ABSTRACT
Penggunaan media sosial yang setiap tahunnya meningkat membuat publik bebas
menyampaikan pendapat mereka tentang apapun melalui media online. Jika tidak puas
terhadap suatu kondisi seperti masalah politik dan pemerintahan maka dengan mudah
disampaikan melalui media sosial. Hal ini menumbuhkan demokrasi di ranah virtual . Media
sosial dapat menjadi media demokrasi yang efektif. Salah satu media sosial yang banyak digunakan di
Indonesia yaitu Twitter. Dengan adanya fenomena anggaran lem aibon terkait rencana anggaran
APBD di DKI Jakarta. Melalui studi kasus anggaran lem aibon, tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan gambaran tentang demokrasi yang terjadi melalui Twitter. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis) dengan pendekatan kualitatif dan
dengan bantuan perangkat lunak TweetReach. Hasil penelitian menujukkan bahwa media sosial
memiliki peran aktif dalam menyerap partisipasi masyarakat. Partisipasi yang diberikan masyarakat
diantaranya dapat meningkatkan informasi mengenai fenomena yang tengah dibicarakan, masyarakat
dapat mengajukan tuntutan-tuntutan, masyarakat dapat menyampaikan keluhan-keluahan sehingga
melalui media sosial transparansi dapat tercapai dan kinerja pemerintah lebih dapat ditingkatkan,
media sosial juga digunakan masyarakat dalam mengawasi kinerja pemerintah. Dari keseluruhan
tersebut menunjukkan bahwa partisipasi sebagian besar netizen yaitu menolak rencana
anggaran lem aibon tersebut yang tidak masuk akal.
sebagai dasar hukum partisipasi publik yang 2.0 perkembangan TIK dengan karakteristik
tertuang dalam pasal 354 tentang upaya, utama ‘of the user, by the user and more
cakupan dan bentuk partisipasi publik. importantly for the user’. Dalam lingkup
Selanjutnya diatur secara teknis dalam kebijakan dan penyelenggaraan pelayanan
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 kepada masyarakat oleh pemerintah, Web 2.0
Dalam pasal tersebut disebutkan bentuk memberikan keleluasaan bagi pengguna
partisipasi diantaranya penyampaian aspirasi untuk menciptakan konten secara partisipatif,
dan pengawasan. slogan dari, oleh dan untuk pengguna
Menurut Nooris dalam [2] demokrasi menjadi relevan dalam penggunaan Web 2.0.
diartikan sebagai kemampuan masyarakat Penggunaan Internet yang dibangun
untuk berpartisipasi secara langsung atau menggunakan fondasi dan teknologi Web 2.0
melalui perwakilannya dalam proses salah satunya adalah media sosial, yang
pemerintahan. Demokrasi menurut Nooris memungkinkan pengguna untuk membuat
digambarkan seperti gambar berikut: dan bertukar informasi dari konten yang
dibuat oleh pengguna. Kini media sosial
banyak dijadikan masyarakat untuk
menuangkan aspirasinya. Mekanisme
interaksi dalam media sosial lebih sederhana
Gambar 1. The Virtual Political System mudah dan ekonomis, dibandingkan harus
(sumber: Norris, 2001: 97)
melalui lembaga perwakilan dengan prosedur
Untuk menampung seluruh aspirasi
yang bertingkat, sehingga media sosial
masyarakat Indonesia yang ratusan juta
dianggap lebih demokratik dalam menyerap
penduduk tidak mungkin dilakukan secara
aspirasi warga negara. Selain itu, media
langsung. Kemunculan teknologi web 2.0
sosial juga dapat dijadikan wadah dalam
menjadi jawaban atas permasalahan untuk
pengawasan tata kelola pemerintah.
menjembatani antara rakyat dan pemerintah.
Barber dalam [4] mengungkapkan
Terminologi Web 2.0 merupakan istilah
bahwa internet menawarkan sebuah alternatif
untuk mengidentifikasikan layanan interaktif
komunikasi di mana masyarakat saling
antara pengguna dan penyedia layanan dalam
berkomunikasi dan bersuara tanpa perantara
internet. Web 2.0 adalah perkembangan dari
elit politik. Hal ini menimbulkan wacana
Web 1.0 yaitu dimana pemanfaatan teknologi
yang menentang pola komunikasi hierarki
pada kategori ini diidentifikasi berupa
dalam politik, sehingga media baru dianggap
diseminasi informasi atau interaksi satu arah.
mendorong demokrasi secara langsung.
Chu dan Xu dalam [3] mendefinisakan Web
Dalam ruang ini, masyarakat saling
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, BulanTahun | ISSN xxxxxx
berinteraksi satu sama lain tanpa takut internet 150 jutaatau 56% dari total populasi.
ekspresi mereka tidak diakomodir baik oleh Telah terjadi peningkatan yang signifikan
politisi maupun pemangku kebijakan. dari tahun ketahun dengan pertumbuhan rata-
Keunggulan penggunaan media sosial rata 15% per tahun.Dari jumlah tersebut,
adalah meningkatkan partisipasi dan pengguna media sosial mencapai 130 juta
pelibatan masyarakat dalam kebijakan dan atau 48% dari jumlah populasi. Menurut hasil
penyediaan pelayanan publik. Sebelum survey dilembaga yang sama, secara berturut
adanya teknologi Web 2.0 dan media sosial, turut media sosial yang terbanyak digunakan
partisipasi publik dibatasi oleh isu teknis dan yaitu diantaranya YouTube, WhatsApp,
prosedural yaitu syarat pertemuan langsung Facebook, Instagram, dan Twitter [5].
dan prosedur demokrasi perwakilan melalui Twitter merupakan media sosial yang
lembaga. Sekarang dengan adanya media banyak mendapatkan perhatian masyarakat
sosial masyarakat dapat ikut serta secara aktif Indonesia. Twitter menghitung penguna
dalam upaya penyelesaian masalah publik. harian mencapai 134 juta, naik dari tahun
Media sosial dapat dijadikan sebagai saluran lalu sebanyak 120 juta. Pengguna media
bagi warga negara untuk terlibat dalam debat sosial di Indonesia memiliki pengetahuan
politik dimana opini mereka yang baik dengan dunia digital. Disamping
dipertimbangkan dalam pengambilan itu pengguna Twitter di Indonesia dinilai
keputusan publik. Hal ini memposisikan sangat atraktif dan bersemangat dan dianggap
media sosial sebagai salah satu pilar sangat aktif menuliskan cuitan. Tidak jarang,
demokratisasi yang telah mengubah peran hasil obrolan di lini masa menjadi trending
warga negara dalam tata kelola pemerintahan topic atau topik yang paling banyak
(Firmstone & Soleman dalam [3]). dibicarakan di seluruh dunia [6].
Perkembangan media sosial di Mengkaji fenomena ini dapat dilihat
Indonesia semakin masif, hal tersebut tidak juga bahwa penggunaan kode pagar atau
lain didorong dengan semakin banyaknya hashtag (#) sebagai salah satu penanda dari
pengguna smartphone sehingga memudahkan fitur Twitter, ikut mempermudah sebuah
masyarakat untuk mengakses internet dan topik untuk dibicarakan. Fitur ini biasanya
juga media sosial sebagai tempat berbagai digunakan untuk membedakan antara sebuah
macam hal. Di Indonesia, penetrasi internet topik dengan topik lain yang memiliki
juga telah berkembang dengan pesat. kalimat yang mirip atau serupa di dalam
Menurut laporan terkahir dari We Are Social aktivitas di media sosial Twitter.
pada tahun 2019 dari total populasi 268.2 Ciutan #lemaibon adalah salah satu
juta penduduk Indonesia memiliki pengguna hashtag di Twitter yang menjadi trending
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, BulanTahun | ISSN xxxxxx
topic di akhir Oktober 2019. Awal hashtag menidentifikasi citra pemerintah yang
ini muncul karena salah satu anggota DPRD terbentuk dari respon masayarakat melalui
DKI Jakarta menemukan kejanggalan kolom komentar.
anggaran pembelian lem aibon senilai Berdasarkan latar belakang tersebut
Rp82,8 miliar oleh Dinas Pendidikan DKI diatas maka tujuan penelitian ini adalah
Jakarta yang kemudian di unggahnya melalui untuk mendapatkan gambaran tentang
akun Twitter-nya sehingga menimbulkan demokrasi yang terjadi melalui Twitter
beragam tanggapan dari pengguna Twitter berdasarkan cuitan #lemaibon yang menjadi
lain. Hal ini kemudian menarik untuk diteliti trending topic di Twitter.
terkait bagaimana respon dan sentimen Analisis dilakukan dengan metode
publik dalam media Twitter mengenai topik analisis Isi (content analysis), Postingan para
ini, untuk menunjukan mekanisme demokrasi pengguna Twitter yang ber-hastag (#)lem
dalam media sosial. aibone akan di analisis berdasarkan kategori
Beberapa penelitian terdahulu yang tanggapan yang telah ditentukan oleh penulis
meneliti tentang media sosial diantaranya, untuk kemudian di tarik kesimpulan sesuai
Kietzmann, Hermkens, McCarthy& Silvestre dengan analisis yang telah dilakukan.
[7] mengidentifikasi dan membandingkan
aktivitas di Linkedln, Foursuare, YouTube 2. METODE PENELITIAN
dan Facebook menggunakan kerangka kerja:
Penulis menggunakan metode analisis
identitas, kehadiran, hubugan, reputasi,
Isi (content analysis) untuk menganalisis
kelompok, percakapan, dan sebaran. Dengan
fenomena penelitian. Analisis konten adalah
hasil tersebut dapat diketahui bagaimana pola
teknik penelitian untuk merumuskan
interaksi yang tercipta dari media sosial
kesimpulan dari seperangkat teks dengan
tersebut. Penelitian Judhita menganilisis
memperhatikan konteks [3].
media Facebook dan Twitter untuk
Data yang digunakan bersumber dari
mengetahui proses demokrasi dalam media
analisis konten perangkat lunak TweetReach
tersebut, menghasilkan masyarakat mampu
(https://tweetreach.com/). Perangkat ini
menciptakan eksistensi demokrasinya dalam
berfungsi untuk mengambil hasil potret
media sosial terkait masalah pembahasan
(snapshot) yang telah dikumpulkan oleh
Rancangan Undang-Undang yang menjadi
perangkat dalam kurun waktu tertentu.
obyek kajian [4]. Berbeda dengan
Snapshot yang dihasilkan adalah mengenai
sebelumnya Pratama [3] melakukan
topik pembicaraan tertentu yang dicari
penelitian dalam media sosial YouTube salah
melalui kata kunci hashtag, username, URL,
satu platform pemerintah daerah untuk
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, BulanTahun | ISSN xxxxxx
informasi [4] dan pertukaran informasi Unggahan tersebut dapat dilihat pada gambar
administrasi publik,
perwakilan, organisasi
politik dan masyarakat dan
warga negara;
Tuntutan Segala bentuk permintaan
keinginan, desakan yang
diungkapkan masyarakat
pengguna Twitter ditambah
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, BulanTahun | ISSN xxxxxx
kedalam kategorikan yang sudah ditentukan sebuah ekonomi yang dapat membuat
sebelumnya. Berikut hasil analisis dari 100 kemungkinan terbaik dalam menggunakan
tweet berdasarkan bentuk pastisipanya. informasi dan TIK baru. Dengan salah satu
ciri, adanya level intensitas informasi yang
tinggi. Hal ini akan memicu pertukaran
informasi diantara para pengguna sesuai
dengan jumlah pengikut yang mereka punya.
Berikut contoh akun yang telah disebutkan.
Diolah : penulis
sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Berikut cuplikan cuitan #lemaibon kategori
e-mail, bahkan YouTube. sentimen.
Berikut contoh cuitan berupa tuntutan.
dalam Kategori sentiment. Cuitan yang di yang memberikan cuitan diluar konteks.
posting oleh pengguna Twitter dalam Cuitan diluar konteks memberikan indikasi
kategori sentiment cenderung berupa luapan terkait dengan tingkat keterlibatan aktif
kekesalan yang kemudian memberikan public. Dalam kategori ini berarti bahwa
pemerintah DKI yang sedang menjabat komentar diluar konteks tidak benar-benar
dengan pemerintah DKI yang menjabat berpartisipasi aktif dan terlibat secara aktif
sebelumnya dengan nada sindiran atau ejekan dalam interaksi tersebut. Pratama menyebut
yang merupakan bentuk kritik kinerja yang fenomena ini dengan nama pelibatan semu
sedang menjabat dengan pemerintah DKI ditengah-tengah antara pelibatan aktif (real
melalui ptatform Youtube, mengungkapkan dimana pengguna media sosial hanya ingin
bahwa citra pejabat publik dalam hal ini mendapat eksistensi dan pengakuan namun
gubernur sebelumnya memiliki persepsi tidak benar-benar terlibat aktif dalam rangka