Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN DISKUSI

CBL FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Penerapan Teori Keperawatan Kepada Pasien TBC

Kelompok 1
1. Hijriah I1B021004
2. Nur Adinda I1B021014
3. Herlina Agustin I1B021018
4. Selvy Diah Astuti I1B021030
5. Febriana Nur Chasanah I1B021032
6. Muhammad Irham Adibiya I1B021056
7. Muhammad Cendikiawan Ar-Raffi I1B021064
8. Salsabila Nisrina Rohadatul I1B021070
9. Jasmine Irfani Aulia I1B021074
10. Marthina Adomina Auri I1B021086
11. Karmanitha Baibaba I1B021090

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


2021
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori adalah salah satu pandangan yang sistematis terhadap suatu gejala atau
fenomena yang ada dengan menentukan hubungan spesifik terhadap konsep yang
digunakan untuk menjelaskan, menganalisa dan membayangkan suatu kejadian.
Sedangkan teori keperawatan itu sendiri adalah suatu pandangan atau pedoman yang
diterapkan dalam keperawatan baik untuk pendidikan maupun prakteknya. Dalam
keperawatan banyak teori - teori yang yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk
menjalankan proses keperawatan. Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan
dalam dunia keperawatan ada empat model teori. Semua model tersebut
menggambarkan konsep yang sama yaitu: orang yang menerima asuhan
keperawatan, lingkungan (masyarakat), kesehatan, keperawatan dan peran perawata.
Stevenson juga mengemukakan apa itu teori keperawatan, teori keperawatan ini
adalah usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam
keperawatan. Teori ini berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin
ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Dalam proses keperawatan teori keperawatan sangatlah penting diterapkan


dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Asuhan keperawatan adalah
proses atau sebuah rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada klien diberbagai tatanan. Asuhan keperawatan dilaksanakan
berdasarkan kaidah – kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan
ilmu dan kiat pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi suatu masalah yang
dihadapi. Mengaplikasikan teori keperawatan sangatlah penting bagi seorang perawat
karena akan meningkatkan kemampuan perawat melalui teori metode dapat
dikembangkan secara teoritis dan sistematis sehingga proses keperawatan lebih
mudah dilakukan dan asuhan keperawatan bisa terjalankan di Rumah Sakit
Mengidentifikasi kasus

Case Based Learning Metode pembelajaran lecturing dirasa belum mampu


mengasah kemampuan analisis mahasiswa, kepekaan terhadap permasalahan, melatih
pemecahan masalah serta kemampuan mengevaluasi permasalahan terutama pada
mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah (KMB) yang memerlukan analisis tinggi
dan berpikir kritis. Case based learning merupakan salah satu metode pembelajaran
student center learning berbasis kasus yang dirancang untuk meningkatkan berpikir
tingkat tinggi dalam memecahkan suatu kasus. Dengan penggunaan metode ini
diharapkan mahasiswa mampu mengasah critical thinking untuk memecahkan
permasalahan secara holistic terutama pada mata kuliah Falsafah Keperawatan.
B. Tujuan
1. Menjelaskan bagaimana konseptual dalam teori Keperawatan yang ada dalam
kasus.
2. Menjelaskan dan memahami bagaimana dimensi model berdasarkan kasus.
3. Menjelaskan bagaimana implikasi dari model pelayanan Keperawatan.
4. Mendeskripsikan tujuan dari pelayanan Keperawatan berdasarkan model yang
sudah ditetapkan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Overview Kasus
Pasien ada keluhan sesak nafas, nafsu makan turun dan batuk-batuk. Ketika
penderita mengalami itu, maka pasien akan mengalami lendir yang berlebih pada
saat batuk yang menjadikannya menyebabkan sesak napas dan nafsu makan turun.
Pasien yang mengalami TBC ini, akan diisolasi sekitar 2-9 bulan. Karena orang
tersebut diisolasi maka kebutuhan biologisnya akan terganggu karena paru-parunya
rusak, fisiologis, sosiologis karena kurang bersosialisasi.

B. Model konseptual teori keperawatan yang sesuai dengan kasus


1. Konsep Teori Nightingale menempatkan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Tujuan dari teori Nightingale adalah untuk memfasilitasi proses
penyembuhan tubuh dengan memanipulasi lingkungan klien. Lingkungan klien
dimanipulasi untuk mendapatkan ketenangan, nutrisi, kebersihan, cahaya,
kenyamanan, sosialisasi dan harapan yang sesuai. Teori Nightingale, karena
penularan penyakit ini terjadi melalui udara sehingga lebih berfokus kepada
lingkungan. Berdasarkan Teori lingkungan oleh Nightiangale yang berpengaruh
yaitu lingkungan yang kurang sehat seperti ventilasi, pencahayaan buruk di dalam
ruangan, dan kepadatan hunian. Jadi, apabila lebih memperhatikan tentang udara
dan ventilasi dapat mengurangi kemungkinan seseorang tertular TBC dan dapat
menjaga orang yang mengidap TBC ini dapat terisolasi.
2. Teori Johnson berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi
sakitnya dan bagiamana stress actual atau potensial dapat mempengaruhi
kemampuan beradaptasi. Tujuan keperawatan dalam teori ini adalah menurunkan
stress sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa
penyembuhannya. Kerangka dari kebutuhan dasar ini berfokus pada tujuan
kategori perilaku. Tujuan individu adalah untuk mencapai keseimbangan perilaku
dan kondisi yang stabil melalui penyelarasan dan adaptasi terhadap tekanan
tertentu. Alasan memilih Teori Johnson karena pasien TBC ini mengalami
penurunan nafsu makan dan dikarantina sehingga psikologisnya menjadi
kurangbaik, Jadi, kita sebagai perawat kita membantu pasien dan meminimalisir
agar pasien tidak mengalami stress.
3. Teori Jean Watsen, terfokus implikasi teori pada caring dimana seorang perawat
bekerja lebih meningkatkan kepeduliannya kepada pasien. Kuncinya yaitu dari
kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Kemudian kebutuhannya ada kebutuhan
biofisikal dan psikofisikal. Teori Jean Watsen memiliki kelebihan yaitu member
panduan pada perawat dalam melakukan pengkajian kebutuhan pada klien yang
meliputi kebutuhan biofisikal, psikofisikal, psikososial dan kebutuhan
interpersonal, sedangkan kelemahannya yaitu lebih menitiberatkan pada
kebutuhan psikososial klien kebutuhan fisik kurang diperhatikan.
Menggambarkan kebutuhan psikososial klien berdasar pada disiplin ilmu lain,
sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan aplikasi teori
tersebut dalam praktik keperawatan.
4. Teori Orem, tentang pola kehidupan, lingkungan, pelayanan dan status kesehatan.
Universalnya ada elemen-elemen yaitu ada sumber nutrisi dan aktivitas. Ada
metode di self care yang membantu yaitu fisik dan psikologis untuk kembali pulih
ke keadaan sehat. Teori ini sesuai karena perawat tidak hanya memberikan
perawatan kepada pasien tetapi juga mengedukasi karena pasien tidak sembuh
dengan singkat jadi juga harus melakukan self care dengan memberikan petunjuk
dan arahan kepada pasien. Karena pasien TBC ini berlangsung lama kurang lebih
6 bulan jadi pasien harus bisa beradaptasi dan kebiasaan untuk merawat dirinya
sendiri yaitu melalui teori self care ini.

C. Aplikasi teori terhadap kasus

1. Aplikasi teori Nightingale's Model konseptual keperawatan dalam keperawatan


komunitas Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan yang
didasarkan ilmu & kiat keperawatan ditujukan terutama pada kelompo
kritis(kalanganritis)dan upaya meningkatkan status kesehatan komunitas dengan
penekanan pada peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit serta tidak
mengabaikan care & rehabilitasi keperawatan. Tujuan keperawatan komunitas
adalah kemandirian komunitas dalam pemeliharaan kesehatan, pelayanan
keperawatan harus berkelanjutan. Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh
komunitas/masyarakat termasuk kalangan, kelompok khusus dan atau yang
berisiko. Model konsep lingkungan (Florence Nightingale's(1859) dalam
keperawatan komunitas Model ini menekankan pengaruh lingkungan terhadap
klien yang dikenal dengan istilah enviromental model. model konsep Frorence
menepatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat dan
perawat komunitas berupaya memberikan bantuan asuhan keperawatan berupa
pemberian udara bersih dan segar, penerangan (lampu) yang tepat, kenyamanan
lingkungan, mengatur kebersian, keamanan dan keselamatan serta pemberian
nutrisi(gizi) yang Ade kuat, yang pelaksanaannya di upayakan secara mandiri
tanpa bergantung pada profesi lain. kesehatan dilihat dari fungsi interaksi antara
keperawatan, manusia, dan lingkungan. misalnya, lingkungan yang kotor tidak
baik untuk kesehatan, sedangkan lingkungan yang bersih dapat mengurangi
penyakit.

2 .Aplikasi model teori jhonson menyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan


untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien
untuk mencegah timbul nya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan
terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi tingkah laku tertentu.. lingkungan
termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang. seseorang dikatakan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik,
mental, emosi dan social terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan
harapan dapat memilihara kesehatan. Model konsep dan teori keperawatan
menurut Jhonson adalahdenganpendekatansistem perilaku, dimana individu
dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan
stabilitas, baik dilingkungan internal maupun eksternal,juga memiliki keinginan
untuk mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulnya.sebagai suatu
sistem, didalamnya terdapat komponen subsistem yang membentuk sistem
tersebut, diantaranya komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku
menurut Jhonson adalah:
a. Attachment and Affiliation (Afiliasia) subsistem merupakan respon pertama
sistem untuk mengembangkan dalam individu dari bentuk pemenuhan kebutuhan
tambahan dan mempertahankan yang kondusif dengan penyesuaian dalam
kehidupan sosial, keamanan dan kelangsungan hidup.
b. Dependency (ketergantungan) subsistem merupakan respon kedua bagian yang
membentuk sistem perilaku dimana dalam mendapatkan bantuan, kedamaian,
keamanan.
3. Aplikasi Teori Model Jean Watson Peningkatan mutu pelayanan keperawatan
didukung oleh pengembangan teori teori keperawatan, salah satunya adalah teori
caring menurut Jean Watson .caring adalah sentral untuk praktek keperawatan
karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis,dimana perawat
bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepadaklien .Kunci dari kualitas
pelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat.
4. Aplikasi teori model Orem mendeskripsikan perawatan diri sebagai tindakan yang
berkesinambungan yang diperlukan dan dilakukan oleh orang dewasa untuk
mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini juga digunakan
dalam kontekstuna wisma oleh banyak ahli. Tujuan yang ingin dicapai adalah
keperluan universal, perkembangan, dan perawatan kesehatan akibat
penyimpangan kesehatan. Menurut Orem (2001), perawatan merupakan fokus
khusus pada manusia yang membedakan keperawatan dari pelayanan
masyarakatlainnya.Dari sudut pandang ini, peran keperawatan dalam masyarakat
untuk memampukan individu dalam mengembangkan dan melatih kemampuan
perawatan diri mereka agar mereka dapat memenuhi kebutuhan perawatan yang
berkualitas dan memadahi pada diri merekasendiri.Menurut teori ini, individu
yang mempunyai kebutuhan perawatan diri melebihi kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut disebut deficit perawatan diri dan mengindikasikan
bahwa orang tersebut membutuhkan keperawatan. Oleh karena itu, Orem
menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Praktik keperawatan berbasis
Orem telah dikembangkan dalam perawatan pasien berbagai usia dengan segala
jenis kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan dan kebutuhan
perkembangan (Parker,2006). Misalnya untuk pasien remaja dengan penerima
transplantasi dan Norris (1991,dalamParker,2006) menyatakan bahwa pelayanan
keperawatan berdasarteori Orem signifikan dalam peningkatan kualitas hidup
populasi remaja. Hass (1990,dalamParker,2006) juga menyatakan bahwa
kegunaan Teori Defisit Perawatan Diri Orem sebagai basis praktik keperawatan
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan anak dengan masalah
kesehatan kronis
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah melaksanakan diskusi, kelompok kami memilih 4 teori keperawatan
untuk di terapkan kepada klien TBC dalam kasus CBL. Teori yang di pilih adalah Teori
Nightingale, Teori Johnson, Toeri John Watsen, dan Teori Orem. Alasan kami memilih
Teori Nightingale yaitu, penyakit TBC berkaitan erat dengan udara. TBC merupakan
penyakit menular .Penularan TBC melalui droplet, sehingga lingkungan harus di
perhatikan. Untuk mempervepat penyembuhan klien membutuhkan lingkungan yang
memadai. Alasan memilih Teori Johnson karena nafsu makan klienmeturun dan
diharuskan menjalaninn karantina, sehingga psikologis klien kurang baik, sebagai
perawat dapat meminimalisir supaya pasien tidak stress. Alasan memilih Teori John
Watsen karena teori ini terfokus pada caring dimana seorang perawat memberikan
kepeduliannya kepada pasien. Alasan memilih Teori Orem karena terdapat self care
defisit.
REFERENSI
https://gustinerz.com/12-konsep-teori-keperawatan-yang-terkenal-di-dunia/ diakses
tanggal 7 Oktober 2021
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/109/jtptunimus-gdl-julikarism-5447-2-babii-
r.pdf diakses tanggal 7 Oktober 2021
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/91631/Fajar%20Bagaskara-
152303101086%20spilt.pdf?sequence=1 diakses tanggal 7 Oktober 2021

Rahmaniar, Dwi Sarah. 2017. Asuhan Keperawatan pada pasien dengan tubercolosis
paru di ruang paru RSUP Dr. M. Djamil Padang. Karya Tulis Ilmiah. Poltekes
Kemenkes Padang. Padang.

Anda mungkin juga menyukai