Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOMEKANIKA OLAHRAGA

Gaya/Force, Kekuatan/Strenght, dan Aspek Gaya dalam Biomekanika Olahraga

Dosen Pengampu : Nita Agniati, M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Muhammad Aqry (24068121057)

Muhammad Ridwan (24068121054)

Rafly Arsamanggala (24068121062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS GARUT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang " Gaya/Force, Kekuatan/Strenght, dan Aspek
Gaya dalam Biomekanika Olahraga".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang dari penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang gaya, kekuatan, dan aspek gaya dalam biomekanika olahraga. Kajian
ini penting karena pemahaman yang baik tentang konsep-konsep ini akan membantu para
atlet, pelatih, dan peneliti olahraga dalam memahami dan meningkatkan kinerja olahraga
mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang gaya, kekuatan, dan aspek gaya, atlet dapat
mengoptimalkan gerakan mereka dan menghindari cedera. Selain itu, pengetahuan tentang
konsep-konsep ini juga akan membantu dalam pengembangan teknik dan strategi olahraga
yang lebih efektif.
Biomekanika olahraga adalah studi tentang penggunaan prinsip-prinsip mekanika
dalam gerakan tubuh manusia selama olahraga. Dalam biomekanika olahraga, terdapat
beberapa konsep dasar yang harus dipahami. Salah satu konsep dasar yang penting adalah
gaya atau force, yang merupakan dorongan atau tarikan yang diberikan oleh suatu objek
pada objek lain. Selain itu, kekuatan atau strength juga merupakan konsep dasar yang
penting dalam biomekanika olahraga. Kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan fisik
untuk melakukan kerja atau menghasilkan gerakan. Dalam tulisan ini, kita akan membahas
tentang gaya, kekuatan, dan aspek gaya dalam biomekanika olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Gaya/force
2. Ada berapa macam gaya yang ada?
3. Apa manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa itu pengertian kekuatan/strength?
5. Apa yang di maksud kontraksi otot?
6. Ada berapa jenis kontraksi otot?
7. Apa yang di maksud aspek gaya?
C. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu pengertian gaya/force
2. Untuk mengetahui beberapa macam gaya
3. Untuk memahami manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari
4. Untuk memahami apa pengertian kekuatan/strength dalam biomekanika olahraga
5. Untuk memahami apa itu kontraksi otot dan berapa jenis kontraksi otot
6. Untuk memahami apa pengertian dan jenis dari aspek gaya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaya/Force
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan yang melibatkan gaya.
Permainan tarik tambang merupakan salah satu contoh penerapan gaya. Setiap kelompok
memberikan gaya berupa tarikan pada tali tambang. Permainan ini akan dimenangkan oleh
kelompok yang dapat memberikan gaya lebih besar pada tali tambang. Gaya merupakan
kekuatan bisa berupa tarikan atau dorongan yang dikenakan pada suatu benda sehingga
benda tersebut berubah posisi atau bentuknya.
Dalam sains, gaya didefinisikan sebagai suatu tarikan atau dorongan yang dapat
mempengaruhi benda baik posisi ataupun bentuknya. Gaya adalah dorongan, kayuhan,
tendangan, tarikan, atau pun hal lain yang menyebabkan benda bergerak atau berhenti dari
gerakannya. Dalam fisika, gaya didefinisikan sebagai suatu dorongan atau tarikan yang
mengakibatkan perubahan pada benda.

Gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dinamometer. Satuan
gaya dalam SI (Sistem Internasional) adalah Newton (N). Satuan ini digunakan untuk
menghormati tokoh FisikaSir Isaac Newton. Satuan lain yang juga sering digunakan
adalah Dyne, di mana 1 Newton setara dengan 100.000 dyne.

 Pengaruh Gaya Terhadap Benda


a) Benda diam jadi bergerak
Benda yang diam dapat bergerak jika diberi gaya. Contoh kelerang yang tadianya diam
akan bergerak setelah disentil, lemari yang tadinya diam aka bergerak setelah diberi
gaya dengan dorongan. Dalam hal ini gaya dapat mempengaruhi gerak benda.

Contoh : bola diam ditendang menjadi bergerak, meja diam didorong bergerak
Bola diam ditendang menjadi bergerak

b) Benda bergerak menjadi diam


Pengaruh gaya terhadap benda yang bergerak. Benda yang bergerak, jika diberi
gaya dapat mengakibtkan benda tersebut berubah menjadi diam, berubah arah, atau
juga bisa bergerak lebih cepat.
Contoh: bola yang bergerak akan diam apabila ditahan dengan kaki, sepeda bergerak
direm sehingga berhenti.

c) Bentuk dan ukuran benda berubah


Pengaruh gaya terhadap bentuk benda. Suatu benda saat dikenai gaya yang cukup
dapat mengakibatkan benda tersebut berubah bentuk. Semakin besar gaya yang
dikenakan semakin besar pula perubahan bentuk pada benda tersebut.
Contoh : kaleng minuman yang kosong saat diinjak dengan keras akan penyok, batu
besar jika dipukul dengan palu akan pecah menjadi batu-batu yang berukuran lebih
kecil, balon bulat ditarik sehingga menjadi lonjong panjang
Kaleng minuman yang Orang sedang membuat gerabah
menjadi penyok dari tanah liat

d) Kecepatan benda berubah

Contoh : sepeda yang dikayuh dan di dorong bergerak semakin cepat, mobil yang
bergerak lambat akan bertambah kecepatannya setelah digas oleh pengemudinya.

Mengayuh sepeda

B. Macam-macam Gaya

Gaya yang menyebabkan terjadinya perubahan pada benda dapat dikelompokkan


berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan pada sifatnya. Macam-macam gaya
berdasarkan penyebabnya adalah:

a. Gaya listrik, yaitu gaya yang timbul karena adanya muatan listrik.
Kipas angin merupakan salah satu contoh alat yang mengubah
gaya listrik menjadi gaya gerak

b. Gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari kutub-kutub magnet, berupa tarikan atau
tolakan.

Magnet dapat menarik paku yang


terbuat dari besi

c. Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas.

Per merupakan pegas. Panahan merupakan contoh gaya


pegas

d. Gaya gravitasi, yaitu gaya tarik yang berasal dari pusat bumi.
Buah jatuh pasti akan ke bawah Kita dapat berpijak pada bumi sehingga
karena adanya gravitasi bumi tidak melayang-layang di udara

e. Gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin.

Motor dapat bergerak karena adanya mesin

f. Gaya gesekan, yaitu gaya yang ditimbulkan akibat pergeseran antara dua permukaan
yang bersentuhan.
Macam-macam gaya menurut cara kerjanya dapat dikelompokkan menjadi 2 :

1. Gaya sentuh, yaitu gaya yang bekerja melalui sentuhan atau kontak langsung pada
benda. Gaya-gaya yang termasuk gaya sentuh adalah :
a. Gaya otot, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan
Contoh: Pemain bola menendang bola, sapi menarik pedati, gaya yang
dihasilkan manusia atau hewan saat mendorong, menarik, atau mengangkat
benda.

Sapi menarik pedati

b. Gaya gesek, yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda saling
bersentuhan. Gaya gesek dapat menimbulkan aganya hambatan. Semakin kasar
permukaan benda semakin besar gaya gesek yang ditimbulkan. Sebaliknya,
semakin halus bentuk permukaan, semakin kecil gaya geseknya.
Contoh : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita mengerem sepeda,
ketika ayah mengasah pisau, gaya yang timbul pada saat alas sepatu bersentuhan
dengan lantai.
c. Gaya mesin, contoh : penggerak kendaraan harus dihubungkan dengan roda-
roda atau rantai dan belt agar semua bagian mesin dapat bergerak.
d. Gaya pegas, yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh: Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet gelang yang
ditarik, ketika kita menarik busur anak panah, pegas pada shockbreaker
kendaraan bermotor.
2. Gaya tak sentuh, yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tidak secara langsung.
Dengan kata lain, tidak ada kontak langsung antara benda yang mengerjakan gaya
dengan benda yang dikenai gaya. Gaya-gaya yang termasuk gaya tak sentuh adalah :
a. Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh benda untuk menarik
benda lain ke arah pusat gaya yang berangkutan.
Contoh : buah kelapa yang jatuh ke bawah karena pengaruh gaya gravitasi
bumi, benda dapat jatuh ke tanah karena gaya tarik gravitasi.
b. Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh magnet. Paku yang
didekatkan ke magnet akan bergerak menuju magnet kemudian akan menempel
pada magnet. Hal ini disebabkan karena adanya gaya magnet. Contoh :
mengangkat barang-barang rongsokan besi dengan menggunakan magnet,
benda logam dapat ditarik oleh magnet tanpa harus menyentuh benda, paku
yang didekatkan ke magnet akan bergerak dan menempel pada magnet.
c. Gaya listrik, contoh : penggaris plastik yang digosok wool dapat menarik
potongan kertas ringan.
d. Gaya atom atau gaya nuklir, contoh : atom-atom dalam reaktor selalu
bergerak bertolakan dengan gaya yang besar sehingga menghasilkan energi.

Bom merupakan salah satu contoh gaya nuklir

C. Manfaat Gaya
Dengan adanya gaya, tentunya memberikan berbagai manfaat bagi kita dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya yaitu :
 Akibat adanya gaya gesek, kamu dapat berjalan di atas tanah dengan nyaman. Jika
tidak ada gaya gesek, mustahil kamu dapat berjalan karena kamu pasti tergelincir
 Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan membuat mobil dapat berjalan dengan
baik, Jika tidak ada gaya gesek, mobil tidak akan bergerak dengan baik karena
mobil tersebut pasti tergelincir
 Pada kendaraan bermotor roda dua, gesekan antara ban dan jalan amat dibutuhkan
bahkan gaya gesekan yang sebesar-besarnya antara ban dan jalan. Hal ini
dimaksudkan agar ban tidak mengalami slip, supaya pengemudi dan
penumpangnya merasa aman.
 Gaya gesek dapat di manfaatkan pula pada rem kendaraan. Dengan adanya gaya
gesekan antara karet rem dan roda kendaraan, maka kamu dapat mengurangi atau
menghentikan gerak kendaraan
 Tanpa adanya gaya gravitasi, semua benda akan melayang-layang di udara,
termasuk air
 Dinamo merupakan salah satu alat yang menggunakan magnet di dalamnya. Alat
lain dalam kehidupan sehari-hari yang juga menggunakan magnet di antaranya
adalah pengunci kotak pensil atau tas, kompas, speaker radio, mikrofon, antena
pada mobil remot kontrol, dan alarm pengaman mobil.
 Magnet juga digunakan pada alat-alat berat untuk mengangkut benda-benda dari
besi. Magnet tersebut berasal dari aliran listrik oleh karena itu disebut
elektromagnet. Jika tidak ada aliran listrik maka sifat kemagnetannya akan hilang.
 Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit
 Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng
 Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling
 Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan

D. KEKUATAN/STRENGHT
a. Pengertian
Menurut Wida (2000:76) Kekuatan/strength adalah Kemampuan untuk
membangkitkan suatu tegangan terhadap suatu tahanan. Secara mekanis kekuatan
didefinisikan sebagai gaya/force yang dapat di hasilkan oleh otot atau sekelompok otot
dalam suatu kontraksi maksimal, selain itu dapat mrmbantu kecepatan seseorang untuk
melakukan gerakan.
a. Kontraksi Otot
Kontraksi otot adalah proses di mana serat otot menyusut atau memendek secara
sementara. Kontraksi otot adalah dasar dari gerakan tubuh, dan otot-otot kita
bekerja secara terus-menerus untuk memberikan kekuatan dan fungsi pada tubuh.
Ada dua jenis kontraksi otot utama:
1. Kontraksi Isometrik: Kontraksi isometrik terjadi ketika otot menegangkan
tanpa mengalami perubahan panjangnya. Ini berarti otot tidak bergerak atau
menghasilkan gerakan eksternal yang terlihat, tetapi masih ada ketegangan
dalam otot. Misalnya, ketika Anda mengangkat beban berat dan menahan
posisi, otot Anda mengalami kontraksi isometrik.

