PENDAHULUAN
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi Agrowisata Belimbing Asri.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pengelola
di Agrowisata Belimbing dalam upaya melakukan strategi perencanaan dan
pengembangan kawasan Agrowisata.
b. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna menambah
wawasan dan pengetahuan tentang perencanaan dan pengembangan agrowisata.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan menambah referensi
tambahan serta wacana bagi penelitian dengan tema sejenis. Sehingga ilmu pengetahuan
tentang perencanaan dalam pengembangan agrowisata maupun pariwisata lainnya dapat
terus diikuti perkembangannya.
A. Obyek Wisata
2.1 Pengertian Obyek Wisata
Obyek Wisata menurut Merapaung (2002:78) adalah suatu bentukan dari aktifitas dan
fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang
ke suatu daerah atau tempat teretentu. Obyek dan daya tarik wisata sangat erat hubungannya
dengan travel motivatio dan travel fashion, karena wisatawan ingin mengunjungi serta
mendapatkan suatu pengalaman tertentu dalam kunjunganannya.
Menurut UU RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, dinyatakan bahwa obyek dan daya
tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata baik itu pembangunan obyek dan
daya tarik wisata, yang dilakukan dengan cara mengusahakan, mengelola dan membuat obyek-
obyek baru sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dalam undang-undang di atas, yang termasuk
obyek dan daya tarik wisata terdiri dari :
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam
serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan
tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro), wisata tirta (air),
wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan
kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat
ziarah, dan lain-lain
Menurut SK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT – 87 yaitu : “Objek wista
adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang dibangun dan
dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang diusahakan sebagai tempat yang
dikunjungi wisatawan”.
BAB III
METODE PENELITIAN
4.3 Pemasaran Belimbing Moyo Merah dan Wisata Edukasi Agro Belimbing
Belimbing unggulan hasil dari Agro Belimbing asri yaitu belimbing Moyo Merah
Belimbing ini sangat diminati oleh banyak kalangan . bukan hanya dari wisatawan tetapi
ternyata Agro Belimbing Asri juga memasarkan belimbing Moyo Merah tersebut ke
Supermarket – supermarket yaang ada di Tulungagung dan sekitarnya juga mengirimkan
belimbing ke berbagai kota sesuai permintaan contohnya di Surabaya , Jakarta dan Bali
termasuk luar Negeri yaitu di Taiwan.
Di wisata Agro Belimbing tersebut tidak di kenakan voucher pintu masuk dan retribusi
parkir hanya saja apabila pengunjung berminat untuk memetik buah langsung bisa dan
nantinya akan ditimbang di tempat pemasaran yang berada di halaman Agro Wisata
Belimbing Asri tersebut.
5.1 Kesimpulan
Agro belimbing Asri yang terletak di desa Moyoketen ini sudah berdiri sejak tahun
2002, pada tahun 2012 mulai dikenal masyarakat lokal dan pada akhirnya tahun 2014 hingga
sekarang Agro Belimbing Asri sudah dikenal masyarakat luar Tulungagung. Dalam
perkembangannya banyak hal yang dilakukan kelompok tani Agro Wisata Belimbing
diantaranya adalah menggandeng kelompok UMKM untuk mengisi jajanan untuk dijual di
Agro Wisata Asri ini, dan juga menghasilkan produk belimbing sendiri dari hasil persilangan
belimbing bangkok dan belimbing philipin yang diberi nama belimbing “moyo merah”
Buah belimbing yang dihasilnya Agro belimbing Asri yang diberi nama belimbing
“moyo merah” dipasarkan ke swalayan – swalayan besar di Tulungagung, tak jarang juga
dipasarkan ke luar kota seperti Surabaya, Jakarta dan Bali, bahkan buah belimbing ini juga
dipasarkan ke Taiwan`
Manfaat dan Keuntungan dari Agro Wisata Asri ini juga dirasakan masyarakat sekitar
seperti larisnya jajanan olahan rumahan masyarakat sekitar yang dititipkan di Agro Wisata
Asri dan dikarenakan jumlah pengunjung yang semakin hari semakin banyak, pedagang
jalanan yang berdagang di Agro Wisata Asri juga merasakan keuntungannya. Perkembangan
Agro Wisata Asri mampu memberikan kontribusi PAD sehingga meningkatkan pendapatan
negara berupa pajak, manfaat lainnya yaitu mampu mengurangi angka pengangguran di Desa
Moyoketen karena untuk kelancaran pengelolaan Agro Wisata Asri, pemilik memperkerjakan
masyarakat Desa Moyoketen.
Limbah yang dihasilnya oleh Agro Wisata Asri tidak menimbulkan dampak negatif
untuk masyarakat dikarenakan untuk limbah belimbing yang sudah busuk tetapi tidak terlalu
parah diberikan kepada pengelola telaga buret untuk diberikan kepada kera – kera yang ada
disana, untuk limbah buah belimbing yang sudah kelewat busuk ditimbun didalam tanah dan
lama kelamaan berubah menjadi pupuk yang bermanfaa untuk kesuburan tanah di Agro
Wisata Belimbing sedangkan untuk limbah an-organik langsung dibuang ke TPA.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk pengelola Agro Wisata Asri supaya tak henti
hentinya berinovasi untuk mengembangkan Agro Wisata Asri sehingga juga bisa memberi
manfaat lebih untuk masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
https://duniapengetahuan2627.blogspot.com/2013/02/faktor-yang-menentukan-
berkembangnya.html
digilib.unila.ac.id/12991/14/BAB%20II.pdf
http://ilmulingkungan.com/pengertian-limbah/ diakses 1 Juli 2018
Agro Wisata Belimbing “Agro Wisata Asri” Desa Moyoketen