PENDAHULUAN
1
https://www.indonesia.go.id/profil/agama, Pada Tanggal 24 September 2019 Pukul 11:45
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, agar realisasi pajak berjalan dengan
baik perlu adanya penguasaan atau edukasi tentang dasar-dasar pajak. Dasar-
dasar pajak yang perlu dipahami, bagaimana pendekatan pajak dari segi ekonomi,
bagaimana pendekatan pajak dari segi keuangan, bagaimana pendekatan pajak
dari segi hukum, bagaimana pendekatan pajak dari segi sosiologi, dan
bagaimana pendekatan pajak dari segi pembangunan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pendekatan pajak dari segi ekonomi.
b. Untuk mengetahui pendekatan pajak dari segi keuangan.
c. Untuk mengetahui pendekatan pajak dari segi hukum.
d. Untuk mengetahui pendekatan pajak dari segi sosiologi.
e. Untuk mengetahui pendekatan pajak dari segi pembangunan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007, tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan
3
Gusfahmi, Pajak menurut Syariah: Edisi Revisi. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)
3
a. Pengalihan sumber dana dari sektor swasta ke sektor pemerintah.
b. Pendistribusian beban pemerintah secara adil dalam kelas-kelas
penghasilan dan secara merata bagi masyarakat yang berpenghasilan
sama.4
c. Mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam pengalihan sumber dana dari sektor swasta ke sektor
pemerintah yang disebutkan pada poin (1), bertujuan untuk meningkatkan
kesejahtreraan masyarakat yang lebih meluas dan kompleks berdasarkan
skala prioritas pembangunan nasional seperti pemenuhan kebutuhan pangan
melalui pengembangan pertanian, pemenuhan kebutuhan sandang melalui
pendirian industri tekstil, kebutuhan papan dengan membangun rumah murah
atau umah sangat sederhana, sarana jalaan untuk transportasi, pemeliharaan
kesehatan melalui puskesmas dan mencerdaskan bangsa melalui pendidikan.
Dalam masyarakat modern saat ini, perpajakan bersama – sama
dengan instrument kebijakan pemerintah lainnya sama – sama digali dalam
rangka untuk mencapai suatu standar ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi
yang layak bagi negara. Selain dilihat dari disiplin ilmu keuangan negara,
dalam pendekatan ini juga pajak–pajak akan dinilai dalam fungsinya dan
dikaji dampaknya dalam masyarakat, penghasilan seseorang, pola konsumsi,
dan yang berhunbungan dengan dunia ekonomi lainnya (3).
(4)
Menurut Mardiasmo, 2011, Secara garis besar pajak mempunyai
dua fungsi, diantaranya:
a. Fungsi anggaran , mengandung makna pajak berfungsi sebagai alat untuk
membiayai pengeluaran-pengeluran pemerintah dalam pembangunan
nasional.
b. Fungsi mengatur, pajak berfungsi untuk mengatur atau membantu
kebijaksanaan pemerintah di bidang sosial ekonomi. Dengan fungsi
mengatur, pajak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan – tujuan
3
Erly Suandy, Hukum Pajak: Edisi 6 (Yogyakarta: Salemba Empat, 2016)
4
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011)
4
tertentu diluar pajak dari pemerintah misalkan: Meningkatkan
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, meningkatkan peran swasta
c. dalam pembangunan dan menarik investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia.
5
Bohari, Pengantar Hukum Pajak. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004)
5
landasan perundang-undangan yang menyangkut legalitas, peraturan dan
ketentuan serta dasar hukum dan implikasi hukumnya yang mana lebih
menitikberatkan pada segi hukum tentang hak dan kewajiban pemungut pajak
maupun wajib pajak, prosedur pemenuhan kewajiban perpajakan dan prosedur
pengajuan hak – hak wajib pajak, saat timbul dan hapusnya hutang pajak, atau
dengan perkataan lain mencangkup masalah – masalah yang diantaranya:
a. Siapa yang mempunyai otoritas memungut pajak
b. Kewajiban dan hak pemungut pajak
c. Kewajiban dan hak pembayar pajak (wajib pajak)
d. Siapa yang berkewajiban memenuhi kewajiban perpajakan
e. Tata cara pelunasan pajak terutang
f. Saat terutangnya pajak
g. Saat hapusnya utang pajak
h. Sanksi – sanksi administrasi dan pidana
i. Surat keberatan dan surat banding ke Pengadilan Pajak
j. Pencatatan, pembukuan, pemeriksaan, dan penyidikan
k. Tarif dan dasar pengenaan pajak.
Pendekatan dari segi hukum berlandaskan pada perundang – undangan
yang menitikberatkan pada keamanan dan kenyamanan rakyat yang membayar
pajak maupun Pemerintah dalam memungut pajak dari rakyat, hal ini dipandang
perlu agar tidak terjadi peyelewengan dan ketidak adilan dalam bidang perpajakan
(6).
6
Pandiangan, Hukum Pajak. (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2015)
6
sendiri. Pungutan akan dibenarkan dan dipandang baik jika pajak bisa memberi
manfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa. Jika pungutan pajak hanya
diperuntukkan untuk masyarakat golongan kecil dan lebih cenderung
mementingkan penguasa, maka pungutan pajak tidak dibenarkan.
7
Erly Suandy, Hukum Pajak: Edisi 6 (Yogyakarta: Salemba Empat, 2016)
8
Pandiangan, Hukum Pajak. (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2015)
7
Keberhasilan pembangunan nasional sangat didukung oleh pembiayaan
yang berasal dari masyarakat, yaitu penerimaan pembayaran pajak. Agar peran
serta ini dapat berjalan baik dengan merata tanpa ada pembeda, perlu diciptakan
9sistem perpajakan yang lebih berkeadilan dan berkepastian hukum. Hal ini
didasarkan pada masih maraknya aktivitas ekonomi di dalam negeri yang belum
atau tidak dilaporkan kepada otoritas pajak. Aktivitas yang tidak dilaporkan
tersebut mengusik rasa keadilan bagi para Wajib Pajak yang telah berkontribusi
aktif dalam melaksanakan kewajiban perpajakan karena para pelakunya tidak
berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Selain dilihat dari pembangunan nasional yang telah dipaparkan diatas,
pendekatan pajak dari segi pembangunan itu sendiri dapat ditinjau sebagai alat
kebijakan fiskal, yang mana dalam suatu negara pajak dipadukan dengan
kebijakan fiskal lainnya agar dapat memberikan hasil semaksimal mungkin
terhadap pembangunan negara tersebut. Pendekatan pajak dari segi pembangunan
ini dilihat dari masalah pokok dalam pembangunan, yang mana masalah pokok
dalam pembangunan adalah investasi yakni investasi ini berasal dari tabungan
swasta maupun tabungan pemerintah.
8
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan:
Pendekatan pajak dari segi ekonomi berperan untuk mencapai tujuan
ekonomi nasional yakni tumbuhnya ekonomi nasional, pengalihan sumber dana
dari sektor swasta ke sektor pemerintah. Pendekatan pajak dari segi keuangan
lebih menekankan seberapa besar hasil pajak sebagai pemasukan bagi kas
negara. Pendekatan pajak dari persepektif hukum cenderung melihat dari segi
hak & kewajiban, siapa yang mempunyai otoritas memungut pajak, sanksi-
sanksi administrasi, mekanisme pelunasan pajak, dll. Pendekatan pajak dari
segi sosiologi lebih menitikberatkan lingkungan sosial di tengah masyarakat,
akibat atau manfaat yang timbul dari adanya pungutan pajak tersebut.
Pendekatan pajak dari pembangunan yaitu bagaimana pajak bisa mendukung
kelangsungan dan pemerataan pembangunan nasional.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bohari, 2004. Pengantar Hukum Pajak. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Erly, S., 2016. Hukum Pajak: Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Yogyakarta
Gusfahmi, 2011. Pajak menurut Syariah: Edisi Revisi. Rajawali Pers. Jakarta.
10