Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA

SAP 4
“EKONOMI NASIONAL”
Dosen Pengampu : Putu Dian Pradnyanitisari, S.S.T., M.Si

Kelompok 1 :

1. Ni Putu Vira Diah Nathania (1832121603)


2. Kadek Winda Pardana Putri (1832121595)
3. Gus Made Sudarta (1832121007)
4. Putu Ayu Ariesta Pradnya Paramitha (1832121008)
5. Made Mayra Sukma Dewi (1832121555)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
A. EKONOMI NASIONAL
Ekonomi Nasional diperuntukkan bagi ekonom dan masyarakat yang menginginkan agar
Indonesiamenjadi negara yang mandiri sehingga ribuan trilyun rupiah hasil SDA bisa
memakmurkan rakyat, tidak tergantung oleh hutang luar negeri atau lembaga IMF (yang
mendikte pemerintah RI untuk mengkonversi hutang swasta jadi hutang negara/rakyat),
tidak mementingkan konglomerat di atas rakyat Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan
Sosial antara lain dinyatakan sebagai berikut:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasaioleh negara
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas asas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.

B. KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP EKONOMI NASIONAL


DAN REGIONAL

Kontribusi Pariwisata Terhadap Ekonomi Nasional : Kontribusi pariwisata terhadap


pendapatan pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, yakni ; kontribusi langsung dan tidak
langsung. Kontribusi langsung berasal daripajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja
pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh
dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap
pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang di
Import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung.
Kontribusi Pariwisata Terhadap Ekonomi Regional : Berdasarkan fakta yang ada,
pariwisata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap keadaan suatu daerah baik itu dampak
sosial, budaya sampai dengan ekonomi.
Selain itu, dampak ekonomi juga dapat bersifat positif maupun negatif dalam setiap
pengembangan obyek wisata.
 Segi Positif
Dampak Ekonomi dari segi positif ini ada yang langsung dan ada juga yang tidak
langsung. Dampak positif langsungnya antara lain membuka lapangan pekerjaan yang baru
untuk komunitas lokal, yang sesuai dengan kemampuan dan Skill dari masyarakat sekitar
sehingga masyarakat lokal bisa mendapatkan peningkatan taraf hidup yang layak.
Namun, selain untuk masyarakat lokal, dampak ekonomi juga akan berpengaruh bagi
pemerintah daerah yang akan mendapatkan pendapatan dari pajak. Pajak yang
didapatkan oleh pemerintah biasanya dalam bentuk pajak hiburan dan sebagainya. Sedangkan
dampak ekonomi yang tidak langsung adalah kemajuan pemikiran akan pengembangan
suatu obyek wisata, terutama dengan adanya emansipasi wanita sehingga wanita pun
bisa bekerja. Dengan begitu dapat lebih mengembangkan perekonomian lokal melalui
pemberdayaan masyarakat dari semua kalangan, tidak terkecuali kaum wanita
 Segi Negatif
Dari segi negatifnya, dampak terhadap ekonomi lokal sebenarnya tidak serta merta
berjalan lancar, banyak faktor yang menyebabkan tidak semua masyarakat lokal
menerima dampak dari perkembangan perekonomian, antara lain adanya kebocoron.
Kebocoran dalam pariwisata ini banyak disebabkan karena adanya investor yang
menanamkan modalnya untuk mengembangkan objek wisata di suatu daerah. Hal seperti inilah
yang sebenarnya harus dapat dicegah oleh pemerintah daerah agar pendapatan yang
diterima oleh daerah tidak dijajah oleh para investor luar.

C. PERTUMBUHAN PARIWISATA DAN DAMPAKNYA TERHADAP SUATU


PEREKONOMIAN

Dampak Pertumbuhan Pariwisata Terhadap Suatu Perekonomian


Pariwisata disambut sebagai industri yang membawa aliran devisa, lapangan
pekerjaan dan cara hidup modern. Industri periwisata memberikan keunikan tersendiri
dibandingkan dengan sektor ekonomi lain karena adanya empat faktor, yaitu :
a. Pariwisata adalah Industri Ekspor Fana
Segala transaksi yang terjadi di industri pariwisata berupa pengalaman yang dapat
diceritakan kepada orang lain, tetapi tidak dapat dibawa pulang sebagai cinderamata.
b. Butuhnya Barang dan Jasa Tambahan oleh Wisatawan
Saat seorang wisatawan mengunjungi suatu destinasi, ia selalu membutuhkan barang
dan jasa tambahan, seperti transportasi dan kebutuhan air bersih.
c. Pariwisata adalah Produk Fragmented But Intergreted
Maksudnya disini adalah pariwisata sebagai produk yang terpisah-pisah tetapi
terintegrasi dan langsung mempengaruhi sektor ekonomi lain. UU Nomor 10 Tahun
2009 tentang kepariwisataan secara jelas menyatakan, pariwisata berkaitan dengan
banyak sektor atau multisektor. Koordinasi strategis lintas sektor terkait dengan
pariwisata di antaranya dengan bidang pelayanan ke pelayanan kepabeanan,
keimigrasian, dan karantina; bidang keamanan dan ketertiban; bidang prasarana
umum yang mencakupi jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi, dan kesehatan
lingkungan; bidang transportasi darat, laut, dan udara; dan bidang promosi pariwisara
dan kerjasama luar negeri. Kerjasama antar sektor harus diatur dengan tata kerja,
mekanisme dan hubungan baik untuk manfaat bersama.
d. Pariwisata Merupakan Ekspor yang Sangat Tidak Stabil
Sifat kepariwisataan yang dinamis dan musiman, membuat industri ini mengalami
fluktuasi yang sangat tinggi. Industri pariwisata rentan terhadap banyak hal, seperti
politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Dampak pariwisata terhadap perekonomian bisa bersifat positif dan bisa


negatif. Secara umum dampak tersebut dapat dikelompokkan (Cohen, 1984) sebagai
berikut :
1. Dampak terhadap peneriamaan devisa
2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat
3. Dampak terhadap peluang kerja
4. Dampak terhadap harga dan tarif
5. Dampak terhadap distribusi manfaat dan keuntungan
6. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian
7. Dampak terhadap pembangunan
8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah

Keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian berupa dampak ganda


(multiplier effect) dari pariwisata terhadap ekonomi. Pariwisata memberikan pengaruh tidak
hanya terhadap sektor ekonomi yang langsung terkait dengan industri periwisata, tetapi juga
industri tidak langsung terkait dengan industri pariwisata.
Gambar A. Dampak Ganda Pariwisata terhadap Perekonomian

Pariwisata memberikan keuntungan berganda ke bawah, terutama bagi masyarakat


setempat (trickle down). Secara ideal, pariwisata menghidupkan pemasok-pemasok lokal dan
mengurangi ketergantungan terhadap import. Dampak ganda dapat memperbaiki kualitas
pelayanan lokal dengan berinvestasi dan mendorong pembelajaan dalam negeri. Namun,
tidak tertutup kemungkianan, dampak ganda memperbesar kebocoran devisa,
apabila pembelanjaan masyarakat sarat dengan import. Pariwisata memberikan keuntungan
sebagai dampak positif, yang juga memberikan kerugian sebagai dampak negatif. Beberapa
keuntungan dari pariwisata terhadap perekonomian di antaranya sebagai berikut
a. Dampak Terhadap Penerimaan Devisa
Di Indonesia, kontribusi pariwisata terhadap neraca penerimaan negara dihitung
melalui Neraca Pariwisata Nasional (Nesparnas). Pada umumnya diistilahkan dengan
Tourism Satellite Account (TSA). Nesparnas menghitung secara kuantitatif melaui standar
statistik dengan mengacu pada UN System of National Accounts yang menampilkan definisi
dan klasifikasi yang dipergunakan untuk survey sesuai standar internasional. Berdasarkan
data dapat diketahui bahwa sumbangan periwisata terhadap perekonomian dan keterkaitannya
dengan berbagai sektor ekonomi lain baik konsumsi yang dilakukan oleh wisatawan
untuk sektor pariwisata maupun sektor lain. Perhitungan Nesparnas terdiri atas beberapa
subsektor dalam ekonomi (perdagangan, hotel, restoran, transportasi dan jasa), faktor
pendapatan (upah, keuntungan, dan bunga) serta komposisi pengeluaran (konsumsi,
pemerintah, investasi, ekspor, dan impor). Ketiga komponen itu dihitung menjadi satu
sebagai devisa dari sektor kepariwisataan. Nesparnas menggambarkan besaran devisa yang
mengalir masuk dan mengalir keluar dari sektor pariwisata.

b. Dampak Terhadap Pendapatan Masyarakat


Setiap kegiatan pariwisata menghasilkan pendapatan khususnya bagi masyarakat
setempat . Pendapatan itu dihasilkan dai transaksi antara wisatawan dan tuan rumah dalam
bentuk pembelanjaan yang dilakukan oleh wisatawan. Pengeluaran wisatawan terdistribusi
tidak hanya ke pihak-pihak yang terlibat langsung dalam industri pariwisata seperti hotel,
restoran, biro perjalanan wisata, dan pemandu wisata. Distribusi pengeluaran wisatawan juga
diserap ke sektor pertanian, sektor industri kerajinan, sektor angkutan, sektor komunikasi,
dan sektor lain yang terkait.
c. Dampak Terhadap Peluang Kerja
Pariwisata merupakan industri yang menawarkan beragam jenis pekerjaan kreatif
sehingga mampu menampung jumlah tenaga kerja yang cukup banyak. Seorang wisatawan dilayani oleh
banyak orang. Sebagai contoh, wisatawan yang bersantai di pantai dapat memberikan
pendapatan bagi penjual makan-minum, penyewa tikar, pemijat, dan pekerja lain.
d. Dampak Terhadap Struktur Ekonomi
Peningkatan pendapatan masyarakat dari industri pariwisata membuat struktur
ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. Masyarakat bisa memperbaiki kehidupan dari
bekerja di industri pariwisata.
e. Dampak Dalam Membuka Peluang Investasi
Keragaman usaha dalam industri pariwisata memberikan peluang bagi para investor
untuk menanamkan modal. Kesempatan berinvestasi di daerah wisata berpotensi membentuk
dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
f. Dampak Terhadap Aktivitas Wirausaha
Adanya kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata mendorong
masyarakat untuk menyediakan kebutuhannya dengan membuka usaha atau wirausaha.
Pariwisata membuka peluang untuk berwirausaha dengan menjajahkan berbagai kebutuhan
wisatawan, baik produk barang maupun produk jasa.

Selain keuntungan-keuntungan itu, pariwisata memberikan dampak yang


merugikan bagi masyarakat di antaranya sebagai berikut :
a. Bahaya Ketergantungan terhadap Industri pariwisata
Melihat banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari sektor pariwisata namun
beberapa daerah tujuan wisata menjadi sangat tergantung dari kepariwisataan
untuk kehidupannya. Hal ini menjadikan wisatawan sangat rentan terhadap
perubahan permintaan wisata.
b. Pengembalian Modal Lambat
Industri pariwisata adalah Industri dengan investasi yang besar dan pengembalian
modal yang lambat. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi pengusaha pariwisata
untuk mendapatkan pinjaman untuk modal usaha.
c. Mendorong Timbulnya Biaya Eksternal Lain
Pengembangan pariwisata menyebabkan muncul biaya eksternal lain bagi
penduduk di daerah tujuan wisata, seperti biaya kebersihan lingkungan, biaya
pemeliharaan lingkungan yang rusak akibat aktivitas wisata, dan peluang lain.

D. MENGUKUR SUMBANGAN PARIWISATA

1. Foreign Exchange Earnings


Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat local
menggeliat dan menjadi stimulus berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan
bertumbuh seiring bertumbuhnya sektor ekonomi lainnya. Bahwa pembangunan
pariwisata dapat meningkatkan pendapatan suatu Negara khususnya dari aktifitas
perdagangan valuta asing.
2. Contributions To Government Revenue
Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan menjadi dua,
yakni : kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari
pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis
pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu
destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap pendapatan
pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang di import dan pajak yang
dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung. Bahwa pariwisata memang benar dapat
meningkatkan pendapatan bagi pemerintah di mana pariwisata tersebut dapat
dikembangkan dengan baik.
3. Employment Generation
Pada beberapa negara yang telah mengembangkan sektor pariwisata, terbukti bahwa
sektor pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan
peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi,
restoran, klub, taxi, dan usaha kerajinan seni souvenir. Pariwisata memegang peranan
penting dalam penyerapan tenaga kerja di hampir semua Negara yang
mengembangkan pariwisata, walaupun harus diakui sector pertanian “agriculture”
masih lebih besar indeks penyerapannya dan berada di atas indeks penyerapan tenaga
kerja oleh sector pariwisata di hampir semua Negara pada tabel di atas.
4. Infrastructure Development
Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal untuk
menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik,
telekomunikasi, transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai
konsekuensi logis dan kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik
wisatawan dan juga masyarakat local itu sendiri sebagai tuan rumah. Pembangunan
infrastruktur pariwisata dapa dilakukan secara mandiri ataupun mengundang pihak
swasta nasional bahkan pihak investor asing khususnya untuk pembangunan yang
berskala besar seperti pembangunan Bandara Internasional, dan sebagainya.
Perbaikan dan pembangunan insfrastruktur pariwisata tersebut juga akan dinikmati
oleh penduduk local dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, dalam konteks ini
masyarakat local akan mendapatkan pengaruh positif dari pembangunan pariwisata di
daerahnya.
5. Development of Local Economies
Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilaiekonomi pada
suatu kawasan wisata. Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit untuk
dihitung karena tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui dengan jelas
seperti misalnya penghasilan parapekerja informal seperti sopir taksi tidak resmi,
pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/101855024/Rmk-Bispar-Sap-4

Anda mungkin juga menyukai