Anda di halaman 1dari 9

JOISIE Journal Of Information System And Informatics Engineering p- ISSN: 2503-5304

Vol. 5, No.2 Desember 2021, Hlm 129-137 e- ISSN: 2527-3116

PEMANFAATAN TEKNOLOGI BERBASIS WEB MOBILE PADA APLIKASI


SURVEI PILKADA ASAHAN ONLINE DI MEDIA SOSIAL

Azrai Sirait
Fakultas Teknik, Universitas Asahan, Jl. Ahmad Yani Kisaran
email: azraijhon@gmail.com

Abstract
The online election survey application is an alternative application for survey agencies to carry
out survey activities properly. In general, survey activities are carried out by conducting direct
field observations by the survey team. Of course, this is what most survey institutions do
nowadays and of course there are many drained of funds and energy. In terms of new
breakthroughs, the online survey application by utilizing mobile web technology, besides making
it easier for institutions, also makes it easier for respondents to participate in survey
implementation. By using an online survey application in terms of time and funds, it is cheaper
and faster, even the results can be accessed in real time by the public.

Keywords: technology, web-based, mobile, pilkada, social media

Abstrak
Aplikasi survei pilkada online merupakan alpikasi alternatif bagi lebaga survei untuk
melaksanakan kegiatan survei dengan baik. Secara umum kegiatan survey dilaksanakan dengan
melakukan observasi kelapangan langsung oleh tim survei. Hal ini tentu sudah biasa dilakukan
kebanyakan lembaga survei saat ini dan tentunya ada dana dan tenaga yang terkuras banyak.
Dalam hal terobosan baru Aplikasi survei online dengan memanfaatkan teknologi web mobile
ini selain mempermudah lembaga juga mempermudah para responden dalam partisipasi
pelaksanaan survei. Dengan menggunakan aplikasi survei online dari segi waktu dan dana lebih
murah dan cepat bahkan hasilnya secara realtime dapat diakses oleh publik.

Kata Kunci : teknologi, berbasis web, mobile, pilkada, media sosial

Taufik yang menang sesuai survey lembaga


1. PENDAHULUAN gpppm Indonesia.
Pada pemilu serantak tahun 2020 di Dalam implementasinya, Pemilihan
kabupaten asahan divisi lembaga survey dari Kepala Daerah (Pilkada) Serentak kembali
divisi gpppm Indonesia yang diketuai oleh dilaksanakan pada tahun 2018.Pada Tahun
Azrai Sirait turut ikut berpartisipasi dalam 2018, hiruk pikuk politik nasional kian riuh
survey pilkada di asahan yang di ikuti diperbincangkan banyak kalangan.Ruang-
lembaga survey lainnya seperti LSI, Indikator ruang publik seperti media, baik cetak
dan Inpas. Dalam ajang tersebut sangat ataupun online, tak henti-hentinya memuat
menarik adalah hanya lemabaga survey dari berita politik.Hingga disini dapat dilihat
divisi gpppm (gerakan Peduli pendidikan dan bahwa buzzer memiliki fungsi ganda, selain
pelayanan masyarakat saja yang melakukan promosi untuk mengenalkan
menunjukkan akurasi data dan hasil perolehan branding pasangan calon, juga melakukan
surveynya dibandingkan dengan lemabag kampanye hitam terhadap lawan atau
lainya.Artinya dalam survey pilkada serentak pasangan calon lainnya. Seperti pendapat
di asahan semua lembaga survey tidak ada pengamat politik Universitas Negeri Solo
yang memenangkan pasangan calon bupati (UNS) Agus Riewanto:
dan wakil bupati H.Surya Dan Taufik kecuali “Dibandingkan kampanye menggunakan
hanya divisi survey dari gpppm yang baliho, kampanye lewat medsos lebih
memenangkannya.Adapun Hasil akhir saat efektif.Sebab, pengguna medsos lebih
perhitungan memang benar pasangan H.Surya percaya pada perkataan teman atau kolega di
130 | Jurnal JOISIE, Volume 5, Nomor 1 Desember 2021

