Pendahuluan
A. Latar belakang
Saat ini banyak kendaraan bermotor di jalan raya.Kendaraan bermotor kini semakin
berkembang pesat dan menjadi salah satu kebutuhan primer untuk masyarakat. Dari data
badan pusat stastitik menunjukan ada lebih dari seratus juta kendaraan yang ada di Indonesia
dan setiap tahun semakin bertambah.Dari Data tersebut menunjukan ada peluang usaha
dalam bidang otomotif. Kendaraan bermotor jika setiap saat digunakan akan mengalami
penurunan performa, dan dapat juga membahayakan bagi pengguna kendaraan tersebut.
Kendaraan bermotor diwajibkan untuk menservis demi menjaga mesin tetap aman dan
nyaman. Kesadaran Masyarakat untuk menjaga kendaraan pribadi mereka juga terus
meningkat, dilihat dari berkembangnya usaha dalam bidang otomotif semakin meningkat.
Perusahaan industri yang memproduksi spare part kendaraan otomotif juga semakin
banyak dan mempunyai kualitas standar untuk kendaraan. Demi menjaga peforma mesin
tetap baik dan aman. oleh karena itu, mencari suku cadang untuk kendaraan bermotor saat ini
mudah ditemukan. dan dari data statistic menunjukan bahkan kendaraan yang banyak
dimiliki oleh masyarakat adalah kendaraan jenis sepeda motor dari pada kendaraan jenis
mobil. Karena kendaraan jenis sepeda motor dianggap lebih efisien dan mudah
didapatkan.Namun, di daerah tertentu masyarakat masih sulit untuk merawat kendaraan yang
dimiliki mereka.
B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan proposal ini adalah untuk membuat peluang usaha dalam
bidang otomotif. Dilihat dari latar belakang peluang menjalankan bisnis penjualan suku
cadang dan layanan servis kendaran bermotor jenis sepeda motor masih sangat berpotensi.
C. Sistematika
Sistematika Proposal terdiri dari beberapa bab diantaranya adalah : bab 1 pendahuluan,
bab 2 business plan, bab 3 analisis usaha, bab 4 rencana pemasaran, bab 5 rencana
permodalan. Bab 6 rencana organisasi/kerjasama, bab 7 resiko, dan bab 8 penutup.
Bab II
Business plan
1
Bab III
Analisis usaha
A. Jenis produk
Jenis produk yang akan dijual kepada konsumen adalah jenis suku cadang dan
layanan servis kendaraan ringan sepeda motor. Produk-produk yang akan dijual ke
konsumen adalah jenis produk yang sesuai atau standar tipe atau merek dari kendaraan
2
tersebut seperti suku cadang dari merek kendaraan Honda,Kawasaki,Suzuki dan Yamaha.
Dan layanan servis kendaraan akan ditangani oleh mekanik yang sudah berpengalaman
dan memiliki sertivikat dalam dunia otomotif.
B. Prospek usaha
Dilihat dari berkembangnya dunia otomotif dan jumlah kendaraan yang semakin
meningkat setiap tahun,kebutuhan akan suku cadang dan layanan servis juga semakin
meningkat. Dan dibuktikan beberapa bisnis seperti ini di daerah tertentu semakin
meningkat. Sehingga prospek usaha ini masih cukup baik jika dikembangkan.
C. Rencana produksi
Rencana produksi usaha ini, pertama-tama akan mencari suku cadang dengan
harga terjangkau dari industry-industri yang memiliki standar yang telah ditentukan dan
mencari tenaga kerja dalam bidang otomotif yang sudah berpengalaman dan memiliki
sertifikat yang jelas. Setelah didapatkan semua secepatnya usaha ini akan dibuka untuk
konsumen didaerah tertentu yang sudah ditentukan.
Bab VI
Rencana pemasaran
A. Analisis persaingan usaha (SWOT) diantaranya :
1. Strength (kekuatan)
a. Harga jual suku cadang dan layanan servis kendaraan yang bersaing
Harga suku cadang dan layanan servis tidak memberatkan pelanggan
sehingga pelanggan dapat masih berhemat.
b. Produk yang sesuai dengan standar kendaraan.
Produk yang dijual sesuai dengan standar kendaraan sehingga aman
dan yaman bagi kendaraan tersebut.
c. Memiliki jaminan servis.
3. Opportunities (kesempatan)
a. Pertumbuhan pasar otomotif yang cepat
Dengan pertumbuhan pasar otomotif saat ini membuka peluang usaha
yang tinggi dalam penjualan suku cadang dan layanan servis dengan
kualitas yang baik.
4. Threat (ancaman)
a. Pesangin yang cukup ketat
Persangian perusahaan
membuat peruhaaan harus teliti dalam
memberikan rasa puas kepada pelanggan. Dan ini pun bias menjadi
sebuah perang harga jual.
B. Analisis 4 P
a. Produk (product)
Produk yang dihasilkan adalah cuku cadang dari berbagai merek
kendaraan sepeda motor dan layanan servis yang standar kendaraan,
sehingga kendaraan dapat digunakan lebih lama dan memberikan rasa
nyaman dan aman bagi konsumen.
b. Harga (price)
setrategi
ini
juga
dapat
memberikan
keuntungan
sekali
segment
pasar
untuk
usaha
bengkel
ini
a. Pelajar :
Dari segment ini yang suka memodifikasi motor dikarenakan modal
pengetahuan utama para mekanik kami adalah memodifikasi motor.
b. Pekerja Kantoran :
Mereka kerja di tengah kota pada segment ini kondisi motor sangat
diperhatikan sama pekerja kantoran mereka akan membuat lebih irit.
c. Pelaku wirausaha dekat posisi bengkel :
Segment ini hampir memiliki sifat yang sama dengan para pekerja di tengah
kota.
d. Komunitas motor :
Banyaknya kumpulan motor dapat dimanfaatkan dengan baik apabila
memberi kesan yang baik kesalah satu anggota kelompok mereka, karena
mereka
memiliki
sifat
promosi
dari
mulut
ke
mulut.
e. Tukang ojek :
dari setiap sudut jalan banyak sekali para penunggu customer dengan
motornya
dikarenakan
mereka
juga
bekerja
dengan
mengandalkan
kendaraannya.
f. Dealer jual beli motor bekas :
banyak sekali motor yang bekas mereka kumpulkan ada beberapa dari
mereka yang memiliki mekanik sendiri ada pula yang belum.
2. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan membagi-bagi pasar kedalam kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin mengungkapkan peluang segmentasi
terbaik. Variable segmentasi utama untuk pemasaran produk konsumen adalah
geografi, demografi, psikografi, perilaku, dan manfaat. segmentasi pasar ini
merupaka suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Jadi, perusahaan yang
berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen
tertentu yang masing-masing segmen bersifat homogen.homogentis tersebut
disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara
penggunaan barang, kebutuhan pemakai, motif pembelian, dan tujuan pembelian
dari masing-masing segmen.
Pemasaran
a.
konsumen,
variable
segmentasi
utama
adalah
unsur
Geografis:
Adapun lokasi yang akan kami tempati dalam usaha ini adalah, radius
perkantoran,
pabrik,dan
pusat
keramaian
kota.
Demografis:
Sasaran konsumennya adalah pengguna motor biasa, yang memperlukan
Bab V
Rencana Permodalan
5. ANALISA KELAYAKAN PRODUK
5.1. Investasi
5.1.1. Keperluan Bengkel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
20.000.000,00
15.000.000,00
18.900,00
5.985.000,00
291.000,00
3.099.000,00
146.250,00
167.250,00
275.000,00
359.700,00
238.500,00
30.000,00
53.700,00
53.700,00
53.700,00
53.700,00
73.500,00
73.500,00
73.500,00
73.500,00
45.000,00
468.000,00
Rp
330.000,00
Rp
367.500,00
Rp
195.000,00
Rp
561.700,00
Rp
128.700,00
Rp
128.700,00
Rp
262.500,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
262.500,00
441.000,00
12.000.000,00
500.000,00
500.000,00
7.000.000,00
5.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
4.000.000,00
Rp
70.000.000,00
5.2.2.
Promo bengkel
Rp
1.000.000,00
Rp
200.000,00
Rp
Rp
300.000,00
1.500.000,00
Rp
22.500.000,00
Rp
2.000.000,00
1. Kupon
2. Brosure
5.2.3.
Keperluan lain-lain
JUMLAH
Rp 24.500.000,00
1. Biaya perlengkapan
2. Biaya listrik,air, dan telpon
3. Biaya perawatan tempat
4. Biaya penyusutan peralatan
5. Biaya gaji karyawan 5 orang
6. Biaya lain-lain
7. Biaya kerjasama tempat usaha
5.4
Rp 1.500.000,00
Rp 400.000,00
Rp 750.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 5.000.000,00
Rp 100.000,00
Rp 1.000.000,00
JUMLAH BIAYA
Rp 10.250.000,00
LABA BERSIH
Rp 14.250.000,00
BAB VI
SISTEM KERJASAMA
Sistem yang kami tawarkan dalam kerja sama bengkel ini adalah sytem bagi hasil. Dalam
sistem bagi hasil diperlukan kejujuran satu sama lainnya karena itu diperlukan pembukuan
yang akurat dan system management yang handal. Bagi Hasil disini adalah pembagian laba
bersih. Dengan keahlian kami maka kami akan memutarkan Modal yang anda Berikan
dengan presentase pemilik modal 50% dan manajerial 50% dari laba bersih, Ada beberapa
contoh kasus penanaman modal :
a) Sistem Tunggal
Pemilik Modal memiliki kemampuan untuk memenuhi syarat dari kebutuhan modal
awal, maka dia utuh mendapatkan presentase sebesar 50% dari laba bersih.
b) Sistem patungan
Ada beberapa pemilik modal yang mengumpulkan modalnya sampai mendapatkan
modal yang diinginkan. Contoh dibutuhkan modal Rp 71.000.000 ada beberapa pemilik
modal si A 17jt,si B 9jt,si C 36,5 jt dan si D 11,5 jt. Maka didapatkan presentasinya
adalah si A =25 %, si B=12%, si C=48% dan si D=15% dari presentase keuntungan
pemilik modal contoh per tahun Laba bersih Rp 171.000.000/thn. Pemilik modal 50%
dari Laba Bersih yaitu Rp 85.500.000/thn, maka si A mendapatkan 25% dari keuntungan
11
BAB VII
ANALISA RESIKO
1. Sepi pelanggan (dapat disiasati dengan menambah promosi, merekomendasikan kepada
kerabat, saudara, teman, tetangga dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan).
2. Modal terbatas (meminjam bank, pegadaian, kerjasama, patungan, dsb).
3. Persaingan (memberikan nilai tambah bengkel sepeda motor dibandingkan dengan
bengkel sepeda motor lainnya seperti menambahkan bengkel modifikasi dan cuci motor.
4. Perputaran uang yang terlalu lama
Banyaknya sepeda motor keluaran terbaru dengan spare part yang berbeda beda
membuat spare part lama menjadi kurang laku. Hal ini menyebabkan penimbunan spare
5.
part lama yang berdampak pada perputaran uang yang terlalu lama.
Kerusakan spare part
Karena penimbunan spare part yang terlalu lama, misalnya kaca spion yang terlalu lama
kualitas yang kurang baik dan harga yang tidak sesuai standard pasar.
Pencurian dari orang dalam
Dengan mempekerjakan karyawan di dalam toko, kesempatan karyawan toko untuk
mencuri semakin besar apalagi jika pemilik hanya mempercayakan sepenuhnya pada
karyawan.
8. Tidak maksimal dalam melayani konsumen
12
Jika sewaktu waktu ada montir yang mengundurkan diri, pekerjaan bisa menjadi
terhambat. Misalnya dengan tiga orang montir, seharusnya dapat mengerjakan 10 motor
dalam sehari. Dengan adanya montir yang mengundurkan diri, hanya 5 hingga 6 motor
yang dapat ditangani.
9. Komplain dari pelanggan
Kerja montir yang kurang baik ( montir malas, ceroboh, tidak serius ) dapat
menyebabkan komplain dari pelanggan sehingga toko dapat kehilangan kepercayaan dari
pelanggan dan nama toko di mata pelanggan menjadi jelek
BAB VIII
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian perusahaan yang saya
dirikan dapat di kabulkan.pembuatan proposal ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan
ilmu pengetahuan tentang peluang dalam dunia usaha.Dari pendirian usaha ini,saya
menyimpulkan bahwa berdirinya perusahaan ini karena kebutuhan masyarakat dan permintaan
pasar yang sangat mendukung perkembangan usaha ini.Selain itu saya mendirikan bengkel motor
ini juga mempunyai tujuan untuk membantu pemerintah mengurangi pengangguran di era krisis
global seperti sekarang ini.
Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
serta berpartisipasi dalam penyusunan proposal dan pendirian bengkel motor ini Dan terima
kasih juga atas terkabulnya proposal ini,serta saya berharap agar pelaksanaan perusahaan yang
saya dirikan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti harapan saya.
B.Saran
Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar,maka saya mempunyai beberapa saran,antara
lain:
1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan
13
2. Pandai berkomunikasi
3. Mempunyai etos kerja yang tinggi
4. Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain
5. Tidak mudah putus asa
6. Mampu menghasilkan produk yang berkualitas
7. Mengutamakan kepuasan pelanggan
8. Disiplin,bertanggung jawab,kreatif dan inovatif
DAFTAR PUSTAKA
http://stockresikoc.blogspot.co.id/2009/08/tugas-identifikasi-resiko-bisnis-1.html
http://bisnismodalkecilbengkelmotor.blogspot.co.id/
http://webmantab.blogspot.co.id/2013/01/proposal-pendirian-usaha-bengkel-motor.html
http://bisnisbengkelmotorhonda.blogspot.co.id/
http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2015/12/proposal-pendirian-usaha-bengkel-motor.html
https://nurey92.wordpress.com/contoh-proposal-usaha/
http://www.modifikasi.co.id/4493/cara-memulai-usaha-bengkel-sepeda-motor-yang-tepat-danbenar/
.
14