Anda di halaman 1dari 11

Kewarganegaraan Digital dalam Membangun

Good and Clean Government

Disusun oleh :
Moch Chaerudin Rafi
NIM : 857527977

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG 2023
BAB I

1. PENDAHULUAN

Terciptanya sebuah pemerintahan yang bersih dan berwibawa merupakan hal yang sangat lah
urgen. Untuk menuju kepada pemerintahan yang baik dan bersih diperlukan pengelolaan di
berbagai bidang kehidupan seperti politik, hukum, ekonomi, sosial, dan budaya secara lebih
serius, transparan, dan terarah serta melibatkan semua komponen bangsa guna bersama-sama
bangkit dari keterpurukan dimata dunia internasional.

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi kewarganegaraan digitalmenjadi


faktor kunci dalam membentuk tatanan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Kewarganegaraan digital mencakup partisipasi aktif warga negara dalam ranah digital,
mulaidari penggunaan teknologi informasi hingga kontribusi mereka dalam menciptakan
pemerintahan yang transparan dan akuntable, dalam konteks ini peran kewarganegaraan
digital sangat vital dalam membangun Good and Clean Governtment.

Kewarganegaraan digital mencakup pemahaman dan partisipasi warga negara dalam dunia
maya. Perkembangan teknologi informasi telah membuka pintu bagi terciptanya keterbukaan
informasi dan komunikasi yang luas. Namun bersamaan dengan itu muncul pula berbagai
tantangan, seperti penyebaran berita palsu, hoax dan isu-isu negative lainya yang dapat
mengancam stabilitas pemerintahan. Oleh karena itu perlu pemahaman mendalam tentang
kewarganegaraan digital untuk meminimalisir dampak negatif tersebut.

Dalam era informasi saat ini pemerintah dan warganegara sama-sama dituntut untuk
beradaptasi dengan teknologi digital. ini bukan hanya tentang bagaimana teknologi
digunakan, tetapi juga bagaimana kita sebagai warga digital memahami hak dan tanggung
jawab kita dalam ekosistem digital yang luas.

BAB II

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewarganegaraan digital


Kewarganegaraan digital mengacu pada ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku yang
diperlukan untuk menggunakan teknologi internet dan digital secara aman, bertanggung
jawab dan efektif. Dalam konteks pemerintahan ini berkaitan dengan bagaimana warga
negara dan pemerintah berinteraksi dalam ruang digital. Konsep ini mencakup tentang
pemahaman tentang etika digital, kesadaran keamanan cyber dan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam proses pemerintahan secara digital. Melalui kewarganegaraan digital,
warga negara menjadi lebih terlibat dan pemerintah menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Lebih dari itu kewarganegaraan digital juga berarti memahami dampak dari teknologi digital
pada kehidupan sehari-hari, dan bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk
memperkuat demokrasi dan tata Kelola pemerintahan.

2.2 Komponen Kewarganegaraan Digital

Setidaknya ada sembilan komponen warga digital yang perlu diketahui, yakni :

1. Akses digital

Keterbukaan dan kesempatan yang diberikan kepada warga negara yang lebih

terbuka di dunia digitalisasi. Dimana teknologi menawarkan efisiensi yang lebih efektif

dan efisien.

2. Perdagangan digital

Teknologi digital sekarang tidak hanya digunakan untuk mengkoneksikan dengan

teman lama, dan menjadikan satu orang tidak kenal menjadi kenal, tetapi dapat digunakan

untuk menjalankan bisnis dan ekonomi termasuk dalam hal transaksi, jual beli juga dapat

digunakan secara digital secara efektif dan efisien masalah pembayaran bisa tatap muka

atau transfer.

3. Komunikasi digital

Komunikasi digital adalah pertukaran informasi secara digital, salah satunya dengan

memanfaatkan media sosial yang semakin marak jenisnya seperti facebook, Instagram,

whatsapp.

4. Literatur digital

Interaksi secara digital yang memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, Adapun

tujuan dari literatur digital yaitu penggunaan lebih tepat sasaran

5. Etika digital
Untuk kewarganegaraan digital yang selanjutnya memperhatikan etika, yaitu standar

atau aturan yang diterapkan untuk dunia digital yang bertujuan menjaga keharmonisan

dan tidak menimbulkan konflik ataupun kekacauan didalam masyarakat luas.

6. Hukum digital

Istilah ini sebagai bentuk pertanggung jawaban dari apa yang sudah dilakukan dalam

media digital, dimana setiap pengguna media sosial harusnya sudah mengetahui dan

memahami perundang-undangan. Diharapkan setelah tahu aturan pengguna tahu

batasanya.

7. Hak dan kewajiban digital

Memang setiap orang memiliki hak untuk berkomunikasi dan membuka peluang

serta kesempatan besar untuk mengembangkan jaringan mereka secara digital.

8. Kesehatan digital

Kehadiran dunia digital tidak hanya sekedar digunakan untuk memperluas jaringan

saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong hidup lebih sehat, kehadiran

digital yang ada kita bisa melihat informasi kesehatan dan mendorong kita untuk tetap

hidup sehat baik secara jasmani maupun rohani.

9. Keamanan digital

Unsur yang terakhir adalah keamanan digital dimana data dan informasi yang

dibagikan secara digital seharusnya dilindungi, tentu saja agar bisa melahirkan keamanan

ini dibutuhkan kehati-hatian dan pengetahuan.

2.3 Fungsi Kewarganegaraan Digital

Selain komponen diatas kewarganegaraan digital juga mempunyai fungsi, yaitu :

1. Menciptakan dunia digital yang bertanggung jawab

Walau dunia digital adalah dunia maya, namun dunia digital berdampak secara
langsung ke kehidupan nyata manusia. Netizen bisa berkomentar apa saja tanpa

memikirkan efek komentar yang ia berikan, disinilah tugas kewarganegaraan digital yang

mengatur agar warga digital dapat bertanggung jawab atas semua hal yang dia lakukan di

dunia maya.

Kewarganegaraan digital akan menghindari terjadinya cyberbullying (pembulian di

dunia maya) dan cyberharrasment (pelecehan di dunia maya) sehingga perlakuan yang

menyangkut keduanya bisa dilaporkan dan diproses secara hukum. Dengan adanya

kewarganegaraan digital juga menghindarkan adanya isu SARA maupun hal berbau

pornografi. Kewarganegaraan digital akan membuat warga digital berpikir apakah ini

jelas kebenaranya atau bukan (hoax), apakah hal ini pantas untuk disebarkan, apakah hal

ini sopan dan tidak menyakiti perasaan orang lain, apakah hal ini betul penting untuk

disebarakan, sehingga menuntun kita pada penggunaan internet yang sehat.

2. Membantu proses interaksi

Kewarganegaraan digital membantu proses interaksi antar warga digital diseluruh

dunia denga aman, nyaman, kondusif. Dilansir dari date report internet menghubungkan

sekitar 4,72 miliyar orang pada April 2021 atau sekitar sepertiga populasi manusia didunia

Manusia dapat saling berkomunkasi dengan mudah tanpa dibatasi tempat dan waktu,

memungkinkan kita menghubungi orang asing dibelahan bumi lain, melihat fenomena

alam diseluruh dunia, menyimak berita yang terjadi di negara lain, memperoleh ilimu yang

dikembangkan di negara lain hingga mengetahui kabar dari orang orang terdekat yang

tinggal jauh dari tanah air.

3. Menciptakan keamanan digital

Kewarganegaraan digital menciptakan keamanan serta menghindari permasalahan

dari dunia maya. Kewarganegaraan digital memberikan hak, kewajiban, hukum serta
keamanan bagi para pengguna media digital. hal ini menghindarkan terjadinya pencurian

data, password, file, nomer kartu kredit, pin ATM, dan data lainnya yang bisa

menyebabkan kerugian. Kewarganegaraan digital diharapkan mampu melindungi warga

digital dari segala macam cybercrime (kejahatan digital).

4. Menambah pemahaman dalam penggunaan media digital

Dengan adanya kewarganegaraan digital, pengguna media digital mendapat

pemahaman yang lebih dan tidak sekedar menggunakannya saja. Tidak hanya generasi

muda, generasi yang lebih tua akan memahami penggunaan media serta perangkat digital.

5. Terbukanya peluang bisnis

Internet yang sehat akibat adanya kewarganegaraan digital, membuka luas peluang

bisnis. Dunia digital menghubungkan semua manusia dari segala penjuru dunia

menberikan jangkauan bisnis yang luas dan beragam, terbukanya peluang bisnis akan

menaikan pendapatan juga membantu mengentaskan kemiskinan.

6. Akses informasi yang berkualitas

Dengan adanya kewarganegaraan digital akses informasi yag bermutu dan

berkualitas akan semakin mudah dan bijaksana, informasi dapat berupa artikel,

buku,jurnal, ulasan sejarah, berita hingga hukum yang berlaku. Dengan adanya akses

informasi yang berkualitas dan tidak melanggar hak cipta dapat mencerdaskan dan

memberikan pola pikir yang baik bagi warga. Jaman dahulu kita akan kesulitan mencari

sumber materi karena internet belum seperti sekarang, namun sekarang kita dapat

mencari apapun di internet dengan sumber yang kredibel.

2.4 Pendidikan Kewarganegaraan Digital

Pendidikan kewarganegaraan digital penting untuk mempersiapkan warganegara yang

mampu berpartisipasi aktif dalam pemerintahan digital. Ini mencakup tentang pelatihan etika
digital, privasi data dan kesadaran keamanan cyber. Pendidikan ini harus merata dan mudah
diakses oleh semua kalangan masyarakat, memastikan bahwa setiap individu memiliki
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemerintahan digital. Program Pendidikan
ini juga harus berfokus pada pengembangan keterampilan kritis dan analisis yang
memungkinkan warga negara untuk mengevaluasi informasi dan berpartisipasi dalam diskusi
publik secara konstruktif.

BAB III

3. PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Government Dan Governance

Istilah Government dalam bahasa Indonesia adalah Pemerintah. Sedangkan istilah


Governance dalam bahasa Indonesia adalah Pemerintahan. Kedua istilah ini lekat
penggunaannya dalam pembahasan mengenai tata negara. Meski memiliki pelafalan dan arti
yang mirip dalam Bahasa Indonesia, tetapi Government dan Governance merupakan dua hal
yang berbeda. Government atau pemerintah adalah lembaga-lembaga kenegaraan yang diberi
hak, wewenang, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan pemerintahan. Sedangkan
Governance atau pemerintahan diartikan sebagai perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah. Kegiatan pemerintahan yang dimaksud pada hakekatnya merupakan kegiatan
memerintah yang didalamnya mengandung unsur unsur tertentu. Unsur-unsur pemerintahan
adalah pengaturan-pengelolaan, pemberdayaan, pemberi fasilitas-regulasi, pelaksanaan-
pelayanan, dan pengawasan serta pengendalian.

Governance merupakan kondisi, aktifitas, kegiatan dalam melaksanakan pemerintahan atau


suatu proses kegiatan penyelenggaraan pemerintahan atau negara, Pembangunan masyarakat,
ekonomi yang melibatkan pemerintah, masyarakat dan privat atau swasta.

3.2 Prinsip-Prinsip Good Goovernance dalam Pelayanan Publik

Good Governance dalam pelayanan publik adalah tentang bagaimana pemerintah


memberikan layanan efisien, efektif dan responsive kepada warganya. Good Governance
dianggap sebagai hubungan sinergis dan konstruktif antara negara sector swasta dan
masyarakat. United Nation Development Programme (UNDP) mengemukakan bahwa good
governance memiliki Sembilan prinsip yang harus dianut dan dikembangkan dalam dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Berikut prinsip-prinsip good Governance menurut UNDP :


- Partisipasi : Masyarakat memiliki hak suara yang sama.
- Aturan hukum : Berkeadilan, ditegakkan, dan dipatuhi secara utuh.
- Transparansi : Proses kelembagaan dan informasi dapat diakses secara bebas.
- Daya tanggap : Setiap institusi diarahkan pada upaya melayani pihak berkepentingan.
- Berorientasi konsensus : Bertindak sebagai penengah dalam kepentingan berbeda.
- Berkeadilan : Kesempatan yang sama baik terhadap perempuan dan laki laki.
- Efektifitas dan efisiensi : Hasil kegiatan kelembagaan harus sesuai kebutuhan.
- Akuntabilitas : Pemimpin memiliki pertanggung jawaban kepada publik.
- Bervisi strategis : Sudut pandang yang luas dan berkelanjutan.

Penerapan prinsip Good Governance dalam meningkatkan layanan publik diberbagai sektor
bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara proses optimalisasi peran admintrasi
publik dengan peran sektor swasta. Capaian akhir adalah mewujudkan pelayanan dan
administrasi publik yang baik dalam masyarakat tanpa melupakan proses yang bersih dan
demokratis. Kewarganegaraan digital mmerankan peran penting dalam memastikan bahwa
prinsip prinsip ini dijalankan. Dengan keterlibatan digital, warga negara lebih mudah
mengakses informasi, memberikan masukan, dan memantau kinerja pemerintah. Penerapan
teknologi digital dalam pelayanan publik juga membantu meminimalkan birokrasi dan
meningkatkan efisiensi layanan, missal dengan e-Government, proses administratif dapat
dilakukan secara online,

mengurangi waktu dan biaya untuk warga.

3.3 Membangun Good and Clean Government Yang Berkelanjutan melalui

Kewarganegaraan Digital Pengembangan Good and clean Government yang berkelanjutan


memerlukan integrasi kewarganegaraan digital dalam setiap aspek tata kelola pemerintahan.
Ini mencakup penggunaan teknologi dalam membuat kebijakan yang inklusif dan berbasis
bukti. Penggunaan data besar (big data) dan analitik dapat membantu pemerintah dalam
membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif. Selain itu platform digital
memungkinkan dialog yang lebih luas dan inklusif dengan warga negara, memastikan bahwa
suara mereka didengar dan dihargai. Penerapan kewarganegaraan digital juga berkontribusi
pada pengembangan kapasitas institusi pemerintah dan peningkatan literasi digital dikalangan
aparatur pemerintah, yang penting untuk menjaga keberlanjutan Good and Clean
Government.
3.4 Tantangan Dan Solusi

Meskipun kewarganegaraan digital memberikan potensi besar dalam membangun Good and
Clean Government, terdapat pula tantangan yang harus dihadapi dan perlu diatasi. Salah
satunya adalah kesenjangan digital yang dapat mengakibatkan Sebagian masyarakat
tertinggal dalam partisipasi online. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan
aksesibilitas dan literasi digital disemua lapisan masyarakat. Selain itu perlu adanya regulasi
yang memadai untuk mengelola dan mengendalikan konten didunia maya. Regulasi tersebut
harus sejalan dengan prinsip kebebasan berekspresi, namun tetap mampu menjaga integritas
informasi yang disampaikan.

BAB IV

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam perjalanan menuju Good and Clean Government kewarganegaraan digital

memegang peranan kunci. Konsep ini bukan hanya sebatas penggunaan teknologi, melainkan

juga pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan

transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam pemerintah. Pendidikan kewarganegaraan

digital menjadi penting untuk memastikan semua kalangan masyarakat dapat berpartisipasi

dalam proses ini secara efektif dan bertanggung jawab.

Penerapan prinsip Good Governance dalam pelayanan publik yang didukung oleh

teknologi digitalmenjanjikan pemerintahan yang efisien, responsive dan inklusif. Ini

mengharuskan pemerintah untuk berkomitmen penuh dalam memastikan akses informasi dan

layanan bagi semua warga negara. Keberhasilan Good and Clean Government sangat
bergantung

pada seberapa baik kewarganegaraan digital diintegrasikan di setiap aspek kebijakan dan
layanan

publik.

4.2 Saran.
Untuk mencapai Good and Clean Government yang berkelanjutan, kolaborasi antara

warga negara dan pemerintah dalam ekosistem digital perlu terus ditingkatkan, bisa damelalui

dialog terbuka dan partisipasi aktif warga negara dalam proses pemerintahan, kita dapat

menciptakan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada kepentingan


publik.
DAFTAR PUSTAKA

MKDU4111

Tekno. (2023). “ Kewarganegaraan Digital Dalam Membangun Good and Clean Government
”diakses dari https://www.teknospesial.kom/2023/11/kewarganegaraan-digital-dalam-

Kuncoro. (2023). “ Makalah Tentang Kewarganegaraan Digital Dalam Membangun Good


and Clean Government “ diakses dari https://www.metro.aspirasiku.id

Ayu. M. dkk (2022). “ Prinsip-prinsip Good Governance menurut UNDP “ diakses dari
https://nasional.compas.com

Ayu. M. dkk (2022). “ Perbedaan Government dan Governance “ diakses dari


https://nasional.compas.com

Samosir. C. (2023). “ Kewarganegaraan digital : Pengertian dan Fungsinya “ diakses dari


https://kids.grid.id

Anda mungkin juga menyukai