Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KINETIKA ANGULAR GERAK MANUSIA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MANDIRI

SUBANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., atas limpahan nikmat dan karunia-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul Tabel
Kinetika Angular Gerak Manusia.

Penyusun menyadari akan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki, sehingga


dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Subang, Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1. Momoen Inersia ................................................................................................. 3
2.2. Kinetika Angular ................................................................................................ 4
2.3. Penentuan Momen Inersia.......................................................................................... 5
2.4. Momen Inertia Tubuh Manusia ......................................................................... 7
2.5. Momentum Angular ......................................................................................... 11
2.6. Kekekalan Momentum Anguler ....................................................................... 13
2.7. Gaya Sentrifugal Dan Sentripetal .................................................................... 15
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika


pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin
ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan
konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedoteran. Biomekanika olahraga adalah ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat
melakukan aktifitas olahraga. Ilmu ini menjelaskan bagaimana
pengetahuan mekanika cabang olahraga, misalnya
ketika membandingkan penampilan dua orang atlet, kita seringkali
menyatakan bahwa salah satu atlet mempunyai teknik gerakan yang lebih
baik. Teknik merupakan pola dan rangkaian gerak yang digunakan atlet
untuk menampilkan keterampilan cabang olahraga, seperti pasing bawah
dalam bola voli, atau banting panggul dalam judo.

Keterampilan cabang olahraga bervariasi dalam jumlah dan tipenya.


Dalam beberapa cabang olahraga (seperti lempar cakram dan lembing) hanya
terdapat satu keterampilan yang harus ditampilkan, pelempar harus
memberikan putaran dan melemparkan cakram. Tetapi dalam permainan
tenis, pemain harus melakukan forehand, backhand, dan servis. Tiap
keterampilan dalam servis tenis atau lempar cakram mempunyai tujuan
khusus yang ditentukan oleh aturan cabang olahraga itu sendiri. #emain tenis
ingin menempatkan bolanya melewati atas net dan jatuh di daerah servis
dengan cara tertentu sehingga lawan tidak bisa mengembalikannya. #elempar
cakram harus melemparkan cakramnya sejauh mungkin dan memastikan
cakramnya jatuh di daerah yang sah. Kedua atlet berusaha menggunakan
teknik yang baik sehingga tujuan tiap keterampilan dapat tercapai dengan
tingkat efisiensi dan keberhasilan tertinggi.

1
Dalam olahraga hukum-hukum mekanika tidak diterapkan pada atlet
saja, tetapi juga digunakan untuk memperbaiki efisiensi peralatan olahraga,
misalnya sepatu yang digunakan untuk atletik, ski, dan peralatan
keselamatan seluruhnya dibuat dengan menggunakan pengetahuan gaya-
gaya eksternal (external force) yang ada di muka bumi dan kekuatan otot
yang diciptakan atlet.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai


berkut:

1. Apa yang dimaksud dengan Momen Inertia?

2. Bagaimana Menentukan Momen Inertia?

3. Seperti apa Momen Inertia Tubuh Manusia?

4. Apa yang dimaksud dengan Momentum Angular?

5. Seperti apa Kekekalan Momentum Anguler?

6. Apa yang dimaksud dengan Gaya Sentrifugal dan Sentripetal?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Momen Inertia

2. Menentukan Momen Inertia

3. Momen Inertia Tubuh Manusia

4. Momentum Angular

5. Kekekalan Momentum Anguler

6. Gaya Sentrifugal dan Sentripetal

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Momoen Inersia

Dikutip dari Buku Pintar Fisika (2008), momen inersia adalah besaran
yang menunjukkan ukuran kelembaman atau kecenderungan sebuah benda
dalam mempertahankan keadaannya terhadap gerak rotasi. Beberapa faktor
yang memengaruhi terjadinya inersia atau kelembaman yaitu massa, bentuk
benda, letak titik putar, dan jarak dari titik putar.

Besaran inersia suatu benda merupakan hasil dari perkalian antara massa
benda (m) dan kuadrat jarak (r2) ke sumbu putarnya. Dalam hukum
Newton I dijelaskan bahwa benda bergerak akan cenderung bergerak, benda
diam cenderung diam, dan kecenderungan tetap bertahan ini disebut
inersia.Jadi semakin besar inersia dari suatu benda, maka benda tersebut akan
semakin sulit untuk bergerak.

Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk


berotasi terhadaporosnya. Momen inersia ini dapat dianggap sebagai hambatan
rotasi. Istilah ini menjelaskan kecenderungan seluruh benda atau atlet
yang pada awalnya menghambat rotasi dan seterusnya ingin melanjutkan
rotasi. #rinsip mekanika ini terjadi dalam setiap situasi dimana atlet melakukan
rotasi, memutar atau putaran, dan dalam setiap situasi dimana alat pemukul,
tongkat golf, dan alat lainnya diayunkan, momen inersia selalu ada dalam
seluruh situasi olahraga dimana terjadi gerak anguler.

Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam


dinamika dasar dan menentukan hubungan antara momentum angular
dan kecepatan angular, momen gaya dan percepatan angular, dan beberapa
besaran lain. Lambang I dan kadang-kadang juga biasanya digunakan untuk
merujuk kepada momen inersia. Terdapat dua faktor penting yang menentukan
seberapa besar inersia yang dimiliki benda berputar, faktor-faktor tersebut
adalah:

3
a. Massa Benda

Semakin besar massa yang dimiliki sebuah benda, maka semakin besar
tahanan yang menghambat gerak rotasinya. (elain itu pula semakin besar
massa, semakin besar pula keinginan benda untuk tetap berputar. (ebuah
alat pemukul baseball lebih sulit diayunkan dari pada alat pemukul yang
ringan. (etelah pemukul memberikan efek putaran yang memadai agar alat
pemukul bergerak, maka alat pemukul yang berat tetap ingin terus
bergerak. (emakin berat alat pemukul, maka semakin kuat atlet untuk
menggerakan, mengontrol, dan menghentikan alat pemukul.
b. Distribusi Massa

Distribusi massa yaitu bagaimana distribusi massa terhadap porosnya.


Apakah distribusi massa benda jauh dari poros rotasinya ataukah lebih
dekat ke poros rotasinya. Misalnya dua tongkat golf A dan B, panjang
dan bentuknya sama dan pada timbangan menunjukan berat yang sama.
Tongkat B massanya lebih banyak terkumpul disekitar ujung tongkatnya.
Tongkat B mempunyai momen inersia yang lebih besar daripada tongkat
A, karena hamper seluruh massanya terdistribusi ke ujung tongkatnya.
Bila tongkat B diayunkan maka pada awalnya akan mengalami kesulitan,
juga akan kesulitan mengontrolnya selama diayunkan, dan mengalami
kesulitan apabila akan menghentikan ayunannya.

2.2. Kinetika Angular


Pada saat menendang bola akan kita jumpai poros persendian yang
memungkinkan terjadi pada kinetika angular. Jalannya bolatergantung
gaya yang diberikan oleh tekanan kaki. Kuat tidaknya tergantung pada gaya
yang diberikan oleh kaki. Selain gaya dalam hal ini tergantung pada
percepatan ayunan kaki yang baik. Percepatan ini tentunya didukung oleh
kemampuan otot-otot. Pergelangan kaki degerakkan hingga posisi benar-
benar ekstensi sehingga punggung kaki benar-benar berada di depan dan
tentunya akan terdapat benturan pada bagian ini.Tidak ada bagian lain yang
dapat menunjang kekuatan tendangan, hanyalah kemampuan

4
membangkitkan power yang cukup besar. Dimana persendian pinggul
sebagai poros utama dan persendian lutut berfungsi sebagai tambahan.

2.3. Penentuan Momen Inersia


Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi
terhadap porosnya. Untuk menentukan momen inersia dari keping logam berbentuk segi
empat secara teori, dapat dilakukan dengan cara mengukur panjang, lebar dan tebal dari
keping dan juga menimbang massanya

Momen inersia benda juga dapat ditentukan secara eksperimen, yaitu dengan
menggantungkan benda pada tali dan digantungkan pada statif, seperti dalam Gambar 5.4.
Jika benda diberi sedikit simpangan dari posisi setimbangnya dengan cara memutar
benda (dengan angular kecil), maka tali akan terpuntir. Jika benda dilepaskan, maka benda
akan mengalami gerak harmonik anguler (angular), disebabkan oleh momen gaya puntir
dari tali. Perioda T dari gerak harmonik anguler benda ini adalah :

Gambar 5.4. Penentuan momen inersia secara eksperimen.

K : tetapan momen gaya puntiran dari kawat

I = I B + IK

IB : momen inersia dari benda IK : momen inersia dari tali

5
Jika dua buah benda dengan momen inersia masing-masing

I1 dan I 2

secara berturut-turut digantungkan pada tali yang sama, maka perioda gerak harmonik
angulernya masing-masing diberikan oleh :

T1 (5.11)

I2  Ik
T2 (5.12)
K

Dari kedua persamaan ini, jika I1 , T1 , I 2 dan T2 diketahui, maka I k dan K dapat ditentukan.
Sebaliknya jika I k dan K telah diketahui, cara ini dapat dipakai untuk menentukan momen
inersia benda yang lain dengan mengukur perioda darigerak harmonik angulernya.

Percobaan
1.1 Persiapan percobaan

1.1.1 Ukur panjang dan lebar keping segi empat masing-masing 5 kali pada
tempat yang berbeda dengan menggunakan jangka sorong.

1.1.2 Ukur tebal keping segi empat 5 kali pada tempat yang berbeda dengan
menggunakan mikrometer sekrup.

1.1.3 Ukur diameter silinder 5 kali pada tempat yang berbeda dengan jangka sorong
dan juga ukurlah tebalnya 5 kali pada tempat yang berbeda dengan
mikrometer sekrup.

1.1.4 Timbang masing-masing keping dengan neraca teknis untuk me-


nentukan massa masing-masing keping.

1.2 Tahapan percobaan

1.2.1 Gantungkan keping segi empat pada kawat sehingga garis lurus per-
panjangan kawat melalui pusat massa keping dan sejajar panjang
kepingnya (Gambar 4b)

6
2.4. Momen Inertia Tubuh Manusia
Gambaran tersebut juga memperjelas bahwa suatu benda yang
sama dapat mempunyai momen inersia yang sangat berbeda.
Memberikan hanya satu angka berarti Anda juga memberikan sumbu
rotasi .
Sebagai aturan praktis kita dapat menyatakan bahwa jarak massa
dari sumbu rotasi menentukan momen inersia. Massa yang jauh lebih
sulit untuk diputar dibandingkan massa yang dekat dengan sumbunya.
Faktanya, jarak dari sumbu rotasi dihitung secara kuadrat . Gandakan,
dan Anda memerlukan usaha empat kali lipat karena momen inersia
menjadi empat kali lipat..
Menghitung momen inersia benda apa pun (relatif terhadap sumbu
tertentu) mudah dilakukan jika Anda mengikuti resep sederhana ini:
 Bagilah tubuh Anda menjadi kubus-kubus kecil (anggaplah tubuh
Anda terbuat dari balok-balok Lego kecil).
 Ambil massa sebuah kubus dan kalikan dengan kuadrat jarak sumbu
rotasi tertentu yang melalui pusat massa yang Anda pikirkan.
 Ini memberi Anda nomor dengan satuan kg · m 2 . Tuliskan nomor
itu.
 Ulangi prosedur ini untuk semua blok lain yang Anda perlukan
untuk membuat badan.
 Jumlahkan semua angkanya. Hasilnya memberikan momen inersia
dalam satuan kg · m 2 terhadap sumbu yang dipilih.

Tentu saja, jika Anda mengetahui sedikit pun tentang kalkulus, Anda
pasti tahu bahwa resep di atas meminta Anda mengerjakan integral dan semua
hal di atas direduksi menjadi persamaan yang lebih pendek daripada kata
"momen inersia". Cara kerjanya ditunjukkan di tautan sains. Namun, mengukur
momen inersia pedang jauh lebih mudah daripada menghitungnya
Saat Anda melempar tombak, bola bisbol, atau batu (gerakan translasi),
pada dasarnya Anda "merasakan" massa benda yang melawan gaya yang Anda
berikan. Lebih sulit untuk menggerakkan massa yang lebih besar. Saat Anda

7
memutar gyro atau pedang, momen inersialah yang Anda rasakan berlawanan
dengan torsi yang Anda terapkan. Lebih sulit mendapatkan momen inersia
pemintalan yang lebih besar. Tentu saja momen inersia memuat massa benda.
Namun bagaimana massa tersebut didistribusikan relatif terhadap sumbu rotasi
juga merupakan bagian dari momen inersia, dan hal ini biasanya lebih penting
daripada massa.

Bekerja dengan Momen Inersia


Kabar baiknya: Tidak semua sumbu rotasi sama! Anda mungkin
memiliki banyak sekali sumbu yang melintasi pusat massa suatu benda, tetapi
satu atau dua sumbu akan langsung menarik perhatian jika benda tersebut tidak
sepenuhnya tidak beraturan tetapi memiliki simetri tertentu.
Sumbu-sumbu khusus tersebut disebut " sumbu utama " dan - yang
mengejutkan - salah satunya akan sesuai dengan momen inersia terbesar
yang dimiliki benda, sumbu lainnya dengan momen inersia terkecil, dan
sumbu ketiga dengan momen inersia di antaranya. Ternyata (setelah
beberapa perhitungan yang rumit), hanya rotasi di sekitar sumbu utama yang
stabil, dan rotasi di sekitar sumbu dengan momen inersia terbesar atau
terkecil adalah yang paling stabil. Jika dua dari tiga momen inersianya
identik (misalnya untuk silinder atau benda berbentuk telur) hanya sumbu
dengan nilai momen inersia unik yang stabil.
Saat Anda mengayunkan pedang, menyebabkan gerakan rotasi, Anda
mengayunkannya melalui sepersekian lingkaran penuh dalam sepersekian
detik. Kecepatan putarannya sekitar satu putaran per detik atau 60 rpm. Itu
tidak termasuk kecepatan putaran yang besar sehingga kita melupakan
kerumitan yang telah disinggung di atas.
Namun kita perlu mempelajari satu aspek lagi tentang momen inersia.
Anda sekarang mengerti mengapa kapak perang Anda, ketika Anda
melemparkannya, akan terbang seperti ini:

8
Bermain dengan kapak

Di atas kita melihat kapak yang dilempar, mula-mula berputar


mengelilingi titik poros yang dekat dengan kepalan tangan Anda, tetapi setelah
dilepaskan, dalam penerbangan bebas, berputar mengelilingi pusat massanya.
Rotasi stabil karena sumbu rotasinya bukan hanya sumbu utama, tetapi juga
sumbu yang mempunyai momen inersia terbesar. Pada contoh kedua dan ketiga
kapak juga berputar mengelilingi sumbu utama namun penerbangannya kurang
stabil. Mungkin akan mulai goyah. Tentu saja, tidak ada seorang pun yang
pernah melempar kapak seperti ini (bagaimana cara melakukannya?).

Sumbu Rotasi Tidak Melalui Pusat Massa


Akhirnya aku pindah ke dunia nyata! Anda sudah memahami bahwa
gerakan apa pun dapat didekonstruksi menjadi terjemahan murni dan rotasi murni
, tetapi ada banyak gerakan yang terlihat seperti rotasi dan mengapa Anda harus
mendeskripsikannya sebagai campuran? Bayangkan pendulum jam, perjalanan
Anda di komidi putar, dan putaran jam tangan Anda. Kami menyebut rotasi ini "
rotasi titik pivot ". Saya akan membahasnya secara detail di sub-bab berikutnya,
di sini saya hanya perlu menunjukkan kabar baiknya:

Anda juga dapat menggambarkan rotasi titik pivot


dengan momen inersia!

9
Mari kita lihat rotasi titik pivot yang bermakna sekarang. Apapun yang kita
lihat kemudian berputar pada sumbu tetap di suatu tempat; pada titik pivot yang
tidak harus identik dengan pusat massa. Berikut ini contohnya:

Rotasi di sekitar titik pivot


Dalam kasus kiri, titik pivot berimpit dengan pusat massa. Dalam kasus yang
tepat, titik pivot berada di luar objek (pedang), mungkin di siku Anda.
Bagian tengahnya sesuai dengan rotasi dari pergelangan tangan.

Untuk ketiga kasus tersebut kita memerlukan torsi. Anda dapat


membayangkan torsi tersebut dihasilkan oleh poros engkol yang tegak lurus
dengan layar dan berakhir pada titik poros. Jika Anda bisa membayangkannya,
Anda juga bisa membayangkan torsi sebagai anak panah searah poros engkol,
“duduk” di titik pivot dengan panjang yang sebanding dengan nilai torsi yang
diberikan. Begitulah cara saya menjelaskan torsi ke atas dalam teks.
Jika otot Anda terlibat dalam menghasilkan torsi, mereka pasti akan
merasakan peningkatan resistensi terhadap gerakan rotasi jika jarak antara pusat
massa dan titik pivot bertambah. Kita telah mengetahui bahwa hambatan
terhadap rotasi di sekitar pusat massa ditentukan oleh momen inersia sumbu

10
rotasi tersebut. Untuk rotasi di sekitar sumbu atau titik pivot lain seperti yang
ditunjukkan, kita perlu menggunakan " teorema sumbu paralel " (" Satz von
Steiner " dalam bahasa Jerman), dan itu adalah teorema yang cukup sederhana.
Dinyatakan bahwa momen inersia suatu sumbu ditentukan oleh momen
inersia suatu sumbu yang melalui pusat massa yang sejajar dengan sumbu yang
ditinjau, ditambah massa dikalikan jarak antara sumbu kuadrat.
Mari kita lihat contohnya: Jika sumbu atau titik pivot pedang bermassa 1
kg Anda berjarak 10 cm dari pusat massa, tambahkan 1 kg · (0,1 m) 2 = 0,02
kgm 2 ke momen inersia pusat massa. massa. Anda tidak perlu mendalami hal ini.
Artinya, mengayunkan pedang atau kapak menjadi semakin sulit secara kuadrat
seiring bertambahnya jarak antara titik poros pilihan Anda dan pusat massa. Itu
sudah menjelaskan mengapa mengayunkan pedang dengan berat tertentu jauh
lebih mudah daripada kapak dengan berat yang sama. Dalam kasus pertama, pusat
massa tidak terlalu jauh dari gagangnya jika kita mempunyai titik porosnya;
dalam kasus kedua jaraknya jauh.
Kita semakin dekat untuk mendiskusikan "penanganan" objek memanjang
seperti pedang, kapak, atau tongkat golf, "perasaan" saat mengayunkannya, dan
mengapa perbedaan kecil dalam geometri mungkin sangat berarti. Namun
sebelum kita melakukan hal ini, kita perlu mempelajari lebih dalam tentang
dinamika objek-objek ini. Sebagian hanya untuk bersenang-senang, sebagian lagi
karena masih ada beberapa hal berguna untuk dipelajari.

2.5. Momentum Angular


Membahas momentum angular berarti membahas gerak rotasi,
membahas gerak rotasi berarti membahas gerak yang tidak lagi dalam satu
dimensi. Jadi, di sini kita melangkah sedikit ke sistem yang lebih riil, yaitu
sistem 3 dimensi (3D).

Momentum angular adalah sebuah besaran yang berguna dalam


menggambarkan keadaan rotasi sistem fisik. (Untuk benda tegar berotasi
mengelilingi sumbu simetri (misalnya sirip sebuah kipas langit-langit),
momentum angular dapat dinyatakan sebagai produk dari tubuh momen

11
inersia (A ukuran objek penolakan terhadap perubahan dalam tingkat
rotasi) dan dengan kecepatan angular (L=I Ɯ ). Dengan cara ini,
momentum angular kadang-kadang digambarkan sebagai analog
rotasimomentum linier.

Momentum angular kekal dalam suatu sistem di mana tidak ada


eksternal bersih torsi, dan konservasi membantu menjelaskan banyak
fenomena yang beragam. Sebagai contoh, peningkatan kecepatan rotasi
pemain skat keindahan yang berputar sebagai lengan skater dikontrak
adalah konsekuensi dari kekekalan momentum angular. Yang sangat tinggi
tingkat rotasi bintang neutron juga dapat dijelaskan dari segi konservasi
momentum angular. Selain itu, konservasi momentum angular memiliki
banyak aplikasi dalam fisika dan teknik (misalnya gyrocompass).

Secara formal, momentum angular dari sebuah titik benda


didefinisikan sebagai perkalian silang dari vektor posisi objek dan
momentum linier vektor ( L=r x ɱʋ).

Momentum angular adalah sebuah pseudovector yang besarnya


ditentukan oleh L = r m v sinθ di mana θ adalah angular antara posisi objek
vektor dan kecepatan vektor. Arah momentum angular dapat ditentukan
dengan menerapkan aturan tangan kanan. Momentum angular sistem
partikel (misalnya benda tegar) adalah jumlah dari momentum angular dari
partikel individu.

12
2.6. Kekekalan Momentum Anguler

Kekekalan momentum angular adalah sifat fisik sistem pemintalan


sedemikian rupa sehingga putarannya tetap konstan kecuali jika dipengaruhi
oleh torsi eksternal ; dengan kata lain, kecepatan putaran adalah konstan selama
torsi bersihnya nol.

Momentum angular, kadang-kadang disebut sebagai putaran,


ditentukan oleh massa suatu benda , kecepatannya, dan seberapa jauh massa
tersebut keluar dari titik rotasinya. Semakin dekat massa ke titik sumbunya --
atau semakin terkonsolidasi massa di sekitar sumbu tersebut -- semakin besar
kecepatannya.

Momentum angular memiliki pasangannya dalam momentum linier ,


yang didefinisikan sebagai hasil kali massa dan kecepatan. Dengan kata lain,
momentum suatu benda bergantung pada massa dan kecepatan geraknya.
Misalnya, sebuah truk semi yang melaju dengan kecepatan 40 km/jam
mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan Mini Cooper yang
melaju dengan kecepatan yang sama. Namun, jika Mini bertabrakan dengan
kios buah di depan pasar, kerusakan yang ditimbulkannya akan jauh lebih besar
pada kecepatan 40 km/jam dibandingkan pada kecepatan 8 km/jam. Semakin
besar massa atau kecepatannya, semakin besar pula momentumnya.

Momentum angular mirip dengan momentum linier, hanya saja


momentum angular juga memperhitungkan distribusi massa di sekitar titik
rotasi. Dalam fisika, ini didefinisikan sebagai produk dari inersia rotasi dan
kecepatan angular:

 Inersia rotasi , juga disebut momen inersia, berkaitan dengan massa suatu
benda dan distribusinya. Dihitung dengan mengalikan massa dengan radius
kuadrat. Jari-jari adalah jarak benda ke titik rotasinya.
 Kecepatan angular mengacu pada seberapa cepat suatu benda berputar pada
porosnya atau bergerak sepanjang jalur melengkung.

13
Rumus momentum angular ditulis sebagai L = Iω , dimana L adalah
momentum angular, I adalah inersia rotasi dan ω (huruf Yunani omega ) adalah
kecepatan angular. Untuk menyederhanakannya, kita dapat mengatakan bahwa
momentum angular suatu benda adalah hasil kali massa, kecepatan, dan jarak
dari titik rotasinya. Rumus ini penting untuk memahami konsekuensi
kekekalan momentum angular.

Seperti aspek fisika lainnya, momentum angular tunduk pada hukum


kekekalan, yang menyatakan bahwa sifat tertentu dari sistem fisik tertentu tetap
konstan meskipun sistem tersebut berevolusi seiring waktu. Dengan kata lain,
properti itu tetap sama kecuali ada kekuatan eksternal yang mempengaruhinya.
Hukum kekekalan mengatur bidang-bidang seperti energi, muatan listrik ,
fisika partikel, momentum linier, dan momentum angular.

Ketika diterapkan pada momentum angular, hukum kekekalan berarti


bahwa momentum benda yang berputar tidak berubah kecuali jika diterapkan
beberapa jenis torsi eksternal. Torsi, dalam pengertian ini, dapat merujuk pada
gaya luar apa pun yang bekerja pada suatu benda sehingga menyebabkannya
berputar atau berputar. Tanpa penerapan torsi - ketika torsi bersih nol -
momentum angular tetap konstan; artinya, momentumnya tetap terpelihara.

Salah satu contoh penerapan prinsip ini adalah giroskop, yang


memanfaatkan hukum kekekalan momentum angular untuk menstabilkan,
memandu, atau mengukur gerakan rotasi di berbagai jenis sistem. Hukum
kekekalan juga menjelaskan mengapa Frisbee yang berputar melayang pada
lintasan yang stabil di udara dibandingkan langsung jatuh ke tanah, atau
mengapa gasing yang berputar tetap tegak dan tidak tunduk pada gravitasi dan
terjatuh.

Roda sepeda juga menunjukkan hukum kekekalan dalam tindakan. Saat


roda berputar, mereka berperilaku seperti giroskop, menghasilkan momentum
angularnya sendiri. Semakin cepat mereka berputar, semakin besar
momentumnya dan semakin besar pula stabilitasnya. Jika roda berputar terlalu

14
lambat, pengendara akan lebih sulit menjaga keseimbangan, sehingga hanya
dibutuhkan sedikit torsi untuk mendorong pengendara tersebut ke tanah.

Hukum kekekalan momentum angular juga dapat diamati dengan cara


lain. Misalnya, para skater, penyelam tingkat tinggi, dan bahkan orang yang
duduk di kursi berputar dapat menunjukkan hukum ini. Jika mereka berputar
dengan tangan terentang, mereka akan terus berputar hingga ada gaya luar yang
bekerja, seperti penyelam yang membentur air. Namun, jika mereka menarik
lengannya lebih dekat ke tubuh, mereka akan berputar lebih cepat. Hal ini
karena momentum angularnya tetap konstan, namun distribusi massanya
mengecil, sehingga kecepatannya meningkat.

Hukum kekekalan momentum angular juga berlaku pada planet yang


mengorbit matahari. Semakin dekat suatu planet ke matahari, semakin besar
kecepatannya. Hal ini berlaku bahkan jika planet-planet bergerak dalam orbit
elips. Ketika jarak benda bertambah -- yaitu, ketika planet menjauh dari
matahari -- kecepatannya berkurang, namun semakin dekat, kecepatannya
meningkat. Namun momentum angularnya tetap

2.7. Gaya Sentrifugal Dan Sentripetal


Dikutip dari Jurnal Gaya Sentrifugal dan Sentripetal dalam Penggunaan
Gerakan Olahraga yang ditulis oleh Iwan Arya Kusuma (2018), disebutkan
bahwa gaya sentrifugal tidaklah nyata. Gaya sentrifugal adalah sebuah efek
semu yang timbul saat benda melakukan gerak melingkar menjauhi pusat.
Gaya sentripetal juga disebut dengan gaya pseudo atau gaya khayal. Meski
begitu, gaya ini dinilai menjadi penyeimbang gaya sentripetal. Meski arahnya
berlawanan, namun besar gaya keduanya sama.

Jika dianalogikan ke suatu peristiwa, gaya sentripetal bekerja ketika kita


sedang menaiki wahana ontang-anting atau olahraga berkuda, balap sepeda
yang ada di lintasan melingkar. Namun, saat itu juga kita merasakan tubuh
justru terdorong untuk ke luar bukan ke dalam lintasan. Fenomena yang kita
rasakan itu merupakan pengaruh dari gaya sentrifugal.

15
Karakteristik Gaya Sentrifugal
Dari pengertian dan contoh gaya sentrifugal tadi, berikut ini merupakan
karakteristik gaya sentrifugal yang perlu ketahui:

- Sentrifugal adalah gaya fiktif, memiliki efek semu, karena itu disebut gaya
pseudo atau gaya khayal
- Arah gaya sentrifugal bergerak menjauhi pusat lintasan melingkar
- Besaran geraknya harus sama dengan gaya sentripetal, jika tidak dapat
menyebabkan benda atau objek terpental dari lintasan
- Tidak dapat diamati dengan pengamatan kerangka inersial
- Namun dengan pengamatan kerangka non inersial dapat diamati
Contoh Gaya Sentrifugal
Contoh gaya sentrifugal yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari
misalnya mainan komedi putar di taman. Dimana gaya berputar yang
dihasilkan cenderung melempar benda ke arah luar. Selain itu orbit planet,
meski tidak kita lihat secara langsung, planet mengelilingi matahari dan
bertahan dengan gerak yang tidak mendekat ke sisi tengah atau ke dalam.
Dalam hal ini, gaya sentrifugal artinya berperan penting dengan
mempertahankan lintasan orbit planet.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada


sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika
terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan
pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran. Biomekanika
olahraga adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur
tubuh manusia pada saat melakukan aktifitas olahraga

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www-studysmarter-co-uk.translate.goog/explanations/physics/circular-motion-
and-gravitation/centripetal-and-centrifugal-
force/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wa

https://bobo.grid.id/read/082358417/gaya-sentripetal-dan-sentrifugal-pengertian-dan-
contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all

https://www-tf-uni--kiel-
de.translate.goog/matwis/amat/iss/kap_c/backbone/rc_3_5.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=
id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://lfd.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/278/2022/07/MODUL-05-Momen-
Inersia.pdf

https://www.zenius.net/blog/contoh-rumus-gaya-sentripetal-sentrifugal

18

Anda mungkin juga menyukai