Disusun Oleh :
Wasis Purnomo
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pencaharian merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup (ekonomi)
dengan cara bekerja. Mata pencaharian masyarakat berbeda satu sama lain. Perbedaan itu
diantaranya dapat disebabkan oleh keadaan geografis, sosial, maupun corak budaya masyarakat
setempat disamping kemampuan (skill) yang dimiliki. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh
terhadap corak mata pencaharian suatu masyarakat.
Mata pencaharian suku bangsa yang masih tradisional umumnya berupa berburu dan meramu, berladang ,
berternak , menangkap ikan , bertani menetap (pertanian tadah hujan maupun yang sudah menggunakan irigasi).
Selain memperhatikan sitem produksi juga memperhatikan distribusi modal, tenaga kerja dan distribusi produksi.
Penelitian pada sector industry dan perdagangan terbatas kepada aspek kehidupan masyarakatnya, bukan pada
aktivitas eknominya. Agar kehidupan masyarakat tetap aman dantertib, maka perlu diorganisir dan diatur sedemikian
rupa sehingga kesatuan dan peratuan tetap terpelihara. Aturan tersebuh dapat berupa aturan dalam keluarga , aturan
tentang kekerabatan,pemerintahan dan adat istiadat lainnya yang mengatur hubungan antar sesame
anggotamasyarakat. Dalam menguraikan suku bangsa, para antropolog tertarik pada organisasi dansusunan
masyarakat, pembagian kerja , berbagai bentuk kerjasama (gotong royong), hubungandan sikap antaranggota
masyarakat terutama yang muda ke yang lebih tua, antara rakyatdengan pemimpinnya, atau sebaliknya , sanksi social
,system kekuasaan , lapisan-lapisan dansebagainya
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud mata pencaharian?
2. Apa jenis-jenis mata pencaharian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mata pencaharian.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis mata pencaharian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mata Pencaharian
Menurut kamus bahasa Indonesia mata pencaharian adalah pekerjaan atau pencaharian
utama (yang dikerjakan untuk kebutuhan sehari-hari). Mata pencaharian merupakan aktifitas
manusia untuk memperoleh taraf hidup yang layak dimana antara daerah satu dengan daerah
yang lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya.
2. Perikanan
Para nelayan yag mencari ikan di laut biasanya berlayar menyusur pantai, terutama di
daerah teluk-teluk. Menurut para ahli, lebih dari separoh ikan di seluruh dunia hidup dalam
kawanan yang beribu-ribu jumlahnya pada jarak antara 30 sampai 10 km dari pantai. Pada
musim-musim tertentu kawanan ikan tersebut lebih mendekat ke pantai dan masuk ke teluk
untuk mencari air tenang untuk bertelur.
Dibandingkan dengan berburu, mata pencaharian nelayan lebih banyak tergantung
kepada perkembangan teknologi, seperti kail, tombak, jala, di sam-ping membutuhkan perahu
dengan segala jenis peralatannya. Para nelayan berusaha untuk memiliki perahu besar, yang
dikemudikan oleh 4 dampai 5 orang, sehingga mereka bisa berlayar lebih jauh dari pantai 7
sampai 8 km. Pengetahuan yang teliti mengenai sifat-sifat laut, angin, arus-arus, dan mengenai
binatang di langit sebagai pedoman dalam mengemudikan perahu dan melaut. Karena mencari
ikan di laut lebih banyak bahaya dan resikonya, maka para nelayan juga sering menggunakan
metode ilmu gaib untuk melengkapi metode-metode teknologis.
https://www.slideshare.net/312174/sistem-mata-pencarian
Buku Strategi dan Perubahan Sosial
https://idtesis.com/pengertian-motivasi-kerja-menurut-para-ahli/
Wikipedia
https://arifakbarmuhamad.wordpress.com/2011/08/01/unsur-unsur-dan-tipe-motivas