BISNIS PARIWISATA
Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Bisnis Pariwisata
Pengampu : Tjokorda Gde Raka Sukawati
NAMA KELOMPOK :
2. Kelayakan Ekonomi
3. Kelayakan Hukum
4. Kelayakan Operasional
5. Kelayakan Jadwal
Hal ini melibatkan pertanyaan seperti berapa banyak waktu yang tersedia
untuk membangun sistem baru, bila dapat dibangun, apakah itu mengganggu
operasi bisnis normal, jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan, dependensi,
dan lain-lain. Kontinjensi dan rencana mitigasi juga harus dinyatakan di sini .
8. Kelayakan Budaya
Pada tahap ini, alternatif proyek yang dievaluasi dampaknya terhadap budaya
lokal dan umum. Misalnya, faktor lingkungan perlu dipertimbangkan dan faktor-
faktor ini harus dikenal. budaya perusahaan yang lebih lanjut sendiri dapat
berbenturan dengan hasil proyek.
B. Model Pariwisata
Di Indonesia atau di beberapa negara lain biasa dikenal dua tipe pembangunan
pariwisata berdasarkan pada pola, proses dan tipe pengelolaannya, yaitu: tipe tertutup
(enclave) atau terstruktur dan tipe kedua yaitu tipe terbuka (spontaneous) atau tidak
terstruktur. Kedua tipe ini pada umumnya mempunyai perbedaan yang jelas dalam
karakteristiknya, terutama pada pola, proses dan tipe pengelolaannya.
Tipe tertutup atau terstruktur pada dasarnya ditandai oleh karakteristik sebagai
berikut:
Pada umumnya kawasan ini dilengkapi dengan infrastruktur yang spesifik untuk
kawasan tersebut. Tipe ini memang tidak didesain untuk tujuan utama pada
keuntungan penduduk lokal. Tipe kawasan ini akan mempunyai kelebihan
kekuatan kesan yang ditumbuhkan sehingga mampu menembus pasar
internasional.
Lokasi biasanya terpisah dari masyarakat atau penduduk lokal, sehingga dampak
negatif yang ditimbulkan mudah untuk dimonitor atau dikontrol. Karena itu,
pengaruh sosial budaya yang ditimbulkan dari pariwisata terhadap penduduk lokal
dapat terdeteksi sejak dini.
Lahan pada umumnya terbatas, sehingga kawasan pariwisata biasanya tidak terlalu
besar, sehingga masih berada pada tingkat kemampuan perencanaan yang
integratif dan terkoordinir, dan akan mampu menjadi semacam agen untuk
mendapatkan dana-dana secara internasional. Hal ini akan berfungsi sebagai
struktur utama dalam mengembangkan fasilitas yang berkualitas tinggi pada
umumnya diperuntukkan bagi kalangan internasional golongan menengah ke atas.
Tipe ini tentunya akan membawa iklim “harga tinggi” dengan harga-harga yang
ditawarkan di dalam kawasan ini tidak akan terjangkau oleh penduduk lokal.
Tipe terbuka atau tidak terstruktur yang bersifat spontan pada umumnya ditandai
dengan karakteristik sebagai berikut:
Tumbuh menyatu dengan struktur kehidupan baik ruang maupun pola masyarakat
lokal.
Distribusi pendapatan yang diperoleh dari wisatawan bisa secara langsung
dinikmati oleh penduduk lokal.
Dampak perkembangan pariwisata terutama dampak negatifnya menjalar dan
menyatu dengan cepat ke dalam penduduk lokal, sehingga sulit dimonitor.
PEMBAHASAN SAP 10
2. PELUANG KERJA
Peluang kerja atau kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bias diartikan juga
sebagai permintaan atas tenaga kerja. Tenaga kerja memegang peranan yang sangat
penting dalam roda perekonomian suatu negara, karena:
Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula
masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja:
Multiplier efek adalah suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain.
Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa industri pariwisata akan menggerakkan
industri-industri lain sebagai pendukungnya. Komponen utama industri pariwisata
adalah daya tarik wisata berupa destinasi dan atraksi wisata, perhotelan, restoran dan
transportasi lokal. Sementara komponen pendukungnya, mencakup industri-industri
dalam bidang transportasi, makanan dan minuman, perbankan, atau bahkan
manufaktur. Semuanya dapat dipacu dari industri pariwisata. Analisis nilai pengganda
(multiplier) adalah salah satu ukuran ekonomi yang dapat dipakai untuk melihat peran
sektor produksi Restoran dan Hotel dalam sistem ekonomi wilayah. Analisis nilai
pengganda dari sektor Restoran dan Hotel akan dilihat dalam ukuran :
Tiga prinsip mendasar dalam investasi yang sangat penting untuk menjadi landasan
dalam cara berpikir dan bertindak, yaitu capital preservation, mengelola risiko secara
aktif, dan membangun model investasi yang disesuaikan.
Sebuah studi kelayakan adalah evaluasi proposal yang dirancang untuk menentukan
kesulitan dalam melaksanakan tugas yang ditunjuk. Secara umum, studi kelayakan
mendahului pengembangan teknis dan pelaksanaan proyek.
DAFTAR PUSTAKA