dunia maya daripada konten baliho pinggir terbit di koranrepublika.co.idyang


jalan. Kampanye di medsos maupun menyimpulkan bahwa penggunaan media
konvensional akan diwarnai positive sosial berpotensi memengaruhi proses politik
campaign (visi-misi) dan negative campaign untuk menggerakkan masyarakat untuk
(debat dengan acuan data riil), serta potensi terlibat dalam politik. Selain itu, media sosial
black campaign (fitnah). Peran media sosial juga berpotensi membantu masyarakat sipil
dan fenomena relawan memberikan warna tidak hanya untuk menyebarkan isu-isu untuk
tersendiri karena digerakkan secara bebas mendapatkan perhatian publik yang lebih
oleh publik.Ini bisa memengaruhi luas, tetapi juga untuk mempersiapkan
keberhasilan atau kegagalan aktor politik kondisi untuk aksi lebih lanjut. Hal senada
menduduki posisi strategis.”(Agus Riewanto juga diungkapkan oleh Koordinator Divisi
dalam Wicaksono, 2018). kutipan dari Software Development TIK Universitas
(Christiany Juditha, 2019). Sebelas Maret (UNS):
Pada tahun 2020 pelaksanaan pilkada Komunikasi politik di media sosial
dilakukan secara serentak se- berjejaring (khususnya Facebook, Twitter,
nasional.Berketepatan di kabupaten asahan Instagram, Youtube dll) dipermudah oleh
provinsi sumatera utara juga melaksanakan keterhubungan citra visual, tekstual, dan
pilkada yang mana lembaga gerakan peduli verba (Tosepu, 2018). Komunikasi politik
pendidikan dan pelayanan masyarakat merupakan cara menyampaikan pesan
(GPPPM) ikut serta menyemarakkan peseta bercirikan politik yang bertujuan
demokrasi dengan melaksanakan survey memengaruhi publik. Kehadiran media sosial
independen. Survei kali ini berbeda dengan tentunya dimanfaatkan sebagai media
lembaga lainnya yaitu menggunakan aplikasi komunikasi oleh pemerintah, partai poltik,
survei dengan memanfaatkan teknologi aktivis dan professional. Media sosial
berbasis web mobile dengan objek sampel merupakan bagian penting bagi partai politik
melalui media sosial. untuk memberikan informasi ke publik
Kata buzzer berasal dari Bahasa Inggris mengenai kegiatan politiknya (Alam, 2021).
yang berarti lonceng, bel, atau alarm, Dalam memahami perilaku responden,
sedangkan dalam Oxford Dictionaries, buzzer penulis menggunakan pendekatan uses and
diartikan sebagai perangkat elektronik yang gratifications. Model yang digunakan
digunakan untuk membunyikan dengungan merupakan pengembangan dari teori yang
guna menyebarkan sinyal atau tanda tertentu. digunakan oleh Whiting & Williams
Buzzer pada awalnya digunakan untuk memodifikasi sepuluh uses and gratifications
mempromosikan suatu produk tertentu penggunaan media sosial, yaitu dengan
dengan atau tanpa imbalan.Namun, sejak menambahkan kriteria bisnis online. Meski
tahun 2014, ketika pemilihan umum (pemilu) dengan kasus yang agak berbeda, namun
dilangsungkan di Indonesia, jasa buzzer mulai penelitian lain yang juga dilakukan oleh
dilirik oleh aktor-aktor politik (Felicia & (Christiany Juditha, 2018) dengan judul
Loisa, 2019). “Demokrasi di Media Sosial: Kasus Polemik
Menurut Kotler, Philip and Gary Rancangan Undang-Undang Pemilihan
Armstrong dalam bukunya prinsip-prinsip Kepala Daerah” juga menyimpulkan hal yang
pemasaran menyatakan bahwa kegiatan yang sama. Penelitian ini menyebutkan bahwa
dilakukan buzzer adalah kegiatan pemasaran demokrasi melalui media sosial telah
dimana seorang individu atau kelompok terbentuk dan sifatnya masif.
mendapatkan apa yang mereka mau dan Menurut pengakuan seorang buzzer
butuhkan melalui menciptakan atau politik yang diungkap dalam CNN Indonesia,
menukarkan barang dan nilai dengan satu pria bernama Rahaja menceritakan saat
sama lain. Ada beberapa konsep penting Pilkada DKI Jakarta, dirinya berperan sebagai
pemasaran yang diungkapkan oleh Kotler dan pemimpin dari sebuah tim kecil yang
Keller yaitu kebutuhan, keinginan dan berjumlah sepuluh orang. Tim ini memiliki
tuntutan, target pasar, penawaran dan merek, 200 akun media sosial. Sepuluh orang itu
serta nilai. berfungsi untuk mendorong isu-isu pesanan
Hal ini juga dikuatkan dangan hasil untuk menyerang atau bertahan di media
penelitian yang dilakukan oleh Yanuar sosial. Algoritma beberapa media sosial
Nugroho dan Sofie Shinta Syarif tahun 2012 memang memiliki formula trending topic.
Sirait, Pemanfaatan Teknologi Berbasis Web Mobile pada Aplikasi Survei Pilkada Asahan online di Media
Sosial, 129-137| 131

Volume jumlah postingan, seberapa banyak perhelatan demokrasi itu menonjolkan


jumlah volume tersebut dalam suatu waktu, perbedaan kelompok mayoritas dan minoritas.
kemudian postingan tersebut diposting ulang Bahkan Pilkada ini dinilai Direktur Eksekutif
oleh warganet dari berbagai wilayah. Butuh kutipan dari (Christiany Juditha, 2019). Hasil
seribu cuitan dalam waktu intens dan penelitian yang dilakukan oleh (C Juditha,
membuat jadi trending dalam waktu cepat, 2017) dengan judul “Hatespeech Di Media
singkat, dari seluruh Indonesia. Jadi didorong Online: Kasus Pilkada DKI Jakarta 2017”
bersama-sama. Menggunakan tagging area menunjukkan bagaimana kasus Pilkada DKI
juga, supaya menjadi trending topic nasional Jakarta dipenuhi dengan aksi saling serang
(Mustika, 2019). antar pendukung melalui media sosial. Hasil
Sementara dalam Pilkada Sumatera penelitian menyimpulkan bahwa dalam isi
Utara, aksi buzzer mulai kelihatan tercium komen berita online, semua pasangan calon
oleh partai PDIP yang mengusung Djarot baik gubernur maupun wakilnya dikomentari
Saiful Hidayat-Sihar Sitorus, di Pilgub oleh netizen baik yang pro maupun yang
Sumatera Utara 2018.Kali ini isu agama anti.Namun tema komentar yang paling
kembali didengungkan, antara calon pasangan dominan mengarah pada kebencian pada
Muslim dan non Muslim. Sekretaris Jenderal agama dan SARA yang ditujukan kepada
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Ahok.
Sani mengatakan bahwa pihaknya sudah Perencanaan Sistem, menganalisis
mengetahui IP buzzer di media sosial yang kebutuhan sistem yang dirancang sehingga
berinduk ke pihak mana. “Kita harus fair juga dalam pembuatan sisfo dapat berjalan
kepada kaum nyinyir yang ada di medsos. dengan optimal, misalkan hardware atau
Ada partai Islam lain di Kalimantan Barat software apa yang digunakan (Siddik &
mengusung cagubnya non muslim kok nggak Sirait, 2018). Selain menganalisis kebutuhan
ada yang protes," "Tapi kenapa waktu PPP perangkat lunak, penulis juga
kok ribut gitu hanya soal cawagub.” kutipan mengumpulkan data dan informasi mengenai
dari (Christiany Juditha, 2019). sistem pengadaan barang dan jasa serta
Penggunaan media sosial sebagai media dokumen transaksi sehingga dapat menjadi
utama dalam proses kegiatan para buzzer bahan untuk membangun suatu sistem,
politik, ikut memberikan andil besarnya mengidentifikasi masalah dan solusi
keberhasilan marketing menjual branding pemecahan masalah serta menentukan
pasangan calon maupun penyebaran black tujuan salah satu (Siddik & Samsir, 2020).
campaign calon lainnya. Keunikan dari Definisi sistem menurut Wing dalam bukunya
karakteristik media sosial seperti diikuti oleh sistem informasi manajemen menyebutkan
banyak followersdan sifatnya yang berjejaring bahwa : “Sistem adalah suatu komponen yang
menjadikan pesan yang disampaikan para saling berkerja sama untuk mencapai suatu
buzzer dengan mudah terdesiminasi. Hal ini tujuan. Fungsi sistem yang utama menerima
dikuatkan oleh hasil penelitian (Christiany masukan, mengolah masukan, dan
Juditha, 2017)yang berjudul “Memahami menghasilkan keluaran.Informasi adalah data
Struktur Jaringan Media Sosial sebagai Cara yang diolah sehingga berguna untuk
Strategis Periklanan di Era Ekonomi Digital” pembuatan keputusan”.(Siddik & Sirait,
dimana menyebutkan bahwa kekuatan 2018)
hubungan, kepadatan jaringan, sentralitas
jaringan serta kesamaan karekteristik terjalin 2. METODE PENELITIAN
dalam keseluruhan akun Instagram saat Metodepenelitianmenjelaskanpendekatan,
mempromosikan sebuah produk/jasa. rancangankegiatan, ruanglingkupatauobjek,
Sayangnya sejarah mencatat bahwa Adapun tahapan penelitian adalah sebagai
Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai Pilkada berikut :
terbesar dan juga yang paling menyisakan
sakit hati mendalam dari masing-masing
pendukung pasangan. Beberapa pihak juga
menilai Pilkada DKI Jakarta yang sempat
memanas dan dikaitkan dengan kasus yang
menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai
132 | Jurnal JOISIE, Volume 5, Nomor 1 Desember 2021

Perancangan Penelitian perencanaan program yang membantu penulis


terhadap penyusunan skripsi ini.

Objek Penelitian 2.4 RANCANGAN APLIKASI


Rancangan aplikasi adalah perancangan
Pengumpulan Data antarmuka pengguna dan program aplikasi
yang menggunakan dan memproses basis data.
Desain basis data dan aplikasi merupakan
Rancangan Aplikasi aktifitas yang mencakup dua aspek penting
yaitu:
Implementasi dan pengujian 1. Perancangan input dan output,
merupakan satu atau serangkaian input dan
Laporan output data yang dilakukan oleh pengguna atau
program aplikasi yang mengakses atau
merubah isi dari basis data.
Gambar 1. Struktur Kerja 2. Perancangan antar muka, merupakan
suatu proses penggambaran bagaimana sebuah
Dari gambar struktur kerja tersebut di bagian sistem dibentuk.
atas, maka masing-masing dari struktur kerja
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 2.5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
DATA
2.1 RACANGAN PENELITIAN
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara
Rancangan penelitian merupakan suatu rinci, maka akan menuju tahap implementasi.
proses pengumpulan dan analisis data Implementasi merupakan tahap meletakkan
penelitian. Langkah dalam perancangan ini sistem sehingga siap untuk
merupakan suatu pekerjaan yang sangat dioperasikan.Implementasi bertujuan untuk
menentukan sekali untuk dapat mengetahui mengkofirmasi modul-modul perancangan,
lebih lanjut mengenai sistem lama. sehingga pengguna dapa memberikan masukan
kepada pembangun sistem.Pengujian data
2.2 OBYEK PENELITIAN merupakan suatu investigasi yang dilakukan
Objek penelitian ini adalah di kabupaten untuk mendapatkan informasi mengenai
asahan dalam pembuatan dan memperoleh kualitas dari software atau layanan yang sedang
referensi bahasa melayu asahan untuk dikoversi di uji. Pengujian software dilakukan untuk
kedalam aplikasi penerjemah bahasa melayu memastikan bahwa software yang dibuat telah
asahan ke bahasa indonesia. sesuai dengan desain dan semua fungsi dapat
dipergunakan dengan baik taanpa ada sebagai
2.3 PENGUMPULAN DATA proses validasi dan verifikasi bahwa sebuah
Penelitian Lapangan (Field Research). aplikasi memenuhi kebutuhan yang mendasari
Metode ini dilakukan secara langsung perancangan dan pengembangan software.
kelapangan pada saat penelitian untuk
menggumpulkan data-data. Pengumpulan data 2.6 LAPORAN
di peroleh secara langsung darikantor KPU Dalam tahapan ini akan dibuat laporan
Kabupaten Asahan yang beralamat di Jln. terkait hasil implementasi apakah hasil
Sisingamangaraja Kisaran untuk nama paslon, pemakaian aplikasi berjalan sesuaiprosedur dan
adapun data survey dari quisioner yang membuat laporan hasil surevey pemakaian oleh
diperoleh dari user via media social.data angket user dengan merekap hasil ulasan baik yang
disiapkan oleh tim survey secara standart ada di komentar aplikasi pada plyastore dan
quisinere survey pilkada pada umumnya. lainnya.
Penelitian Kepustakaan (Library
Research)yaitu metode penelitian yang di 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lakukan dengan cara mengumpulkan buku- Dalam rancangan aplikasi survei online ini
buku dan data-data yang berhubungan dengan akan dibahas terkait rancangan input dan
sistem pencatatan komputerisasi dengan
Sirait, Pemanfaatan Teknologi Berbasis Web Mobile pada Aplikasi Survei Pilkada Asahan online di Media
Sosial, 129-137| 133

outputnya. Untuk lebih detail perhatikan 2. Rancang input quisionere


pemabahasan berikut ini :
Usia

Pekerjaan
3.1 RANCANGAN BERANDA
Dalam rancangan ini mengambarkan Pendidikan akhir
halaamn utama aplikasi survey sebagai Kecamatan
berikut :
Desa

Survey Independen Pertanyaan 1

Pertanyaan 2
Beranda
Pertanyaan 3

Survey Pertanyaan 4

Pertanyaan 5
Hasil Survey
Pertanyaan 6

Pertanyaan 7
Gambar 2. Rancangan Beranda
Pertanyaan 8
Pada gambar 3.1 diatas merupakan
Pertanyaan 9
rancangan beranda atau halaman utama
website survey pilkada yang terdiri dari judul Pertanyaan 10
dan tiga menu utama beranda, surve dan hasil
survey.
KIRIM SURVEY

3.2 RANCANGAN INPUT


Rancangan input ini meliputi rancangan
Gambar 4. Input Quisionere
input kandidat paslon dan input quisioner
survey padapembahasan sebagai berikut
ini : Pada gambar 4 diatas merupakan desain
form tampilan input quisionere atau
1. Rancangan input kandidat paslon pertanyaan survey yang terdiri dari
delapan pertanyaan serta dilengkapi
dengan tombol kirim survey.
Nama Paslon
3.3 RANCANGAN OUTPUT
No Urut Paslon Rancangan output merupakan hasil
tampilan dari data yang telh di input
sebelumnya dan akan dijadikan sebagai
Add Edit Update Delete rekaplaporan dari hasil survey. Untuk lebih
rinci dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3. Input Kandidat 1. Rancangan output rekap data
Pada gambar 3 diatas merupakan desain No Desa H1 H2 H3 H4 H5 H6
form tampilan input kandidat yang
meliputi inputan nama pasangan calon
dan nomor urut calon serta dilengkapi
dengan menu add, edit, uodate dan delete.

Gambar 5. Rancangan Output Rekap Data


134 | Jurnal JOISIE, Volume 5, Nomor 1 Desember 2021

Pada gambar 5 merupakan rancangan desain 4. Rancangan Output H3


output rekap data hasil survey pilkada.
Adapun keterangan setiap item pada tabel Persentase Keinginan Perubahan
adalah sebagai berikut :

No : adalah no urut data Info Statistik dan


Desa : Nama desa user persentase dalam
H1 : Persentase elektabilitas paslon bentuk grafik pie
H2 : Persentase Alasan memilih paslon
H3 : Persentase Keinginan Perubahan
H4 : Persentase pelayanan adminduk
H5 : Persentase Parpol yang disukai Gambar 8. Rancangan output H3
H6 : Persentase Kinejra Bupati
Pada gambar 8 Rancangan Output H1
yaitu hasil persentase keinginan perubahan
2. Rancangan output H1
pada pasangan calon pilkada
Persentase elektabilitas paslon
5. Rancangan Output H4

Info Statistik dan Persentase pelayanan adminduk


persentase dalam
bentuk grafik pie
Info Statistik dan
persentase dalam
bentuk grafik pie
Gambar 6. Rancangan output H1

Pada gambar 6 Rancangan Output H1


yaitu hasil persentase elektabilitas pasangan Gambar 9. Rancangan output H4
calon pilkada
Pada gambar 9 Rancangan Output H4
3. Rancangan Output H2 yaitu hasil persentase kepuasaaan dari
layanan adminduk semasa bupati sebelumnya.

Persentase elektabilitas paslon 6. Rancangan Output H5

Info Statistik dan Persentase Parpol yang disukai


persentase dalam
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
bentuk grafik pie
Info Statistik dan
persentase dalam
bentuk grafik pie
Gambar 7. Rancangan output H2

Pada gambar 7 Rancangan Output H2


yaitu hasil persentase alasan memilih pasangan
Gambar 10. Rancangan output H5
calon pilkada.
Pada gambar 10 Rancangan Output H5
yaitu hasil persentase Partai Politik apa saja
yang disukai
Sirait, Pemanfaatan Teknologi Berbasis Web Mobile pada Aplikasi Survei Pilkada Asahan online di Media
Sosial, 129-137| 135

7. Rancangan Output H6

Persentase Kinejra Bupati

Info Statistik dan


persentase dalam
bentuk grafik pie

Gambar 11. Rancangan output H6

Pada gambar 11 Rancangan Output H6


yaitu hasil persentase elektabilitas kinerja Gambar 13. Instrumen Quisinore Survei
bupati asahan yang sebelumnya.
Pada bagian ini responden mengisi
pertanyaan yang diajukan dari mulai usia
sampai dengan terakhir komentar setelah
3.4 IMPLEMENTASI PEMANFAATAN itu klik tombol kirim survei maka
APLIKASI SURVEI automatis hasil survei akan tersimpan
Dalam implementasi ini menjelaskan kedalam database. Begitulah proses survei
bagaimana penerapan aplikasi survei berbasis seterusnya yang dilakukan responden
web untuk membantu proses survei agar sehingga akan diperoleh hasil akhir seperti
lancar, mudah dan efesiensinya dirasakan berikut :
oleh tim survei. Dengan mengakses situs
1. Hasil persentase tingkat elektabilitas /
https://survey.asahankito.com/index.php
Jumlah pemilih paslon
Tampilan utamanya dapat dilihat pada
gambar berikut ini :

Gambar 14. Hasil persentase tingkat elektabilitas

Pada gambar 3 ini masyarakat dapat


Gambar 12. Halaman Beranda mengetahui persentase Hasil persentase
tingkat elektabilitas secara detail dengan
Pada tampilan beranda pada gambar 12 menggunakan smartphone dalam
diatas terdapat menu survei pilkada online memperoleh informasinya
yang berfungsi untuk para responden mengisi
instrumen quisioner survey yang meliputi
beberapa butir pertanyaan yang harus dijawab
dengan jujur. Untuk detail gambarnya dapat
dilihat sebagai berikut :
136 | Jurnal JOISIE, Volume 5, Nomor 1 Desember 2021

2. Hasil persentase alasan memilih paslon 1. Dengan memanfaatkan aplikasi


survei berbasis web mobile maka
akan dapat mempercepat dan
mempermudah proses pelaksanaan
survei baik dilaksanakan secara
online maupun juga turun
kelapangan. Perbandingannya jika
menggunakan cara manual itu
terdapat pemboroan waktu dan dana
namun lebih unggul 80% dengan
menggunakan apliaksi survey online.
2. Aplikasi survei online ini dapat
memangkas biaya karena hanya
bermodalkan smarphone dan paket
data maka proses survei dapat
Gambar 15. Persentase Alasan Responden dilakukan secara mudah
Memilih Paslon 3. Dengan maraknya penggunaan media
sosial juga membantu proses survei
Pada gambar 15 ini masyarakat dapat tidak perlu terjun kelapangan
mengetahui persentase Hasil persentase langsung cukup dengan menchat
alasan responden dalam memilih messenger, membuat status di
paslon secara detail dengan facebook dan whatsapp dalam upaya
menggunakan smartphone dalam mengundang responden untuk ikut
memperoleh informasinya berpartisipasi.
3. Hasil Persentase keinginan masyarakat
Bupati baru
5. DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. (2021). Penggunaan Media Sosial
Sebagai Alat Komunikasi Politik. Avant
Garde,9(1),67.https://doi.org/10.36080/a
g.v9i1.1257
Felicia, F., & Loisa, R. (2019). Peran Buzzer
Politik dalam Aktivitas Kampanye di
Media Sosial Twitter. Koneksi, 2(2),
352.
https://doi.org/10.24912/kn.v2i2.3906
Juditha, C. (2017). Hatespeech In Online
Media: Jakarta On Election 2017-
Hatespeech di Media Online: Kasus
Gambar 16. Persentase Tingkat Keinginan Pilkada DKI Jakarta 2017. Jurnal
Bupati Baru Penelitian Komunikasi Dan Opini
Publik.
Pada gambar 16 ini masyarakat dapat Juditha, Christiany. (2017). Memahami
mengetahui persentase Hasil Struktur Jaringan Media Sosial sebagai
Persentase Tingkat Keinginan Bupati Cara Strategis Periklanan di Era
Baru secara detail dengan Ekonomi Digital Understanding Social
menggunakan smartphone dalam Media Network Structure as a Strategic
memperoleh informasinya. Way of Advertising in Digital Economy
Era. Jurnal Pekommas, Vol. 2 No. 1,
April 2017: 99-114, 2(1), 99–114.
4.SIMPULAN Juditha, Christiany. (2018). Demokrasi Di
Adapun hasil kesimpulan yang dapat Media Sosial: Kasus Polemik
diperoleh dari penelitian diatas adalah sebagai Rancangan Undang-Undang Pemilihan
berikut : Kepala Daerah. Jurnal Penelitian
Sirait, Pemanfaatan Teknologi Berbasis Web Mobile pada Aplikasi Survei Pilkada Asahan online di Media
Sosial, 129-137| 137

Komunikasi Dan Pembangunan, 17(1),


1.https://doi.org/10.31346/jpkp.v17i1.13
54
Juditha, Christiany. (2019). Buzzer di Media
Sosial Pada Pilkada dan Pemilu
Indonesia Buzzer in Social Media in
Local Elections and Indonesian
Elections. Prosiding Seminar Nasional
Komunikasi Dan Informatika, 3, 199–
212.https://jurnal.kominfo.go.id/index.p
hp/snki/article/view/2557/1255
Mustika, R. (2019). Pergeseran Peran Buzzer
Ke Dunia Politik Di Media Sosial.
Diakom : Jurnal Media Dan
Komunikasi, 2(2), 144–151.
https://doi.org/10.17933/diakom.v2i2.60
Siddik, M., & Samsir, S. (2020). Rancang
Bangun Sistem Informasi Pos (Point of
Sale) Untuk Kasir Menggunakan
Konsep Bahasa Pemrograman Orientasi
Objek. JOISIE (Journal Of Information
Systems And Informatics Engineering),
4(1),43.https://doi.org/10.35145/joisie.v
4i1.607
Siddik, M., & Sirait, A. (2018).
Pengembangan Sistem Informasi
Administrasi Akademik Dengan
Rancangan Modul Program
Menggunakan Bahasa Pemrograman
Berorientasi Objek. 2(1), 51–57.
Tosepu, Y. A. (2018). Komunikasi Politik di
Dunia Virtual. 3(1), 32–33.

Anda mungkin juga menyukai