Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

GETARAN HARMONIS PADA PEGAS

Disusun oleh Kelompok ....


Kelas : X MIPA 4

1. Athifah Qonita Millati (4)


2. Cantiqnya Azzahra S. (6)
3. Kanaya Bianca P. (10)
4. Noor Naila Imtinan (20)
5. Sarah Dwi Aliya (30)
6. Talitha Nurul Shadrina (35)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


SMAN 28 JAKARTA
2018-2019
DAFTAR ISI
A. Tujuan
1. Menentukan tetapan gaya atau konstanta pegas
2. Menentukan frekuensi dan periode getaran harmonis pada pegas
3. Mengetahui hubungan anatara gaya, pertambahan panjang pegas, dengan konstanta
pegas.

B. Alat dan Bahan


1. Seperangkat batang statif
2. Pegas
3. Stopwatch
4. Penggaris
5. Beban 100g
6. Beban 50g
7. Kertas Grafik

C. Prosedur Kerja
MENGUKUR TETAPAN GAYA (KONSTANTA PEGAS)
1. Ukur panjang pegas tanpa beban
2. Gantungkan beban bermassa 50g pada ujung bawah pegas
3. Ukur panjang pegas setelah pembebanan
4. Ulangi langkah langkah tersebut dengan merubah massa beban
5. Masukan data hasil percobaan ke dalam tabulasi
MENGUKUR FREKUENSI DAN PERIODE GETARAN PEGAS
1. Menyusun alat-alat sebagaimana terlhat pada skema percobaan
2. Menarik beban ke bawah kemudian melepaskannya
3. Mengukur waktu (t) yang dibutuhkan untuk melakukan sejumlahh getaran dengan
menggunakan stopwatch
4. Mengulangi langkah-langkah tersebut di atas dengan menggunakan massa beban
yang berbeda
5. Memasukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel

D. Teori Pendukung
HUKUM HOOKE
Pada tahun 1676, Robert Hooke mengusulkan sutu hokum fisika yang menyangkut
pertambahan panjang sebuah benda elastic yang dikenai oleh suatu gaya. Menurut Hooke,
pertambahan panjang berbanding lurus dengan yang diberikan pada benda. Secara matematis,
hokum Hooke ini dapat dituliskan sebagai
F= k . x
Dengan
F = gaya yang dikerjakan (N)
x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta gaya (N/m)
(Bob Foster, 2004:122-123)
PENGERTIAN GERAK HARMONIK SEDERHANA
Salah satu jenis gerakan yang paling sederhana disebut gerak harmonik sederhana (GHS)
atau simple harmonic oscillation (SHO). Mengapa dinamakan Harmonik sederhana? Sesuai dengan
pengertian perkatanya yaitu harmonik yang artinya bentuk/pola yang selalu berulang pada waktu
tertentu dan sederhana diartikan bahwa anggapan tidak ada gaya disipasi, sehingga amplitudo dan
energi tetap/kekal.
Gerak Harmonik Sederhana  adalah gerak periodik bolak balik dengan lintasan yang
ditempuh selalu sama (tetap) berpusat pada satu titik (titik setimbang). Gerak Harmonik Sederhana
mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu
gerak periodik tertentu. Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana.

JENIS GERAK HARMONIK SEDERHANA


Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Gerak Harmonik Sederhana Linier, pergerakannya ada pada satu garis lurus vertikal
maupun horizintal. Misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air
dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas (pegas pada mobil), dan sebagainya.

GERAK HARMONIK SEDERHANA LINIER

2) Gerak Harmonik Sederhana Angular, pergerakannya mengayun membentuk pola setengah


lingkaran ataupun bisa saja perputaran. Misalnya gerak bandul/ bandul fisis (bandul jam), osilasi
ayunan torsi, dan sebagainya.

GERAK HARMONIK SEDERHANA ANGULAR


BESARAN GERAK HARMONIK SEDERHANA
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama dengan
ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak x dari posisi setimbang
disebut simpangan. Simpangan maksimum alias jarak terbesar dari titik setimbang disebut
amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik
lengkap dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
1. Perpindahan
Bola mulai dari sumbu x pada x = +A dan bergerak menempuh sudut θ dalam waktu t.
Karena gerak ini merupakan gerak melingkar beraturan, maka bola bergerak dengan laju sudut
konstan w (dalam rad/s). Akibatnya dapat dinyatakan, θ = wt. Perpindahan bayangan pada arah x
adalah proyeksi jari-jari lingkaran A pada sumbu

2. Periode (T)
Waktu yang dibutuhkan oleh benda yang bergerak harmonik sederhana untuk menempuh
satu putaran penuh disebut perioda. Besar perioda bergantung pada laju sudut bola ω. Semaik besar
sudut, semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menempuh satu putaran.

Hubungan antara ω dan T diperoleh dari ω = Δθ/Δt, sehingga :

3. Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda
selama satu detik. Frekuensi menunjukkan seberapa “cepat” Gerak Harmonik Sederhana
berlangsung, dalam grafik y-t frekuensi yang lebih besar ditunjukkan dengan grafik sinusoidal yang
lebih rapat.

Pegas :

Bandul :

4. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan
AMPLITUDO

Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan dengan gaya
tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih (restoring force), yang besarnya
sebanding dengan seberapa besar kita menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan
dengan arah tarikan kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:

SIMPANGAN GERAK HARMONIK SEDERHANA


Simpangan gerak harmonik pada suatu titik merupakan jarak titik tersebut ke titik seimbang.

Atau

Dimana :
Y = simpangan gerak harmonik (m)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
T = periode getaran (s)
F = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu tempuh (s)
KECEPATAN GERAK HARMONIK SEDERHANA
Berbeda dengan simpangan yang menunujukkan posisi suatu benda, maka kecepatan
merupakan turunan pertama dari posisi.

Nilai kecepatan v maksimum saat cos ωt = 1, sehingga kecepatan maksimumnya adalah :

Lalu, kecepatannya di sembarang posisi y atau hubungan kecepatan dengan simpangan harmonik
adalah :

F. PERCEPATAN GERAK HARMONIK SEDERHANA


Percepatan dapat dicari dengan mengingat bahwa percepatan adalah turunan pertama
kecepatan terhadap waktu.

Nilai percepatan (a) akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga percepatan maksimumnya
adalah :

Hubungan percepatan dengan simpangan harmonik :

ENERGI PADA GERAK HARMONIK SEDERHANA


Gerak Harmonik Sederhana tidak hanya memiliki persamaan-persamaan, tetapi juga
energienergi yang membarenginya. Energi tersebut di antaranya adalah
1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang melakukan gerak harmonik
sederhana karena kecepatan geraknya.

Energi kinetik maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik setimbang. Sedangkan
energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik balik.
2. Energi Potensial
Besarnya energi potensial adalah energi yang dimiliki gerak harmonik sederhana karena
simpangannya. Secara matematis energi potensial yang dimiliki gerak harmonik dirumuskan
sebagai berikut :

Energi maksimumnya terjadi pada gerak yang dicapai ketika berada di titik baliknya.
3. Energi Mekanik
Energi ini merupakan hasil penjumlahan energi kinetik dan potensial.

Berdasarkan persamaannya, energi mekanik suatu benda yang bergerak harmonik tidak bergantung
waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik sebuah yang bergerak dimanapun besarnya sama.

ENERGI MEKANIK
Semua benda yang bergetar di mana gaya pemulih F berbanding lurus dengan negatif simpangan (F
= -kx), maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak harmonik sederhana (GHS) alias Osilator
Harmonik Sederhana (OHS).
E. Data Percobaan

TABEL HASIL PENGAMATAN MENENTUKAN TETAPAN (KONSTANTA PEGAS)


No. Massa Beban (kg) Panjang Pegas Tanpa Panjang Pegas Setelah
Beban (m) Pembebanan (m)
1. 5 x 10-2
2. 10 x 10-2
3. 15 x 10-2

TABEL HASIL PENGAMATAN MENENTUKAN FREKUENSI DAN PERIODE


GETARAN PEGAS
No. Massa Beban (kg) Jumlah Getaran (n) Waktu Getaran (s)
1. 5 x 10-2
2. 10 x 10-2
3. 15 x 10-2

F. Pengolahan Data

TABEL HASIL PENGAMATAN MENENTUKAN TETAPAN (KONSTANTA PEGAS)


Panjang Pegas
Massa Panjang
Setelah
No. Beban Pegas Tanpa Tetapan Pegas (N/m)
Pembebanan
(kg) Beban (m)
(m)

1. 5 x 10-2

2. 10 x 10-2

3. 15 x 10-2

Rata-
rata
TABEL HASIL PENGAMATAN MENENTUKAN FREKUENSI DAN PERIODE
GETARAN PEGAS
Massa Jumlah Waktu
No. Beban Getaran Getaran Frekuensi Getaran (Hz) Periode Getaran (s)
(kg) (n) (s)

1. 5 x 10-2

2. 10 x 10-2

3. 15 x 10-2

Rata
-rata

GRAFIK HUBUNGAN GAYA, PERTAMBAHAN PANJANG PEGAS,


DAN KONSTANTA PEGAS
G. Kesimpulan

H. Daftar Pustaka

Modul Praktikkum Fisika Dasar Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.


http://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Konsep-Rumus-Besaran-Aplikasi-Hukum-
Hooke-Adalah.html?m=1 , diakses tanggal 31 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai