1. Slaughter Floor
- Pre slaughter
- Slaughter
- Post slaughter
2. Meat Cutting Plan
- Deboning
- Packing
3. Warehouse dan logistic
- Chilled room
- Cold storage
- Cold chain
- Distribution
Unloading yang harus diperhatikan adalah handling yaitu sapi tidak boleh ada paksaan, suara
berisik, pukulan atau hal lain yang dapat berpotensi menyebabkan sapi stress. Karena tingkat
stress dapat mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan. Oleh karena itu unloading kondisi
sapi hatrus dipastikan dalam keadaan tenang, sehat. Jika ada hal yang menyimpang, maka akan
dolakukan handling secara khusus, jika tidak bisa jalan ayau lumpuh maka akan dilakukan
pemotongan darurat yang dilakukan sesuai SOP dan tetap di lakukan stunning. Setelah proses
b. Captive bolt stunner yaitu pemingsanan menggunakan cash magnum gun/captive bolt
stunner dengan knocker menghantam karena daya ledak peluru hampa berklaiber 0,25
dan cost nya lebih mahal jika dibandingkan metode pneumatic stunning. Karena perlu
1-2 peluru harga per butirnya adalah 9.000. namun unggul karena lebih portable
Aturan penggunaan :
- Pluru oranye dengan calibre 0,25 3,5 grain untuk sapi kecil (<400 kg)
- Peluru hitam calibre 0,25 4,5 grain untuk sapi sedang (450-500 kg)
- Peluru peluru merah calibre 0,25 6 grain untuk sapi ekstrim besar seperti bull (>550
kg)
Grain = satuan bubuk mesiu
1 grain = 0,0648 gr bubuk mesiu
Kedua metode ini untuk memingsankan sapi, dengan jarak 2 cm dari titik persilangan tengah
antara kedua telinga.
Kriteria keterimaan stunning :
1. Kriteria
Proses penyembelihan
1. Penyembelihan dilakukan secara islami dan berdasarkan syarat syarat pemotongan halal
2. Pada sapi
Slaughter flow process:
1. Splitting karkas (pembelahan secara simetris)
2. Karkas weighning (penimbangan)
3. Postmortem & inspection (penentuan layak tidaknya karkas untuk dikonsumsi, dilakukan
pemeriksaan organ daalam, jika ditemukan adanya penyakit maka akan disingkirkan) dan
dilakukan proses inspeksi
4. Tenderstretch, dilakukan penggantungan di bagian pelvis/tulang pinggul (H bone) untuk
mengurangi daya tekanan atau merileksasi bagian otot tertentu saat prose pelayuan.
Awalnya dugantung di tendon arciless maka otot akan tertarik sehingga yang menahan
adalah otot bukan tulang. Ketika otot rilex maka akan membuat daging sapi akan lebih
empuk. Metode penggantungan di tendon arciles yaitu selama 7 hari sedangkan
menggunakan oenggantungan di H bone hanya 1 hari sehingga lebih efektif.
5. Chilling cascass (pelayuan), dilakukan disuhu chiller (0-4 C) selama min 18 jam dan
optimum 24 jam, gunanya untuk memaksimalkan proses rigormortis.