Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PRINSIP, DALIL, HUKUM, RUMUS FISIKA

(GAYA, GERAK, ZAT, BUNYI, CAHAYA, PESAWAT SEDERHANA)

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah IPA-1 MI

Dosen Pengampu : Nina Sultonurohmah, M.PdI

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Aziza Laylatul Jannah (2022.080.26.0006)


2. Nurul Amalia (2022.080.26.0017)
3. Siti Fatimatuz Zahro’ (2022.080.26.0024)
4. Umi Saidah (2022.080.26.0026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

DIPONEGORO TAHUN 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Sehubung dengan penyelesaian makalah tentang “Prinsip, Dalil, Hukum,


dan Rumus Fisika” ini kami mengucapkan terimaksih kepada:

1. Dr. H. Sukarji, M.Pd.I selaku Rektor STAI Diponegoro Tulungagung.

2. Nina Sultonurohmah, M.Pd.I selaku dosen pembimbing IPA-1 MI.

Menyadari masih banyaknya kekurangan dalam menyusun makalah ini.


Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca
untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dalam laporan ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah membantu selama
proses menyusun makalah ini.

Tulungagung, 23 Mei 2023

ii
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fisika adalah ilmu dasar yang digunakan untuk membahas kejadian alam
di sekitar kita. Fenomena buah yang jatuh selalu jatuh ke bawah merupakan
salah satu kejadian karena adanya gravitasi bumi. Tarikan gravitasi bumi pada
bulan dapat dipandang sebagai interaksi antara medan gravitasi bumi di lokasi
bulan dengan massa bulan. Setiap benda mengalami pergerakan seperti
pernyataan dari hukum pertama Newton tentang gerak yang menyatakan
bahwa “setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan
laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak
nol”(Giancoli, 2001: 93). Dalam fisika mengenal sejumlah gerak seperti gerak
lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak melingkar beraturan dan
lain-lain. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dirasakan. Misalnya
gerakan menarik delman, menarik tambang, menarik pintu, mendorong kereta,
menutup pintu, dan menendang bola. Contoh lain yaitu seorang tukang bakso
sedang mendorong gerobak baksonya berarti dia sedang melakukan gaya
terhadap gerobak. Pada saat yang sama, ia melihat seorang ibu yang sedang
menimba air dari sumur. Untuk mendapatkan air yang ada di sumur, ibu itu
harus menarik tali yang sudah dikaitkan dengan ember. Tarikan yang dilakukan
ibu tersebut merupakan gaya. Jika kita memperhatikan orang yang
mengendarai sepeda, sepeda yang melaju cepat akan berhenti dengan memberi
gayaY pada rodanya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian gaya?

2. Apa pengertian gerak?

3. Apa pengertian zat?

4. Apa pengertian cahaya?

5. Apa pengertian bunyi?

6. Apa pengertian pesawat sederhana?

4
C. TUJUAN PENULIS

1. Mengetahui pengertian gaya


2. Mengetai apa saja yang ada dalam gerak
3. Mengetai pengertian dan macam-macam zat
4. Mengertahui pengertian cahaya
5. Mengertai pengertian dari bunyi
6. Mengetahu pengertian dan macam-macam pesawat sederhana

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. GAYA
Gaya adalah sesuatau yang menyebabkan perubahan gerak atau bentuk
dari suatu benda akibat tarikan atau dorongan. Dalam kehidupan sehari-hari gaya
dapat kita lihat pada orang yang menendang bola. Bola yang ditendang
menyebabakan perubahan gerak bola yang awalnya diam kemudianmenjadi
bergerak. Bola bergerak akibat ditendang (di dorong dengan kaki). Contoh lain
dari gaya adalah balon yang diinjak. Sebelum diinjak balon berbentuk bulat,
namun sesudah diinjak berubah menjadi gepeng (lebih tipis).1

Pengertian gaya secara umum adalah interaksi apapun yang dapat


menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam
bentuk arah, maupun konstruksi geometris. Sebuah gaya dapat menyebabkan
sebuah objek dengan massa tertentu untuk mengubah kecepatannya atau
berakselerasi atau untuk terdeformasi lewat proses tertentu. Gaya termasuk dalam
besaran vektor yang dapat diukur. Gaya disimbolkan dengan simbol F. Sedangkan
satuan internasional yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton,
disimbolkan N.2

a. Resultan Gaya
Gaya adalah suatu besaran sehingga memili ki satuan. Dalam system
internasional (SI). Satuan gaya yang lain adalah dyne dan kilogram force (kgf).
Hubungan ketiganya adalah sebagai berikut:

1 newton = 100.000 dyne =105 dyne

1 kgf = 9,8 newton = 980.000 dyne

Dalam penulisan gaya disimbolkan dengan huruf F dan digambarkan dalam


buku garis lurus bertanda panah yang menunjukkan arah gaya tersebut.

1
RUSLANI, Drs. (2012). IPA-FISIKA, Untuk Siswa KLS VIII SMP/MTS/Ruslani, Drs; Editor:
Ahmad Sholahuddin, Kementrian Agama Kab. Tegal. hal.1
2
https://www.zonareferensi.com/pengertian-gaya/ 20.36 21-5-2023

6
→ F = 10 N

Gaya di atas besarannya 10 N dengan arah ke kanan.

Dua buah gaya atau lebih dapat dipadukan. Perpaduan dua buah gaya atau
lebih disebut dengan resultan gaya (FR). Besarannya resultan gaya ditentukan
oleh besar dan arah gaya tersebut. Untuk gaya-gaya yang arahnya sama
besarnya resultan adalah dengan cara di jumlahkan. Contoh fungsi resultan
gaya searah adalah saat kita mendorong meja. Sedangkan gaya-gaya yang
arahnya berlawanan resultan gayanya dengan cara dikurangi. Contoh fungsi
resultan gaya berlawanan adalah disaat kita menggayung perahu kita
menggayung dengan arah berlawanan dengan arus air agar perahu dapat maju
kedepan tidak mengikuti arus air.3

Perhatikan gambar resultan arah sama dibawah ini!

Apabila F1 = 15N, F2 = 25N maka,

F1 + F2 = FR

15 + 25 = 40N

Perhatikan gambar resultan berlawanan arah dibawah ini!

Apabila F1 = 15N, F2 =30N

FR = F2 – F1

3
RUSLANI, Drs. (2012). IPA-FISIKA, Untuk Siswa KLS VIII SMP/MTS/Ruslani, Drs; Editor:
Ahmad Sholahuddin, Kementrian Agama Kab. Tegal. hal.2

7
= 30 -15 = 15N

b. Jenis-jenis Gaya
1. Gaya Otot
Gaya otot merupakan dorongan atau tarikan yang diberikan kepada suatu
benda yang dapat mengubah posisi benda tersebut. Gaya otot juga disebut
gaya yang dihasilkan oleh otot. Jika kita mendorong meja dan meja menjadi
bergeser maka disitu sudah terjadi adanya gaya otot.
2. Gaya Listrik
Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda dengan muatan
listrik. Benda-benda yang bermuatan listrik. Benda-benda yang bermuatan
listrik tersebut akan menghasilkan medan listrik. Contohnya seperti sebuah
kipas angin. Melalui aliran listrik, maka kipas angin dapat menjadi energi
gerak kemudian akan berputar.
3. Gaya Pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh sebuah pegas. Pegas
disini adalah pegang yang memiliki sifat elastis. Gaya pegas dapat muncul
karena pegas tersebut bergerak, seperti merenggang atau merapat. Itu dapat
membuat bentuknya dapat kembali seperti semula setelah terjadinya gaya
tersebut. Contohnya seperti orang yang sedang memanah. Ketika hendak
memanah, seseorang akan mengeluarkan gaya berupa menarik anak panah.
Anak panah tersebut tentu akan merenggang dan memunculkan gaya.
4. Gaya Mesin
Gaya mesin adalah gaya yang timbul akibat dari kerja sebuah mesin.
Contohnya seperti pada mesin motor, mobil, atau peralatan elektronik. Di
dalam benda-benda tersebut terdapat sebuah mesin. Gaya mesin dinilai
sangat efektif untuk membantu meringankan kerja manusia.
5. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda
berbahan khusus yang ditimbulkan akibat adanya magnet di dalamnya.
Magnet memiliki kemampuan untuk menolak benda sekaligus bisa menarik
dan mempertahankan benda lain tersebut tetap menempel. Magnet akan
menarik benda magnetis, sedangkan benda yang tidak dapat ditarik adalah
benda tidak magnetis atau juga disebut dengan diamagnetik. Gaya magnet
merupakan salah satu bagian dari gaya elektromagnetik, dimana empat gaya
lainnya menjadi gaya dasar alam yang disebabkan oleh gerakan- gerakan
muatan. Karena magnet hanya menarik benda khusus, maka magnet juga
bisa tidak bekerja atau tidak bergaya sama sekali, atau bahkan bisa terjadi
penolakan pada beberapa benda khusus pada magnet. Dalam hal ini akan
terjadi Tarik menarik jika mengandung muatan dengan arah gerak yang
sama.

8
6. Gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul oleh dua buah benda yang
bergesekan. Gaya gesekan arahnya berlawanan dengan arah benda dan
bersifat menghambat gerak benda tersebut. Gaya gesek besarnya tergantung
pada kasar atau halusnya permukaan dan besar kecilnya masa benda.
Semakin kasar permukaan yang bergesekan maka gaya gesekan akan
semakin besar. Contohya adalah sepeda dengan rem, karena adanya gesekan
dari rem dengan roda maka sepeda akan dapat berhenti.
7. Gaya Gravitasi Bumi
Gaya ini terjadi pada saat terdapat massa benda yang memberikan gaya tarik
terhadap benda yang mempunyai massa. Gaya ini juga akan selalu menarik
objek lainnya yang memiliki massa. Contohnya suatu bebda yang kita
lemparkan ke atas akan kembali turun kebawah.4
c. Berat dan Massa
Untuk memenuhi kegiatan sehari-hari, manusia kini tak perlu pusing
menghitung berat karena sudah ada alat-alat yang disesuaikan dengan nilai
gravitasi bumi. Misalnya, ketika ibu pergi ke pasar dan membeli telur. Si
penjual akan dengan mudahnya menaruh telur-telur di dalam timbangan dan
memberikan sejumlah yang ibu inginkan. Nilai pada timbangan tersebut sudah
disesuai dengan berat yang seharusnya dalam satuan Newton (N). Bayangkan,
betapa repotnya kalau penyesuaian timbangan itu tak ada
Tapi, dalam beberapa kasus, ada perhitungan berat yang harus menggunakan
rumus. Kamu pun bisa melakukannya dengan menggunakan rumus berikut:5
Rumus menghitung berat

W = berat benda (dalam Newton (N))


m = massa benda (dalam kg)
g = percepatan gravitasi (dalam m/det2)
d. Hukum Newton
Seorang ilmuan kebangsaan Inggris Sir Isaac Newton adalah salah satu orang
yang banyak mempelajari dan meneliti gerak benda akarena pengaruh gaya.
Berikut adalah hukum-hukum Newton tentang gerak.
a) Hukum Newton I
Hukum I Newton menyatakan bahwa suatu benda tidak akan
bergerak selama gaya yang bekerja padanya adalah nol atau suatu benda
yang bergerak lurus akan tetap bergerak jika tidak ada gaya lain yang

4
https://www.gremedia.com/literasi/pengertian-gaya/ senin 22-5-2023, 07.49
5
RUSLANI, Drs. (2012). IPA-FISIKA, Untuk Siswa KLS VIII SMP/MTS/Ruslani, Drs; Editor:
Ahmad Sholahuddin, Kementrian Agama Kab. Tegal. hal.3-4

9
mempengaruhi. Benda yang didorong akan berhenti sendiri karena
dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Selain itu, gaya yang ditimbulkan oleh
bidang yang tidak licin (gaya gesek) akan mengurangi gaya yang ada pada
benda yang bergerak pada bidang kasar. Inilah sebabnya mengapa benda
yang didorong akan berhenti sendiri. Hukum Newton I ini juga disebut
sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton berbunyi "Jika
resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-
mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak,
akan terus bergerak dengan kecepatan tetap".
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui misalnya saat kita akan
berlari. Pada saat akan memulai lari, seorang pelari mengalami hambatan
udara yang lebih kecil daripada daya dorongnya, sehingga pelari tersebut
bisa berakselerasi.

Secara Matematis Hukum I Newton dirumuskan sebagai:


∑F=0
Keterangan: ∑F : resultan gaya yang bekerja pada benda (N)

Contoh Soal :
Balok mengalami gaya tarik F1 = 15 N ke kanan dan gaya F2 ke kiri. Jika
benda tetap diam berapa besar F2?
Jawaban
Karena benda tetap diam, sesuai dengan Hukum I Newton
∑F=0
F1 - F2 = 0
F1 = F2 = 15 N
b) Hasil eksperimen Newton menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada
benda akan menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan kecepatan.
Ketika gaya tersebut searah dengan gerak benda, kecepatannya bertambah
dan ketika gaya tersebut berlawanan dengan gerak benda, kecepatannya
berkurang. Sehingga Hukum II Newton berbunyi: Sebuah benda dengan
massa m mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan
(a) yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus
terhadap F dan berbanding terbalik terhadap massa (m).
Hukum II Newton disebut juga dengan gaya, dapat ditulis dalam fungsi
matematik sebagai berikut:
F = m.a
Dengan :
F = gaya yang bekerja pada benda (N)
m = massa benda yang diberi gaya (kg)

10
a = percepatan benda yang diberi gaya ( m/s2 )
c) Seorang anak menarik pohon (memberikan gaya pada pohon) dengan
menggunakan seutas tali (Faksi) maka tali tersebut akan memberikan gaya
(Freaksi) yang sama besar, tetapi berlawanan arah. Dengan kata lain gaya
selalu terjadi berpasangan, dan satu benda tidak dapat memberikan gaya
pada benda lain tanpa mengalami gaya itu sendiri. Hukum III Newton
sering disebut sebagai aksi-reaksi, di mana gaya yang diberikan adalah
aksi dan gaya yang dialami sebagai konsekuensinya adalah reaksi.6
Maka Hukum Ke III Newton dapat dirumuskan sebagai:
∑ F aksi = -∑F reaksi

B. GERAK
Dalam ilmu fisika, gerak didefinisikan sebagai perubahan tempat atau
kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Gerak bisa maju bisa mundur,
dan bisa maju mundur. Gerak juga bisa naik dan turun, bisa juga naik turun.
Benda yang sedang bergerak selalu mempunyai lintasan. Di dunia sains, gerak
memiliki nilai bearan skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut
dapat menjadi besaran baru yang disebut kecepatan dan percepatan. Gerakan pada
sebuah benda umumnya dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni Energi Potensial
dan Energi kinetik. Berdasarkan perubahannya gerak dapat dibagi menjadi dua
jenis, gerak osilasi dan tidak berosilasi.

Jenis-Jenis dan Contoh Gerak Benda

1. Gerak Lurus

Gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus, atau
lintasan yang relatif lurus pada selang waktu tertentu. Gerak lurus dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu dan gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan.

a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang terjadi pada lintasan
yang lurus. Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama
dalam selang waktu yang sama pula. Gerak lurus terjadi pada kereta api
yang bergerak diatas relnya, karena kereta api bergerak pada lintasan yang
lurus, kereta api sedang mengalami gerak lurus.

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

6
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5969352/hukum-newton-i-ii-dan-iii-bunyi-rumus-dan-
contoh-soalnya Senin 22-5-2023, 08.47

11
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus,
dengan kecepatannya yang berubah secara teratur tiap detiknya. Gerak jatuh
bebas adalah salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan. Detikers coba
kalian perhatikan, ketika gerak suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu,
tentu saja kecepatannya semakin besar. Contohnya peristiwa saat sepeda
yang bergerak menuruni sebuah bukit.

2. Gerak Relatif

Gerak relatif adalah gerakan benda yang sifatnya bergantung terhadap


beberapa kerangka acuan. Contohnya, bisa kita amati ketika seseorang yang
duduk di dalam kereta api yang sedang bergerak. Dapat dikatakan bahwa orang
yang duduk tersebut hanya lah diam terhadap kursi yang diduduki dan terhadap
kereta apinya, namun orang tersebut bergerak relatif terhadap stasiun maupun
terhadap pohon-pohon yang dilewatinya. Hal tersebut dinamakan sebagai gerak
relatif.

3. Gerak Melingkar

Gerak melingkar adalah suatu gerak yang membentuk lintasan garis melingkar
dengan jari-jari dari pusat lingkaran. Misalnya, benda-benda yang bergerak di
suatu tikungan, maka benda tersebut bergerak membentuk lintasan melingkar.
Contoh gerak melingkar bisa kita lihat, saat melihat pada sebuah motor. Motor
yang ada di arena balapan akan bergerak melingkar di arena lintasan balapan
bukan? begitu pula dengan rodanya yang bergerak melingkar pada porosnya.

4. Gerak Parabola

Gerak parabola adalah gerak yang dalam lintasannya suatu garis yang
membentuk parabola. Benda meluncur bebas (tanpa gaya), akan berada dalam
pengaruh gravitasi bumi. Hal itu dapat menyebabkan benda mengalami
perlambatan saat bergerak naik, dan percepatan saat bergerak turun hingga
menyentuh bumi. Contohnya bisa dilihat pada meriam yang bisa meluncurkan
peluru melalui gerak parabola.

Rumus Menghitung Gerak Lurus Beraturan

Terdapat rumus pada gerak lurus beraturan untuk menghitung kecepatan benda
bila diketahui jarak dan waktunya. Sama halnya dengan waktu dan jarak, jika
diketahui sebaliknya. Kecepatan dapat dihitung dengan jarak yang berbanding
terbalik oleh waktu, sehingga dapat dituliskan kedalam suatu rumus yang
bentuknya sebagai berikut:

Rumus Gerak Lurus Beraturan

12
V=s/t atau s=Vxt atau t=s/v

Keterangan:

V = Kecepatan (km/jam atau m/s)

s = perpindahan sebagai jarak tembuh (km atau m)

t = selang waktu atau waktu tempuh (jam, s)

Grafik Gerak Lurus Beraturan

Mengutip dalam sumber yang sama, karena kecepatan (v) tetap atau konstan,
grafik yang dapat digambarkan pada gerak lurus beraturan adalah sebagai
berikut

Grafik yang diperoleh dari v terhadap t merupakan suatu garis lurus horizontal,
yang menunjukkan bahwa nilai kecepatan tetap untuk tiap sekonnya.
Sementara itu, grafik yang diperoleh dari jarak terhadap waktu adalah garis
lurus diagonal, yang berarti bahwa benda yang sudah bergerak, memiliki
kecepatan tetap sebesar v, maka jaraknya akan bertambah seiring dengan
pertambahan waktu.7

Contoh soal

Yanto mampu berlari dengan kelajuan tetap 18 km/jam⁻¹ dalam selang waktu
10 menit. Berapa meter jarak yang ditempuhnya dalam selang waktu tersebut?

Jawaban

Diketahui:

v = 18 km/jam⁻¹ = 18.000/3.600 ms⁻¹ = 5 ms⁻¹

t = 10 menit = 600 s

s=vxt

7
https://kumparan.com/kabar-harian/gerak-lurus-beraturan-rumus-grafik-dan-contoh-soalnya-
1wbnZ3RGlwN/full/gallery/2 Senin 22-5-2023,09.40

13
s = 5 ms⁻¹ x 600 s

s = 3.000 m

Jadi, jarak yang ditempuh dalam selang waktu 10 menit adalah 3.000 m.

C. ZAT

Zat atau substansi dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada pada dirinya
sendiri sebagai lawan dari kondisi dan sifat yang selalu berubah. Dalam sains, zat
adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Berdasarkan
bentuknya, zat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu padat, cair dan gas. Zat
pada hakikatnya memiliki massa dan menempati ruang, artinya materi juga
memiliki massa jenis, yaitu massa materi per volume.

a. Jenis-Jenis Zat

Seperti yang telah disebutkan diatas, materi atau zat terdiri dari partikel-partikel di
mana satu partikel terhubung dengan partikel lainnya. Tautan ini menjelaskan zat
yang berbeda. Ada beberapa jenis yaitu padat, cair dan gas yaitu:

1. Zat Padat

Padatan adalah zat atau benda yang memiliki bentuk dan volume tetap yang
tahan lama dan mudah dibentuk. Selain itu, padatan dapat menyerap panas.
Contoh zat padat ini adalah kelereng, batu, dinding, kayu dan besi.

2. Zat Cair

Zat cair adalah zat atau benda yang memiliki volume tetap tetapi berubah
bentuk tergantung tempat atau wadahnya. Saat kita menuangkan air ke dalam
gelas, air akan berbentuk seperti gelas, tetapi volumenya tetap sama. Contoh
cairan adalah bensin, teh dalam gelas, air minum dalam kendi, dan sirup dalam
gelas.

3. Zat Gas

Gas adalah zat atau benda yang volume dan bentuknya selalu berubah
tergantung letak atau wadahnya. Sifat zat gas ini tidak dapat dilihat tetapi dapat
dirasakan, dan gas biasanya tidak berwarna. Contoh gas adalah udara, oksigen
(O2), karbondioksida (CO2), balon, ban sepeda dan ban sepeda motor. Salah
satu perbedaan antara zat padat, cair, dan gas adalah susunan partikelnya.
Karena partikel zat tersebut sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang. Oleh karena itu, susunan dan jenis partikel sangat penting
untuk keadaan agregasi

14
b. Sifat Zat

1. Zat menempati ruang.

Artinya, dia selalu membutuhkan ruang atau menempati ruang untuk


keberadaannya. Misalnya air dalam gelas, yang berarti air menempati ruang
dalam gelas. Saat ada air di dalam botol, air mengisi ruang di dalam botol.
Atau udara di dalam balon berarti udara mengisi ruang di dalam balon saat
balon digelembungkan. Juga tempat tidur yang diletakkan di sudut ruangan
yaitu. tempat tidur mengambil ruang di kamar.

2. Zat memiliki massa.

Untuk membuktikan bahwa semua zat memiliki massa (berat jenis), saat Anda
menimbangnya, lihat nilai massanya. Misalnya air dalam gelas ditimbang,
kemudian timbangan menunjukkan nilai massa air dan gelas tersebut.
Bagaimana massa udara diukur?

Cukup timbang balon yang sudah digembungkan untuk melihat berapa massa
yang dimilikinya, lalu timbang balon tersebut dalam keadaan kosong.
Kemudian kurangi massa balon yang mengembang dan mengempis.
Perbedaannya adalah jumlah massa udara yang mengisi balon tadi.

c. Wujud Zat

Materi atau bahan yang ada di sekitar kita memiliki 3 bentuk, yaitu: dalam bentuk
padat, cair dan gas. Berikut ini adalah perbedaan wujud dari 3 zat tersebut:

1. Zat Padat

Misalnya, kayu memiliki bentuk dan volume yang tetap karena susunan
partikelnya sangat rapat dan tidak dapat bergerak bebas. Bahkan ketika kayu
dimasukkan ke dalam toples, bentuknya tidak berubah mengikuti bentuk
toples.

2. Zat Cair

Jarak antar partikel cukup kecil, sehingga dapat berubah bentuk sesuai dengan
bentuk wadahnya. Daya tarik antar partikel juga lemah, dan susunannya juga
tidak beraturan.

2. Zat Gas
jarak antar partikel sangat besar, gaya tarik menarik antar partikel lemah, dan
susunannya tidak beraturan. Gaya partikel gas sangat bebas. Masing-masing

15
dari ketiga bentuk materi tersebut dapat menjadi zat (terdiri dari hanya satu
zat).
d. Perubahan Wujud Zat

Tiga keadaan zat juga bisa berubah. Perubahan bentuk ini disebabkan oleh
penyerapan atau pembuangan kalor. Kalor adalah energi panas yang dapat diserap
oleh satu benda dan dipindahkan ke benda lain. Beberapa bentuk perubahan
wujud benda adalah:

1. Pembekuan

Yaitu perubahan dari cair menjadi padat. Misalnya, air yang didinginkan akan
berubah menjadi es. Karena es mengeluarkan panas. Contoh lain pembuatan agar-
agar. Mula-mula jeli itu cair lalu padat.

2. Pencairan

Merupakan perubahan wujud dari padat menjadi cair. Misalnya saat memanaskan
lilin. Lilin padat awalnya meleleh saat panas diterapkan.

3. Penguapan

Yaitu perubahan dari cair menjadi gas. Misalnya, menjemur pakaian yang masih
basah di bawah terik matahari. Setelah beberapa waktu, pakaian akan mengering.
Pakaian basah dipanaskan oleh panas matahari, menyebabkan air pada pakaian
menguap menjadi gas.

4. Pengembunan

Yaitu perubahan dari gas menjadi cair. Misalnya terbentuknya bintik-bintik air
pada tutup panci saat merebus air. Setetes air terbentuk karena uap air dalam
bentuk gas melepaskan kalor sehingga menjadi tetesan air.

5. Pengkristalan

Ini adalah transformasi dari gas menjadi padat. Misalnya, membakar kayu di dekat
tembok putih, yang kemudian berubah menjadi hitam. Ini terjadi karena gas buang
dari pembakaran mengeras. Perubahan keadaan agregasi ini sering disebut sebagai
presipitasi.

6. Penyubliman

Ini adalah transisi padat ke gas. Misalnya kapur barus yang ditaruh di lemari akan
habis. Kamper, yang padat, menjadi uap gas. Perubahan wujud zat ini sering
disebut sublimasi.

16
e. Definisi molekul Zat padat, cair dan gas

Secara historis, potongan-potongan zat telah dicirikan oleh perbedaan


kualitatif dalam massanya. Padat adalah keadaan di mana suatu zat
mempertahankan volume dan bentuk yang tetap; cair adalah keadaan di mana
suatu zat menyesuaikan dengan bentuk wadahnya tetapi hanya berbeda sedikit
volumenya; dan gas adalah keadaan di mana materi mengembang untuk mengisi
volume dan bentuk wadahnya. Materi apa pun dapat ditransfer langsung ke salah
satu dari dua bagian materi lainnya.8

D. CAHAYA

Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik, yang


gelombang yang tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya.
Misalnya, pada siang hari tampak terang karena cahaya matahari menerangi bumi.
Walaupun matahari berada jauh dari bumi dan dipisahkan oleh ruang hampa di
ruang angkasa, namun cahaya matahari mampu sampai di bumi.

Di sekitar kita, ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda
yang dapat memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam
sumber cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber
cahaya alami merupakan sumber cahaya yang menghasilkan cahaya secara
alamiah dan setiap saat, contohnya matahari dan bintang Sumber cahaya buatan
merupakan sumber cahaya yang memancarkan cahaya karena dibuat oleh
manusia, dan tidak tersedia setiap saat, contohnya lampu senter, lampu neon, dan
lilin. Sebagaimana salah satu bentuk gelombang, cahaya memiliki sifat-sifat
gelombang, diantaranya cahaya merambat lurus, cahaya dapat dipantulkan dan
dapat dibiaskan.

Sifat cahaya lainnya yaitu cahaya dapat dipantulkan. Ketika cahaya


mengenai permukaan yang datar dan licin, cahaya akan dipantulkan secara teratur,
atau dinamakan pemantulan teratur. Misalnya, ketika cahaya mengenai sebuah
cermin. Seseorang dapat melihat bayangannya melalui sebuah cermin karena
cahaya dipantulkan oleh cermin. Pemantulan juga tidak selalu mengenai
permukaan yang licin dan datar. Adakalanya cahaya dipantulkan oleh permukaan
yang kasar, atau biasanya dinamakan pemantulan baur.

Cahaya merupakan gelombang transversal. Apabila mengenai benda, cahaya akan


dipantulkan. Hukum Pemantulan Cahaya

8
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-zat/ Senin 22-5-2023,10.36

17
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar

2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Pemantulan cahaya ada dua macam yaitu pemantulan teratur dan pemantulan
baur. Pemantulan teratur terjadi pada permukaan yang rata, sedangkan pemantulan
baur terjadi pada permukaan yang tidak rata.9

E. BUNYI

Bunyi merupakan getaran yang merambat dalam bentuk gelombang


longitudinal. Bunyi merambat memerlukan zat perantara (medium). Bunyi dapat
dihitung cepat rambatnya dengan persamaan berikut:

S λ
v= atau v= atau v= 𝜆 x f dengan
t T

v= cepat rambat (m/s)

s= jarak (m)

t= waktu (s)

𝜆= panjang gelombang (m)

T= periode (s)

f= frekuensi (Hz)

a. Frekuensi bunyi

Berdasarkan frekuensinya bunyi dibagi tiga yaitu:

1. Infrasonik, yaitu bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Infrasonik hanya
didengar oleh hewan tertentu misalnya anjing dan jangkrik, tetapi tidak dapat
didengar oleh manusia.

2. Audiosonik, yaitu bunyi yang frekuensinya 20-20.000 Hz. Audiosonik


merupakan bunyi yang bias didengar oleh manusia.

3. Ultrasonik, yaitu bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Ultrasonik
tidak dapat didengar oleh manusia karena menimbulkan rasa sakit, tetapi
40untdidengar oleh hewan tertentu misalnya ikan paus dan kelelawar.

a) Resonansi
9
RUSLANI, Drs. (2012). IPA-FISIKA, Untuk Siswa KLS VIII SMP/MTS/Ruslani, Drs; Editor:
Ahmad Sholahuddin, Kementrian Agama Kab. Tegal. hal.46

18
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda
lain. Resonansi terjadi bila benda memiliki frekuensi yang sama dengan benda
lain yang bergetar. Resonansi terjadi pada beberapa garputala yang
berfrekuensi sama jika salah satunya digetarkan. Resonansi terjadi pada dua
buah gitar, dengan menggetarkan salah satu senar yang sama frekuensi pada
suatu gitar pada gitar lain ikut bergetar. Resonansi juga dapat terjadi antara
senar gitar dengan udara pada kotak suara sehingga bunyi yang dihasilkan
menjadi lebih keras.

b) Nada dan desah

Nada adalah gelombang bunyi yang frekuensinya teratur. Contohnya alat yang
dapat menghsilkan nada adalah alat-alat musik seperti gitar, seruling. Tinggi
rendah nada dipengaruhi frekuensi sedangkan kuat lemah nada dipengaruhi
oleh 40untur40ni.Desah adalah gelombang bunyi yang frekuensinya tidak
teratur. Contohnya bunyi mesin mobil di jalan, bunyi ranting pohon tertiup
angin, dan bunyi gelombang laut.

b. Pemantulan bunyi

Sebagai gelombang maka bunyi bersifat dapat dipantulkan. Pemantulan bunyi


memenuhi Hukum Pemantulan Bunyi berikut:

1. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar

2. Sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul.

Pemantulan bunyi sangat penting bagi beberapa hewan. Kelelawar


memancarkan gelombang bunyi dan memanfaatkan pemantulan bunyi
sehingga dapat menghindari tabrakan saat terbang malam hari. Pemantulan
bunyi dimanfaatkan manusia untuk mengukur panjang gua dan kedalaman laut
atau danau. Dengan mengirimkan bunyi dan mengukur waktu bunyi pantul
yang diterima maka jarak gua dan kedalaman suatu tempat dapat
ditentukan.Karena bunyi pantul telah menempuh dua kali perjalanan, yaitu
sumber bunyi ke pemantul dan pemantul ke penerima maka jarak yang
ditempuh dapat dicari dengan persamaan:

v xt
s=
2

dengan s= jarak yang dicari (m)

v= cepat rambat bunyi (m/s)

19
t= waktu (s).

Gaung kerdam) dan Gema

Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang terdengar sebagian bersamaan bunyi
asli. Gaung terjadi karena sumber bunyi dan pendengar berjarak cukup dekat dari
dinding pantul. Gaung merugikan karena menyebabkan suara tidak jelas.10

F. PESAWAT SEDERHANA

Pesawat sederhana adalah suatu peralatan yang didesain untuk membantu


meringankan pekerjaan manusia dengan susunannya yang sederhana. Cara kerja
dari pesawat sederhana ini sebenarnya memanfaatkan tiga titik utama yaitu titik
beban, titik tumpu, dan titik kuaas terdapat empat jenis pesawat sederhana yang
kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah: 

1. Tuas atau pengungkit

Tuas atau pengungkit adalah alat yang dipakai untuk membantu memudahkan
pekerjaan, seperti memindahkan benda berat.

Tuas dapat berupa batang kayu, bambu, atau besi. Tuas dapat dibedakan menjadi
tiga bentuk. Pertama, tuas dengan titik tumpu di antara titik kuasa dan titik beban.
Tuas ini disebut juga denga tuas jenis I. Contohnya yaitu juangkat-jungkit,
pembuka tutup botol, dan pencabut paku. Kedua, tuas dengan titik beban di antara
titik tumpu dan titk kuasa. Ini disebut dengan tuas jenis II. Contohnya adalah
pemecah kemiri dan kereta roda satu. Ketiga, tuas dengan titik kuasa di antara titik
tumpu dan titik beban. Ini disebut pula tuas jenis III. Contoh alatnya yaitu pinset,
sekop dan penjepit roti.

2. Bidang miring

Bidang miring merupakan jenis pesawat sederhana yang berupa papan datar yang
dipasang secara miring untuk memudahkan pekerjaan memindahkan benda ke
tempat lebih tinggi. Beberapa alat yang memanfaatkan prindip bidang miring
yaitu pisau, gunting, dan sekrup.

3. Katrol

10
RUSLANI, Drs. (2012). IPA-FISIKA, Untuk Siswa KLS VIII SMP/MTS/Ruslani, Drs; Editor:
Ahmad Sholahuddin, Kementrian Agama Kab. Tegal. hal.39-41

20
Katrol merupakan roda yang bisa berputar pada porosnya. Penggunaannya
dipadukan dengan tali dan dipakai untuk mengangkat benda. Semakin banyak
digunakan katrol untuk mengangkat benda, maka jumlah gaya yang dikeluarkan
semakin kecil. Selain itu, terdapat tiga jenis katrol yang selama ini kerap
digunakan untuk memudahkan urusan mengangkat barang.

Pertama, katrol tetap yang tidak akan berubah tempat saat digunakan. Alat
diletakkan pada suatu tempat dan diam sewaktu digunakan. Contohnya yaitu pada
katrol sumur timba.

Kedua, katrol bergerak yang akan berpindah tempat saat digunakan. Alat jenis ini
dibuat dengan cara mengaitkan salah satu ujung tali di suatu tempat, lalu beban
dikaitkan pada katrol.

Katrol itu lalu diletakkan pada tali. Ketika semua terpasang, ujung tali ditarik
untuk mengangkat benda. Katrol yang ditempeli beban akan ikut bergerak atau
berpindah tempat. Contoh alat jenis katrol bergerak bisa dilihat pada kereta
gantung.

Ketiga, katrol majemuk yang menjadi gabungan dari katrol tetap dan katrol
bergerak. Jumlah katrolnya lebih dari satu. Contoh katrol majemuk bisa dilihat
pada alat derek mobil.

4. Roda dan poros

Roda berporos adalah roda yang dihubungan dengan poros. Saat roda berputar,
maka poros ikut memutar. Poros tersebut dapat dihubungkan dengan peralatan.
Contoh penggunaannya adalah selot pintu rumah. Agar pintu dapat dibuka, maka
pegangannya mesti diputar sehingga memutar selot. Pada selot pintu, gagang selot
bertindak sebagai roda.11

11
RUSLANI, Drs. (2012). IPA-FISIKA, Untuk Siswa KLS VIII SMP/MTS/Ruslani, Drs; Editor:
Ahmad Sholahuddin, Kementrian Agama Kab. Tegal. hal.16-19

21
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Gaya adalah sesuatau yang menyebabkan perubahan gerak atau bentuk dari
suatu benda akibat tarikan atau dorongan.
Jenis-jenis Gaya
1. Gaya Otot
2. Gaya Listrik
3. Gaya Pegas
4. Gaya Mesin
5. Gaya Magnet
6. Gaya Gesekan
7. Gaya Gravitasi Bumi
2. Gerak dalam ilmu fisika, gerak didefinisikan sebagai perubahan tempat atau
kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Gerak bisa maju bisa
mundur, dan bisa maju mundur.
3. Zat atau substansi dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada pada dirinya sendiri
sebagai lawan dari kondisi dan sifat yang selalu berubah. Dalam sains, zat
adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
4. Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik, yang
gelombang yang tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya.
5. Bunyi merupakan getaran yang merambat dalam bentuk gelombang
longitudinal. Bunyi merambat memerlukan zat perantara (medium).
6. Pesawat sederhana adalah suatu peralatan yang didesain untuk membantu
meringankan pekerjaan manusia dengan susunannya yang sederhana.

22
DAFTAR PUSTAKA

RUSLANI, Drs. (2012). IPA-FISIKA, Untuk Siswa KLS VIII SMP/MTS/Ruslani,


Drs; Editor: Ahmad Sholahuddin, Kementrian Agama Kab. Tegal.

https://www.zonareferensi.com/pengertian-gaya/ 20.36 21-5-2023

https://www.gremedia.com/literasi/pengertian-gaya/ senin 22-5-2023, 07.49

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5969352/hukum-newton-i-ii-dan-iii-
bunyi-rumus-dan-contoh-soalnya Senin 22-5-2023, 08.47

https://kumparan.com/kabar-harian/gerak-lurus-beraturan-rumus-grafik-dan-
contoh-soalnya-1wbnZ3RGlwN/full/gallery/2 Senin 22-5-2023,09.40

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-zat/ Senin 22-5-2023,10.36

23

Anda mungkin juga menyukai