0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
168 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi nasional dan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional dan regional. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pariwisata berperan dalam penerimaan devisa negara dan menciptakan lapangan kerja serta pendapatan bagi masyarakat setempat. Pertumbuhan pariwisata juga berdampak positif terhadap perekonomian dengan memberikan dampak ganda pada berbagai sektor terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi nasional dan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional dan regional. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pariwisata berperan dalam penerimaan devisa negara dan menciptakan lapangan kerja serta pendapatan bagi masyarakat setempat. Pertumbuhan pariwisata juga berdampak positif terhadap perekonomian dengan memberikan dampak ganda pada berbagai sektor terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi nasional dan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional dan regional. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pariwisata berperan dalam penerimaan devisa negara dan menciptakan lapangan kerja serta pendapatan bagi masyarakat setempat. Pertumbuhan pariwisata juga berdampak positif terhadap perekonomian dengan memberikan dampak ganda pada berbagai sektor terkait.
SAP 4 “EKONOMI NASIONAL” Dosen Pengampu : Putu Dian Pradnyanitisari, S.S.T., M.Si
Kelompok 1 :
1. Ni Putu Vira Diah Nathania (1832121603)
2. Kadek Winda Pardana Putri (1832121595) 3. Gus Made Sudarta (1832121007) 4. Putu Ayu Ariesta Pradnya Paramitha (1832121008) 5. Made Mayra Sukma Dewi (1832121555)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2019 A. EKONOMI NASIONAL Ekonomi Nasional diperuntukkan bagi ekonom dan masyarakat yang menginginkan agar Indonesiamenjadi negara yang mandiri sehingga ribuan trilyun rupiah hasil SDA bisa memakmurkan rakyat, tidak tergantung oleh hutang luar negeri atau lembaga IMF (yang mendikte pemerintah RI untuk mengkonversi hutang swasta jadi hutang negara/rakyat), tidak mementingkan konglomerat di atas rakyat Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial antara lain dinyatakan sebagai berikut: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasaioleh negara 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat 4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
B. KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP EKONOMI NASIONAL
DAN REGIONAL
Kontribusi Pariwisata Terhadap Ekonomi Nasional : Kontribusi pariwisata terhadap
pendapatan pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, yakni ; kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal daripajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang di Import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung. Kontribusi Pariwisata Terhadap Ekonomi Regional : Berdasarkan fakta yang ada, pariwisata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap keadaan suatu daerah baik itu dampak sosial, budaya sampai dengan ekonomi. Selain itu, dampak ekonomi juga dapat bersifat positif maupun negatif dalam setiap pengembangan obyek wisata. Segi Positif Dampak Ekonomi dari segi positif ini ada yang langsung dan ada juga yang tidak langsung. Dampak positif langsungnya antara lain membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk komunitas lokal, yang sesuai dengan kemampuan dan Skill dari masyarakat sekitar sehingga masyarakat lokal bisa mendapatkan peningkatan taraf hidup yang layak. Namun, selain untuk masyarakat lokal, dampak ekonomi juga akan berpengaruh bagi pemerintah daerah yang akan mendapatkan pendapatan dari pajak. Pajak yang didapatkan oleh pemerintah biasanya dalam bentuk pajak hiburan dan sebagainya. Sedangkan dampak ekonomi yang tidak langsung adalah kemajuan pemikiran akan pengembangan suatu obyek wisata, terutama dengan adanya emansipasi wanita sehingga wanita pun bisa bekerja. Dengan begitu dapat lebih mengembangkan perekonomian lokal melalui pemberdayaan masyarakat dari semua kalangan, tidak terkecuali kaum wanita Segi Negatif Dari segi negatifnya, dampak terhadap ekonomi lokal sebenarnya tidak serta merta berjalan lancar, banyak faktor yang menyebabkan tidak semua masyarakat lokal menerima dampak dari perkembangan perekonomian, antara lain adanya kebocoron. Kebocoran dalam pariwisata ini banyak disebabkan karena adanya investor yang menanamkan modalnya untuk mengembangkan objek wisata di suatu daerah. Hal seperti inilah yang sebenarnya harus dapat dicegah oleh pemerintah daerah agar pendapatan yang diterima oleh daerah tidak dijajah oleh para investor luar.
C. PERTUMBUHAN PARIWISATA DAN DAMPAKNYA TERHADAP SUATU
PEREKONOMIAN
Dampak Pertumbuhan Pariwisata Terhadap Suatu Perekonomian
Pariwisata disambut sebagai industri yang membawa aliran devisa, lapangan pekerjaan dan cara hidup modern. Industri periwisata memberikan keunikan tersendiri dibandingkan dengan sektor ekonomi lain karena adanya empat faktor, yaitu : a. Pariwisata adalah Industri Ekspor Fana Segala transaksi yang terjadi di industri pariwisata berupa pengalaman yang dapat diceritakan kepada orang lain, tetapi tidak dapat dibawa pulang sebagai cinderamata. b. Butuhnya Barang dan Jasa Tambahan oleh Wisatawan Saat seorang wisatawan mengunjungi suatu destinasi, ia selalu membutuhkan barang dan jasa tambahan, seperti transportasi dan kebutuhan air bersih. c. Pariwisata adalah Produk Fragmented But Intergreted Maksudnya disini adalah pariwisata sebagai produk yang terpisah-pisah tetapi terintegrasi dan langsung mempengaruhi sektor ekonomi lain. UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan secara jelas menyatakan, pariwisata berkaitan dengan banyak sektor atau multisektor. Koordinasi strategis lintas sektor terkait dengan pariwisata di antaranya dengan bidang pelayanan ke pelayanan kepabeanan, keimigrasian, dan karantina; bidang keamanan dan ketertiban; bidang prasarana umum yang mencakupi jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi, dan kesehatan lingkungan; bidang transportasi darat, laut, dan udara; dan bidang promosi pariwisara dan kerjasama luar negeri. Kerjasama antar sektor harus diatur dengan tata kerja, mekanisme dan hubungan baik untuk manfaat bersama. d. Pariwisata Merupakan Ekspor yang Sangat Tidak Stabil Sifat kepariwisataan yang dinamis dan musiman, membuat industri ini mengalami fluktuasi yang sangat tinggi. Industri pariwisata rentan terhadap banyak hal, seperti politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Dampak pariwisata terhadap perekonomian bisa bersifat positif dan bisa
negatif. Secara umum dampak tersebut dapat dikelompokkan (Cohen, 1984) sebagai berikut : 1. Dampak terhadap peneriamaan devisa 2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat 3. Dampak terhadap peluang kerja 4. Dampak terhadap harga dan tarif 5. Dampak terhadap distribusi manfaat dan keuntungan 6. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian 7. Dampak terhadap pembangunan 8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah
Keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian berupa dampak ganda
(multiplier effect) dari pariwisata terhadap ekonomi. Pariwisata memberikan pengaruh tidak hanya terhadap sektor ekonomi yang langsung terkait dengan industri periwisata, tetapi juga industri tidak langsung terkait dengan industri pariwisata. Gambar A. Dampak Ganda Pariwisata terhadap Perekonomian
Pariwisata memberikan keuntungan berganda ke bawah, terutama bagi masyarakat
setempat (trickle down). Secara ideal, pariwisata menghidupkan pemasok-pemasok lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap import. Dampak ganda dapat memperbaiki kualitas pelayanan lokal dengan berinvestasi dan mendorong pembelajaan dalam negeri. Namun, tidak tertutup kemungkianan, dampak ganda memperbesar kebocoran devisa, apabila pembelanjaan masyarakat sarat dengan import. Pariwisata memberikan keuntungan sebagai dampak positif, yang juga memberikan kerugian sebagai dampak negatif. Beberapa keuntungan dari pariwisata terhadap perekonomian di antaranya sebagai berikut a. Dampak Terhadap Penerimaan Devisa Di Indonesia, kontribusi pariwisata terhadap neraca penerimaan negara dihitung melalui Neraca Pariwisata Nasional (Nesparnas). Pada umumnya diistilahkan dengan Tourism Satellite Account (TSA). Nesparnas menghitung secara kuantitatif melaui standar statistik dengan mengacu pada UN System of National Accounts yang menampilkan definisi dan klasifikasi yang dipergunakan untuk survey sesuai standar internasional. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa sumbangan periwisata terhadap perekonomian dan keterkaitannya dengan berbagai sektor ekonomi lain baik konsumsi yang dilakukan oleh wisatawan untuk sektor pariwisata maupun sektor lain. Perhitungan Nesparnas terdiri atas beberapa subsektor dalam ekonomi (perdagangan, hotel, restoran, transportasi dan jasa), faktor pendapatan (upah, keuntungan, dan bunga) serta komposisi pengeluaran (konsumsi, pemerintah, investasi, ekspor, dan impor). Ketiga komponen itu dihitung menjadi satu sebagai devisa dari sektor kepariwisataan. Nesparnas menggambarkan besaran devisa yang mengalir masuk dan mengalir keluar dari sektor pariwisata.
b. Dampak Terhadap Pendapatan Masyarakat
Setiap kegiatan pariwisata menghasilkan pendapatan khususnya bagi masyarakat setempat . Pendapatan itu dihasilkan dai transaksi antara wisatawan dan tuan rumah dalam bentuk pembelanjaan yang dilakukan oleh wisatawan. Pengeluaran wisatawan terdistribusi tidak hanya ke pihak-pihak yang terlibat langsung dalam industri pariwisata seperti hotel, restoran, biro perjalanan wisata, dan pemandu wisata. Distribusi pengeluaran wisatawan juga diserap ke sektor pertanian, sektor industri kerajinan, sektor angkutan, sektor komunikasi, dan sektor lain yang terkait. c. Dampak Terhadap Peluang Kerja Pariwisata merupakan industri yang menawarkan beragam jenis pekerjaan kreatif sehingga mampu menampung jumlah tenaga kerja yang cukup banyak. Seorang wisatawan dilayani oleh banyak orang. Sebagai contoh, wisatawan yang bersantai di pantai dapat memberikan pendapatan bagi penjual makan-minum, penyewa tikar, pemijat, dan pekerja lain. d. Dampak Terhadap Struktur Ekonomi Peningkatan pendapatan masyarakat dari industri pariwisata membuat struktur ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. Masyarakat bisa memperbaiki kehidupan dari bekerja di industri pariwisata. e. Dampak Dalam Membuka Peluang Investasi Keragaman usaha dalam industri pariwisata memberikan peluang bagi para investor untuk menanamkan modal. Kesempatan berinvestasi di daerah wisata berpotensi membentuk dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. f. Dampak Terhadap Aktivitas Wirausaha Adanya kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata mendorong masyarakat untuk menyediakan kebutuhannya dengan membuka usaha atau wirausaha. Pariwisata membuka peluang untuk berwirausaha dengan menjajahkan berbagai kebutuhan wisatawan, baik produk barang maupun produk jasa.
Selain keuntungan-keuntungan itu, pariwisata memberikan dampak yang
merugikan bagi masyarakat di antaranya sebagai berikut : a. Bahaya Ketergantungan terhadap Industri pariwisata Melihat banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari sektor pariwisata namun beberapa daerah tujuan wisata menjadi sangat tergantung dari kepariwisataan untuk kehidupannya. Hal ini menjadikan wisatawan sangat rentan terhadap perubahan permintaan wisata. b. Pengembalian Modal Lambat Industri pariwisata adalah Industri dengan investasi yang besar dan pengembalian modal yang lambat. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi pengusaha pariwisata untuk mendapatkan pinjaman untuk modal usaha. c. Mendorong Timbulnya Biaya Eksternal Lain Pengembangan pariwisata menyebabkan muncul biaya eksternal lain bagi penduduk di daerah tujuan wisata, seperti biaya kebersihan lingkungan, biaya pemeliharaan lingkungan yang rusak akibat aktivitas wisata, dan peluang lain.
D. MENGUKUR SUMBANGAN PARIWISATA
1. Foreign Exchange Earnings
Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat local menggeliat dan menjadi stimulus berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh seiring bertumbuhnya sektor ekonomi lainnya. Bahwa pembangunan pariwisata dapat meningkatkan pendapatan suatu Negara khususnya dari aktifitas perdagangan valuta asing. 2. Contributions To Government Revenue Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, yakni : kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang di import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung. Bahwa pariwisata memang benar dapat meningkatkan pendapatan bagi pemerintah di mana pariwisata tersebut dapat dikembangkan dengan baik. 3. Employment Generation Pada beberapa negara yang telah mengembangkan sektor pariwisata, terbukti bahwa sektor pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, klub, taxi, dan usaha kerajinan seni souvenir. Pariwisata memegang peranan penting dalam penyerapan tenaga kerja di hampir semua Negara yang mengembangkan pariwisata, walaupun harus diakui sector pertanian “agriculture” masih lebih besar indeks penyerapannya dan berada di atas indeks penyerapan tenaga kerja oleh sector pariwisata di hampir semua Negara pada tabel di atas. 4. Infrastructure Development Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai konsekuensi logis dan kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik wisatawan dan juga masyarakat local itu sendiri sebagai tuan rumah. Pembangunan infrastruktur pariwisata dapa dilakukan secara mandiri ataupun mengundang pihak swasta nasional bahkan pihak investor asing khususnya untuk pembangunan yang berskala besar seperti pembangunan Bandara Internasional, dan sebagainya. Perbaikan dan pembangunan insfrastruktur pariwisata tersebut juga akan dinikmati oleh penduduk local dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, dalam konteks ini masyarakat local akan mendapatkan pengaruh positif dari pembangunan pariwisata di daerahnya. 5. Development of Local Economies Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilaiekonomi pada suatu kawasan wisata. Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit untuk dihitung karena tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui dengan jelas seperti misalnya penghasilan parapekerja informal seperti sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya. DAFTAR PUSTAKA
Analisis Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Jumlah Wisatawan Dan PDRB Terhadap Pendapatan Retribusi Di 5 Kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (2001-2014)
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro