Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTIKUM ERGONOMI
MODUL 5
“BIOMEKANIKA”

Disusun oleh :

Kelompok 1

Syahrul Majid W 202057001


Yoga Dwi Arifian 202057007
Muh Dwi Efendi 202057013
Syamsul Huda 202057025
Ahmadi Rasyid 202057033

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM ERGONOMI
“BIOMEKANIKA”
Kudus, November 2021

Dosen Pengampu,

Akh. Sokhibi, ST.,M.Eng.


NIDN 0607068302

Mengetahui,
Ka. Prodi Teknik Industri UMK

Rangga Primadasa, ST., M.T.


NIDN 0607018903
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur atas kehadiran Allah SWT atas Rahmat, Hidayah
dan Petunjuk-Nya serta kesehatan yang diberikan, sholawat dan salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan hasil praktikum ini dengan judul “BIOMEKANIKA”
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan banyak motivasi serta membantu hingga proses laporan praktikum ini selesai,
terutama kepada:
1. Bapak Rangga Primadasa, ST., M.T. Selaku Kaprodi Teknik Industri Universitas
Muria Kudus yang telah banyak membantu dengan berbagai sarana dan prasarana
praktikum.
2. Bapak Akh. Sokhibi, ST., M.Eng. Selaku dosen mata kuliah Ergonomi Teknik
Industri Universitas Muria Kudus.
3. Semua pihak dan teman-teman yang tak bisa disebutkan satu per satu.
Laporan Praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi dan cara penulisan,
oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan tugas laporan praktikum ini. Penyusun berharap hasil laporan praktikum ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan belajar serta referensi dalam proses
pembelajaran.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis
sendiri dan umumnya bagi kita semua.

Kudus, 22 November 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………………………2

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….3

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………4

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………6

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………...7

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………8

1.1 Latar Belakang…….……….………………………………………………………………….8

1.2 Perumusan Masalah.……….………………………………………………………………….9

1.3 Tujuan……………….…….…………………………………………………………………..9

1.4 Batasan Masalah…….………………………………………………………………………...9

1.5 Sistematika Laporan……….…………………………………………………………………10

BAB II DASAR TEORI…………………………………………………………………………11

2.1 Definisi Biomekanika…….………………………………………………………………….11

2.2 Prinsip Biomekanika……....…………………………..…………………………………….12


2.3 REBA………………………………………………………………………………………..12
2.4 RULA………………………………………………………………………………………..13

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………………………………15

3.1 Pengumpulan Data…………………………………………………………………………..15

3.2 Pengolahan Data Menggunakan RULA…………………………………………………….16

3.3 Pengolahan Data Menggunakan REBA……………………………………………………..20

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………...24
4. 1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….24

4. 2 Saran………………………………………………………………………………………...24

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………25
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Postur Kerja Praktikan……………………………………………………..15

6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1. Aktivitas Praktikan Memperbaiki Sebuah Benda Kerja…………….16
Gambar 3.2.1 Posisi Lengan Atas…………………………………………………...16
Gambar 3.2.2 Posisi Lengan Bawah………………………………………………...17
Gambar 3.2.3 Posisi Pergelangan Tangan…………………………………………..17
Gambar 3.2.4 Posisi Pergerakan Tangan……………………………………………17
Gambar 3.2.5 Posisi Leher…………………………………………………………..18
Gambar 3.2.6 Posisi Punggung……………………………………………………...18
Gambar 3.2.7 Posisi Kaki……………………………………………………………19
Gambar 3.2.8 Penggunaan Beban dan Otot………………………………………….19
Gambar 3.2.9 Nilai RULA…………………………………………………………...20
Gambar 3.3.1 Posisi Leher…………………………………………………………...20
Gambar 3.3.2 Posisi Punggung………………………………………………………20
Gambar 3.3.3 Posisi Kaki……………………………………………………………21
Gambar 3.3.4 Beban…………………………………………………………………21
Gambar 3.3.5 Posisi Lengan Atas…………………………………………………....21
Gambar 3.3.6 Posisi Lengan Bawah……………………………………………........22
Gambar 3.3.7 Posisi Pergelangan Tangan…………………………………………...22
Gambar 3.3.8 Nilai Coupling………………………………………………………..22
Gambar 3.3.9 Nilai Aktivitas………………………………………………………..23
Gambar 3.3.10 Nilai REBA…………………………………………………………23

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita menghadapi banyak sekali hal yang


berhubungan langsung secara fisik dengan diri kita. Seperti misal
berlari ,berjalan, mengangkat benda, dan memindahkan sesuatu dengan
posisi yangbermacam-macam. Dalam ilmu ergonomi kita bisa
memecahkan permasalahan tersebut melalui pendekatan, yaitu
biomekanika, manual material handling, dan physiological performance.
Untuk permasalahan dalam biomekanika, kita seringsekali dihadapkan
dalam sebuah kondisi dimana kita diharuskan mengangkat beban berat
yang belum diketahui oleh badan kita apakah beban tersebut
amandiangkat dalam posisi tertentu ataukah harus diangkat dengan posisi
lain yang bisa lebih mendukung pengangkatan tersebut.

Kemudian untuk manual material handling, kita sering dihadapkan


dalam permasalahan dimana suatu beban yang akan kita angkat memiliki
bentuk fisik yang tidak mensupport dan juga kondisi lapangan yang
kurang baik bagi kita. Dan yang terakhir adalah physiological
performance, dimana kita juga sering dihadapkan pada suatu pekerjaan
fisik tanpa disokong oleh waktu istirahat yang optimal. Disini kita bisa
dihadapkan pada recovery time yang terlalu sebentar ataupun recovery
time yang terlalu lama. Hal ini sama-sama merugikan kita. Untuk waktu
yang terlalu lama, pihak perusahaan bisa dirugikan karena kerja menjadi
kurang optimal. Sedangkan untuk waktu yang terlalu cepat akan
menyebabkan para karyawan menjadi cepat lelah dan akhirnya hasil
pekerjaan akan kurang optimal lagi.

Saat bekerja sangat berpengaruh dengan postur tubuh manusia jadi

8
saat bekerja tidak nyaman. Perlu melakukan analisis postur kerja dengan
metode RULA dan REBA. RULA yaitu suatu metode untuk menganalisa
ergonomi postur tubuh pada pekerjaan dengan penggunaan bagian tubuh
atas. Sedangkan REBA (Rapid Entire Body Assessment) yaitu metode
sistematis yang mengevaluasi seluruh postur tubuh pekerja untuk
mengidentifikasi resiko MSDs dan resiko lain yang berhubungan dengan
pekerjaan.

1.2. Perumusan Masalah


1. Apa definisi tentang BIOMEKANIKA?
2. Bagaimana mengetahui skor postur tubuh dengan menggunakan
metode RULA dan REBA serta memberikan usulan perbaikan atau
rekomendasi?

1.3. Tujuan Praktikum


1. Dapat memahami konsep BIOMEKANIKA
2 Dapat mengetahui skor postur tubuh dengan metode RULA dan
REBA serta usulan rekomendasi

1.4. Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas ,maka
penulis membatasi penelitian ini meliputi:
1. Pengambilan gambar posisi tubuh operator saat pratikum postur
tubuh yang dilakukan pada beberapa mahasiswa Teknik Industri
angkatan 2020 Universitas Muria Kudus kecuali yang tidak hadir.
2. Menggunakan metode RULA dan REBA
1.5. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan pada penelitian ini disusun dalam 4 (empat) bab,
agar memudahkan dalam pembahasan masalah dan meudahkan bagi
pembaca untuk memahami permasalahan yang diuraikan.

9
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
praktikum , batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI


Bab ini menerangkan tentang dasar teori yang mendukung untuk
pengumpulan dan pengolahan data praktikum.

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini menjelaskan tentang proses praktikum dan mengolah data

BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diperoleh kesimpulan dan saran secara keseluruhan
dari hasil yang di dapat pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini daftar sumber informasi yang di peroleh

10
BAB II
DASAR TEORI
1.6. Definisi BIOMEKANIKA
Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari
ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, berdasar pada biologi dan juga
pengetahuan lingkungan. Gerakan manusia adalah ilmu yang menyelidiki,
menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia (Wignjosoebroto, 2012).
Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari
ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, dengan berdasar pada biologi dan juga
pengetahuan lingkungan kerja. Biomekanika umum adalah bagian dari biomekanika
yang berbicara mengenai hukum-hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik
manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak. Biostatik adalah bagian dari
biomekanika umum yang hanya menganalisa bagian tubuh dalam keadaan diam
maupun bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform). Biodinamik
adalah bagian dari biodinamika umum yang berkaitan dengan gerakan-gerakan tubuh
tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan gaya yang disebabkan
gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik). Analisis biomekanika ada 2 (dua) yaitu
secara statis berupa analisis besarnya gaya dan momen yang terjadi pada bagian-
bagian tubuh tertentu, saat tubuh dalam kondisi tanpa gerakan. Sedangkan analisis
biomekanika secara dinamis adalah analisis besarnya gaya dan momen yang terjadi
pada bagian-bagian tubuh tertentu saat tubuh dalam kondisi bergerak (Sukania, dkk.,
2013).
Biomekanika juga mengkaji hubungan pekerja dengan perlengkapan kerja
dengan lingkungan kerja dan sebagainya. Biomekanika didefinisikan sebagai bidang
ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika didefinisikan sebagai
bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan
kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh makhluk hidup.
Selain itu untuk meningkatkan suatu sistem kerja melalui minimasi kemungkinan
terjadinya cedera pada saat melakukan kerja. Biomekanika menggunakan hukum-

11
hukum mengenai konsep fisik dan teknik menggambarkan gerakan yang dialami oleh
bagian-bagian tubuh yang beragam dan aksi gaya pada bagian-bagian tubuh tersebut
selama melakukan aktifitas harian. Dilihat dari definisi tersebut, biomekanika adalah
aktifitas multidisipliner (Siska dan Multy, 2012).
1.7. Prinsip Biomekanika
1. Kurangi berat benda yang ditangani
2. Manfaatkan dua atau lebih orang untuk memindahkan barang yang berat
3. Ubahlah aktivitas jika mungkin, sehingga lebih mudah, ringan dan tidak
berbahaya
4. Minimasi jarak horizontal antara tempat mulai dan berakhir pada pemindahan
barang
5. Material terletak tidak lebih tinggi dari bahu
6. Kurangi frekuensi pemindahan
7. Berikan waktu istirahat
8. Berlakukan rotasi kerja terhadap pekerjaan yang sedikit membutuhkan tenaga
9. Rancang container agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang dekat dengan
tubuh
10. Benda yang berat dijaga setingi lutut

1.8. Rapid Entery Body Assesment (REBA)


Rapid Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan
dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi kerja
atau postur leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan kaki seorang operator.
Selain itu metode ini juga dipengaruhi faktor coupling, beban eksternal yang ditopang
oleh tubuh serta aktifitas pekerja. Penilaian dengan menggunakan REBA tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk melengkapi dan melakukan scoring general
pada daftar aktivitas yang mengindikasikan perlu adanya pengurangan resiko yang
diakibatkan postur kerja operator (Mc Atamney, 2000).

12
Metode ergonomi tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan faktor
coupling yang menimbulkan cidera akibat aktivitas yang berulang–ulang. Penilaian
postur kerja dengan metode ini dengan cara pemberian skor resiko antara satu sampai
lima belas, yang mana skor yang tertinggi menandakan level yang mengakibatkan
resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa skor
terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic hazard. REBA
dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang beresiko dan melakukan
perbaikan sesegera mungkin.
REBA membagi Bagian Tubuh Menjadi 6 Bagian
Yaitu: trunk (badan), leher (Leher), kaki (kesemek), lengan atas (differences
Lengan), Dan menurunkan lengan (Lengan Bawah). Untuk mendapatkan skor
REBA secara seruhan, peneliti harus melakukan beberapa langkah sebagai
berikut:
1. mengambil foto dari postur yang akan dianalisis
2. Mengestimasi sudut dari enam bagian tubuh yang dianalisis
3. Mengubah informasi sudut menjadi klasifikasi postur menurut REBA
4. Menentukan beberapa penyesuaian seperti: apakah ada gaya yang dikeluarkan
dari tubuh dalam postur tersebut?
Dikarenakan klasifikasi REBA sangat tepat pada informasi sudut yang
didapat, ketika menentukan secara tepat pentingnya menggunakan metode
ini. Untuk mendapatkan sudut yang tepat dari leher, badan, dan beberapa
bagian tubuh lainnya, foto dari postur yang dianalisis sebaiknya diambil dari
sudut pengambilan gambar yang tepat. 

1.9. Rapid Upper Limb Assessment (RULA)

RULA dikembangkan oleh Dr. Lynn Mc Attamney dan Dr. Nigel


Corlett yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham
(University’s Nottingham Institute of Occupational Ergonomics). Pertama
kali dijelaskan dalam bentuk jurnal aplikasi ergonomipada tahun 1993.

13
RULA diperuntukkan dan dipakai pada bidang ergonomi dengan bidang
cakupan yang luas(McAtamney et al, 1993).
Teknologi ergonomi mengevaluasi postur atau sikap, kekuatan dan
aktivitas otot yang menimbulkan cidera akibat aktivitas berulang
(repetitive starain injuries). Ergonomi diterapkan untuk mengevaluasi hasil
pendekatan yang berupa skor resiko antara satu sampai tujuh, skor tertinggi
menandakan level yang mengakibatkan resiko yang besar atau berbahaya untuk
dilakukan dalam bekerja. Hal ini bukan berarti bahwa skor terendah akan
menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic hazard. Metode
RULA dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang beresiko dan
dilakukan perbaikan sesegera mungkin(Lueder et al, 1996).Metode ini
menggunakan diagram body postures dan empat tabel penilaian yang
disediakan untuk mengevaluasi postur kerja yang berbahaya dalam siklus
pekerjaan tersebut. Penggunaan metode ini akan didapatkan nilai batasan
maksimum dan berbagai postur pekerja, nilai batasan tersebut berkisar antara
nilai 1-7(McAtamney et al, 1993)

14
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data

Mengukur skor postur kerja aktivitas praktikan pengangkatan benda yang


dilakukan pada tanggal 15 November 2021 bertempat di Laboratium Ergonomi
dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa teknik industri. Seperti gambar berikut:

Gambar 3.1.1. Aktivitas praktikan melakukan pengangkatan benda


Agar lebih jelas, ukuran sudut dibuat tabel seperti dibawah ini :
Tabel 1. Postur Kerja Praktikan
Lokasi Postur Tubuh Sudut (°)
Punggung 46,20
Leher 105,33
Kaki 0°
Lengan Atas 92,59°

15
Lengan Bawah 0°
Pergelangan Tangan 0°

3.2 Pengolahan Data Menggunakan RULA (Rapid Upper Limb Assesment)


1. Posisi Lengan Atas, besar sudut lengan atas adalah 92,59°. Maka termasuk dalam
opsi dengan besar sudut 90° +

Gambar 3.2.1 Posisi Lengan Atas

2. Posisi Lengan Bawah, besar sudut lengan bawah adalah 0°. Maka termasuk dalam
opsi dengan besar sudut 0° - 60°

Gambar 3.2.2 Posisi Lengan Bawah

3. Posisi Pergelangan Tangan, besar sudut pergelangan tangan adalah 0°. Maka
termasuk dalam opsi dengan besar sudut 0° .

16
Gambar 3.2.3 Posisi Pergelangan Tangan
4. Posisi Pergerakan Tangan dari data analisis sudut, besar sudut pergerakan tangan
adalah 0° . Maka termasuk dalam opsi dengan tangan yang tidak berputar.

Gambar 3.2.4 Posisi Pergerakan Tangan

5. Posisi Leher, besar sudut leher adalah 105,33° . Maka termasuk dalam opsi dengan
besar sudut 20° +.

17
Gambar 3.2.5 Posisi Leher

6. Posisi Punggung, besar sudut punggung adalah 46,20° . maka termasuk dalam opsi
dengan besar sudut 20° - 60° .

Gambar 3.2.6 Posisi Punggung

7. Posisi Kaki dari data postur yang diambil, objek penelitian melakukan aktifitas
dengan menopang pada kedua kaki. Maka opsi pertama klik pada opsi pertama
(sebelah kiri)

18
Gambar 3.2.7 Posisi Kaki

8. Penggunaan Beban dan Otot Pada group pertama dan kedua menghasilkan gerak
static dalam proses ini, serta beban kurang dari 2 Kg.

Gambar 3.2.8 Penggunaan Beban dan Otot

19
9. Nilai Rula, Kemudian klik ‘result’ dan keluar output seperti gambar dibawah ini

Gambar 3.2.9 Nilai RULA


Skor yang diperoleh yaitu 6 dan termasuk kategori level 3 yang harus di perlukan
pemeriksaan lanjutan
1.3 Pengolahan Data Menggunakan REBA
1. Posisi Leher dari data analisis sudut, besar sudut leher adalah 105,33°. maka
termasuk dalam opsi dengan besar sudut more than 20°degrees

Gambar 3.3.1 Posisi Leher


2. Posisi Punggung dari data analisis sudut, besar sudut punggung adalah 46,20°.
maka termasuk dalam opsi dengan besar sudut 20° – 60°.

20
Gambar 3.3.2 Posisi Punggung

3. Posisi Kaki dari gambar postur, kasus ini terlihat kaki kanan dan kiri sejajar seperti
pada opsi pertama dan membentuk sudut 0°

Gambar 3.3.3 Posisi Kaki


4. Beban dari data analisis gambar postur, benda yang digunakan memiliki besar
kurang dari 5 Kg. Jadi termasuk dalam opsi pertama.

Gambar 3.3.4 Beban


5. Posisi Lengan Atas, besar sudut lengan atas adalah 92,59° . maka termasuk dalam
opsi dengan besar sudut more than 90 degrees.

Gambar 3.3.5 Posisi Lengan Atas


6. Posisi Lengan Bawah dari data analisis sudut, besar sudut lengan bawah adalah 0°.
Maka termasuk dalam opsi dengan besar sudut 0° - 60 ° .

21
Gambar 3.3.6 Posisi Lengan Bawah
7. Posisi Pergelangan Tangan Dari data analisis sudut, besar sudut lengan atas adalah
0°. maka termasuk dalam opsi dengan besar sudut “between 15 degrees up and 15
degrees down”

Gambar 3.3.7 Posisi Pergelangan Tangan


8. Nilai Coupling Untuk nilai coupling dari aktifitas mahasiswa tersebut adalah baik.

Gambar 3.3.8 Nilai Coupling


9. Nilai Aktifitas
Aktifitas yang dilakukan pada gambar menunjukkan adanya aksi menahan
tubuh selama 1 menit.

22
Gambar 3.3.9 Nilai Aktivitas
10. Nilai REBA
Kemudian klik “result” dan keluar output nilai REBA seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.3.10 Nilai REBA


Skor yang diperoleh yaitu 6 dan tingkat resiko sedang , yang perlu tindakan perbaikan
postur kerja

23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari
ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, berdasar pada biologi dan juga
pengetahuan lingkungan.
b. Dengan metode REBA nilai skor postur kerja dari Praktikan adalah 6 yang
berarti bahwa aktivitas tersebut mengandung resiko sedang dan perlu
dilakukan tindakan perbaikan postur kerja dari praktikan. Sedangkan dengan
metode RULA nilai skor postur kerja dari Praktikan adalah 6 yang berarti
bahwa aktivitas tersebut diperlukan pemeriksaan lanjutan dari praktikan.

4.1 Saran
Pada saat melakukan mengukur sudut postur tubuh sebaiknya di
lakukan dengan hati hati.

24
DAFTAR PUSTAKA

Andrian, Deni. (2013). Pengukuran Tingkat Risiko Ergonomi Secara Biomekanika.


Pada Pekerja Pengangkut Semen (Studi Kasus: PT. Semen Baturaja).
Akshinta,Pradita Yusi. (2017). “Analisis Rula (Rapid Upper Limb Assessment)
Dalam Menentukan Perbaikan Postur Pekerja Las Listrik Pada Bengkel Las
Listrik Nur Untuk Mengurangi Resiko Musculoskeletal Disorders” Program
Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Hignett, S., & McAtamney, L. (2000). Penilaian seluruh tubuh yang cepat
(REBA). Ergonomi terapan ,  31 (2), 201-205.
Nurmianto, E. (2004). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua.
Surabaya: Guna Widya.

25
26

Anda mungkin juga menyukai