OLEH :
Pariwisata juga dikenal sebagai katalisator dalam pembangunan nasional, karena dampak yang
diberikannya terhadap kehidupan perekonomian di suatu negara yang dikunjungi oleh wisatawan,
kedatangan wisatwan manacanegara pada sutu daerah tujuan wisata telah memberikan kemakmuran
dan kesejahteraan bagi penduduk setempat dimana pariwisata itu berkembang. Harry G. Clement dalam
bukunya The future of Tourism in The Pacific and far east mengatakan bila penjabat tinggi
pemerintahan tidak mengerti dan tidak mendukung pengembangan pariwisata maka keseluruhan
perekonomian menderita, karena sarana perekonomian akan terbengkalai atau menganggur, tetapi jika
pejabat memperhatikan dan mengerti mendukung pengembangan pariwisata maka akan dapat devisa,
kesempatan berusaha, kesempatan kerja, pendapatan nasional, penerimaan pajak bagi pemerintahan,
memperkuat neraca pembayaran. GBHN tahun 1993 mengamanatkan bahwa pembangunan pariwisata
adalah untuk meningkatkan status dan kedudukan paiwisata daari sub-sektor pembangunan yang andal
dan meningkatkan ekonomi dan sektor lainnya, supaya semua bisa berhasil perlu adanya dukungan
2
dalam bentuk perencanaan terpadu dengan pengolahan yang profesional untuk menempatkan pariwisata
sebagai bagian yang terintegrasi dalam pembangunan nasional jadi pariwisata diusahakan dapat
menjadi suatu industri yang dapat berfungsi sebagai katalisator dan dapat menunjang sektor lainnya,
jadi jelas bahwa pariwisata dapat berfungsi mempercepat proses pembangunan dimana pariwisata itu
di kembangkan oleh karenanya pariwisata dapat dijadikan sebagai pendorong atau sumber energi
pembangunan berkelanjutan bagi negara yang mengembangkannya.
Bagaimana pentingnya sebagai suatu industri perlu di kembangkan pada suatu negara dalam
pembangunan, pariwisata merupakan faktor pentig dalam pembangunan ekonomi suatu negara karena
kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor perekonomian nasional seperti peningkatakan
kegiatan ekonomi sebagai akibat dibangunnya prasarana dan sarana pengembangan pariwisata sehingga
memungkinkan orang yang melakukan aktifitas ekonominya di satu tempat di tempat yang lain.
Meningkatkan industri-industri baru yang erat kaitannya dengan pariwisata seperti misalnya tourist
transportation, hotel equepment, (lift, escalator, China ware, linens, furnitures). Meningkatkan hasil
pertanian dan peternakan untuk kebutuhan hotel dan restoran, seperti vegetables, fruits, flowers, eggs,
meats. Karena semakin banyak orang melakukan perjalanan wisata. Meningkatkan permintaan terhadap
handicraft, souvenir goods, art painting. Memperluas barang-barang lokal untuk lebih dikenal oleh
dunia internasional termasuk makanan dan minuman, seperti ukiran Jepara, patung Bali, keramik
kosongan Yogyakarta, batik Pekalongan, sulaman Tasikmalaya, dodol Garut. Meningkatkan perolehan
devisa negara, sehingga dapat mengurangi beban defisit neraca pembayaran. Memberikan kesempatan
berusaha, kesempatan kerja, peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah, dan peningkatan
pendapatan nasional. Betapa pentingnya sektor pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara,
dapat kita simak apa yang dikatakan International Union of Official Travel Organization dalam Roma
Convention, The United Nation Conference on International Travel and Tourism tahun 1963 diamana
Indonesia diwakili oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang katanya, pariwisata sebagai suatu faktor
pembangunan ekonomi, peran dan kepentingan pariwisata internasional, karena pariwisata tidak hanya
sebagai sumber perolehan devisa, tetapi juga sebagai suatu faktor dalam menentukan lokasi industri dan
pengembangan wilayah yang miskin akan sumber-sumber alam.
1. Agen pembangunan
Pariwisata juga dikatakan juga sebagai katalisator dalm pembangunan. Karena dampak yang
diberikannya terhadap kehidupan perekonomian di negara yang dikunjungi wisatawan. Pada
dasarnya Harry G. Clement mengatakan “bila pejabat –pejabat tinggi pemerintah tidak mengerti
dan tidak mendukung pembangunan pariwisata, maka keseluruhan perekonomian menderita
karena sarana perekonomian akan terbengkalai atau menganggur.
3
g. Memberikan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, peningkatan penerimaan pajak bagi
pemerintah dan peningkatan pendapatan nasional
h. Membantu membangun daerah-daerah terpencil yang selama ini tidak tersentuh pemerintah
i. Mempercepat perputaran perekonomian pada negara-negara penerima kunjungan
wisatawan.
j. Dampak penggandaan yang ditimbulkan pengeluaran wisatawan. Sehingga memberi
dampak dampak positif bagi pertumbuhan daerah tujuan wisata yang di kunjungi
wisatawan.
4
periode satu tahun. Untuk menghitung pendapatan nasional digunakan beberapa pendekatan
yaitu :
a. Pendekatan prodeuksi
b. Pendekatan pengeluaran
c. Pendekatan penerimaan
d. Pendekatan pendapatan nasional dari sektor pariwisata
Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata saat ini telah menjadi salah satu industri terbesar
dan terkuat di dunia, dan pariwisata merupakan penyumbang terbesar dalam pemasokan pendapatan
terutama dalam hal perekonomian masyarakat dan negara. Kegiatan pariwisata sudah menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat mulai dari masyarakat yang ada di kota sampai pada masyarakat yang ada
di.
Pada masyarakat, terutama yang peduli akan kemajuan ekonomi di desanya atau yang ingin
meningkatkan perekonomian di keluarganya ataupun perekonomian pada dirinya sendiri mulai
menyadari akan pentingnya peranan dari pariwisata untuk mendongkrak peningkatan pendapatan
ekonomi mereka. Kegiatan pariwisata ini dilakukan oleh masyarakat tersebut untuk mendorong
kemajuan perekonomian masyarakat setempat dan tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan
perekonomian dalam suatu negara juga ikut berpengaruh karena kemajuan perekonomian dari masing-
masing daerahnya dan beban yang ditanggung oleh negara pun ikut berkurang karena masing-masing
dari daerahnya ikut berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan ekonomi daerah mereka. Hal ini
membuktikan bahwa peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi dari suatu masyarakat ataupun
dari suatu negara sangatlah besar.
Tetapi pariwisata bukan saja menyangkut masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial,
budaya, politik dan seterusnya. Hal ini sejalan dengan pendapat dari I Gde Pitana yang mengatakan
bahwa, pariwisata adalah suatu sistem yang multikompleks, dengan berbagai aspek yang saling terkait
dan saling mempengaruhi antar sesama.
Menurut I Gde Pitana & Putu G Gayatri, pariwisata adalah fenomena kemasyarakatan, yang
menyangkut manusia, masyarakat, kelompok, organisasi, kebudayaan, dan sebagainya, yang
merupakan objek kajian sosiologi. Namun demikian kajian sosiologi belum begitu lama dilakukan
terhadap pariwisata. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa pariwisata pada awalnya lebih dipandang
sebagai kegiatan ekonomi, dan tujuan utama pengembangan pariwisata adalah untuk mendapatkan
keuntungan ekonomi, baik bagi masyarakat maupun daerah (negara).
5
Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum
diketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapat
perjalanan baru.
a. menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup
dalam keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, dan hubungan
antara manusia dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan
b. menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal
c. memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas
d. memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup
e. memberdayakan masyarakat setempat
f. menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu
kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antarpemangku
kepentingan
g. mematuhi kode etik kepariwisataan dunia dan kesepakatan internasional dalam bidang
pariwisata; dan
h. memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan
menjadi delapan kelompok besar (Cohen, 1984), yaitu:
6
Dampak terhadap pembangunan yaitu untuk menarik wisatawan atau untuk meningkatkan minat
wisatawan untuk datang berkunjung ke tempat-tempat pariwisata pemerintah melakukan berbagai
upaya. Salah satu upaya tersebut adalah upaya yang dilakukan di bidang pembangunan yang
berhubungan dengan pariwisata, seperti pembangunan hotel, bandar udara, dan sebagainya. Dengan
melakukan pembangunan tersebut akibatnya adalah negara harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit
sehingga biaya yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan lain berkurang untuk melakukan
pembangunan tersebut.
Dampak lainnya dari pariwisata adalah meningkatnya polusi air dan udara, kekurangan air,
keramaian lalu lintas dan kerusakan alam. Maka dari itu peranan masyarakat setempat untuk terus
meningkatkan daya tarik dari para wisatawan adalah dengan memelihara dan melestarikan alam
lingkungannya.
Salah satu objek pariwisata yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi masyarakat di
daerah setempat dan bahkan pada pembangunan ekonomi negara adalah pariwisata di daerah Bali.
Dampak industri pariwisata Bali pada bidang ekonomi yaitu pariwisata di daerah Bali telah
menciptakan kesempatan-kesempatan kerja baru, meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan
hidup masyarakat Bali, dan meningkatkan devisa negara. Dampak pada bidang sosial adalah, pariwisata
yang meningkatkan interaksi sosial antara masyarakat setempat dengan wisatawan yang multikultural
telah memberikan pengaruh pada gaya hidup serta norma-norma sosial tertentu masyarakat Bali.
Dampak dari pembangunan pariwisata tersebut telah menimbulkan perubahan pada pola perilaku
masyarakat terhadap pendidikan ke arah yang lebih baik, kehidupan ekonomi yang lebih baik dengan
terciptanya peluang kesempatan pekerjaan baru. Namun ada dampak negatif dari pariwisata tersebut.
Dampak negatifnya adalah munculnya pelacuran dan meningkatnya tindak kriminal di sekitar daerah
objek wisata tersebut. Dampak negatif lainnya dari pariwisata adalah perubahan tata guna lahan.
Misalnya lahan yang semula digunakan untuk pertanian, dialihfungsikan untuk pembangunan hotel dan
sering kali kebutuhan tanah untuk pembangunan sarana dan fasilitas pariwisata mengakibatkan
terjadinya pergusuran penduduk.
7
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Pitana, I Gde & Putu G Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi : Yogyakarta
Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita : Jakarta
Amaeda, Rafaella.2013. Peranan Pariwisata dalam Bidang Sosial Ekonomi. Diakses dari
https://www.slideshare.net/Rafaellamadea/peranan-pariwisata-dalam-bidang-sosialekonomi-
modul-2. Pada 24 September 2019