2. Kontraksi Isotonik: Kontraksi isotonik terjadi ketika otot berkontraksi dan


menghasilkan gerakan atau perubahan panjang. Ada dua jenis kontraksi
isotonik:

 Kontraksi Eksentrik: Kontraksi eksentrik terjadi ketika otot memanjang saat


berkontraksi. Ini terjadi ketika Anda menurunkan beban dengan kontrol
setelah mengangkatnya. Misalnya, ketika Anda menurunkan barbel secara
perlahan setelah mengangkatnya, otot-otot lengan Anda mengalami
kontraksi eksentrik.

 Kontraksi Konsentrik: Kontraksi konsentrik terjadi ketika otot memendek


saat berkontraksi. Ini terjadi ketika Anda mengangkat beban atau
melakukan gerakan aktif. Misalnya, ketika Anda menekuk lengan untuk
mengangkat barbel, otot-otot lengan Anda mengalami kontraksi konsentrik.

Kontraksi otot dikendalikan oleh impuls listrik yang dikirim oleh sistem
saraf ke serat otot. Saat impuls listrik mencapai serat otot, ion kalsium
dilepaskan, yang memicu kontraksi otot dengan mengaktifkan protein
kontraktil dalam sel otot.
Kontraksi otot juga dapat terjadi secara refleks, seperti saat Anda
menghindari sentuhan panas atau menjaga keseimbangan tubuh Anda. Otot-
otot juga dapat berkontraksi secara bersamaan dalam kelompok yang disebut
otot agonis untuk menghasilkan gerakan yang diinginkan, sementara otot-otot
yang berlawanan, atau otot antagonis, rileks untuk memungkinkan gerakan
tersebut.
b. Karakteristik Otot
Otot merupakan jaringan tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan gerakan
melalui kontraksi dan relaksasi serabut otot. Berikut ini adalah beberapa
karakteristik utama otot:

1. Kontraktibilitas: Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi atau


memendek menjadi lebih pendek dan lebih tebal saat menerima rangsangan
saraf. Kontraksi ini menghasilkan gaya yang diperlukan untuk menggerakkan
tulang dan sendi.

2. Ekstensibilitas: Otot juga memiliki sifat ekstensibilitas, yaitu kemampuan


untuk meregang atau memanjang ketika tidak berkontraksi. Hal ini
memungkinkan otot untuk kembali ke panjang semula setelah mengalami
kontraksi.

3. Elastisitas: Otot memiliki elastisitas, yaitu kemampuannya untuk meregang


dan kemudian kembali ke bentuk awalnya setelah ditarik atau diperpanjang.
Sifat ini memungkinkan otot untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatannya.

4. Kelelahan: Otot manusia memiliki batas daya tahan yang terbatas dan
cenderung lelah setelah digunakan dalam waktu yang lama. Ketika otot lelah,
kontraksi otot menjadi kurang efektif dan sering terjadi penurunan kinerja fisik.

5. Irasionalitas: Otot memiliki irasionalitas, yaitu kemampuannya untuk


berkontraksi dengan kekuatan penuh atau tidak sama sekali. Ini berarti bahwa
otot dapat berkontraksi secara parsial atau secara maksimal tergantung pada
kebutuhan dan rangsangan yang diterimanya.

6. Konduktivitas: Otot memiliki kemampuan untuk menghantarkan sinyal listrik


melalui serat otot. Sinyal ini dikirim oleh sistem saraf dan memicu kontraksi
otot.

7. Hipertrofi: Otot dapat mengalami hipertrofi, yaitu peningkatan ukuran dan


kekuatan otot sebagai respons terhadap latihan dan stres fisik. Proses ini
melibatkan peningkatan jumlah protein kontraktil dalam serat otot.

8. Plastisitas: Otot juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mengubah


strukturnya sebagai respons terhadap latihan dan aktivitas fisik. Latihan reguler
dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot.

Karakteristik otot ini memungkinkan tubuh kita untuk bergerak, menjaga postur
tubuh, dan melakukan berbagai aktivitas fisik. Otot terdiri dari berbagai jenis,
termasuk otot rangka (skeletal), otot jantung (cardiac), dan otot polos (smooth),
masing-masing dengan karakteristik khususnya sendiri.

E. ASPEK GAYA DALAM BIOMEKANIKA OLAHRAGA


Dalam biomekanika olahraga, aspek gaya merujuk pada berbagai faktor yang
mempengaruhi gerakan tubuh dalam konteks olahraga. Beberapa aspek gaya yang relevan
dalam biomekanika olahraga antara lain:

1. Gaya Eksternal
Gaya eksternal adalah gaya yang diberikan oleh lingkungan atau objek di luar
tubuh. Misalnya, gaya gravitasi, gaya sentuhan atau benturan dengan permukaan, dan
gaya angin. Gaya-gaya ini mempengaruhi gerakan tubuh dan harus dipertimbangkan
dalam analisis biomekanika.
a. Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua benda yang disebabkan oleh
adanya massa di masing-masing benda. Gaya gravitasi ini terjadi karena adanya
gaya tarik-menarik antara massa benda tersebut dengan massa benda lain atau
dengan massa planet atau benda langit lainnya.
Hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya gravitasi antara dua
benda sebanding secara langsung dengan massa kedua benda dan sebanding secara
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. Dengan kata lain, semakin besar
massa kedua benda dan semakin dekat jarak antara keduanya, gaya gravitasi akan
semakin besar.
Gaya gravitasi ini berperan penting dalam banyak aspek kehidupan sehari-
hari, termasuk dalam biomekanika olahraga. Misalnya, dalam olahraga seperti
lompat jauh atau basket, gaya gravitasi mempengaruhi gerakan vertikal tubuh atlet
saat melompat atau melakukan aksi seperti melompat untuk mencetak gol. Gaya
gravitasi juga mempengaruhi keseimbangan dan stabilitas tubuh dalam berbagai
gerakan olahraga.
b. Gaya Sentuhan
Gaya sentuhan merujuk pada gaya yang terjadi ketika dua objek atau permukaan
bersentuhan satu sama lain. Gaya ini muncul sebagai respons dari tekanan yang
dihasilkan oleh kontak antara kedua objek atau permukaan tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang gaya sentuhan adalah:

1. Gaya Normal: Gaya normal adalah gaya sentuhan yang tegak lurus terhadap
permukaan yang bersentuhan. Gaya ini merupakan respons dari tekanan antara
dua objek atau permukaan yang saling bersentuhan.

2. Gaya Gesek: Gaya gesek adalah gaya sentuhan yang sejajar dengan permukaan
yang bersentuhan. Gaya gesek ini muncul sebagai respons dari gesekan antara
dua objek atau permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek dapat mempengaruhi
pergerakan atau gerakan relatif antara kedua objek atau permukaan tersebut.
3. Koefisien Gesek: Koefisien gesek adalah angka yang menggambarkan
seberapa besar gaya gesek yang terjadi antara dua permukaan yang bersentuhan.
Koefisien gesek bergantung pada sifat permukaan dan bahan yang bersentuhan.

4. Gaya Sentuh Lateral: Gaya sentuh lateral adalah gaya sentuhan yang terjadi
sepanjang permukaan yang bersentuhan. Gaya ini dapat terjadi saat ada
pergeseran lateral antara dua objek atau permukaan yang saling bersentuhan.

Gaya sentuhan penting dalam biomekanika olahraga karena mempengaruhi interaksi


antara tubuh atlet dengan lingkungannya. Misalnya, dalam olahraga seperti sepak
bola atau rugby, gaya sentuhan antara kaki pemain dan bola dapat mempengaruhi
kontrol bola dan akurasi tendangan.

Pemahaman tentang gaya sentuhan dapat membantu dalam pemodelan gerakan,


analisis biomekanika, dan pengembangan teknik olahraga yang lebih baik.

2. Gaya Internal
Gaya internal adalah gaya yang dihasilkan oleh struktur tubuh sendiri saat
melakukan gerakan. Misalnya, kontraksi otot, tekanan intraartikular (dalam sendi), dan
ketegangan ligamen. Gaya-gaya ini penting untuk dipahami dalam biomekanika
olahraga karena mereka mempengaruhi kinerja dan cedera.

3. Gaya Reaksi
Gaya reaksi merujuk pada gaya yang dihasilkan oleh tubuh sebagai respons
terhadap gaya eksternal. Misalnya, ketika Anda melompat, gaya reaksi dari lantai akan
mendorong tubuh Anda ke atas. Pemahaman tentang gaya reaksi penting untuk
mengoptimalkan gerakan dan mencegah cedera.

4. Distribusi Gaya
Distribusi gaya merujuk pada cara gaya-gaya yang terkait dengan gerakan
didistribusikan di seluruh tubuh atau bagian tubuh. Distribusi gaya yang tidak seimbang
dapat menyebabkan tekanan atau ketegangan yang tidak merata pada struktur tubuh
dan meningkatkan risiko cedera.

5. Vektor Gaya
Vektor gaya menggambarkan arah dan besar gaya. Dalam biomekanika olahraga,
pemahaman tentang vektor gaya sangat penting karena dapat memberikan informasi
tentang arah gerakan, kekuatan, dan pengaruh gaya eksternal dalam olahraga tertentu.

6. Gaya Sentrik dan Eksentrik


Gaya sentrik terjadi ketika pusat rotasi tubuh atau sendi berada dalam tubuh,
sedangkan gaya eksentrik terjadi ketika gaya diterapkan di luar pusat rotasi tubuh atau
sendi. Pemahaman tentang gaya sentrik dan eksentrik penting dalam analisis gerakan
dan pemilihan latihan olahraga yang tepat.

Penting untuk memahami aspek-aspek gaya ini dalam biomekanika olahraga karena dapat
membantu dalam analisis gerakan, pemodelan olahraga, perbaikan teknik, dan
pengurangan risiko cedera. Dengan pemahaman yang baik tentang aspek gaya ini, pelatih,
fisioterapis, dan ilmuwan olahraga dapat bekerja sama untuk meningkatkan kinerja atlet
dan mengoptimalkan latihan olahraga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya Dalam olahraga, pemahaman akan peran gaya, kekuatan, dan
aspek gaya dalam biomekanika sangat penting untuk meningkatkan performa atlet dan
mencegah cedera. Dengan menerapkan prinsip-prinsip biomekanika, kita dapat
mengoptimalkan gerakan atlet untuk mencapai hasil terbaik. Didalam gaya/force terdapat
banyak hal yang perlu kita ketahui agar mempermudah kita dalam melakukan suatu
kegiatan karena sudah mengetahui gaya dan aspek gaya dalam biomekanika olahraga
B. Saran
Kami menyarankan kepada semua olahragawan untuk mengetahui dan memahami
Gaya, kekuatan, dan aspek gaya berguna untuk menghasilkan prestasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Daharis, D., Gazali, N., & Candra, O. (2022). Biomekanika Olahraga.

http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/macam-macam-gaya-dan-pengaruhnya.html

http://baitu-durus.blogspot.com/2012/03/ipa-gaya.html

http://mastugino.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-gaya.html

http://online-school-ipa-6.blogspot.com/p/pengertian-dan-sifat-gaya.html

http://parno-berandabelajaroreo.blogspot.com/2013/01/gaya-dan-penerapannya.html

Ronald, H. (2003). Biomekanika Olahraga. Ikun. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai