penduduk

- hak u/ mengadakan pungutan2 baik


berupa atau hasil tanah dr peddk
46
- Hak u/ mendirikan pasar2

- Hak u/ memungut biaya pemakaian jalan &


penyeberangan

- Hak u/ mengharuskan pddk 3 hari sekali


memotong rumput bagi keperluan tuan
tanah (empunya TP),dll.

47
SifatTP seperti Negara2 di dalam
Negara

Para tuan tanah yg punya kekuasaan


sedemikian luasnya, banyak yg
menyalahgunakan haknya, shg
menimbulkan penderitaan pada
rakyat yg berdiam di TP

48
Ada 2 macam TP :
1. Tanah Kongsi bagian TP yg
dikuasai langsung o/ tuan tanah

2. Tanah Usaha TP yg dipunyai o/


rakyat

49
Sec bertahap TP dibeli o/ Pem Bld
Diatur dlm Ps 51 ayat (1) IS ; bhw larangan
bagi Gub Jendral u/ menciptakan tanah2
partikelir baru dg menjual tanah2 Ngr yg luas
kpd perorangan / BH

O/ Pem RI pembelian TP dilanjutkan, tpi


hasilnya tdk memuaskan, hingga akhir th 1957
baru dpt dibeli kembali 25 TP seluas 12.000
Ha.
Sebab : - tdk cukup tersedia dana

- para tuan tnh mematok harga yg


tinggi 50
Pd Th 1958 dikeluarkan UU No 1 tahun
1958 ttg Penghapusan tanah-tanah
partikelir (LN 1958 -2), m.b ; 24 Januari
1958
- hak2 pemilik TP ats tnhnya beserta
hak2 pertuanannya hapus & tanah2
bekas TP menjadi TN
- para bekas pemilik TP diberi Ganti
kerugian berbentuk : uang, hak baru
(Hak Erfpacht atau Opstal) atau
fasilitas lain
51
Bagi tanah2 usaha yg diusahakan pddk di atas TP
akan diberikan kpd penddk dengan HM (hak yasan
= hak milik adat), dg syarat :

1.selama 5 th berturut-turut tnh tsb tdk boleh


dipindah tangankan, kecuali warisan mnrt hk yg
berlaku
2. di atas tnh diberi tanda batas yg kuat,
3. memelihara tnh & menjga kesuburan tnh

UU 1/1958 juga menghapus tanah Hak Eigendom


yg luasnya lebih dr 10 Bahu
52
b. Penghapusan Hak-Hak Konversi

Lembaga Konversi adl lembaga


feodal yg terdapat di Karesidenan
Surakarta & DIY, merp lbg feodal
yg sangat merugikan rakyat

Di daerah2 tsb dikenal adanya


Stelsel Apanage
53
STELSEL APANAGE : bhw semua
tanah adl milik Raja. Rakyat hanya
sekedar memakai saja (anggaduh).

Jika yg dikuasainya tanah pertanian


maka mereka diwajibkan
menyerahkan sebagian (1/2 atau
1/3) dr hasil tnh-nya kpd Raja
Jika tanahnya adl tnh pekarangan
maka hrs melakukan kerja paksa. 54
Kepada hamba2nya yg berjasa atau
setia oleh Raja diberikan tanah dan
hak2nya sebagai nafkah, shg
mereka inipun berhak u/ menuntut
kerja paksa (pemegang apanage)

55
Untuk pengusahaan tanah , maka
tanah2 tsb disewakan kepada
pengusaha dalam bentuk :

1. Stelsel Bengkok : tnhnya dikuasai sec


tetap, artinya pengusaha & rakyat
masing2 mendpt bagian yg tdk
berganti-ganti
pemggunaan u/ tanaman keras
(kopi, karet, coklat,dll = berg
cultures) 56
2. Stelsel Glebagan, yi tiap tahun
pengusaha mengambil tnh rakyat
seluas1/2 atau 1/3 sec berganti-ganti.
dipergunakan u/ tanaman yg
memerlukan wisselbouw : tebu,
tembakau, indigo,dll (laagvlakte
cultures)

Baik Stelsel Bengkok maupun Stelsel


Glebagan bagi pengusaha terjamin tanah
& tenaga buruh cuma2/
57
Dengan berlakunya Stelsel Tanah Feodal
tsb, di daerah Surakarta & Yogyakarta
berkembang dg suburnya pengusaha2
pertanian besar asing, mengakibatkan
keadaan yg sangat menyedihkan bagi
rakyat tani

U/mdptkan suatu hak yg lebih kuat bagi


pengusaha , maka diadakan
REORGANISASI DLM HK AGR yg
bertujuan u/ memberikan keddk yg layak
kpd rakyat tani 58
REORGANISASI HUKUM AGRARIA :
pertama-tama Stelsel Apanage
dihapus, semua tnh diambil kembali o/
Raja & bekas para pemegang apanage
mendpt tunjangan berupa uang setiap
bl.
rakyat diberi hak atas tnh dg tdk ada
kewjb melkn kerja paksa
dibentuk desa2 & Masing2 diberi
tanah dan kewajiban u/ menyerahkan
hasil tanah dr rakyat diganti dg
Pajak Bumi 59
Bagi Pengusaha bagaimana?

Kepadamereka tetap diberi jaminan2


istimewa

Th1918 dikeluarkan ordonansi


Grondhuur reglement voor de
residentien Surakarta en Yogyakarta
(S.1918-20) , kmd th 1928 diubah
namanya menjadi Vorstenlandsch
Grondhuur Reglement (VGR)
60
Menrt VGR ada 3 cara bagi
pengusaha u/ mendapatkan tnh :

1. atas kekuatan beschikking atau


keputusan Raja

2. secara menyewa dari rakyat, dan

3. secara menyewa dari Raja

61
Bagi para pengusaha yg sudah menguasai
tanah berdasarkan aturan lama
(Landhuur) diberi kesempatan u/
mendptkan tnh menrt VGR dg cara :
1. melepaskan segala haknya atas tanah
ybs
2. knd dg beschikking (keputusan) Raja
diberi jaminan , bahwa pengusaha
akan memperoleh tnh yg diperlukan u/
perusahaannya dg hak istimewa,
selama jw maks 50 tahun.
62
Perubahan tsb disebut : beschikking
dan beschikking dr Raja mnrt VGR
disebut beschikking konversi
Hak yg timbul dr beschikking Raja tsb
disebut Hak Konversi
Keistimewaan Hak Konversi ialah:

1. jaminan Raja, bhw hak tsb akan


berlangsung selama waktu yg lama
atas tanah yg luas dan tempat terjamin
sec tetap u/ berg cultures dan sec
glebagan u/ laagvlake cultures.
63
2. Hak konversi dinyatakan dg S.1918-21 sebagai
hak yg dpt dibebani hypotheek dan harus
didaftar menurut ketentuan S.1918-23,
3. Pengusaha mendpt jaminan atas pemakaian air
ttn

4. Selama 5 th dijamin akan mendptkan tng


buruh, yg kerjapaksa ini dikerahkan o/ Desa
dan Pangrehpraja.
Kelalaian dlm memenuhi kewjbn kerjapaksa dpt
mengakibatkan dicabutnya bagian tanah gogolan
\, bahkan dpt dijatuhkan sanksi pidana.

64
Setelah Ind merdeka ?
Stelsel feodal tsb mndpt tantangan yb
hebat, terutama dr para petani ybs.
Atas tuntutan rakyat tsb
dikeluarkanlah UU No.13 tahun 1948
yg mencabut ketentuan2 VGR yg
mengatur hak2 konversi
Dg dicabutnya VGR, lembaga konversi
menjadi hapus, tapi hak2 konversinya
sdri menrt hk msh tetap berlangsung.

65
U/menghapus hak2 konversi dikeluarkan UU
no.5 th 1950 sbg ketentuan tambahan dan
pelaksanaan dr UU No.13 Th 1948, yaitu
secara tegas hak2 konversi semuanya dihapus
begitu pula hypotheek yg membebaninya

Akibat hukumnya :
1. tanah2 u/ laagvlakte cultures kembali ke
desa & desa tdk lagi diharuskan u/ tiap
tahun menyerahkan sebagian dari
tanah tsb kpd pengusaha

66
- pengusaha hanya dpt memperoleh
tanah yg diperlukan secara menyewa dari
Desa atau petani yg menguasainya

2. tanah2
bergcultures kembali ke Negara ,
sbg pengganti Swapraja
- penggunaan tnh tsb o/ pengusaha
akan diatur dg UU lain, UU tsb
sampai terbentuknya UUPA belum ada.

67
c. Penghapusan Desa
Perdikan
DesaPerdikan terdpt di daerah Banyumas,
Jawa Tengah. Karesidenan Madiun dan
Kediri

DesaPerdikan mempunyai hak istimewa,


berupa pembebasan dr pembayaran pajak
tanah, krn jasa2 ttn pendirinya kpd Raja
atau Sultan yg berkuasa sblm atau selama
masa awal penjajahan
68
Pendiri
Desa diangkat sebagai Kepala
Desa, dg jabatan secara turun temurun.

ParaKades tsb pd umunya menguasai tnh


yg relatif luas, yg dikerjakan o/ para
warga desa sebagai penyakap atau
penggarap bagi hasil

69
Setelah Merdeka?
Keberadaan desa2 perdikan dg hak2
istimewa dianggap tdk sesuai dg cita2
demokrasi, maka Mendagri pd tahun
1946 mengeluarkan UU No. 13 th 1946
ttg Penghapusan hak2 istimewa desa
perdikan.

Tidakmengakui desa2 beserta


keluarga2 yg berkuasa atas semua hak
istimewa tradisionalnya
70
Setengah dr tanah2 yg dikuasai o/ para
Kades & keluarganya sebagai sumber
pendapatan pribadi diambil oleh Negara
dan dibagikan kepada para petani yg
menyakap atau menggarapnya.
Para Kades memperoleh ganti rugi dlm
bentuk uang bulanan selama hidupnya
Penghapusan desa Perdikan ini mrpk
langkah2 pendahuluan dalam pelaksanaan
landreform dlm skala kecil pada tahun2
pertama setelah kemerdekaan
71
d. Perubahan peraturan
persewaan
tanah
Sejak jaman rakyat
Pem Bld sdh banyak
didirikan pabrik2 gula di atas / memakai
tnh yg disewa dr tanah2 milik rakyat dg
aturan2 yg menguntungkan pihak Pem Bld
yi dg sistem sewa jangka panjang
Peraturan ttg persewaan tnh rakyat kpd
perusahaan kebun besar & orang2 bukan
Ind Asi u/ jawa bali diatur dlm 2
peraturan :
72
1. Grondhuur Ordonnantie (S.1918 -88)
u/ daerah pemrth langsung

2. Vorsteland Grondhuur Reglement


(S.1918-20) u/ daerah Surakarta &
Yogyakarta

73
Peraturan 2 tsb dirasakan
menimbulkan banyak kerugian2
bagi rakyat karena :

1. Sewa tanah jangka waktunya terlalu


panjang sampai 21 tahun, shg pemilik
tnh tdk dapat sec aktif menanami
tanahnya
2. Karena jangka waktu sewa yg terlalu
lama, maka harga kesatuan dr sewa tsb
menjadi rendah.
74
Setelah Indonesia
Merdeka?
Pem RI melakukan perubahan2 yi dg
pembatasan dlam UU Darurat No 6 th 1951
yg ditetapkan menjadi UU No 6 Th 1952, yg
isinya :
1. Boleh sewa tnh rakyat, dibatasi maks 1 th
atau 1 th tanaman (tebu-16 bl) dg tujuan
agar pemilik tnh dpt menggarap sdri
tnhnya,
2. Memakai sistem glebagan (berganti-ganti)
3. Harga kesatuannya diusahakan tinggi
75
Sejakberlakunya UUPA kedua aturan
ttg persewaan tnh yg lama tsb harus
dianggap sdh tdk berlaku lagi, krn tidak
memenuhi persyaratan dlm Ps 58 UUPA

Syarat sepanjang tdk bertentangan


dg jiwa ketentuan 2 dlm UUPA

76
e. Merintis Penyusunan UUPA

Padath 1948 dimulai usaha2 yg


konkrit u/ menyusun dasar2 Hk Agr/Hk
Tanah baru yg akan menggantikan Hk
Agr warisan pemerintah jajahan.

Usaha2 tsb dimulai dg pembentukn


panitia perancang Hk Agraria baru
yaitu :

77
1. Panitia Agraria Yogyakarta
(1948)
Dibentuk dg Penpres RI No 16 1948, tgl 21
Mei 1948
Ketua Panitia Agraria Yogya : Sarimin
Reksodihardjo (Ka Bag Agraria Kementrian
Dlm Negri)
Anggota : pejabat2 dr berbagai kementrian &
jawatan, anggota2 Badan Pekerja KNIP yg
mewakili organisasi tani, ahli2 hukum adat &
wakil dr Serikat Buruh Perkebunan

78
Tugas Panitia :
1. memberi pertimbangan kpd pemerth ttg
soal2 yg mengenai hk tnhseumumnya;
2. Merancang dasar2 hk tnh yg memuat
politi agraria ngr RI;
3. Merancang perubahan, pencabutan,
penggantian peraturan2 lama, baik dr
sudut legislatif maupun dr sudut praktik
4. Menyelidiki soal2 lain yg berhub dg hu
tanah
79
Hasil pekerjaan Panitia Agraria
Yogyakarta :
Usul Panitia mengenai asas2 yg mrpk dasar
Hk Agraria/Hk Tanah yang baru antara lain :
1. Dilepaskannya asas domein dan pengakuan
hak ulayat
2. Diadakannya peraturan yg memungkinkan
adanya hak perseorangan yg kuat, yi HM yg
dpt dibebani HT
3. Perlu adanya penetapan luas minimum &
maksimum

80
2. Panitia Agraria Jakarta
Sesudah terbentuknya kembali Ngr
Kesatuan, maka dg Keputusan Presiden
RI tgl 19 maret 1951, No.36/1951
Panitia Agr Yogya dibubarkan & dibentuk
Panitia Agraria baru yg berkedudukn di
Jakarta yi Panitia Agraria Jakarta;

Ketua : Sarimin Reksodihardjo


Wakil Ka : Sadjarwo (Kabag Politik Umum &
Planning Kementrian Pertanian
81
Anggota : - pejabat2 dr berbagai
kementrian & Jawatan,
- wakil2 organisasi 2 tani .

Th1953 Sarimin diganti o/ Singgih


Praptodihardjo (Wakil Kabag Agraria
Kementrian Dalam Negeri), karena
Sarimin diangkat menjadi Gub
Nusatenggara

Panitia
ini blm banyak memberikan
keputusan yg diajukan kpd Pemerintah
82
3. Panitia Soewahjo

Dg Keppres No.55 Th 1955, tgl 29 Maret


1955 dibentuk Kementrian Agraria dg
tugas a.l :
1. Mempersiapkan pembentukan PerUUan
agraria nasional yg sesuai dg ketent2 Ps
38 ayat (3), Ps 26 & 37 ayat (1) UUDS
2. Menyusun suatu UU yg memuat dasar2
& ketent2 pokok hk yg baru, yi suatu
UUPA
83
Panitia Agraria Jakarta dibubarkan dg
Keppres RI tgl 14 Jan 1956 No. 1/1956 krn tdk
dpt diharapkan akan dpt menyusun ranc
UUPA dlm waktu yg singkat.
Dibentuk panitia baru yi Panitia Negara
Urusan Agraria berkeddkn di Jakarta
Panitia tsb diketuai o/ Soewahjo
Soemodilogo (Sekjen Kementrian Agr)
disebut Panitia Soewahjo
Anggota : pejabat2 berbagai kementrian &
Jawatan, ahli2 hk adat & wakil2 bbrp
organisasi tani
84
Tugas Panitia : Mempersiapkan RUUPA
yg nasional sedpatnya dlm waktu 1 th.
Dlm th 1957 Panitia Soewahjo berhasil
menyelesaikan tugas berupa naskah
RUUPA yg disampaikan kpd Pem Ment
Agr dg suratnya tgl 6 Feb 1958
no.1/PA/1958
Krn tugasnya sdh selesai Panitia
Soewahjo dibubarkan dg Keppres tgl 6
Mei 1958 no. 9/1958
85
RUUPA hasil karya Panitia Soewahjo ada
8 point yaitu :
1. Dihapus asas domein & diakui Hak Ulayat yg harus
ditundukkan pd kepentingan umum (negara);
2. Asas domein diganti dg Hak Kekuasaan Negara (Ps. 38
ayat (3)UUDS);
3. Dualisme hk agraria dihapuskan;
4. Hak2 atas tanah : HM sbg hak yg terkuat yg berfungsi
sosial. Ada Hak Usaha, hak Bangunan dan Hak Pakai;
5. HM hanya boleh dipunyai o/ orang2 WNI, tdk
membedakan warganegara Asli & tdk Asli. BH pd
asasnya tdk boleh memiliki HM atas tanah;
6. Perlu diadakan penetapan batas maks & min luas tnh
yg boleh dimiliki seseorg atau BH

86
7. Tanah pertanian pada asasnya harus
dikerjakan & diusahakan sdi o/ pemiliknya;
8. Perlu diadakan PT & perencanaan penggunaan
tanah

Susuna Panitia :
1. Singgih Praptodihardjo
2. Mr.Boedi Harsono,
3. Mr Herman Wiknjo Broto

Tugas : merumuskan naskah RUU

87
Panitia
Prumus mengusulkan nama : UU
ttg Pokok-Pokok Hukum Tanah,

Atspertimbangan : bhw UU tsb mrpk UU


biasa yg memuat ketentuan2 pokok
mengenai bidang pertanahan.

Namun Panitia Soewahjo menganggap


nama tsb terlalu sempit,
Maka digunakan nama : Undang-Undang
Pokok Agraria (UUPA)
88
4. Rancangan Soenarjo

Dgbbrp perubahan mengenai sistematika &


rumusan bbrp pasalnya Ranc Panitia
Soewahjo diajukan kpd Dewan Menteri o/
Menteri Agraria Soenarjo tgl 14 Maret 1958.

Nama diganti : Rancangan Soenarjo yg


disetujui o/ Dewan Menteri dlm sidangnya ke-
94, tgl 1 April 1958 dan kmd diajukan ke DPR
dg Amanat Pres tgl 24 April 1958 no.1307/HK

89
5. Rancangan Sadjarwo

Dgberlaku kembali UUD 1945, maka Ranc


Soenarjo yg msh memakai dasar UUDS
ditarik kembali dg syrat Pejabat Pres tgl 23
Mei 1960 no.1532/HK/1960

Setelah disesuaikan dg UUD 1945 dan Pidato


Pres Soekarno tgl 17 Agst 1059 (Manifesto
Politik RI) dan disempurnakan

90
RUUPA yg baru o/ Menteri Agraria Sadjarwo
disebut Rancangan Sadjarwo disetujui o/
Kabinet Inti dlm sidangnya tgl 22 Juli 1960
& o/ Kabinet-Pleno dlm sidangnya tgl 1 Agst
1960

DgAmanat Pres tgl 1 Agst 1960


no.2584/HK/1960 Ranc tsb diajukan kpd
DPRGR

Rancangan Sadjarwo
dg tegas menggunakan
Hk Adat sebagai dasarnya
91
6. Pengesahan & Pengundangan
UUPA
Tgl
14 Sep 1960 dg suara bulat DPRGR
menerima Ranc UUPA

HariSabtu, tgl 24 Sept 1960 RUUPA disetujui


o/ DPRGR & disahkan o/ Presiden Soekarno
menjadi Undang-Undang No.5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,
dan selanjutnya lebih dikenal dg Undang-
Undang Pokok Agraria (UUPA)

92
UUPA mulai berlaku pada tanggal 24 Sept
1960 yi pd tanggal diundangkannya
UUPA sebagai perwujudan dari Pancasila,
Proklamasi dan UUD 1945

Diwil Prop Irian Jaya UUPA dinyatakan


berlaku pd tgl 26 Sep 1971 dg Permendagri no
8 th 1971

DiProp DIY dinyatakan berlaku penuh UUPA


pd tgl 1 April 1984 dg Keppres no 33 tahun
1984
93
Dengan berlakunya UUPA, maka
terjadilah perubahan secara
fundamental/mendasar terhadap Hk
Agraria Ind / Hk Tanah dari Hk Agaria
Lama diganti menjadi Hk Agraria Baru
yg bersifat Nas dan berlaku u/ semua
gol penddk di Ind.

Dg demikian terjadi UNIFIKASI


terhadap ketentuan Hk Agraria/Tanah
di Indonesia
94

Anda mungkin juga menyukai