PRAKTIKUM ERGONOMI
MODUL 5
“BIOMEKANIKA”
Disusun oleh :
Kelompok 1
Dosen Pengampu,
Mengetahui,
Ka. Prodi Teknik Industri UMK
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur atas kehadiran Allah SWT atas Rahmat, Hidayah
dan Petunjuk-Nya serta kesehatan yang diberikan, sholawat dan salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan hasil praktikum ini dengan judul “BIOMEKANIKA”
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan banyak motivasi serta membantu hingga proses laporan praktikum ini selesai,
terutama kepada:
1. Bapak Rangga Primadasa, ST., M.T. Selaku Kaprodi Teknik Industri Universitas
Muria Kudus yang telah banyak membantu dengan berbagai sarana dan prasarana
praktikum.
2. Bapak Akh. Sokhibi, ST., M.Eng. Selaku dosen mata kuliah Ergonomi Teknik
Industri Universitas Muria Kudus.
3. Semua pihak dan teman-teman yang tak bisa disebutkan satu per satu.
Laporan Praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi dan cara penulisan,
oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan tugas laporan praktikum ini. Penyusun berharap hasil laporan praktikum ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan belajar serta referensi dalam proses
pembelajaran.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis
sendiri dan umumnya bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………………………2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….3
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………4
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………6
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………8
1.3 Tujuan……………….…….…………………………………………………………………..9
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………...24
4. 1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….24
4. 2 Saran………………………………………………………………………………………...24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………25
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1. Aktivitas Praktikan Memperbaiki Sebuah Benda Kerja…………….16
Gambar 3.2.1 Posisi Lengan Atas…………………………………………………...16
Gambar 3.2.2 Posisi Lengan Bawah………………………………………………...17
Gambar 3.2.3 Posisi Pergelangan Tangan…………………………………………..17
Gambar 3.2.4 Posisi Pergerakan Tangan……………………………………………17
Gambar 3.2.5 Posisi Leher…………………………………………………………..18
Gambar 3.2.6 Posisi Punggung……………………………………………………...18
Gambar 3.2.7 Posisi Kaki……………………………………………………………19
Gambar 3.2.8 Penggunaan Beban dan Otot………………………………………….19
Gambar 3.2.9 Nilai RULA…………………………………………………………...20
Gambar 3.3.1 Posisi Leher…………………………………………………………...20
Gambar 3.3.2 Posisi Punggung………………………………………………………20
Gambar 3.3.3 Posisi Kaki……………………………………………………………21
Gambar 3.3.4 Beban…………………………………………………………………21
Gambar 3.3.5 Posisi Lengan Atas…………………………………………………....21
Gambar 3.3.6 Posisi Lengan Bawah……………………………………………........22
Gambar 3.3.7 Posisi Pergelangan Tangan…………………………………………...22
Gambar 3.3.8 Nilai Coupling………………………………………………………..22
Gambar 3.3.9 Nilai Aktivitas………………………………………………………..23
Gambar 3.3.10 Nilai REBA…………………………………………………………23
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
saat bekerja tidak nyaman. Perlu melakukan analisis postur kerja dengan
metode RULA dan REBA. RULA yaitu suatu metode untuk menganalisa
ergonomi postur tubuh pada pekerjaan dengan penggunaan bagian tubuh
atas. Sedangkan REBA (Rapid Entire Body Assessment) yaitu metode
sistematis yang mengevaluasi seluruh postur tubuh pekerja untuk
mengidentifikasi resiko MSDs dan resiko lain yang berhubungan dengan
pekerjaan.
9
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
praktikum , batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diperoleh kesimpulan dan saran secara keseluruhan
dari hasil yang di dapat pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini daftar sumber informasi yang di peroleh
10
BAB II
DASAR TEORI
1.6. Definisi BIOMEKANIKA
Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari
ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, berdasar pada biologi dan juga
pengetahuan lingkungan. Gerakan manusia adalah ilmu yang menyelidiki,
menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia (Wignjosoebroto, 2012).
Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari
ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, dengan berdasar pada biologi dan juga
pengetahuan lingkungan kerja. Biomekanika umum adalah bagian dari biomekanika
yang berbicara mengenai hukum-hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik
manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak. Biostatik adalah bagian dari
biomekanika umum yang hanya menganalisa bagian tubuh dalam keadaan diam
maupun bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform). Biodinamik
adalah bagian dari biodinamika umum yang berkaitan dengan gerakan-gerakan tubuh
tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan gaya yang disebabkan
gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik). Analisis biomekanika ada 2 (dua) yaitu
secara statis berupa analisis besarnya gaya dan momen yang terjadi pada bagian-
bagian tubuh tertentu, saat tubuh dalam kondisi tanpa gerakan. Sedangkan analisis
biomekanika secara dinamis adalah analisis besarnya gaya dan momen yang terjadi
pada bagian-bagian tubuh tertentu saat tubuh dalam kondisi bergerak (Sukania, dkk.,
2013).
Biomekanika juga mengkaji hubungan pekerja dengan perlengkapan kerja
dengan lingkungan kerja dan sebagainya. Biomekanika didefinisikan sebagai bidang
ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika didefinisikan sebagai
bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan
kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh makhluk hidup.
Selain itu untuk meningkatkan suatu sistem kerja melalui minimasi kemungkinan
terjadinya cedera pada saat melakukan kerja. Biomekanika menggunakan hukum-
11
hukum mengenai konsep fisik dan teknik menggambarkan gerakan yang dialami oleh
bagian-bagian tubuh yang beragam dan aksi gaya pada bagian-bagian tubuh tersebut
selama melakukan aktifitas harian. Dilihat dari definisi tersebut, biomekanika adalah
aktifitas multidisipliner (Siska dan Multy, 2012).
1.7. Prinsip Biomekanika
1. Kurangi berat benda yang ditangani
2. Manfaatkan dua atau lebih orang untuk memindahkan barang yang berat
3. Ubahlah aktivitas jika mungkin, sehingga lebih mudah, ringan dan tidak
berbahaya
4. Minimasi jarak horizontal antara tempat mulai dan berakhir pada pemindahan
barang
5. Material terletak tidak lebih tinggi dari bahu
6. Kurangi frekuensi pemindahan
7. Berikan waktu istirahat
8. Berlakukan rotasi kerja terhadap pekerjaan yang sedikit membutuhkan tenaga
9. Rancang container agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang dekat dengan
tubuh
10. Benda yang berat dijaga setingi lutut
12
Metode ergonomi tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan faktor
coupling yang menimbulkan cidera akibat aktivitas yang berulang–ulang. Penilaian
postur kerja dengan metode ini dengan cara pemberian skor resiko antara satu sampai
lima belas, yang mana skor yang tertinggi menandakan level yang mengakibatkan
resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa skor
terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic hazard. REBA
dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang beresiko dan melakukan
perbaikan sesegera mungkin.
REBA membagi Bagian Tubuh Menjadi 6 Bagian
Yaitu: trunk (badan), leher (Leher), kaki (kesemek), lengan atas (differences
Lengan), Dan menurunkan lengan (Lengan Bawah). Untuk mendapatkan skor
REBA secara seruhan, peneliti harus melakukan beberapa langkah sebagai
berikut:
1. mengambil foto dari postur yang akan dianalisis
2. Mengestimasi sudut dari enam bagian tubuh yang dianalisis
3. Mengubah informasi sudut menjadi klasifikasi postur menurut REBA
4. Menentukan beberapa penyesuaian seperti: apakah ada gaya yang dikeluarkan
dari tubuh dalam postur tersebut?
Dikarenakan klasifikasi REBA sangat tepat pada informasi sudut yang
didapat, ketika menentukan secara tepat pentingnya menggunakan metode
ini. Untuk mendapatkan sudut yang tepat dari leher, badan, dan beberapa
bagian tubuh lainnya, foto dari postur yang dianalisis sebaiknya diambil dari
sudut pengambilan gambar yang tepat.
13
RULA diperuntukkan dan dipakai pada bidang ergonomi dengan bidang
cakupan yang luas(McAtamney et al, 1993).
Teknologi ergonomi mengevaluasi postur atau sikap, kekuatan dan
aktivitas otot yang menimbulkan cidera akibat aktivitas berulang
(repetitive starain injuries). Ergonomi diterapkan untuk mengevaluasi hasil
pendekatan yang berupa skor resiko antara satu sampai tujuh, skor tertinggi
menandakan level yang mengakibatkan resiko yang besar atau berbahaya untuk
dilakukan dalam bekerja. Hal ini bukan berarti bahwa skor terendah akan
menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic hazard. Metode
RULA dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang beresiko dan
dilakukan perbaikan sesegera mungkin(Lueder et al, 1996).Metode ini
menggunakan diagram body postures dan empat tabel penilaian yang
disediakan untuk mengevaluasi postur kerja yang berbahaya dalam siklus
pekerjaan tersebut. Penggunaan metode ini akan didapatkan nilai batasan
maksimum dan berbagai postur pekerja, nilai batasan tersebut berkisar antara
nilai 1-7(McAtamney et al, 1993)
14
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
15
Lengan Bawah 0°
Pergelangan Tangan 0°
2. Posisi Lengan Bawah, besar sudut lengan bawah adalah 0°. Maka termasuk dalam
opsi dengan besar sudut 0° - 60°
3. Posisi Pergelangan Tangan, besar sudut pergelangan tangan adalah 0°. Maka
termasuk dalam opsi dengan besar sudut 0° .
16
Gambar 3.2.3 Posisi Pergelangan Tangan
4. Posisi Pergerakan Tangan dari data analisis sudut, besar sudut pergerakan tangan
adalah 0° . Maka termasuk dalam opsi dengan tangan yang tidak berputar.
5. Posisi Leher, besar sudut leher adalah 105,33° . Maka termasuk dalam opsi dengan
besar sudut 20° +.
17
Gambar 3.2.5 Posisi Leher
6. Posisi Punggung, besar sudut punggung adalah 46,20° . maka termasuk dalam opsi
dengan besar sudut 20° - 60° .
7. Posisi Kaki dari data postur yang diambil, objek penelitian melakukan aktifitas
dengan menopang pada kedua kaki. Maka opsi pertama klik pada opsi pertama
(sebelah kiri)
18
Gambar 3.2.7 Posisi Kaki
8. Penggunaan Beban dan Otot Pada group pertama dan kedua menghasilkan gerak
static dalam proses ini, serta beban kurang dari 2 Kg.
19
9. Nilai Rula, Kemudian klik ‘result’ dan keluar output seperti gambar dibawah ini
20
Gambar 3.3.2 Posisi Punggung
3. Posisi Kaki dari gambar postur, kasus ini terlihat kaki kanan dan kiri sejajar seperti
pada opsi pertama dan membentuk sudut 0°
21
Gambar 3.3.6 Posisi Lengan Bawah
7. Posisi Pergelangan Tangan Dari data analisis sudut, besar sudut lengan atas adalah
0°. maka termasuk dalam opsi dengan besar sudut “between 15 degrees up and 15
degrees down”
22
Gambar 3.3.9 Nilai Aktivitas
10. Nilai REBA
Kemudian klik “result” dan keluar output nilai REBA seperti gambar dibawah ini.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari
ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, berdasar pada biologi dan juga
pengetahuan lingkungan.
b. Dengan metode REBA nilai skor postur kerja dari Praktikan adalah 6 yang
berarti bahwa aktivitas tersebut mengandung resiko sedang dan perlu
dilakukan tindakan perbaikan postur kerja dari praktikan. Sedangkan dengan
metode RULA nilai skor postur kerja dari Praktikan adalah 6 yang berarti
bahwa aktivitas tersebut diperlukan pemeriksaan lanjutan dari praktikan.
4.1 Saran
Pada saat melakukan mengukur sudut postur tubuh sebaiknya di
lakukan dengan hati hati.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26