Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH MICE

SARAH IASYA S.ST.,


M.P.PAR.
PERKEMBANGAN INDUSTRI MICE

 MICE mulai berkembang di Indonesia sejak terselenggaranya Konferensi Asia-Afrika di Bandung, pada tahun 1955

 Tahun 1991, melalui KepMen Parpostel No KM.108/HM.703/MPPT-91 dan Keputusan Dirjen Pariwisata No Kep-06/U/IV/1992 pemerintah
menerapkan tata laksana Ketentuan Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran atau dalam istilah lain disebut Meeting, Incentive,
Convention and Exhibition (MICE).
 Muncul perusahaan yang bergerak sebagai Professional Convention Organizer (PCO), Professional Exhibition Organizer (PEO) maupun Event
Organizer lainnya.
 Indonesia sebagai destinasi yang mulai diperhitungkan oleh pasar wisata MICE sebagai tujuan menarik.

 Sejumlah destinasi wisata alam dan bahari yang dimiliki merupakan modal utama yang bisa menjadikan Indonesia sebagai surga wisata MICE
dunia.
 MICE termasuk salah satu dari 7 kategori spesial (special interest) dalam Grand Strategy Pariwisata Indonesia yang dicanangkan oleh
Kementerian Pariwisata
 Berdasarkan data Kemen parekraf, sektor MICE menyumbang 30% pemasukan negara di bidang pariwisata.
 Dalam rangka memajukan sektor MICE, Kementerian Pariwisata telah memilih dan menawarkan 16 kota sebagai
destinasi MICE unggulan yang didasari oleh adanya fasilitas dan infrastruktur yang lengkap dan berstandar Internasional.
 Terkait dengan MICE, pada Mei 2009 diterbitkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
18/UM.001/MKP/2009 tentang Pedoman Penggunaan Jasa dan Produk Usaha Mikro Kecil Menengah dalam Kegiatan
Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran.
 Ada dua badan dunia yang memberi peringkat destinasi MICE, yaitu:

1. International Congress and Convention Association (ICCA)


2. Union of International Associations (UIA).
 Pada 2012 Indonesia menduduki posisi ke-41 sebagai negara destinasi MICE di dunia. Indonesia berada di bawah
Malaysia (35) serta Thailand dan Singapura yang sama-sama berada di peringkat 25
KEGIATAN MICE BERTARAF INTERNASIONAL DI INDONESIA

 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

 Waktu: 7-8 Oktober 2003


 Venue: Bali
 Peserta: Perwakilan dari negara yang tergabung dalam ASEAN
 Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri, memimpin
pertemuan pada KTT ke-9 ASEAN yang diselenggarakan di Bali, 8
Oktober 2003. Pada KTT tersebut para pemimpin ASEAN
mengesahkan Bali Concord II yang menyepakati pembentukan
Masyarakat ASEAN yang terdiri dari tiga pilar yaitu Pilar
Masyarakat Politik-Keamanan ASEAN; Pilar Masyarakat Ekonomi
ASEAN; dan Pilar Masyarakat Sosial Budaya ASEAN
 11th International Congress of Tropical Pediatrics

 Waktu: Sabtu 4-7 Agustus 2017


 Venue: Hotel Alana Yogyakarta
 Peserta: 539 delegasi yang setengahnya datang dari luar negeri, di
antaranya, Australia, China, Swiss, Thailand, Pakistan, Belanda,
Malaysia, Jerman, Kenya dan Turki
 Acara ini merupakan kerjasama antara International Society of
Tropical Pediatrics (ISTP) dan Indonesian Pediatric Society anggota
IPA. Mengusung Tema Global Challenges Interventions
(Pencegahan, Pengendalian, Eliminasi, dan Pemberantasan) untuk
Mengurangi Penyakit Tropis Terabaikan : Meningkatkan Kualitas
Generasi Baru”, ICTP ke-11 terbukti menjadi ajang berbagi ilmu
pengetahuan terkini dan berbagi pengalaman bagi 458 delegasi
asing dari 19 negara di seluruh dunia
RUANG LINGKUP BISNIS

Pengertian Bisnis
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang atau organisasi yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang
dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
b. Lingkungan Bisnis
 Lingkungan intern (memberikan pengaruh langsung kepada kegiatan bisnis): pemerintah, pesaing, konsumen, asosiasi dagang, suplier dan serikat pekerja.
 Lingkungan ekstern (memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kegiatan bisnis) : dunia internasional, ekonomi, sosial budaya dan politik.
c. Aspek Utama dalam Bisnis
 Untuk mendapatkan laba
 Menghasilkan barang dan jasa
 Memenuhi kebutuhan masyarakat
 Sebagai suatu kegiatan usaha
SEKILAS TENTANG BISNIS MICE

 Selama ini yang menjadi fokus utama kepariwisataan di Indonesia adalah mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan
mancanegara. Wisatawan yang dimaksud pada kenyataannya lebih banyak wisatawan individu yang secara perorangan
hanya menambah devisa relatif tidak terlalu besar.
 Devisa yang dihasilkan oleh wisatawan MICE jauh lebih besar. Usaha jasa ini merupakan usaha dengan kegiatan pokok
memberikan jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (antara lain: negarawan, usahawan, cendekiawan)
untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama dan dapat diikuti dengan kegiatan
pameran. Sedangkan kegiatan Insentif (Perjalanan Insentif) adalah kegiatan perjalanan yang dikemas dalam satu paket
konvensi dan pameran.
 Mengapa Turis MICE dapat menaikkan devisa lebih tinggi daripada turis Pariwisata

 Pariwisata adalah wisata leisure sedangkan MICE itu bisnis atau business trip


 Spending money antara turis biasa dengan turis MICE bisa 1 berbanding 7. Berdasarkan International Congress &
Convention Association (ICCA) pada 2018, wisatawan MICE memiliki kemampuan spending USD2.000 per orang per
hari. Angka tersebut merupakan 7 kali lipat dari kemampuan spending wisatawan biasa. Wisatawan MICE memiliki rata-
rata menginap 5 malam.
 Turis MICE akan stay minimal di hotel bintang empat atau bintang lima, sedangkan turis leisure (backpacker-red) stay di
hotel  bintang tiga ke bawah.
 Bentuk wisata MICE ini di Indonesia memiliki prospek cerah. Pada beberapa kota besar di Indonesia telah memiliki
fasilitas yang dibutuhkan, seperti: Convention Center, Exhibition Center, Hotel, Pusat Belanja dan tempat tujuan wisata
POTENSI BISNIS MICE
 MICE merupakan bisnis yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang.

 Industri MICE mampu memberikan keuntungan yang besar bagi para pelaku usahanya.

 Pihak pihak yang akan mendapat keuntungan dari event MICE antara lain:

 Professional Exhibition Organizer (PEO), Professional Conference Organizer (PCO), Event Organizer (EO), dll;
 Stan Kontraktor,
 Freight Forwarder,
 Supplier,
 Florist,
 Hall Owner,
 Tenaga kerja musiman,
 Percetakan,
 Transportasi,
 Biro Perjalanan Wisata (BPW),
 Agen Perjalanan Wisata (APW),
 dan masih sangat banyak lagi
 Industri MICE ini merupakan industri yang kompleks dan melibatkan banyak pihak.

 Kegiatan bisnis MICE telah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat

 Industri MICE diminati oleh para pelaku bisnis, pengusaha penyelenggara MICE baru bermunculan.

 Indonesia dengan wilayah yang strategis serta memiliki daya tarik tersendiri bagi warga negara asing, memberikan
peluang bagi tumbuhnya industri MICE.
 Disisi lain krisis ekonomi yang menimpa negara-negara maju juga turut mempengaruhi bagi pasar MICE untuk
memindahkan kegiatan MICE-nya di Indonesia.
 Indonesia sebagai destinasi yang mulai diperhitungkan oleh pasar wisata MICE sebagai tujuan menarik.

 Sejumlah kegiatan besar dunia menjadi bukti kepercayaan masyarakat dunia untuk melakukan aktivitas MICE.

 Pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan yang semakin membaik, menarik banyak investor local maupun
asing tertarik berinvestasi di Indonesia baik sebagai penyelenggara ataupun sebagai peserta.
KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA MICE
 Mampu merencanakan & menyusun Proposal event & bidang.

 Mampu menyusun acara untuk konvensi/event MICE lainnya.

 Mampu merancang, menerapkan & mengevaluasi rencana kegiatan sponsorship.

 Mampu menyusun, menerapkan & memonitor sistem dan prosedur manajemen event.

 Mampu mengkoordinasi kegiatan registrasi bagi delegasi di lokasi event.

 Mampu menyediakan/melaksanakan pelayanan yang memadai pada saat event berlangsung.

 Mampu memproses dan memonitor pelaksanaan registrasi pada saat event.

 Mampu menyelenggarakan kegiatan ramah tamah.

 Mampu merencanakan & mengkoordinir kegiatan budaya.


QUIZ

1. Ceritakanlah awal mula adanya MICE di Indonesia!


2. Menurut Anda langkah apa yang harus diambil oleh pemerintah
agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang handal dalam
penyelenggaraan MICE!
3. Menurut pendapat Anda, bagaimana potensi bisnis MICE di
Indonesia!
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai