Anda di halaman 1dari 4

DEMOKRASI DIGITAL DALAM TERCIPTANYA RUANG PUBLIK POLITIK YANG

SEHAT

Oleh Tiara Anggraini / 200710303/ 13F3

Mudahnya mendapatkan akses informasi di era sekarang tidak lepas dari peran
globalisasi dan perkembangan IPTEK. Modernisasi dan globalisasi muncul atas dampak adanya
revolusi industry pada abad ke-19. Komputerisasi dan otomatisasi berkembangan sehingga
menciptakan pola tatan hidup baru dengan segala kemudahan akses informasi terutama dalam hal
digital. Sebanyak 143 juta orang Di Indoensia menggunakan internet dan 87% di antaranta
menggunakan sosial media. Hal tersebut tentu saja berdampak tidak hanya dalam kemudahan
akses tapi juga terbuka luasnya media untuk setiap individu berkreasi, menyalurkan bakat serta
berpendapat di ruang publik. Pekembangan IPTEK khususnya digitalisasi membuka ruang lebih
terhadap politik dan berdemokrasi. Meningkatnya penetrasi masyarakat Indonesia terhadap dunia
maya, berkelindan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Termasuk di
dalamnya adalah, yang akan kita lihat nanti, pengaruhnya yang revolusionar terhadap dinamika
politik di Indonesia.

Demokrasi Digital menurut Hacker dan Dijk, merupakan sebuah kumpulan


usaha untuk melaksanakan demokrasi tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan kondisi fisik
yang lain menggunakan ICT (Information and Communication Technology) serta CMC
(Computer-mediated Communication), tetapi meskipun demikian tidak berarti menggantikan
praktik-praktik politik tradisional (analogue political practices). Konsep ini muncul sebagai
respons terhadap perkembangan teknologi dan perubahan dalam cara orang berinteraksi dengan
informasi dan politik.

Diliat dari maraknya penggunaan sosial media sebagai taktik dan strategi politik di
berbagai pihak dan kalangan. Praktik demokrasi digital mendorong terciptanya ruang siber bagi
para netizenship untuk bersuara dan berpendapat, menyampaikan segala keluhan dan kritik, ikut
berpengaruh dalam pengambilan kebijakan, bahkan hingga proses keputusan hukum.

Demokrasi digital adalah sebuah konsep yang muncul sebagai hasil dari perpaduan antara
teknologi digital dengan prinsip-prinsip demokrasi. Konsep ini memungkinkan partisipasi publik
yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan politik, dengan memanfaatkan media
digital dan teknologi informasi yang ada. Secara umum, demokrasi digital dapat memberikan
banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah memberikan kesempatan partisipasi yang
lebih luas bagi warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik, terlebih pada era
pandemi seperti saat ini di mana pertemuan fisik terbatas. Dengan adanya teknologi digital,
partisipasi publik dapat dilakukan secara online, memungkinkan lebih banyak orang untuk
terlibat dalam proses demokrasi.

Selain itu, demokrasi digital dapat membuka akses informasi yang lebih transparan dan
terbuka bagi warga negara. Pemerintah dapat menggunakan teknologi digital untuk menyediakan
akses informasi yang lebih mudah dan cepat, termasuk data publik dan informasi tentang
kebijakan pemerintah. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu meningkatkan
akuntabilitas pemerintah dan transparansi dalam proses pengambilan keputusan.

Namun, demokrasi digital juga memiliki beberapa tantangan dan risiko yang perlu
diatasi. Pertama-tama, tidak semua warga negara memiliki akses atau keterampilan teknologi
yang cukup untuk terlibat dalam proses demokrasi digital. Ini dapat menyebabkan ketimpangan
partisipasi dan meningkatkan kesenjangan digital, sehingga mengurangi keadilan dan kesetaraan
dalam masyarakat.

Kedua, ada risiko terkait privasi dan keamanan data pribadi warga negara. Dalam era
digital, banyak informasi pribadi yang disimpan dalam sistem komputer dan dapat diakses oleh
pihak yang tidak berwenang. Hal ini dapat menjadi ancaman serius terhadap kebebasan dan hak-
hak individu, serta dapat memengaruhi hasil dari proses demokrasi.

Ketiga, ada risiko terkait manipulasi informasi dan berita palsu yang dapat memengaruhi
proses demokrasi digital. Di era media sosial, informasi dan berita dapat dengan mudah
diproduksi dan disebarluaskan secara massal tanpa memperhatikan kebenaran atau akurasi. Hal
ini dapat membahayakan integritas proses demokrasi dan kepercayaan publik terhadap lembaga
demokrasi.

Oleh karena itu, demokrasi digital memerlukan upaya kolektif dari berbagai pihak untuk
mengatasi tantangan dan risiko yang ada. Pemerintah perlu memastikan akses yang adil dan
merata bagi semua warga negara, serta melindungi privasi dan keamanan data pribadi. Selain itu,
lembaga media perlu memainkan peran penting dalam memerangi berita palsu dan manipulasi
informasi, serta meningkatkan kesadaran publik tentang penggunaan teknologi digital dalam
proses demokrasi. Di sisi lain, partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat penting dalam
menjaga integrasi dalam demokrasi digital ini.

Ada beberapa pendapat tentang demokrasi digital dan bagaimana teknologi dapat
membantu meningkatkan partisipasi demokratis dan memperkuat sistem politik yang ada.
Beberapa orang berpendapat bahwa teknologi digital dapat membantu mengekang kekuasaan elit
politik dan menghapus hambatan untuk partisipasi publik. Di sisi lain, beberapa orang skeptis
tentang kemampuan teknologi untuk meningkatkan partisipasi demokratis dan khawatir tentang
potensi penyalahgunaan dan ketidaksetaraan akses.

Namun, secara umum, demokrasi digital memberikan berbagai keuntungan yang dapat
memperkuat sistem politik dan keterlibatan publik dalam proses demokrasi. Di bawah ini adalah
beberapa manfaat utama dari demokrasi digital:

1. Meningkatkan Akses Informasi Teknologi digital memungkinkan akses yang lebih mudah
dan cepat terhadap informasi politik. Orang-orang dapat dengan mudah mencari
informasi tentang calon pemilihan, kebijakan publik, dan opini politik dengan mengakses
internet dan media sosial. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang isu-isu politik dan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dalam
pemilihan.

2. Memperkuat Partisipasi Publik Demokrasi digital memungkinkan partisipasi publik yang


lebih luas dan lebih terbuka dalam proses politik. Orang-orang dapat berpartisipasi dalam
diskusi politik, memberikan umpan balik, dan bahkan membuat petisi politik melalui
media sosial dan platform online lainnya. Hal ini dapat memperkuat keterlibatan publik
dalam proses politik dan membuat para pemimpin politik lebih responsif terhadap
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

3. Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas Teknologi digital dapat membantu


memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam sistem politik. Dengan adanya akses
informasi yang lebih mudah dan terbuka, masyarakat dapat lebih mudah memonitor
tindakan pemerintah dan menuntut pertanggungjawaban atas kebijakan publik yang
diambil. Hal ini dapat membantu mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh
elit politik.

4. Mengurangi Biaya Kampanye Demokrasi digital dapat membantu mengurangi biaya


kampanye politik. Dengan menggunakan media sosial dan platform online lainnya, calon
dapat dengan mudah mencapai massa yang lebih luas dan membangun dukungan yang
lebih kuat tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk iklan televisi atau cetak. Hal ini
dapat membantu mengurangi kebutuhan akan pendanaan besar dalam politik dan
mengurangi pengaruh uang dalam proses demokrasi.

Pada akhirnya, demokrasi digital dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi
partisipasi politik masyarakat dan membantu membangun sistem politik yang lebih inklusif
dan responsif. Namun, ini hanya dapat dicapai jika teknologi digital digunakan dengan bijak
dan bertanggung jawab, dan jika upaya dilakukan untuk memperkuat partisipasi publik dan
memperkuat integritas sistem politik secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai