Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM DAGANG

JUAL BELI PERDAGANGAN (HANDELSKOOP)

DISUSUN OLEH :

P. JOSAR JR. SEDA GADI (2004551282)

DEWA GEDE KEVIN KRISNA SUBAGIA PUTRA (2004551283)

NI MADE HELENA KUSUMA SARI UTAMI (2004551284)

I MADE DAUH MAHARDIKA (2004551285)

I GUSTI AGUNG TRISMA SATVIKA (2006551286)

DOSEN PENGAMPU :

IDA AYU SUKIHANA, S.H., M,H..

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Hukum Dagang mengenai Jual Beli Perniagaan
(Handelskoop) ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini kami susun sedemikian rupa
dalam rangka untuk memenuhi penugasan dalam mata kuliah Hukum Dagang.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada Ibu Ida Ayu Sukihana selaku dosen
pengampu mata kuliah Hukum Dagang atas waktu dan kesempatannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Denpasar, 6 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. 2
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 4
C. Tujuan…………………………………………………………………………………... 4
BAB II
1. Istilah Jual Beli Perdagangan (Handelskoop)…………………….. …………………… 5
2. Syarat dan Proses Jual Beli Perdagangan……………………………….……………… 6
BAB III
Kesimpulan………………………………………………………………………………… 9
Saran…………………………………………………………………………………………9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum Dagang merupakan peraturan yang mengatur seseorang dengan orang lain
dalam kegiatan perjanjian yang timbul khusus dari lapangan perusahaan. Dalam hukum dagang
tentu ada yang namanya perjanjian atau perikatan mengenai perdagangan atau perniagaan.
Dalam kesempatan ini kami memilih untuk membahas mengenai jual beli perdagangan atau
istilah lainnya disebut Handelskoop, yang diartikan sebagai perbuatan jual beli yang dilakukan
perusahaan.

Jual beli ialah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai
secara sukarela diantara kedua belah pihak, dimana yang satu menerima benda-benda dan pihak
lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah disepakati. Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai istilah jual beli perdagangan (handelskoop) serta
syarat-syarat yang terjadi di dalam proses jual beli tersebut. Kami menitikberatkan pembahasan
pada istilah jual beli perdagangan secara umum serta syarat-syarat seperti syarat penyerahan
barang dari tangan penjual ke pembeli serta syarat pembayaran yang terjadi dalam proses jual
beli perdagangan. Dalam jual beli juga terdapat beberapa hal seperti peralihan tanggung jawab
dari penjual ke pembeli yang nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan makalah
ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu istilah Jual Beli Perniagaan (handelskoop)?
2. Bagaimana syarat-syarat jual beli perniagaan (handelskoop)?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui istilah jual beli perniagaan (handelskoop)?
2. Untuk mengetaui syarat-syarat jual beli perniagaan

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Istilah Jual Beli Perniagaan (Handelskoop)

Jual beli adalah suatu perjanjian timbal balik antara penjual dan pembeli, dimana pihak
penjual mengikatkan diri untuk menyerahkan suatu benda, sedangkan pihak pembeli
mengikatkan diri untuk membayar harga benda sebagai yang sudah diperjanjikan, (Pasal 1457
KUHP). Jual beli perdata ini sudah diatur dalam KUHPER. Buku ketiga, Bab V pasal 1457
sampai dengan pasal 1540. Menurut Zeylemaker jual beli perusahaan,perniagaan merupakan
suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan, yakni perbuatan dagang atau
perusahaan lainnya, yang berdasarkan perusahaannya atau jabatannya melakukan perjanjian
jual beli. Sedangkan menurut Hartono Hadisoeprapto, jual beli perniagaan adalah perjanjian
jual beli di dalam dunia perniagaan, yaitu antara orang orang yang melakukan pekerjaan sehari
hari, seperti yang terjadi dalam ekspor impor, ini merupakan jual beli antar negara yang
dilakukan oleh orang orang yang melakukan perniagaan sebagai pekerjaannya Menurut Pasal
1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) jual beli adalah perjanjian dengan
mana pihak penjual mengikatkan diri untuk menyerahkan benda dan pihak pembeli untuk
membayar harga yang telah disetujui. Rumusan tersebut mengandung 4 (empat) unsur pokok
yang terdiri dari :

1) Unsur subjek, yang terdiri dari penjual dan pembeli dimana penjual bisa pengusaha dan
bukan pengusaha, sedangkan pembeli juga bisa pengusaha dan bukan pengusaha.
2) Unsur objek yang terdiri dari benda dan harga, dimana benda dapat berupa barang
konsumsi untuk dipakai sendiri dan barang dagangan untuk dijual kembali. Sementara
itu harga dapat dibayarkan secara tunai dan dapat dibayarkan secara kredit.
3) Unsur perbuatan yang terdiri dari menjual dengan penyerahan barang dan membeli
dengan pembayaran harga.
4) Unsur tujuan terdiri dari peralihan hak, memperoleh kenikmatan, memperoleh
keuntungan atau laba yang telah diperhitungkan

Secara umum, jual beli khusus atau jual beli perdagangan tidak diatur dalam KUHPer maupun
KUHD, melainkan berdasar pada perjanjian antara para pihak yang terlibat dalam perjanjian
jual beli perdagangan dan kebiasaan yang berlaku dalam perdagangan. Jual beli khusus atau
jual beli perdagangan merupakan terjemahan dari istilah dalam bahasa belanda “handelskoop”.
Handeskloop dalam penerjemahan ke bahasa indonesia H.M.N. Purwosujipto menggunakan

5
istilah jual beli perusahaan, sedangkan Hartono Hadisoeprapto menggunakan istilah jual beli
perniagaan. Istilah perniagaan sebenarnya digunakaan dengan sekedar mengambil istilah
umum yang mudah diingat, yang sebenarnya secara yuridis telah dihapuskan dan diganti
dengan istilah perusahaan. Istilah jual beli perniagaan digunakan dengan alasan orang orang
akan tertuja pada adanya transaksi transaksi perdagangan, jika menggunakan istilah jual beli
perusahaan terkesan berkonotasi jual beli badan usaha.

2. Syarat-Syarat dalam Jual Beli Perniagaan (Handelskoop)

Dalam suatu kontrak jual beli perdagangan (handelskoop), terdapat beberapa ketentuan-
ketentuan mengenai syarat dan proses yang terjadi dalam jual beli perdagangan, yaitu adanya
syarat penyerahan dalam perjanjian jual beli dan adanya syarat pembayaran dalam jual beli.
Mengenai syarat-syarat penyerahan dalam perjanjian jual beli, dapat dijabarkan sebagai berikut
:

a) Syarat Loco

Syarat Loco atau kata lainnya gudang penjual berarti bahwa pembeli menerima penyerahan
barang di gudang penjual, sehingga segala resiko dan hak milik atas barang kemudian beralih
kepada pembeli mulai saat barang tersebut diangkut ke luar gudang penjual. Segala biaya
pengangkutan dan kerusakan barang menjadi tanggung jawab pembeli begitu barang tersebut
berada di gudang penjual hingga sampai pada tangan pembeli.

b) Syarat Free Alongside Ship

Syarat Free Alongside Ship (FAS) atau bebas di samping kapal berarti bahwa penyerahan
barang dilakukan di dermaga di samping kapal yang disediakan oleh pembeli di pelabuhan,
kemudian segala resiko dan tanggung jawab barang tersebut berpindah kepada pembeli sejak
barang tersebut berada di dermaga di samping kapal.

c) Syarat Free On Board

Syarat Free On Board (FOB) atau bebas di atas kapal berarti bahwa penyerahan barang
dilakukan di atas kapal yang telah disediakan oleh pembeli di pelabuhan, kemudian hak milik
dan resiko atas barang tersebut merupakan tanggung jawab pembeli sejak barang tersebut
berada di atas kapal yang telah disediakan pembeli di pelabuhan termasuk dengan semua biaya
pengangkutan dan kerugian hingga barang tersebut sampai pada pembeli.

d) Syarat Cost, Insurance, and Freight

6
Syarat cost, insurance, and freight (CIF) atau ongkos, asuransi, dan biaya angkutan berarti
segala ongkos, biaya angkutan, dan premi asuransi barang sampai di pelabuhan pembongkaran
merupakan tanggung jawab dari pihak penjual, dimana penjual harus mengantarkan barang
tersebut. Beralihnya tanggung jawab dari penjual ke pembeli yaitu sejak barang berada di atas
kapal di pelabuhan, kemudian ada dua kemungkinan beralihnya hak milik dari penjual ke
pembeli, antara lain :

1. Jika tidak terjadi penjualan barang sesudah pemuatan, kemudian hak milik berpindah
pada saat pemuatan di kapal
2. Jika terjadi penjualan barang sesudah pemuatan, kemudian hak milik berpindah saat
penyerahan konosemen kepada pembeli

e) Syarat Cost and Freight

Syarat cost and freight ini memiliki persamaan dengan syarat CIF, namun yang menjadi
perbedaan antara keduanya yaitu terletak pada bagian premi asuransi dimana pada syarat ini,
premi asuransi menjadi tanggung jawab pembeli bukan penjual.

f) Syarat Franco

Syarat Franco berarti bebas, dimana penjual harus menyerahkan barang di gudang pembeli,
kemudian hak milik dan resiko beralih kepada pembeli pada saat barang berada di gudang
pembeli yang berarti pembeli bebas dari segala macam biaya dan resiko sebelum barang
tersebut sampai di tangan pembeli.

Selain syarat mengenai penyerahan barang, dalam perjanjian jual beli perdagangan juga
terdapat syarat pembayaran dimana pembayaran dilakukan menggunakan surat-surat berharga.
Dalam hal penyerahan dan pembayaran, dokumen-dokumen pendukung yang dikenal dalam
jual beli perdagangan terdiri dari :

a) Konosemen (bill of lading)

Konosemen adalah surat bukti pengangkutan barang yang berisi daftar barang yang dikirimkan
oleh penjual kepada pembeli, dan konosemen merupakan dokumen induk yang dilampiri oleh
dokumen-dokumen penunjang

7
b) Faktur (invoice)

Faktur adalah salah satu dokumen penunjang yang berisi tentang catatan baranf-barang yang
dikirimkan dengan harganya di tempat penjual.

c) Polis asuransi (insurance policy)

Polis asuransi merupakan dokumen penunjang lainnya berupa surat bukti bahwa barang yang
dikirimkan sudah diasuransikan. Polis asuransi ini dapat disediakan oleh pembeli ataupun
penjual tergantung dari syarat penyerahan barang yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

d) Keterangan asli (certificate of origin)

Keterangan asli merupakan dokumen penunjang lainnya berupa surat bukti keaslian barang
yang dibuat oleh Kamar Dagang Negara penjual. Surat ini menerangkan keaslian baranf,
sehingga merupakan jaminan atas kualitas barang yang dijual.

e) Daftar koli (packing list)

Daftar koli merupakan dokumen penunjang lainnya yang berupa surat bukti pengepakan dan
isinya yang dibuat oleh perusahan yang mengemas barang.

f) Daftar timbangan (weight list)

Daftar timbangan merupakan dokumen penunjang lainnya yang berupa surat bukti daftar
timbangan barang-barang di pelabuhan muatan.

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Jual beli perdagangan “handelskoop” secara umum tidak diatur dengan jelas dalam
KUHPer ataupun KUDH, namun dilakukan berdasarkan perjanjian yang melibatkan pihak-
pihak seperti pihak penjual dan pembeli dan dilakukan berdasarkan kebiasaan perdagangan.
Namun, jual beli perniagaan disini memiliki arti berupa perjanjian antara dua belah pihak
dimana salah satu pihak akan menerima barang dan terjadi proses pengalihan hak milik dan
tanggung jawab di dalamnya selama proses jual beli itu sendiri berlangsung. Dalam proses jual
beli perdagangan ini terdapat beberapa syarat seperti syarat penyerahan barang yang terdiri dari
syarat loco, syarat FAS, syarat FOB, syarat CIF, syarat CF, dan syarat Franco. Syarat lainnya
yaitu mengenai pembayaran dimana pembayaran dapat dilakukan melalui bank dan
menggunakan surat-surat berharga dimana dokumen induknya berupa konosemen (bill of
lading) yang kemudian diikuti lagi dengan beberapa dokumen penunjang seperti faktur, polis
asuransi, keterangan asli, daftar koli, dan daftar timbangan.

2. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentu saja masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari
itu kami memohon untuk saran ataupun kritik yang bersifat membangun.

9
10

Anda mungkin juga menyukai