PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era global seperti sekarang ini banyak negara mengalami krisis yang hampir
merata di segala bidang. Salah satu cara bertahan dari badai krisis ini adalah dengan
menciptakan lapangan kerja sendiri seperti usaha kecil atau menengah. Dalam rangka
meningkatkan pendapatan keluarga pada saat kisis ekonomi yang berkepanjangan seperti ini
diperlukan usaha-usaha yang bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi
pasar.
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung dengan berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan
dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah ialah akomodasi, transportasi, makanan, rekreasi serta jasajasa lain yang terkait.
Dewasa ini pariwisata merupakan sebuah kegiatan bisnis yang menguntungkan, karena
Bagi Indonesia sendiri, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor paling potensial
penting sebagai pendapatan negara (devisa) terbesar kedua setelah sektor migas, yang
menjadi industri penting yang dapat diandalkan Pemerintah untuk pembangunan ekonomi
nasional (PPRI No.50 Tahun 2011 Tentang rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional Tahun 2010- 2025). Pengelolaan pariwisata di Indonesia diatur, serta diawasi oleh
Usaha-usaha kecil dan menengah mulai menjadi alternatif yang baik bagi masyarakat.
Terbukti banyak sekali usaha-usaha kecil yang sukses dan beromset hingga puluhan juta
rupiah. Salah satu yang bisa menjadi pilihan usaha adalah usaha dibidang makanan (kuliner).
Indonesia memiliki penduduk lebih kurang 230 juta orang dan semuanya membutuhkan
makanan. Dari keadaan ini kita dapat melihat bahwa potensi dalam bidang makanan sangat
besar.
mempunyai cita rasa berbeda, lezat dan unik. Ragam makanan yang ada, baik makanan khas
daerah maupun makanan internasional banyak diminati oleh masyarakat. Terlebih makanan
instan atau makanan siap saji yang cenderung menjadi alternatif bagi ibu rumah tangga
ataupun remaja muda sebagai gaya atau trend yang sedang berkembang. Makanan seperti
halnya fried chicken, pizza, steak dan lain-lain menjadi pilihan menu dalam mengkonsumsi
makanan sehari-hari.
Salah satu cara untuk menarik wisatawa ialah menyebarkan berita dari mulut ke mulut
tempat wisata. Rata-rata wisatawan tertarik untuk mencari pengalaman baru tentang budaya
dan tradisi suatu daerah tujuan wisata. Makanan, dan pariwisata memiliki hubungan yang
erat satu sama lain dan makanan adalah sumber daya pariwisata yang penting. Pariwisata
makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Makanan dapat
berperan penting dalam kisah perjalanan wisatawan karena dengan makanan, wisatawan
dapat mengetahui budaya daerah tertentu. Wisatawan yang mengkonsumsi makanan lokal
dapat memahami identitas, dan etnis dari daerah tujuan wisata. Pengalaman makan dapat
yang luas mengakibatkan beragamnya produkproduk makanan khas dari daerah tertentu,
sehingga wisatawan memiliki berbagai macam pilihan untuk memilih makanan yang
diinginkan. Oleh sebab itu, makanan Indonesia kini mulai menarik lebih banyak perhatian
dalam hal kuliner. Hal ini dapat menjadikan inspirasi bagi para usahawan-usahawan muda
untuk terus mengembangkan ide kreatifnya dalam bentuk usaha kuliner. Usaha tersebut
termasuk usaha kecil menengah yang walaupun dalam skala kecil dan sederhana tetap dalam
pengembangannya diperlukan pula studi kelayakan proyek. Hal ini dilakukan untuk
Dengan memperhatikan studi kelayakan proyek dan riset pemasarannya maka kita
dapat menentukan jenis usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan
demikian resiko kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga keuntungan yang
Kondisi letak geografis kota Jepara yang kurang strategis karena tidak berada pada
jalur lintas utama ekonomi, membuat kesan agak “tersingkur” letaknya. Dari karakteristik
daerah, maka potensi yang ada disamping pertanian dan pariwisata adalah potensi industri
kecil. Salah satu jenis industri kecil tersebut adalah kuliner. Di Jepara terhitung sedikit
jumlah dan macam kuliner yang bisa dipilih baik untuk memenuhi kebutuhan makan
Jepara tidak memiliki ke khasan dibidang kuliner akan tetapi kemajuan teknologi dan
gaya hidup serta kebutuhan masyarakat menjadikan masyarakat Jepara berpikiran lebih
maju seperti halnya masyarakat kota. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di
kota Jepara hanya terdapat satu warung ayam kremes yang mampu bertahan hingga
sekarang. Konsumen yang datang tidak hanya dari kalangan ibu rumah tangga tetapi juga
para remaja.
Dari uraian latar belakang diatas penulis berfikiran bahwa usaha kuliner masih
mempunyai banyak peluang di daerah Jepara, mengingat pesaing yang ada masih sedikit dan
kebutuhan masyarakat semakin tinggi. Oleh karena itu penulis ingin mendirikan sebuah
Usaha Catering Haji Ida Namun dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek sesuai
dengan studi kelayakan sehingga tidak mengalami banyak kerugian. Maka penulis terlebih
dahulu melakukan penelitian tentang Analisa Kelayakan Usaha Ayam Goreng Kremes
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis kelayakan Usaha Ayam Goreng
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini hanya terbatas pada beberapa aspek
antara lain:
1. Tidak ada perubahan harga jual, harga bahan baku dan biaya produksi lain selama
proses penelitian berlangsung.
2. Aspek kelayakan yang diteliti adalah aspek pasar, aspek finansial dan aspek
teknis.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha yang dirancang baik dari aspek
pasar, aspek finansial maupun aspek teknis.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui tingkat kelayakan usaha yang dirancang baik dari aspek
pasar, aspek finansial maupun aspek teknis.
F. Sistem Penulisan
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, sistematika penulisan yang
digunakan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membuat tentang metodologi penelitian yang meliputi data
dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan kerangka
pemecahan masalah.
Dalam bab ini diuraikan mengenai pengumpulan data, pengolahan data dan
analisa data dari data yang telah diperoleh.
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil analisis studi
kelayakan untuk investasi tersebut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek
3). Dalam hal ini proyek mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau
pengenalan produk baru. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012: 7), studi kelayakan
usaha atau bisnis yang sedang dijalankan untuk menentukan layak atau tidak usaha
merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak
atau tidak layak suatu bisnis dibangun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
merupakan kegiatan analisis layak atau tidak rencana bisnis dan saat bisnis
dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat, tidaklah cukup jika hanya
mengandalkan pengalaman dan intuisi dalam memulai usaha. Oleh karena itu,
pengusaha dituntut untuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis yang
akan dijalankan.
a. Pihak investor
b. Pihak kreditor
kreditor akan mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat,
yang akan diperoleh dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012: 12), studi kelayakan bisnis dilakukan
agar proyek yang dijalankan tidak sia-sia. Dengan kata lain, proyek yang
dijalankan tidak membuang waktu, tenaga, dan pikiran secara percuma serta
penyusunan studi kelayakan bisnis suatu proyek sebelum dijalankan (Kasmir dan
ketidakpastian.
yaitu:
a. Pihak investor
lebih objektif.
c. Masyarakat
maupun yang muncul karena adanya nilai tambah dari adanya usaha atau
proyek tersebut.
d. Pemerintah
informasi mengenai penyerapan tenaga kerja dan adanya pajak yang akan
dengan benar agar tujuan yang ditetapkan tercapai. Tahapan dalam studi
dan keakuratan penilaian. Menurut Suliyanto (2010: 7-8), secara umum studi
Ide bisnis muncul karena adanya peluang bisnis yang dipandang memiliki
prospek yang baik. Penemuan bisnis dapat bersumber dari bacaan, hasil
Dalam penelitian ini, ide bisnisnya adalah usaha gula semut yang sudah
bisnis dari ide bisnis yang akan dijalankan, termasuk prospek dan kendala
yang dapat muncul. Peluang usaha Usaha Katering Haji Ida cukup besar
yang sangat terbatas karena keterbatasan bahan baku dan modal untuk
investasi mesin produksi. Selain itu, gula semut belum memiliki pangsa
pasar lokal yang luas sehingga perlu penerapan strategi pemasaran yang
tepat.
dianalisis dalam penelitian ini adalah aspek finansial, aspek hukum, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, serta aspek lingkungan
hidup. Responden dalam penelitian ini adalah kepala desa Hargotirto, ketua
KSU Jatirogo, dan anggota KSU Jatirogo yang menjadi sampel penelitian.
dokumentasi.
4) Pengumpulan data
suatu aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dengan kriteria yang telah ada
suatu ide bisnis layak atau tidak layak untuk setiap aspek yang diteliti.
Rekomendasi memberikan arah tentang tindak lanjut ide bisnis yang akan
dilaksanakan.
aspek manajemen dan sumber daya manusia, dan aspek finansial. Kasmir
1) Aspek Hukum
2012: 16).
pengurusan izin usaha, dan izin lokasi. Untuk izin pendirian usaha
fotokopi KTP, (6) gambar lokasi, dan surat kuasa dari perusahaan
dimiliki.
d) Izin mendirikan bangunan (IMB)
e) Izin gangguan/ HO
IMB, (2) fotokopi KTP dan NPWP perusahaan, (3) fotokopi akta
j) Izin reklame
dinas teknis, (2) memiliki tanda lunas sewa tana/ izin penggunaan
perlu, (6) fotokopi NPWP bila ada, dan (7) surat pernyataan
berlakunya.
penanggung jawab, (7) SIJUK lama bagi yang memiliki, (8) surat
pemda setempat, (11) SIUP setempat, (12) surat tanda terbit, dan
2) Aspek Lingkungan
lingkungan fisik.
besar potensi pasar untuk produk yang ditawarkan dan market share
yang dikuasai pesaing (Kasmir dan Jakfar, 2012: 40). Dalam aspek
keuntungan.
a) Produk (product)
barang-barang antik.
32
(2) Barang setengah jadi, yaitu bahan yang sudah masuk proses
(4) Instalasi, yaitu alat produksi utama yang ada dalam perusahaan
perusahaan percetakan.
b) Harga (Price)
sebagai berikut:
Rumusnya adalah:
permintaan perusahaan.
c) Promosi (Promotion)
pihak lain.
waktu yang cepat dan biaya yang lebih murah. Dengan analisis aspek
2005: 158).
6) Aspek Finansial
membuat rekap biaya, dan menguji aliran kas masuk yang dihasilkan
Apabila aliran kas (cash flow) tidak sama setiap tahun, maka
Di mana:
(PI) atau benefit and cost ratio (B/ C rasio) adalah rasio aktivitas
satu.
present value dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas
dasarnya, IRR harus dicari dengan cara trial and error. Rumus
metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitibility Index
(PI), Internal Rate of Return (IRR), dan Average Rate of Return (ARR).
Oleh karena itu, aspek nonfinansial yang dianalisis hanya meliputi aspek
hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek
lingkungan hidup.
profitabilitas dan efisiensi usaha pembuatan gula merah dan gula semut di
keuntungan rata-rata untuk gula merah adalah Rp 2.868,96 dan gula semut
42
gula semut sebesar 9,90%. Hal ini berarti bahwa usaha gula merah dapat
adalah penelitian ini menganalisis satu macam usaha, yaitu usaha gula
semut dan dua aspek kelayakan, yaitu aspek finansial dan nonfinansial,
dua macam usaha, yaitu usaha gula merah dan gula semut kemudian
keuntungan dari kedua usaha tersebut. Objek penelitian ini juga lebih
spesifik, yaitu pengusaha gula semut yang menjadi anggota KSU Jatirogo.
Selain itu, aspek yang dianalisis oleh Issusilo, D. Padmaningrum, dan Umi
usaha pengolahan gula merah tebu UD Julu Atia layak untuk dijalankan
Analisis kelayakan dari aspek finansial dengan periode usaha 10 tahun dan
4
3
gross B/C 1,063, net B/C 3,44, IRR 42,37%, profitability ratio 3,32, dan
Rida Akzar adalah analisis dilakukan pada dua aspek, yaitu aspek finansial
NPV, profitabiliy index, IRR, dan ARR. Pada penelitian Rida kriteria IRR
tidak digunakan karena penilaian terhadap kriteria yang lain sudah cukup
penelitian Rida, aspek nonfinansial yang dianalisis terdiri dari aspek pasar,
aspek manajemen dan hukum, aspek ekonomi dan sosial, aspek teknis dan
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek lingkungan
hidup.
44
mentah dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, serta aspek sosial dan
manajemen dan aspek hukum, usaha tersebut belum layak untuk djalankan
transaksi bisnis yang dilakukan dan belum memiliki perizinan dari pihak
1.011.003.777, IRR sebesar 38%, Net B/C sebesar 3,96 dan PP selama 3
tahun 11 bulan.
analisis dilakukan pada dua aspek, yaitu aspek finansial dan nonfinansial.
Akan tetapi penilaian untuk aspek finansial pada penelitian Mega Ari
terdiri dari NPV, net B/C, dan PP sedangkan pada penelitian ini terdiri dari
PP, NPV, PI, IRR, dan ARR. Aspek nonfinansial pada penenlitian Mega
Ari terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek sosial dan lingkungan,
aspek manajemen, dan aspek hukum sedangkan pada penelitian ini terdiri
dari aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
(2010)
strategi pemasaran gula semut yang jelas dan efektif yang dimiliki
Skenario I didasarkan pada kondisi usaha yang dijalankan saat ini dengan
menjadi 31,18 ton per bulan dengan menambah satu unit mesin kemasan
skenario I.
kondisi usaha yang dijalankan saat ini dan skenario II yang mengacu pada
skenario I, yaitu kondisi saat ini yang dijalankan oleh petani/pengrajin gula
semut.
5.031,55 per hari. Profitabilitas yang diperoleh sebesar 14,75 yang berarti
diperoleh angka 1,15 sehingga dapat dikatakan bahwa usaha industri gula
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui rata-rata dari biaya total,
ini juga menganalisis aspek hukum, pasar dan pemasaran, teknik dan
Progo. Hasilnya adalah terdapat tiga pola saluran pemasaran gula kelapa,
Pedagang Pengumpul > Pedagang Besar > Konsumen Luar Kota yang
160,- dan Rp 911,4, saluran II sebesar Rp 126,2 dan Rp 828,3, dan saluran
III sebesar Rp 52,6 dan Rp 907,4. Farmer’s share untuk produk gula
kelapa saluran III, dan III masing-masing adalah 85,7%, 86,7%, dan
86,3% yang memiliki nilai lebih dari 50% sehingga pemasaran gula kelapa
produk.
C. Kerangka Berpikir
Gula semut merupakan hasil pengolahan nira kelapa yang saat ini
banyak dibuat oleh warga Kulon Progo, di samping membuat gula merah.
Pada dasarnya gula semut sama dengan gula merah, hanya saja bentuk
akhirnya berupa serbuk. Harga jual gula semut juga lebih tinggi dibandingkan
gula cetak. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat lokal sangat kecil.
Padahal gula semut mengandung kandungan nutrisi yang lebih baik daripada
Jatirogo.
Jatirogo. Peran KSU Jatirogo adalah untuk meningkatkan posisi tawar petani/
pengrajin gula kelapa dalam hal kualitas, jenis produk, dan harga. Hal ini
terbantu dalam hal pemasaran dan penjualan produknya oleh KSU Jatirogo.
dijalankan.
2. Aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui pangsa pasar produk dan
berikut:
2. Net Present Value (NPV) adalah metode untuk mengetahui apakah kas
BI.
D. Paradigma Penelitian
E. Pertanyaan Penelitian
aspek hukum?
aspek finansial?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang relevan dengan yang diamati dan membantu peneliti untuk menjelaskan
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah petani Usaha Katering
Haji Ida. Objek penelitian ini adalah kelayakan Usaha Katering Haji Ida
ditinjau dari aspek nonfinansial yang meliputi aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek lingkungan hidup dan
aspek finansial yang dihitung dengan payback period (PP), net present value
(NPV), profitability index (PI), internal rate of return (IRR), dan average rate
of return (ARR).
D. Populasi dan Sampel
1999: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah Pemilik serta Karyawan
objek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999: 115). Sampel penelitian ini
(Sugiyono, 2008:61)
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
subjek penelitian, yaitu pengurus Usaha Katering Haji Ida yang menjadi
teknik dokumentasi.
2. Teknik dokumentasi
angket tertutup berbentuk checklist dan tabel. Angket diisi oleh peneliti
untuk mengolah data yang telah diperoleh mengenai objek yang diteliti.
aspek nonfinansial yang meliputi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,
profitability index (PI), internal rate of return (IRR), dan average rate of
return (ARR).
1. Aspek Hukum
Aspek pasar merupakan salah satu aspek bisnis yang penting dikaji
lokasi pabrik terhadap akses bahan baku, pasar yang dituju, transportasi