Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Kekekalan Momentum
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomekanika

Dosen Pengampu :
Chairul Ummam , M.Pd.

Oleh:

Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Ayi Risman Permana (604031419042)
2. Bambang Lukman (6040314190
3. Hilman Yulyansah (6040314190

PJKR 5 B
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2021/2022

I
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
bimbingannya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik yang berjudul
“kekekalan momentum” untuk memenuhi tugas.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, demi perbaikan
makalah ini segala bentuk saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun akan
senantiasa kami terima dengan lapang hati. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Wasalamualaikum Wr.Wb

Sukabumi, 11 desember 2021

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... II


DAFTAR ISI ................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3  Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II strategi futsal dan pola permainan
2.1  Pengertian Momentum.............................................................................. 4
2.2 Jenis Kekekalan Momentum..................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2  Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

III
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus namun, tanpa kita sadari kegiatan kita
sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan kami
bahas mengenai kegunaan teori momentum dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita
membahas apa kegunaan momentum terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud
dengan momentum.
Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. Apa yang terjadi
ketika dua kendaraan bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan, dua kendaraan dengan kecepatan
tinggi akan mengalami kerusakan lebih parah dari pada dua kendaraan dengan kecepatan
rendah. Hal ini terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda
bergerak maka semakin sulit untuk dihentikan dan makin besar akibatnya.
Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu
fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum
kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yaitu momentum sudut
dan momentum linier. Momentum linier biasanya disebut momentum. Maka momentum
adalah hasil kali massa dan kecepatan.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan di bahas antara lain
adalah:

1. Apa Itu Kekelan Momentum?

1.3 TUJUAN
Dengan melihat rumusan masalah yang di paparkan diatas, dapat di tarik kesimpilan bahwa
tujuan pembutan makalah ini antara lain untuk mengetahui:

Mengetahui Kekekalan Momentum

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Momentum
Momentum adalah besarnya gaya dorong dari suatu benda, momentum juga dikatakan
sebagai kekuatan gerak. Jadi momentum dari suatu benda itu bisa kita peroleh jika
benda tersebut bergerak dengan suatu kecepatan.
Dalam olahraga contoh dari momentum bisa kita lihat gerakan seorang petinju ketika
memukul, disana gerakan petinju harus cepat. Karena kecepatan pukulan tersebut
tidak hanya bergantung dari kecepatannya saja, tetapi massa dari kepalan tangan
seorang petinju juga berpengaruh disana. Dari sini dapat disimpulkan bahwa massa
dari glove dan kepalan tangan serta kecepatan menentukan besarnya gerak. Benda
yang memiliki massa lebih besar mempunyai momentum yang lebih besar pula
dibandingkan benda yang memiliki massa lebih kecil.
M x v disebut jumlah gerak atau momentum gerak atau kekuatan gerak
Dari gerakan pukulan petinju itu, akan lebih keras pukulan yang dihasilkan
jika menggunakan berat bedannya untuk membantu menimbulkan momentum. Tidak
hanya petinju, tetapi di bidang olahraga tenis lapangan juga menggunakan
momentum, tetapi momentum yang dihasilkan oleh raket tenis lapangan akan lebih
besar dibandingkan raket bulutangkis. Begitu juga dalam bidang beladiri yaitu silat,
dimana tendangan yang dilakukan akan menghasilkan momentum karena ketika
tungkai seorang pesilat menendang sasaran terdapat momentum yang ditransfer dari
tungkai kearah sasaran. Semakin keras tendangan yang dilakukan oleh pesilat maka
besar momentum akan semakin besar, tetapi semakin kecil tendangan yang dilakukan
maka momentum akan semakin kecil.
Momentum tidak timbul begitu saja, yang menyebabkan adanya momentum
yaitu kekuatan (K) dan besarnya momentum tidak hanya timbul dari K saja tetapi
semakin lama kita mengerahkan K makin besar momentum yang ditimbulkan. Jadi
besarnya K dan lamanya kekuatan (t) menentukan besarnya momentum.
2. Jenis Kekekalam Momentum
A. Momentum Linier
Seorang atlet yang sedang bergerak merupakan sebuah contoh dari massa yang
sedang bergerak. Karena massa tubuh atlet sedang bergerak, dapat kita katakan

2
bahwa atlet mempunyai sejumlah besar momentum. Momentum menunjukkan
kuantitas gerak yang terjadi. Berapa besar momentum yang dimiliki seorang atlet
tergantung seberapa berat atlet dan seberapa cepat atlet bergerak. Peningkatan
pada massa dan kecepatan atlet, atau keduanya, maka momentumnya meningkat.
Dalam istilah mekanika, momentum selalu berkaitan dengan kecepatan dan massa
atlet atau benda yang sedang bergerak. Atlet yang bermassa besar sedang
melakukan sprint dengan kecepatan yang sama dengan atlet yang bermassa lebih
kecil, maka memiliki momentum yang lebih besar. Begitu pula, seorang atlet
yang mempunyai massa lebih kecil melakukan sprint dengan kecepatan sangat
tinggi, mempunyai jumlah momentum yang lebih besar. Momentum terjadi
kapan saja seorang atlet atau sebuah benda bergerak, dan momentum ini
memainkan peran yang sangat penting dalam cabang olahraga yang mengandung
unsur kontak tubuh (contact sport), atau impact. Cara termudah untuk mengetahui
momentum adalah mengamatinya sebagai senjata yang dapat digunakan atlet
untuk menghasilkan efek terhadap benda lain atau lawannya. Kita dapat
mengamati bahwa jika kecepatan atau massa sebuah benda atau atlet ditingkatkan,
maka akan terjadi peningkatan momentum. Dalam berbagai cabang olahraga, cara
terbaik bagi atlet untuk meningkatkan massa adalah dengan meningkatkan
kualitas massa otot dan bukannya lemak. Massa otot tambahan kemudian
memberikan kekuatanuntuk membantu atlet bergerak lebih cepat. momentum
yang maksimum. Berbagai keterampilan memerlukan momentum yang harus
dikontrol. Misalnya, passing pendek dalam sepakbola memerlukan momentum
dalam jumlah tertentu, sehingga bolanya dapat melayang dengan jarak yang tepat
untuk sampai kepada sasaran.
B. Momentum Anguler (Angular Momentum)
Momentum anguler menunjukkan massa yang sedang berputar. Lebih tepatnya
lagi, dua kata yang menjelaskan kuantitas gerak yang dimiliki oleh benda atau
atlet yang sedang berputar. Dalam olahraga, seringkali penting bagi atlet untuk
menciptakan sebanyak mungkin momentum anguler, apakah pada tubuhnya
sendiri, lawan, atau bat. Dalamperistiwa lainnya, atlet harus menurunkan
momentum anguler sampai batas minimal. Komponen-komponen yang dapat
meningkatkan momentum anguler adalah : massa (seberapa besar massa benda),
seberapa jauh distribusi massa terhadap poros rotasi, dan seberapa cepat rotasinya

3
(kecepatan anguler) Selama melakukan batting, maka momentum anguler dapat
ditingkatkan dengan tiga cara:
1. Meningkatkan massa bat. Atlet dapat memilih bat yang lebih berat diayun. Jika
atlet berputar, maka atlet tiba-tiba harus menambah beratnya untuk meningkatkan
momentum angulernya. Hal ini tidaklah mungkin !
2. Memindahkan massa dalam jumlah besar sejauh mungkin dari poros rotasi. Jika
atlet tidak melakukan rotasi, maka atlet harus meluruskan tubuhnya. Jika atlet
mengayunkan batnya, maka harus sepanjang mungkin dan dengan kebanyakan
massanya terkumpul di ujung batnya.
3. Meningkatkan kecepatan anguler. Atlet dapat meningkatkan kecepatan
putarannya. Pemukul dapat mengayunkan bat lebih cepat sehingga menghasilkan
kecepatan anguler yang tinggi.
Penting untuk diperhatikan, bahwa kombinasi antara massa, distribusi massa, dan
kecepatan anguler harus seimbang. Dalam keterampilan memukul dan
menendang, peningkatan massa dalam jumlah besar yang ditempatkan jauh dari
poros rotasi seperti long pass atau shooting dalam sepakbola, jika atlet tidak
memiliki kekuatan untuk mengayunkan tungkainya, maka massa tambahannya
tidak ada gunanya. Apa yang diburtuhkan adalah jumlah massa yang sesuai
dikombinasikan dengan panjang tungkai dan kecepatan anguler tinggi.
C. Kekekalan Momentum Anguler
Kekekalan momentum anguler akan terjadi, yaitu bilamana gaya eksternal
yangbekerja adalah hanya gaya gravitasi. Untuk gerak anguler, maka hukum
kekekalan momentum dapat dinyatakan sebagai berikut “ momentum anguler
keseluruhan dari suatu sistem tetap konstan, bila tidak ada pengaruh gaya luar”
Hukum kekekalan momentum anguler sangat berguna terutama dalam analisis
mekanika untuk cabang olahraga loncat indah, dan senam dimana tubuh
mengalami putaran terkontrol pada saat berada di udara. Dalam melakukan satu
setengah salto ke depan, seorang peloncat indah meninggalkanpapan dengan
jumlah momentum anguler tertentu. Menurut hukum ini, jumlah momentum
anguler pada saat take off tetap konstan. Karena peloncat mengubah posisinya dari
posisi badan lurus menjadi telungkup, maka jari-jarinya rotasinya mengecil,
dengan demikian menurunkan momen inersia tubuh di sekitar sumbu transverse.
Karena momentum anguler tetap konstan, maka peningkatan dalam kecepatan
anguler harus disertai dengan penurunan dalam momen inersianya. Karena massa

4
tubuh manusia tidak berubah selama gerakan tertentu, maka perubahan dalam
kecepatan anguler bila tidak ada pengaruh dari gaya luar harus dialihkan untuk
perubahan konfigurasi segmen tubuh yang mengakibatkan perubahan dalam
momen inersia. Pesenam pemula yang melakukan handspring dengan momentum
anguler yang tidak mencukupi, maka pesenam tersebut harus
mempertahankanposisi telungkupnya sampai mendarat, yaitu untuk memperoleh
perpindahan anguler yangcukup agar tidak mendarat dengan belakang tubuhnya.
Contoh lainnya adalah terjadi ketika atlet yang sedang melayang di udara
mempunyai momentum anguler tubuhnya nol, seperti pada saat spike bola voli.
Pada saat melakukan spike, menggerakkan lengan pemukul dengan kecepatan
anguler yang tinggi dengan sejumlah besar momentum anguler, maka terjadi
putaran tubuh bagian bawah yang menghasilkan sejumlah momentum anguler
yang besarnya sama dengan arah berlawanan. Karena momen inersia dari kedua
tungkai (poros panggul) lebih besar dari momen inersia lengan pemukul (poros
bahu), maka kecepatan anguler kedua tungkai yang diciptakan ditujukan untuk
mengimbangi momentum anguler dari ayunan lengan yang lebih kecil dari
kecepatan anguler lengan pemukul.
D. Impuls (Impulse)
Kekuatan otot harus diciptakan ketika atlet ingin bergerak atau mempercepat
sebuah benda dan memberikannya momentum. Gaya yang diberikan atlet selalu
memerlukan waktu. Ketika atlet memberikan sejumlah gaya terhadap sebuah
benda selama waktu tertentu, maka dapat kita katakan bahwa atlet telah
memberikan impuls terhadap benda tersebut. Tentu saja atlet tersebut dapat juga
memberikan impuls kepada tubuhnya sendiri, atau atlet lain. Seberapa besar gaya
dan waktu dikombinasikan ditentukan oleh kemampuan fisik atlet. Seorang atlet
yang kuat dan fleksibel dapat menerapkan banyak gaya dalam waktuyang lebih
lama, dari pada atlet yang lemah dan kurang fleksibel. Begitu pula sama
pentingnya, kombinasi gaya dan waktu tergantung pada kebutuhan keterampilan
yang ditampilkan. Beberapa keterampilan memerlukan gaya yang besar untuk
diberikan dalam waktu yang singkat. Sedangkan keterampilan lainnya
memerlukan hanya sedikit gayadengan selang waktu yang lama. Contoh dalam
lempar lembing, kekuatan yang besar dan fleksibilitas yang baik diperlukan oleh
atlet lempar lembing. Pelempar lembing mempercepat lembing dengan
menariknya dari belakang tubuh dan melepaskannya jauh didepan tubuhnya.

5
Lengan yang panjang sangat berguna ketika berada pada posisi miring ke
belakang, yaitu pada saat berada pada posisi melempar. Dengan posisi ini, maka
atlet menerapkan gaya dengan jarak awalan yang sangat panjang (dan selang
waktu yang lama) terhadap lembing. Hasilnya adalah bahwa impuls yang
diberikan terhadap lembing lebih besar dan lembing akan bergerak dengan
kecepatan tinggi ketika dilepaskan dari tangan.
E. Usaha (Work)
Dalam kehidupan sehari-hari istilah usaha selalu diartikan dengan jenis aktivitas
yang tidak menyenangkan seperti bermain. Dalam mekanika, bila usaha dilakukan
berarti bahwa sebuah gaya telah diberikan untuk melawan tahanan dalam jarak
tertentu. Dengan kata lain, usaha dalam istilah mekanika = gaya X jarak. Karena
jarak dilibatkan, maka sesuatu yang terjadi dapat terlihat dan sebuah benda atau
seorang atlet bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam latihan beban,
mengangkat dumbbell merupakan contoh yang baik tentang usaha. Atlet
memberikan gaya pada dumbbell, akibatnya dumbbell akan bergerak ke atas pada
jarak tertentu. Sebaliknya, jika dumbbell itu disimpan pada suatutempat dengan
ketinggian dada, kemudian atlet mendorong atau menariknya dengan kontraksi
statis selama 10 detik, maka tidak ada usaha mekanis yang dilakukan, karena
dumbell tidak bergerak. Tidak jadi persoalan seberapa besar atlet telah
mengkontraksikan ototnya. Jika tidak ada yang bergerak, apakah itu lembing, bola
hoki, atau dumbbell, maka tidak ada usaha mekanis yang dilakukan.
F. Daya (Power)
Daya menunjukkan sejumlah besar usaha mekanis yang dilakukan selama selang
waktu tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan istilah
tenaga kuda(horse power) sebagai ukuran untuk kekuatan mesin seperti yang
digunakan dalam balap mobil. Satu tenaga kuda berarti kemampuan sebuah mesin
(atau manusia) untuk menggerakkan beban 550 lb (pound) sejauh 1 ft selama 1
detik. Bagaimanakah daya digunakan dalam pertandingan olahraga ? Seperti pada
weight lifting (angkat besi), dua atlet mengangkat barbel dengan berat yang sama.
Salah satu atlet memerlukan waktu 2 detik untuk mengangkat barbel ke atas
kepala, dan atlet lain memerlukan waktu 1 detik. Keduanya mengangkat barbel
dengan jarak yang sama. Dalam contoh ini, atlet terakhir lebih kuat. Mengapa ?
kedua atlet mengangkat beban yang sama dengan jarak yang samadan
menampilkan usaha mekanis dalam jumlah yang sama. Tetapi atlet kedua

6
mengangkatbarbel lebih cepat, sehingga lebih kuat. Dalam berbagai cabang
olahraga, daya sangat penting karena aplikasi gaya yanglambat tidak akan
memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terutama terjadi pada nomor lempar
dan lompat, angkat besi Olimpiade (yaitu snatch, clean dan jerk), dan senam
dimana keterampilan seperti salto ke depan dan belakang harus ditampilkan
dengan cepat. Penampilan yang berhasil dalam cabang olahraga ini menuntut
penerapan kekuatan yang besar dalam waktu yang sangat cepat.
G. Energi (Energy)
Energi adalah kapasitas atlet atau benda untuk melakukan usaha. Dalam istilah
mekanika, energi mempunyai tiga bentuk :
1) Energi Kinetik (Kinetic Energy)
Energi kinetik adalah kapasitas sebuah benda (atau seorang atlet) untuk
melakukan usaha karena geraknya. Semakin besar massa yang dimiliknya,
atau semakin cepat bergerak, maka semakin besar kapasitasnya untuk
melakukan usaha. Benda apa saja yang sedang bergerak mempunyai
momentum dan energi kinetik.
2) Energi Potensial (Potential Energy)
Energi ini merupakan energi yang disimpan (stored energy), yaitu energi
yang tersedia dan siap digunakan. Seorang atlet mempunyai energi
potensial ketika berada pada ketinggian (yaitu di atas permukaan bumi).
Semakin berat atlet dan semakin tinggi posisinya di atas permukaan bumi,
maka semakin besar energi potensialnya.
3) Energi Regang (Strain Energy)
Benda mempunyai energi ini jika benda tersebut mempunyai kemampuan
untuk kembali ke bentuk semula setelah ditarik, ditekan, diputar, atau
didorong ke luar dari bentuk semula. Usaha harus dilakukan untuk
menempatkan benda pada kondisi ini, dan setelah berubah bentuk,
kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula, berarti benda juga
dapat melakukan usaha. Kemampuan elastik dari otot-otot yang diregang
pada saat atlet lari, lompat, dan melempar juga merupakan contoh
penggunaan energi ini.

BAB III
PENUTUP

7
1. Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’,
secara matematis momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin
cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya.
Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu
benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol.
(filosofi : jika manusia tidak mau bergerak / malas, maka hasil kerjanya sama dengan
nol).
Peristiwa – peristiwa yang terjadi sehari – hari erat kaitannya dengan
momentum. salah satunya adalah tumbukan / tabrakan.
2. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat
menganalisis apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara rasional.
Momentum pula sangat banyak fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang
berdaya guna dan bernilai dalam kehidupan. Jadi amatlah penting untuk mempelajari
materi ini agar kita mengetahui asal muasal dari benda – benda yang kita pakai seperti
yang disebutkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai