Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3 (TT 3)

HUKUM MEDIA MASSA (SKOM4439)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini kemudian kumpulkan dalam bentuk file PDF
pada LMS sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

1. a. Jelaskan hubungan media massa dengan demokrasi langsung!


b. Berikan penjelasan konsep e-Demokrasi dan e-Government!

2. Apa saja keuntungan jika pemerintahan dapat menerapkan e-Government jelaskan! Apakah
menurut Anda pemerintahan di Indonesia saat ini sudah menerapkan system tersebut, dan
berikan contohnya!

3. Jelaskan perbedaan pelanggaran media internet dan kejahatan media internet, serta
berikanlah cara penanggulangannya!

4. Carilah satu contoh kasus kejahatan media konvergensi, kemudian analisis singkat tentang
ancaman pidananya !

SELAMAT MENGERJAKAN

1. A, Karena demokrasi langsung merupakan bentuk demokrasi yang semua warga negara ikut
serta secara langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemertintahan termasuk ikut
berpartisipasi dalam pemilu. Implementasi dari bentuk demokrasi langsung ini adalah
adanya pemilihan umum secara langsung serta kampanye yang berbasis elektronik atau
internet. Pemilihan umum merupakan mekanisme demokrasi untuk memutuskan
penggantian pemerintah di mana rakyat dapat menyalurkan hak politiknya secara umum dan
bebas.
Penggunaan media massa sosial (medsos) berbasis internet kini telah digunakan sebagai
sarana untuk berinteraksi antar komunitas termasuk dalam preferensi politik dipengaruhi
oleh medsos. Medsos awalnya hanya digunakan sebagai sarana bersosialisasi dengan teman
dan kerabat dekat, kini mulai menembus komunikasi antara individu dengan institusi,
Melihat fenomena ini, partai politik dan kandidat mulai melirik media sosial sebagai suatu
alat untuk berinteraksi dengan konstituennya termasuk untuk mempromosikan produk
mereka.

B. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi (IT), perkembangan demokrasi juga
mengalami perkembangan lahirnya tipe yang mutakhir, yakni elektronik demokrasi atau
yang lebih populer dikenal dengan sebutan e-domakrasi. Elektronik demokrasi adalah secara
jelas memfokuskan pada pengguna IT dalam proses politik dan penggunanya adalah warga.
Kesadaran masyarakat dan keinginan akan demokrasi elektronik (E-Democracy) telah ada
selama bertahun-tahun. Seperti ditulis oleh Piller pada tahun 1994 yang dikutip oleh Tom
Gross mengatakan pada awal tahun 1994 majalah MacWorld mensurvei 600 orang dewasa
yang dipilih secara acak dan menemukan bahwa lebib dari separuh responden mengatakan
bahwa pemilu online adalah layanan yang paling diinginkan dalam pemilihan umum dan 60%
responden memiliki minat yang sedang atau kuat untuk berpartisipasi dalam pemilu online
dan juga hampir 60% menyukai untuk mengambil bagian secara interaktif melalui media
elektronik dan bahwa hampir setengah dari responden ingin memiliki kontak dan layanan
secara elektronik untuk wakil-wakil terpilih (Gross, 2002).

2. Keuntungan dari E-Government adalah antara lain :


1. Memberikan kesempatan yang sama serta meningkatkan ketersediaan informasi dan
pelayanan publik yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, serta memperluas jangkauannya agar dapat mencapai seluruh wilayah negara.
2. Memperbesar kesempatan bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang dengan
teknologi yang mampu memanfaatkan pasar yang lebih luas.
3. Meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kemampuan inovasi dalam sektor produksi,
serta memperlancar rantai distribusi agar daya saing ekonomi nasional dalam persaingan
global dapat diperkuat.
4. Meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi pelayanan publik, serta
memperlancar interaksi antar lembaga-lembaga pemerintah, baik pada tingkat pusat
maupun daerah, sebagai landasan untuk membentuk pemerintahan yang efektif, bersih, dan
berorientasi pada kepentingan rakyat (Heeks, 2001).

Pemerintah Indonesia telah menerapkan E Government, Inisiatif electronic government di


Indonesia telah diperkenalkan melalui Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 Tanggal 24 April
2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media, dan Informatika) yang menyatakan bahwa
aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good
governance dan mempercepat proses demokrasi. Lebih jauh lagi, electronic government
wajib diperkenalkan untuk tujuan yang berbeda di kantor-kantor pemerintahan. Administrasi
publik adalah salah satu area di mana internet dapat digunakan untuk menyediakan akses
bagi semua masyarakat yang berupa pelayanan yang mendasar dan mensimplifikasi
hubungan antar masyarakat dan pemerintah. Contoh dari penerapan e-government adalah
adanya situs-situs resmi lembaga pemerintah dan tersedianya pelayanan terpadu dengan
sistem daring (online) seperti e-office, e-pangan, e-palnning dan masih banyak yang lainnya.
Demi terjaganya manfaat dan tercapainya tujuan dari e-government, maka pengelolaannya
perlu dilakukan secara cerdas dan professional.

3. Pada prinsipnya berdasarkan UU No. 19 Tahun 2016 tentang Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik diatur beberapa mengenai penggunann media sosial di Indonesia.
Undang-undang ini ditujukan untuk melindungi kepentingan negara, publik, dan swasta dari
kejahatan siber (cyber crime). Saat itu ada 3 pasal mengenai defamation (pencemaran nama
baik), penodaan agama, dan ancaman online. Yang digolongkan sebagai pelanggaran adalah
larangan-larangan dalam membuat produk dalam media sosial yang tidak bertanggung
jawab dan hoar. Sedangkan yang tergolong kejahatan atau cyber crime adalah penyerangan
terhadap content, computer system, dan communication system milik orang lain atau umum
di dalam cyberspace.
Adapun penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
a. melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya;
b. meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar
internasional;
c. meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya;
pencegahan, investigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan
cyber crime,
d. meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cyber crime, serta
pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi;
e. meningkatkan kerja sama antarnegara, baik bilateral, regional maupun multilateral,
dalam upaya penanganan cyber crime.

4. Contoh kasus kali ini ada dari artis bernama Nikita Mirzani yang diduga melakukan
pencemaran nama baik terhadap seorang pria bernama Dito.
Adapun dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan yakni melalui media sosial.Dito
merasa dirugikan atas unggahan Instagram Story yang dibuat oleh Nikita Mirzani.Kuasa
hukum Dito Mahendra, Yafet Rissy mengatakan, kliennya tidak pernah berinteraksi secara
personal dengan Nikita Mirzani. Melihat story Nikita yang menyindirnya, Dito mengaku
kaget.Dalam Instagram Story tersebut, Dito dituduh sebagai orang yang banyak omong,
penipu, dan PHP atau pemberi harapan palsu (tidak mewujudkan suatu keinginan yang
dijanjikan).Unggahan itu dijelaskan oleh pihak Dito, sudah secara terang-terangan
mengumbar nama dan foto Dito Mahendra.Kemudian, hal itu ramai di media sosial saat
rumah Nikita didatangi anggota Polresta Serang Kota pada 15 Juni 2022, sekitar pukul 03.00
WIB
Salah satu jenis kejahatan yang terjadi di media elektronik dalam penyiaran diatas adalah
menyangkut isi siaran yang bersifat fitnah yang mempertentangkan ras, terdapat pada Pasal
57 huruf d jo Pasal 36 ayat (5), Pasal 57 huruf d melarang dengan ancaman pidana penjara
paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) bagi setiap orang yang melakukan penyiaran radio atau pidana penjara paling lama
lima tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) bagi setiap orang yang melakukan penyiaran televisi dengan melanggar ketentuan
Pasal 36 Ayat (5), untuk singkatnya Pasal 57 huruf d jo Pasal 36 Ayat (5) melarang dengan
ancaman pidana bagi setiap orang yang melakukan penyiaran radio atau penyiaran radio
atau penyiaran televisi yang isinya:

1. Bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong.


2. Menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkotika dan obat
terlarang.
3. Mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan.

Mengenai isi siaran yang dilarang oleh Pasal 35 ayat (5) seperti bersifat fitnah, menghasut,
dan lain-lain. Sebagian istilah seperti fitnah, menghasut, cabul atau perjudian boleh
ditafsirkan baik berdasarkan tindak pidana yang berhubungan dengan istilah itu yang ada
dalam KUHP.

Anda mungkin juga menyukai