DAN E-COMMERCE
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA :
FITRI NURJANAH IRA MELYANI ZEIN LAELA FAUZIAH ROSI DATUS SYARIAH
Npm : 2102029 Npm : 2102031 Npm : 2102035 Npm : 2102210
Pengertian Akad Istishna
Akad istishna adalah akad jual beli antara al-mustashni (pembeli) dan as-shani
(produsen yang juga bertindak sebagai pejual), penyerahan di lakukan kemudian
dengan pembayaran sesuai kesepakatan. Berdasarkan akad tersebut, pembeli
menugasi produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai
spesifikasi yang di syaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang di
sepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran di muka, cicilan, atau di
tanggungkan sampai jangka waktu tertentu.
Jenis Akad Istishna
1. Istishna, Klasik adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang dispekati antara
pemesanan(pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat,shani).
2. Istishna, paralel adalah suatu bentuk akad istishna antara penjual dan pemesan dimana
untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad Istishna dengan
pihak lain(subkontraktor) yang dapat memenuhi aset yang di pesan pemesan. Syaratnya
akad Istishna pertama (antara penjual dan pemesan) tidak bergantung pada Istishan kedua
(antara penjual dan pemasok). Selain itu, akad antara pemesan dengan penjual dan akad
antara penjual dan pemesan harus terpisah dan penjual tidak boleh mengakui adanya
keuntungan selama konstruksi.
Rukun, Syarat Dan
Berakhirnya Akad
Istishna
Rukun Akad Istishna
1 2 3
Penjual/penerimaan Pembeli/pemesan Barang
pesanan (shani) (mustashni) (Mashnu)
4 5
Harga Ijab qabul
(tsanan) (sighat)
Syarat Akad
Istishna
1. Barang (mashnu)
Perincian barang yang sah untuk dijadikan objek istishna adalah
sebagai berikut :
1. Jenis, misal berupa mobil,rumah,pesawat atau yang lain.
2. Tipe, misal berupa mobil kijang,rumah tipe RSS.
3. Kualitas, bagaimana spesifikasi teknisnya dan hal lainnya.
Kuantitasnya, berupa jumlah unit.
2. Harga
Harga harus ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
1. Harus di ketahui semua pihak.
2. Bisa di bayarkan sewaktu akad secara cicilan, atau
ditangguhkan pada waktu tertentu pada massa yang
akan datang.
Berakhirnya
Akad Istishna
Kontrak akad istishna bisa berakhir berdasarkan kondisi-kondisi
berikut:
Di penuhi kewajiban secara normal oleh kedua belah pihak.
Persetujuan bersama kedua belah pihak untuk menghentikan
kontrak.
Pembatalan hokum kontrak ini jika muncul sebab yang masuk
akal untuk mencegah dilaksanakannya kontrak atau
penyelesaiannya, dan masing-masing pihak bisa menuntut
pembatalannya.
Perbedaan
Akad Istishna
Dan Salam
1. Jual beli istishna merupakan pengembangan dari jual beli salam, walaupun demikian
antara keduanya memiliki berbagai perbedaan antara keduanya yaitu sebagai berikut:
Objek transaksi dalam salam merupakan tanggungan dengan spesifikasi kualitas
ataupun kualitas, sedangkan istishna berupa zat/barangnya.
2. Dalam kontrak salam adanya jangka waktu tertentu untuk menyerahkan barang
pesanan, hal ini tidak berlaku dalam akad istishna.
3. Kontrak salam bersifat mengikat(lazim), sedangkan istishna,tidak bersifat mengikat
(ghairu lazim)
4. Dalam kontrak salam persyaratan untuk menyerahkan modal atau pembayaran saat
kontrak dilakukan dalam majelis kontrak, sedangkan dalam istishna dapat dibayar
dimuka,cicilan atau waktu mendatang sesuai dengan kesepkatan.
Pengertian Salam
Kelebihan e-commerce
1) Jenis produk serta jasa bervariasi sehingga pelanggan dapat menemukan kebutuhannya secara lengkap.
2) Memanfaatkan keefektifan dari rantai distribusi yang biasanya membutuhkan proses secara lama.
3) Pilihan metode pembayaran yang banyak dan mudah karena e-commerce biasanya sudah bekerja sama
dengan pihak terkait.
4) Brand akan lebih dekat dengan para konsumen sehingga mampu bersaing dengan merek lain.
Kekurangan e-commerce
1) Ketergantungan akan penggunaan e-commerce secara berlebihan.
2) Risiko untuk boros karena mudah tertarik dengan harga yang murah.
3) Tidak adanya UU yang memfasilitasi atau mengatur kegiatan e-commerce.