Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KONSERVASI ALAM LINGKUNGAN

KEBUN BINATANG TAMAN SAFARI CISARUA BOGOR


Gita Pracelia Julianti (15-90)
Romi Febriansyah (15-96)
Sri Ayuni (15-97)

Taman Safari Indonesia ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Menteri
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Bapak Soesilo Soedarman dan diresmikan menjadi
Lembaga Konservasi Ex-situ dan Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh
Menteri Kehutanan Bapak Hasyrul Harahap pada tanggal 16 Maret 1990. Dan resmi dibuka
untuk umum pada tahun 1986. Taman Safari Indonesia menyuguhkan ribuan koleksi satwa
dari dekat dengan konsep kebun binatang modern dimana satwa dilepas bebas seperti di
habitat aslinya dan berharap pengunjung dapat merasakan rekreasi seperti di hutan belantara
yang sesungguhnya.
Peran dan fungsi kebun binatang
1. Konservasi :
Sebagai lembaga konservasi Ex- Situ ( untuk menangkar satwa langka diluar
habitatnya ) dan merupakan benteng terakhir penyelamatan satwa
Menyelamatkan satwa yang terancam punah karena kerusakan habitatnya.
Tempat penitipan satwa- satwa langka milik Negara
Menjaga kemurnian genetik.
2. Pendidikan :
Sebagai sarana pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi
Menanamkan rasa cinta dan peduli terhadap satwa serta alam flora & fauna sejak
dini kepada siswa sekolah dan berbagai kalangan masyarakat lainnya, melalui

program pengenalan satwa liar & lingkungan.


Melaksanakan penyuluhan tentang konservasi

sumber

daya

berkelanjutan kepada masyarakat luas di seluruh pelosok Indonesia.

alam

secara

3. Riset dan Penelitian :


Sarana penelitian bagi berbagai disiplin ilmu, Kedokteran Hewan, Biologi,

Peternakan & Pariwisata dari berbagai tingkatan pendidikan


Sarana penelitian para pakar konservasi dari lembaga konservasi nasional maupun

internasional.
4. Rekreasi :
Hiburan layak dan terjangkau bagi masyarakat dan sebagai tempat rekreasi yang sehat
dan mendidik bagi berbagai kalangan serta dapat mengurangi ketegangan yang
berdampak konflik dimana-mana.
Analisis berjalan/tidaknya fungsi kebun binatang
1. Konsevasi : Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor (PSSP-IPB)
bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia (TSI) telah membentuk penangkaran exsitu owa jawa, dan telah berhasil berkembang biak. Owa jawa berstatus terancam punah.
Hal ini diakibatkan semakin meningkatnya pembalakan liar, pemburuan liar dan
konversi hutan menjadi pemukiman penduduk serta lahan pertanian bahkan diubah
menjadi pabrik-pabrik, sehingga populasi owa jawa semakin menurun di habitatnya.
2. Pendidikan : Taman Safari Bogor memiliki koleksi satwa hampir dari seluruh dunia.
Ada lebih dari 2.500 hewan dengan ratusan spesies yang sampai saat ini sedang
dilestarikan. Hewan lokal yang menghuni Taman Safari ini adalah komodo, badak,
bison, beruang madu, harimau putih, gajah, anoa, dan lain-lain. Beragamnya speies di
Taman Safari dapat membuat pengetahuan bagi anak anak bahwa ada berbagai macam
hewan .
3. Rekreasi : Selain dapat melihat langsung hewan hewan liar dari berbagai macam negara,
Taman Safari juga menyediakan berbagai wahana yang membuat Taman Safari sebagai
salah satu pilihan berekreasi, tidak hanya dapat melihat dan memberi makan hewan liar
secara langsung taman safari juga memberikan berbagai macam fasilitas , diantaranya :
baby zoo , Atraksi Gajah, Rumah Hantu , Taman Burung, atraksi lumba lumba dan
masih banyak lagi.
4. Riset atau Penelitian : Taman Safari juga berfungsi sebagai tempat riset Komodo,
dimana Komodo merupakan hewan yang hanya ada di pulau komodo, namun Taman
Safari mampu menghadirkan spesies ini dengan perancangan kandang yang sedemikian
rupa agar terlihat sama dengan habitat aslinya.
Permasalahan Taman Safari Bogor :
Taman Safari Cisarua Bogor sudah ditata demikian bagusnya sehingga dengan biaya tiket
masuk yang cukup mahal terlihat sebanding dengan apa yang ada didalamnya. Namun masih
ada beberapa permasalahan yang harus ditangani, yaitu sebagai berikut :

1. Kurangnya petugas yang mengawasi satwa satwa liar yang sengaja bebas
berkeliaran, dan kurang tegas dan telitinya petugas di kawasan hewan buas.
2. Karena Taman Safari merupakan kawasan hutan. Beberapa pepohonan tua didalam
Taman Safari rawan tumbang ketika musim hujan, dengan jalur track yang sempit
cukup membahayakan pengunjung yang ada di dalam kendaraan.
3. Kesehatan dan asupan makanan satwa di berbagai arena rekreasi, seperti atraksi
Gajah, dimana beberapa pawang menggunakan suatu alat agar Gajah tersebut
menuruti perintah sang Pawang, di Baby Zoo,dimana pengunjung bisa berfoto
bersama beberapa hewan buas seperti singa atau harimau , hewan hewan tersebut
selalu terlihat tertidur ketika para pengunjung ingin foto bersama.
Penanggulangan permasalahan :
1. Sebaiknya ditambahkan beberapa petugas di kawasan satwa satwa liar yang bebas
berkeliaran untuk kebaikan pengunjung maupun satwa itu sendiri. Dan petugas di
kawasan hewan buas harusnya lebih teliti mengawasi kendaraan pengunjung apakah
masih ada pengunjung yang tidak tertib dengan peraturan menutup kaca kendaraan di
kawasan hewan buas.
2. Ada baiknya pohon pohon tua di kawasan Taman Safari di pantau secara berkala
mana saja pepohonan yang rawan tumbang, dan ada baiknya sebelum Taman Safari
dibuka untuk pada setiap harinya, ada beberapa petugas yang mengecek jalur Taman
Safari, agar pengunjung tidak perlu menemukan kendala pada saat berada di jalur
Taman Safari.
3.

Anda mungkin juga menyukai