Anda di halaman 1dari 11

Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.

1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)


UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA


SWEETIN

Vivi Indah Yani1, Rachmat Mustofa Pratama2, Izza Islami3, Iman Supriadi4

Program Studi Akuntansi Kampus STIE Mahardhika Surabaya

viviindh9@gmail.com, mustofarachmat22@gmail.com, izzaislami98@gmail.com,


iman@stiemahardhika.ac.id

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan studi kelayakan
bisnis yang dilakukan pada Kewirausahaan “Sweetin” yaitu usaha yang baru dirintis di Surabaya
dalam bidang makanan (dessert). Penelitian ini menggunakan metode Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
yaitu nilai NPV sebesar Rp. 1.910.819 > dari nol. Nilai IRR sebesar 110% > dari cost of capital 10%.
Dan PP 1 bulan. Hal ini berarti kewirausahaan Sweetin ini menunjukkan bahwa secara non-finansial
dan finansial layak untuk dijalankan.

Kata kunci: Kelayakan Usaha, Non-Finansial, Finansial

Abstract

The purpose of this research is to analyze and describe the business study conducted on
“Sweetin” Entrepreneurship, a business that has just been pioneered in Surabaya in the field of food
(dessert). This study uses the method of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and
Payback Period (PP). The results obtained in this study are the NPV value of Rp. 1,910,819> from
zero. The IRR value is 110%> 10% of the cost of capital. And 1month PP. This means that Sweetin's
entrepreneurship shows that it is non-financially and financially feasible to run.

Keywords: Business Feasibility, Non-financial, Financial

11
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

PENDAHULUAN

Hidangan penutup atau dessert merupakan bagian dari hidangan makanan yang disajikan
setelah makanan utama. Dessert dikonsumsi dengan tujuan untuk membantu mencerna makanan dan
menyegarkan mulut setelah mengkonsumsi hidangan utama. Pada mulanya, jenis dessert yang
dikonsumsi hanyalah buah-buahan, puding, ice cream, dan sejenisnya. Seiring dengan
berkembangnya zaman, varian dessert ikut berkembang pula, dengan perkembangan ini, dessert bisa
dinikmati kapan saja dengan berbagai varian yang menarik. Banyaknya jenis dan varian yang beredar
dipasaran seperti puding, kue-kue kecil, ice cream, dan lain sebagainya.

Belakangan ini muncul jenis dessert yang dikemas dalam kemasan box yang banyak diminati
dan dicari oleh konsumen. Dessert box yang sering ditemui dipasaran biasanya berisi sponscake yang
dikombinasikan dengan whipped cream atau cream cheese dengan taburan toping yang cukup variatif
seperti buah-buahan, biskuit-biskuit kecil, coklat, hingga keju. Banyaknya varian toping dan rasa dari
dessert box inilah yang membuat masyarakat tertarik untuk membeli.

Dengan banyaknya varian dessert yang sekarang beredar dipasaran, muncul ide usaha
Sweetin yang memproduksi dan menjual dessert dengan bentuk cup yang berbahan dasar puding dan
susu dengan dikombinasikan biskuit seperti oreo atau regal. Usaha ini masih terbilang cukup baru
dengan kegiatan produksi yang tidak begitu sulit sehingga bisa dilakukan tanpa perlu menggunakan
banyak tenaga kerja. Agar dapat mengetahui apakah usaha Sweetin ini layak atau tidak untuk
dijalankan, maka dibutuhkan analisa studi kelayakan bisnis dengan melihat dari aspek finansial
maupun non-finansial.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari peniliti sebelumnya yaitu Abidatul Afiyah
Muhammad Saifi dan Dwiatmanto (2015) yang meneliti tentang kelayakan bisnis usaha pendirian
home industry cokelat “Cozy” Kademangan, Blitar, Wahyu Iskandar, Yuniar dan Alex Saleh (2015)
tentang analisis kelayakan usaha Steak Café di Kota Pekanbaru, Suharyanto dan Deni Solihin (2016)
tentang analisis kelayakan usaha produksi makanana kecil (studi kasus PIRT ABC di Bandung Barat.
Dony Yanuar (2016) tentang analisis kelayakan bisnis ditinjau dari aspek pasar, aspek pemasaran, dan
aspek keuangan pada UMKM makanan khas Bangka di kota Pangkalpinang, dan Agus Jonikar
Ndraha, Avan Joko Prasetyawan, dkk. (2019) tentang analisis kelayakan bisnis pada UMKM (study
kasus pada usaha tempe murni Ita). Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis
kelayakan bisnis pada usaha Sweetin dengan menganalisis aspek non-finansial yang meliputi aspek
pasar dan pemasaran, dan aspek teknis dan produksi, serta menganalisis kelayakan dari aspek
finansial.

12
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

TINJAUAN PUSTAKA

Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis menurut Suliyanto (2010: 3) merupakan penelitian yang bertujuan
untuk menentukan apakah sebuah ide bisnis layak atau tidak layak untuk dijalankan. Dilakukannya
studi kelayakan bisnis dengan tujuan yang dijelaskan menurut Husnan dan Suwarsono (2007: 6) yaitu
untuk mencegah keterlanjuran investasi yang terlalu besar untuk kegiatan yang tidak menguntungkan.

Dalam studi kelayakan bisnis, ada beberapa aspek yang saling berkaitan antara satu aspek
dengan aspek lainnya, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan produksi, aspek organisasi
dan manajemen, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek hukum, aspek ekonomi dan
sosial, aspek lingkungan, dan aspek finansial. Dalam penelitian ini, peneliti hanya berfokus
membahas aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan produksi serta aspek finansial.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Tujuan dilakukannya aspek pasar dan pemasaran menurut Kasmir dan Jakfar (2004: 65) untuk
mencari tahu dan mengetahui seberapa besar pasar yang akan dimasuki, bagaimana peluang dan
struktur pasar yang ada, peluang pasar di masa yang akan datang, serta bagaimana strategi pemasaran
yang harus dilakukan. Aspek pasar dan pemasaran menyajikan tentang peluang pasar, perkembangan
permintaan produk di masa mendatang, hambatan yang dihadapi pelaku usaha seperti pesaing, serta
seperti apa skema yang harus dilangsungkan dalam pemasaran.

Aspek Teknis dan Produksi

Aspek teknis dan produski menurut Ibrahim (2003: 118) merupakan aspek yang berkaitan
dengan pembentukan dari kegiatan yang diagendakan, baik dinilai dari unsur lokasi, besar produksi,
proses produksi, teknologi (mesin) yang digunakan, serta situasi lingkungan yang berkaitan dengan
proses produksi. Pembahasan dalam aspek teknis dan produksi meliputi lokasi proyek, perolehan
bahan baku, serta pemilihan mesin dan jenis teknologi yang digunakan dalam prosess produksi.

Aspek Finansial

Dalam studi kelayakan, aspek finansial merupakan aspek yang sangat menentukan
berlajannya investasi yang akan dilakukan. Menurut Suliyanto (2010: 184) suatu ide bisnis dikatakan
layak berdasarkan aspek keuangan apabila sumber dana yang digunakan untuk membiayai bisnis
tersebut mampu memberikan keuntungan yang desararkan dengan asumsi yang logis. Pembahasan
dalam aspek finansial meliputi sumber dana, penggunaan dana, rencana produksi dan harga jual,
proyeksi pendapatan pertahun.

Kriteria Kelayakan Bisnis

13
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

Pada dasarnya, studi kelayakan bisnis bertujuan untuk menentukan kelayakan bisnis
berdasarkan kriteria investasi seperti Net Present value (NPV), Internal rate of Return (IRR), dan
Payback Period (PP). Kriteria usaha dikatakan layak apabila:

1. Nilai perhitungan Net Present Value (NPV) > 0 (nol), apabila nilai NPV < 0 (nol) maka
proyek ditolak. Dan apabila nilai NPV = 0 (nol) maka proyek dalam keaadan BEP (Break
Event Point)
2. Nilai perhitungan Internal rate of Return (IRR) > cost of capital
3. Nilai perhitungan Payback Periode (PP) < dari umur usaha (periode analisis)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Sumber data primer meliputi data
finansial dan non-finansial yang diperoleh langsung dari pemilik usaha melalui observasi dan
wawancara. Sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data perusahaan serta data yang
diperoleh dari berbagai literatur.

Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian ini yaitu aspek pasar dan pemasarana yang meliputi permintaan pasar,
pesaing, pangsa pasar, serta strategi dan bauran pemasaran. Aspek teknis dan produksi meliputi lokasi
produksi, bahan baku dan bahan penolong, serta proses produksi. Aspek finansial yang meliputi
sumber dana, anggaran dana yang meliputi biaya bahan baku, biaya penolong, biaya tenaga kerja, dan
biaya lain-lain, investasi peralatan, perkiraan produksi, proyeksi pendapatan perbulan, proyeksi
laba/rugi, dan proyeksi arus kas masuk.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Permintaan Pasar

Permintaan produk Sweetin dari dua varian rasa mengalami peningkatan dan penurunan yang
tidak terlalu signifikan setiap bulannya semenjak usaha Sweetin didirikan. Dapat dilihat tabel
penjualan produk sweetin dalam 3 bulan terakhir yaitu:

Tabel I. Proyeksi Permintaan Produk Sweetin

Varian
Bulan
Regal Oreo
Bulan 1 115 125
Bulan 2 118 127
Bulan 3 142 152
Sumber: Data diolah penulis.

14
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

2. Pesaing

Pesaing usaha Sweetin di Surabaya cukup banyak dikarenakan peluang usaha dessert box
yang sedang menjadi trend dikalangan masyarakat. Tidak sedikit pula yang menjual dessert box
dengan varian yang lebih banyak dibandingkan produk Sweetin, hal ini dikarenakan Sweetin
merupakan usaha yang baru dirintis. Namun hal itu bukan menjadi halangan untuk Sweetin
dikarenakan peluang pasar yang diperoleh Sweetin juga cukup luas, bisa dilihat dari permintaan pasar
usaha Sweetin.

3. Pangsa Pasar

Pangsa pasar usahsa Sweetin cukup luas dengan konsumen dari semua kalangan dikarenakan
harga produk Sweetin yang terjangkau. Usaha Sweetin juga melayani pembelian di beberapa wilayah
diluar Surabaya seperti Sidoarjo dan Gresik.

4. Bauran Pemasaran
a. Produk

Usaha Sweetin mengeluarkan produk jadi berupa dessert cup dengan varian rasa regal
dan oreo yang masing-masing berukuran 300 ml.

b. Harga
Penetapan harga pada produk Sweetin ditentukan dengan perhitungan harga pokok
perproduksi serta berdasarkan setiap pengeluaran dalam proses produksi. harga yang
ditetapkan sebesar Rp. 15.000 pada setiap varian produknya.
c. Distribusi

Dikarenakan usaha Sweetin ini didirikan pada masa pandemi covid-19, maka proses
pendistribusian dilakukan secara langsung oleh karyawan dengan mengirimkan produk secara
langsung ke konsumen.

d. Promosi

Usaha Sweetin melakukan beberapa kegiatan promosi online untuk mendapatkan


pembeli dengan memanfaatkan media sosial yang ada, diantaranya dengan menggunakan
sosial media instagram, facebook, twitter, dan whatsapp. Kegiatan promosi menggunakan
media sosial cukup efektif dikarenakan masa pandemi seperti ini, orang akan sering membuka
media sosial mereka untuk menghilangkan rasa bosan.

Hasil analisis pasar dan pemasaran usaha Sweetin dapat dibilang cukup baik, hal ini dilihat
dari permintaan pasar penjualan dessert yang mengalami kenaikan pada setiap bulan.

Aspek Teknis dan Produksi

15
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

1. Lokasi Produksi

Lokasi produksi usaha Sweetin merupakan rumah tempat tinggal dari pemilik usaha Sweetin
yang beralamat di jalan Kupang Panjaan 2/61, Surabaya.

2. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi yaitu puding susu coklat dan vanila, susu
UHT, biskuit regal, biskuit oreo, mentega, whipped cream, susu bubuk, coklat bubuk, dan air mineral.
Sedangkan bahan penolong untuk proses pengemasan produk antara lain cup puding, stiker, kantong
kresek bag PE. Bahan baku dan bahan penolong mudah didapatkan di Surabaya sehingga
memudahkan pemilik untuk mendapatkan bahan yang diperlukan untuk proses produksi.

3. Peralatan Produksi

Peralatan produksi pada usaha Sweetin berupa mixer, chopper, kompor gas, panci, pengaduk,
dan gunting. Teknologi yang digunakan juga masih sederhana dengan bantuan tenaga manual. Semua
peralatan untuk proses produksi dalam keadaan bagus dan bersih, sehingga dapat menjamin
kebersihan dan kualitas produk.

4. Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan masih sederhana dan secara manual mengingat usaha ini masi
baru dijalankan. Jumlah produksi diperngaruhi oleh jumlah permintaan pasar karena usaha Sweetin
menerapakan sistem Pre-Order dalam tahap perintisan usaha dengan target perminggu dapat menjual
65 cup puding.

Aspek Finansial

Data yang digunakan dalam analisis ini berupa data biaya bahan baku, bahan penolong, biaya
tenaga kerja, biaya lain-lain, investasi peralatan, serta nilai penjualan. Kemudian digunakan Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periode (PP) untuk menghitung
analisis investasi.

Sumber dana

Sumber dana didapatkan berasal dari pinjaman kampus total sebesar Rp. 3.500.000 dan
digunakan untuk membuat usaha Sweetin.

Anggaran Biaya

Dari sumber dana yang didapatkan, dana tersebut dianggarkan untuk membeli bahan baku,
bahan penolong, biaya tenaga kerja, biaya lain-lain, serta biaya untuk membeli peralatan yang
dibutuhkan untuk produksi sebagai berikut:

16
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

Tabel II. Rincian Biaya Bahan Baku Usaha Sweetin

Tabel III. Rincian Biaya Bahan Penolong Usaha Sweetin

Tabel IV. Rincian Biaya Tenaga Kerja Usaha Sweetin

Tabel V. Rincian Biaya Lain-Lain Usaha Sweetin

Tabel VI. Rincian Biaya Investasi Peralatan Usaha Sweetin

Tabel VII. Perkiraan Produksi dan Harga Jual Usaha Sweetin

17
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

Tabel VIII. Proyeksi Pendapatan Perbulan Usaha Sweetin

Tabel IX. Proyeksi Laba/Rugi Usaha Sweetin

Tabel X. Proyeksi Arus Kas Usaha Sweetin

Uraian Bulan 0 Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3


Arus Masuk
(In Flow)
1. Total Penjualan Rp. 3.600.000 Rp. 3.675.000 Rp. 4.410.000
2. Kredit
a. Investasi Rp. 3.000.000
b. Modal Kerja Rp. 500.000
3. Modal Sendiri
a. Investasi
b. Modal Kerja
Nilai Total Rp. 3.500.000 - - -
Total Pemasukan Rp. 3.500.000 Rp. 3.600.000 Rp. 3.675.000 Rp. 4.410.000
Total Pemasukan
Untuk Menghitung - Rp. 3.600.000 Rp. 3.675.000 Rp. 4.410.000
IRR
Pengerluaran
(OutFlow)
Investasi Rp. 600.000 - - -
Biaya Variabel Rp. 2.560.000 Rp. 2.560.000 Rp. 2.560.000
Biaya Tetap Rp. 300.000 Rp. 300.000 Rp. 300.000
Total Pengeluaran Rp. 600.000 Rp. 2.860.000 Rp. 2.860.000 Rp. 2.860.000
Total Pengeluaran
Untuk Menghitung Rp. 600.000 Rp. 2.860.000 Rp. 2.860.000 Rp. 2.860.000
IRR

18
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

Laba Bersih Rp. 740.000 Rp. 815.000 Rp. 1.550.000


Laba Bersih Untuk
(Rp. 600.000) Rp. 740.000 Rp. 815.000 Rp. 1.550.000
Menghitung IRR

Discount Faktor 1,000 0,909091 0,826446 0,751315


(10%)
Present Value ( Rp. 600.000) Rp. 555.973 Rp. 740.909,10 Rp. 1.280.992
Cummulative NPV Rp. 2.510.819

Uraian Nilai
Net Present Value (NPV) Rp. 1.910.819 Layak
Internal Rate of Return (IRR) 110% Diterima
Payback Period (PP) (bulan) 0,43954 Bulan Layak
Sumber: Data diolah penulis.

Tabel XI. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai NPV, IRR, dan PP

Analisis Kelayakan Investasi

1. Net Present Value (NPV)

Perhitungan Net Present Value (NPV) dilakukan untuk mengetahui nilai sekarang (Present
Velue) yang diperoleh selama periode usaha. Hasil dari perhitungan nilai Net Present Value (NPV)
pada usaha Sweetin sebesar Rp. 1.910.819. Hal ini menunjukkan bahwa usaha Sweetin menghasilkan
manfaat bersih sebesar Rp. 1.910.819 selama 3 bulan. Hal ini juga menunjukan bahwa usaha Sweetin
layak untuk dijalankan karena nilai NPV lebih besar dari nol (NPV > 0)

2. Internal Rate of Return (IRR)

Nilai cost of capital yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 10%, dan hasil perhitungan
Internal Rate of Return (IRR) diperoleh nilai sebesar 110%. Maka dapat diketahui bahwa usaha
Sweetin layak untuk dijalankan karena nilai IRR lebih besar dari pada nilai cost of capital, yang
berarti tingkat pengembalian investasi usaha Sweetin sebesar 110%.

3. Payback Period (PP)

Pada penelitian ini diperoleh hasil perhitungan payback period pada usaha Sweetin selama 1
bulan. Tenggang waktu yang digunakan untuk pengembalian modal sangat cepat, sehingga usaha
Sweetin layak untuk dijalankan karena memiliki nilai Payback Period kurang dari umur investasi
yaitu lima tahun.

19
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian analisis kelayakan bisnis pada usaha Sweetin didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:

1. Hasil dari analisis kelayakan bisnis pada usaha Sweetin yang dilihat dari aspek pasar dan
pemasaran dinilai cukup baik, hal ini dapat diamati dari peningkatan permintaan pasar,
pangsa pasar serta strategi bauran pemasaran yang baik.
2. Hasil dari analisis kelayakan bisnis pada usaha Sweetin dilihat dari aspek teknis dan produksi
dinilai cukup baik, hal ini dapat ditinjau dari ketersediaan bahan baku dan bahan penolong,
peralatan produksi dan proses produksi yang bersih untuk menjaga kualitas produk dari
Sweetin.
3. Hasil dari analisis pada aspek finansial layak dijalankan, hal ini dapat ditinjau dari
perhitungan nilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of return (IRR), dan Payback
Period (PP), hasil dari masing-masing perhitungan memenuhi kriteria investasi dengan
didapatkan nilai pada perhitungan Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 1.910.819 > 0 (nol).
Perhitungan pada nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 110% > dari tingkat cost of
capital 10%. Dan perhitungan nilai Payback Period (PP) kurang dari umur investasi lima
tahun sebesar 1 bulan.

SARAN

Hasil dari analisis kelayakan bisnisn pada usaha Sweetin, maka peneliti memberi saran
sebagai berikut:

1. Sebaiknya usaha Sweetin terus dikembangkan karena layak untuk dijalankan. Serta
menambah varian produk sehingga dapat menarik pembeli lebih banyak lagi.
2. Meningkatkan promosi penjualan seperti memberikan cashback, atau paket beli 2 gratis
tambahan toping sesuai selera. Serta memperluas pangsa pasar untuk meningkatkan
permintaan produk.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Husnan, Suad dan Suwarsono. 2007. Studi Kelayakan Proyek Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.

Ibrahim, Yacob. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta

20
Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Volume 4 No.1 2021 ISSN: 2621-2234 (Media Online)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN: 2620-6684 (Media Cetak)

Kasmir dan Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta.

Sofyan, Iban. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Graha Ilmu. Yogayakarta.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Andi Yogyakarta.

Jurnal

Afiyah, Abidatul, Muhammad Saifi dan Dwiatmanto. 2015. Analisi Studi Kelayakan Bisnis Usaha
Pendirian Home Industry (Studi Kasus Pada Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan Blitar).
Jurnal Admistrasi Bisnis (JAB), Vol. 23, No. 1. Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya.

Iskandar, Wahyu, Yuniar dan Alex Saleh. 2015. Analisis Kelayakan Usaha Steak Café Di Kota
Pekanbaru. Jurnal Oneline Institut Teknologi Nasional, Vol. 03, No. 1. Jurusan Teknik Industri.
Institut Teknologi Nasional (Itenas). Bandung.

Ndraha, Agus Jonikar, Avan Joko Prasetyawan, dkk. 2019. Analisis Kelayakan Bisnis Pada UMKM
(Study Kasus Pada Usaha Tempe Murni Ita). Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik, Vol. 2,
No. 01. Universitas W.R. Supratman. Surabaya.

Suharyanto dan Deni Solihin. 2016. Analisis Kelayakan Usaha Produksi Makanana kecil (Studi kasus
PIRT ABC Di Bandung Barat). TEDC, Vol. 10, No. 3. Progran Studi Akuntansi. Politeknik TEDC.
Bandung.

Yanuar, Dony. 2016. Analisis Kelayakan Bisnis Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Pemasran, Dan
Aspek Keuangan Pada UMKM Makanan Khas Bangka Di Kota Pangkalpinang. Jurnal E-Kombis,
Vol. II, No. 1. Fakultas Ekonomi. Universitas Bangka Belitung.

21

Anda mungkin juga menyukai