Disusun Oleh :
Kelompok 17
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah
praktikum simulasi sitem Industri jurusan Teknik Industri Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya
Kelompok : 17
Nama : 1. Arief Budiman 202110215137
2. Fadhel Virgiawan Akbar 202110215139
3. Syarif Hidayatulloh 202110215143
4. M. Arief Fadilah 202110215141
5. Moch. Akbar. S.N 202110215142
6. Danang Dhivari 202110215138
Asisten Laboratorium,
(Galih Aditya)
Mengetahui
i
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah swt. Atas rahmat-Nya, penulis
bisa menyelesaikan laporan ini tepat waktunya. Laporan ini ditulis sebagai
salah satu syarat penilaian akademik mata kuliah “Simulasi Sistem
Industri” Jurusan Teknik Industri di Universtitas Bhayangkara Jakarta
Raya.
Kami menyadari dalam pembuatan tugas simulasi System Industri
ini tidak menutup kemungkinan masih terdapat beberapa kesalahan baik
dari segi materi maupun dari tata cara penulisan. Penulis juga tidak lupa
ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, antara lain:
1. Kedua Orang tua yang selalu dan tak pernah Lelah dalam
mendukung dan mendoakan penulis.
2. (nama Dosen) selaku dosen pengampuh mata kuliah ergonomic di
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
3. Rifda Ilahy Rosihan, S. T., M.Sc selaku kepala laboratorium di
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
4. (aslab) selaku asisten praktikum ergonomic.
5. Saudara didik beserta keluarga yang telah membimbing dan
merelakan waktunya untuk membantu penulis dalam menulis
laporan praktikum ini.
ii
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
Kelompok 17
Daftar isi
iii
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
Daftar table
iv
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
Daftar gambar
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos
(aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan
dengan kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh
para pakar dibidangnya antara lain: Ergonomi adalah “ilmu”atau
pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem
manusia-pekerjaanya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja
yang sehat, aman, nyaman, dan efisien. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan
penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara
segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat
dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental
sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Dari
berbagai pengertian di atas, mencegah cidera pada pekerja. Dari berbagai
pengertian di atas, dapat diinrepretasikan bahwa pusat dari ergonomi
adalah manusia.
Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan
kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk
mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan
dibutuhkan penyerasaian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia
yang terlibat dengan pekerjaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
ergonomi ialah penyesuaian tugas dan perkerjaan dengan kondisi tubuh
manusia pada saat berkerja dalam lingkungan dengan menurunkan stress
yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran
yempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan
suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh manusia.
1
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
1. Mengetahui apa saja dimensi tubuh yang digunakan dalam merancang kursi
perakitan.
2. Mengetahui apa saja dimensi tubuh yang digunakan dalam merancang meja
perakitan dan meja gerinda
4. Mempu mendesain meja perakitan, kursi perakitan, dan meja gerinda yang
ergonomis sesuai dengan dimensi tubuh manusia
1. Mengetahui apa saja dimensi tubuh yang digunakan dalam merancang kursi
perakitan.
2. Mengetahui apa saja dimensi tubuh yang digunakan dalam merancang meja
perakitan dan meja gerinda
4. Mempu mendesain meja perakitan, kursi perakitan, dan meja gerinda yang
ergonomis sesuai dengan dimensi tubuh manusia.
2
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan praktikum, waktu
pengamatan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi gambaran materi dari Antropometri
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan variabel penelitian, metode pengumpulan data, waktu
dan tempat penelitian, dan prosedur analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sistematika Penulisan
Bagian ini berisi analisis dari hasil pengolahan data dan pembahasan
BAB V KESIMPULAN
Bagian ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari kata lain yaitu Anthropos yang berarti
manusia dan metron yang berarti pengukuran, dengan demikian antropometri
mempunyai arti sebagai pengukuran tubuh manusia (Bridger, 1995).
Sedangkan Pulat (1992) mendefinisikan antropometri sebagai studi dari
dimensi tubuh manusi. Lebih lanjut Tayyari and Smith (1997) menjelaskan
bahwa antropometri merupakan studi yang berkaitan erat dengan dimensi dan
karakteristik fisik tertentu dari tubuh manusia seperti berat,volume,pusat
gravitasi,sifat-sifat inersia segmen tubuh, dan kekuatan kelompok otot.
Sanders and Mc.Cormick (1987) menyatakan bahwa antropometri adalah
pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan
dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Dengan mengetahui ukuran
dimensi tubuh pekerja, dapat dibuat rancangan peralatan kerja, stasiun kerja
dan produk yang sesuai dengan dimensi tubuh pekerja sehingga dapat
menciptakan kenyamanan, kesehatan, keselamatan kerja. Perhatian terhadap
dimensi tubuh manusia sebenarnya sudah ada sejak lama bahkan sudah ada
sejak berabad-abad silam. Masyarakat Indonesia sendiri dalam melakukan
perancangan peralatan kerja, rumah maupun fasilitas lainnya telah dirancang
dengan memperkirakan dimensi tubuh manusia. Sebagai contoh alat pertanian
maupun perabot rumah dirancang dengan menyesuaikan dimensi pengguna,
meskipun aspek yang dipertimbangkan hanya sebatas aspek fungsi dan
estetika bukan pada aspek metrologi. Perancangan tempat peribadatan kuno
seperti kuil yunani merupakan hasil kolaborasi antara filsuf, seniman, dan
arsitek yang dikaitkan dengan dimensi tubuh manusia. Kuil Yunani tersebut
merupakan rancangan yang terkumpul dari ukuran-ukuran yang proporsional
dari berbagai anggota tubuh manusia yang diperlukan pada seluruh
pelaksanaan bangunan kuil Yunani tersebut(Panero dan Zelnik, 1979).
4
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
5
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
a. Umur, Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai
kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita,
kemudian manusia akan berkurang ukuran tubuhnya saat manusia berumur
60 tahun
b. Jenis Kelamin, Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih
besar kecuali dada dan pinggul.
c. Suku Bangsa (Etnis) Variasi dimensi akan terjadi karena pengaruh etnis.
Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang
tidak kalah pentingnya terutama karena meningkatnya jumlah angka
migrasi dari satu negara ke negara lain.
6
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
7
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
8
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
9
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
Rancangan diatas tidak bisa dianalisis secara terpisah hanya pada satu
aspek saja melainkan harus dirancang secara komprehensif. Posisi tangan
pada saat menggunakan keyboard tidak bisa terlepas dari tinggi kursi yang
dapat memposisikan tinggi siku. Dengan demikan agar pergelangan tangan
nyaman pada saat menggunakan keyboard tidak hanya mempertimbangkan
tinggi keyboard saja melainkan harus mempertimbangkan tinggi siku. Jika
perlu tambahkan penyangga lengan agar posisi lengan bawah menjadi sta- bil.
Dengan mencermati Gambar 1.2, rancangan stasiun komputer setidak- nya
mempertimbangkan beberapa aspek secara komprehensif antara lain:
10
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
Kasus yang sering kita jumpai pada rancangan kursi kendaraan umum atau
bus, juga menunjukkan rancangan yang kurang komprehensif. Rancang- an
kursi bus jarak jauh dengan jarak tempuh lebih dari 12 jam perlu per-
ancangan yang cermat. Kursi untuk bus jarak jauh mempunyai dua fungsi
utama yaitu fungsi untuk duduk dan fungsi untuk tidur (istirahat). Dengan dua
fungsi tersebut tentunya perlu dipertimbangkan beberapa aspek agar
pengguna merasa nyaman dalam menggunakan kursi tersebut. Kursi yang
digunakan saat ini masih dirancang hanya untuk duduk dan tidur dengan
konsep sikap berbaring, belum sampai pada aspek kenyamanan dan kualitas
tidur. Untuk meningkatkan kenyamanan dalam menggunakan bus jarak jauh,
aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan adalah: (1) rancangan headrest dan
penyangga leher; (2) rancangan kemiringan sandaran kursi yang optimal,
sehingga sikap berbaring menjadi nyaman untuk mengurangi beban
punggung; dan (3) rancangan penyangga tungkai dan footrest. Terkait dengan
rancangan kursi untuk kebutuhan headrest, Corlett (2007) menjelaskan bahwa
11
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Laptop
3. Pita meter
4. Kursi Antropometri
5. Software excel
13
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
Mulai
Melakukan
Pengamatan
Mengumpulkan
data
Tidak
Cukup?
Ya
Mengolah Data
Menyusun
Laporan
Asistensi
Tidak
ACC
Ya
Mengumpulkan
Laporan
Selesai
14
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
15
BAB IV
PENGUMPULAN DATA
1 Berat Badan BB 61 69
4 Lebar Bahu LB 45 53
5 Lebar Dada LD 84 96
10 Jangkauan Tangan JT 68 73
16
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
17
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
4.2 Pengukuran
1. Berat Badan
Pada praktikum pengukuran berat badan, kami memilih dua orang dari
kelompok kami sebagai objek penelitian untuk melihat nilai dari hasil berat
badan yang kami uji pada dua objek, pada objek pertama yaitu Fadhel kami
mendapatkan hasil timbangan dengan berat 61kg, sedangkan pada objek kedua
kami yaitu M. Akbar, kami mendapat hasil timbangan dengan berat 69kg.
18
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
19
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
5. Lebar Dada
Pada praktikum pengukuran lebar dada, kami memilih dua orang dari
kelompok kami sebagai objek penelitian untuk melihat nilai dari hasil lebar
dada yang kami uji pada dua objek, pada objek pertama yaitu Fadhel kami
mendapatkan hasil lebar dada 84cm, sedangkan pada objek kedua kami yaitu
M. Akbar, kami mendapat hasil lebar dada 96cm.
20
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
21
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
22
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
23
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
24
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
25
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
26
BAB V
√
2 2
3. 𝜎 =
(61−69) +(69−65)
1
𝜎 = (-8)2 +( 4)2
𝜎 = 8,94
27
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
P50 = 65
P95 = 65 + 1,64 x 8,94 = 79,66.
5.2.2. Tinggi Tubuh
1
1. N’ = [ √ ¿ ¿¿ ]2
3,2
N’ = [
1
x
√ 9 ]2
3,2 337
1 3 2
N’ = [ x ]
3,2 337
3 2
N’ = [0,3125 x ]
337
N’ = 0,002
3. 𝜎 =
√ (170−167)2 +( 167−168,5)2
1
𝜎 = (3)2 +( -1,5)2
𝜎 = 3,35
N’ = [
1
x
√ 1 ]2
3,2 103
1 1 2
N’ = [ x ]
3,2 103
1 2
N’ = [0,3125 x ]
103
28
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
N’ = 0,003
3. 𝜎 =
√ (52−51)2+(51−51,5)2
1
𝜎 = (1)2 +( -0,5)2
𝜎 = 1,11
1 √ (9,668−¿ 9604)
1. N’ = [ ¿]
3,2 98
1 √64 2
N’ = [ x ]
3,2 9 8
1 8 2
N’ = [ x ]
3,2 9 8
8 2
N’ = [0,3125 x ]
98
N’ = 0,025
3. 𝜎=
√ (4 5−53)2+(53−69)2
𝜎 = (-8)2 +( 4)2
1
𝜎 = 8,94
29
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
30
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
1 12
N’ = [ x ]
3,2 180
12
N’ = [0,3125 x ]
180
N’ = 0,020
3. 𝜎=
√ (84−96)2 +( 96−90)2
1
𝜎 = (-12)2 +( 6)2
𝜎 = 13,41
4. P5 = 90 – 1,64 x 13,41 = 68,007
P50 = 90
P95 = 90 + 1,64 x 13,41 = 111,992
5.2.6. Panjang Telapak Tangan
1
1. N’ = [ √ ¿ ¿¿ ]2
3,2
1 √0 2
N’ = [ x ]
3,2 36
1 0 2
N’ = [ x ]
3,2 36
0 2
N’ = [0,3125 x ]
36
N’ = 0
2. BKA = 18 + 1 x 0 = 18
BKB = 18 – 1 x 0 = 18
31
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
3. 𝜎=
√ (18−18)2 +(18−18)2
1
𝜎 = (0)2 +( 0)2
𝜎=0
4. P5 = 18 – 1,64 x 0 = 18
P50 = 18
P95 = 18 + 1,64 x 0 = 18
5.2.7. Lebar Telapak Tangan
1
1. N’ = [ √ ¿ ¿¿ ]2
3,2
1 √0 2
N’ = [ x ]
3.2 22
1 0 2
N’ = [ x ]
3,2 22
0 2
N’ = [0,3125 x ]
22
N’ = 0
2. BKA = 11+ 1 x 0 = 11
BKB = 11 – 1 x 0 = 11
√
2 2
(11−1 1) +(11−11)
3. 𝜎=
1
𝜎 = (0)2 +( 0)2
𝜎=0
4. P5 = 11 – 1,64 x 0 = 11
P50 = 11
P95 = 11 + 1,64 x 0 = 11
1
1. N’ = [ √ ¿ ¿¿ ]2
3,2
1 √0 2
N’ = [ x ]
3,2 14
32
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
1 0 2
N’ = [ x ]
3,2 14
0 2
N’ = [0,3125 x ]
14
N’ = 0
33
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
2. BKA = 7 + 1 x 0 = 7
BKB = 7 – 1 x 0= 7
√
2 2
3. 𝜎=
(7−7) +(7−7)
1
𝜎 = (0)2 +( 0)2
𝜎=0
4. P5 = 7 – 1,64 x 0 = 7
P50 = 7
P95 = 7 + 1,64 x 0 = 7
1 0 2
N’ = [ x ]
3,2 64
0 2
N’ = [0,3125 x ]
64
N’ = 0
2. BKA = 32 + 1 x 0 = 32
BKB = 32 – 1 x 0 = 32
3. 𝜎=
√ (32−32)2+(32−32)2
𝜎 = (0)2 +( 0)2
1
𝜎=0
4. P5 = 32 – 1,64 x 0 = 32
P50 = 32
P95 = 32 + 1,64 x 0 = 32
34
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
1
1. N’ = [ √ ¿ ¿¿ ]2
3,2
1 √ 25 2
N’ = [ x ]
3,2 141
1 5 2
N’ = [ x ]
3,2 1 41
5 2
N’ = [0,3125 x ]
1 41
‘ N’ = 0,011
3. 𝜎=
√ (68−73)2 +(73−70,5)2
𝜎 = (-5)2 +( 2,5)2
1
𝜎 = 5,59
1 4 2
N’ = [ x ]
3,2 176
4 2
N’ = [0,3125 x ]
176
N’ = 0,007
35
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
√
2 2
3. 𝜎=
(86−90) +(9 0−88)
1
𝜎 = (-4)2 +( 2)2
𝜎 = 4,47
1 7 2
N’ = [ x ]
3,2 125
7 2
N’ = [0,3125 x ]
125
N’ = 0,017
3. 𝜎=
√ (59−66)2 +(66−62,5)2
1
𝜎 = (-7)2 +( 3,5)2
𝜎 = 7,82
36
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
1 1 2
N’ = [ x ]
3,2 83
1 2
N’ = [0,3125 x ]
83
N’ = 0,003
3. 𝜎=
√ (42−41)2+(41−41,5)2
𝜎 = (1)2 +( 0,5)2
1
𝜎 = 1,11
1 4 2
N’ = [ x ]
3,2 84
4 2
N’ = [0,3125 x ]
84
N’ = 0,014
37
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
38
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
√
2 2
3. 𝜎=
(4 4−40) +(4 0−4 2)
1
𝜎 = (4)2 +( -2)2
𝜎 = 4,47
39
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata ergos yang
berarti kerja dan nomos yang artinya ilmu, sehingga secara harfiah ergonomi
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai hubungan antara
manusia dengan pekerjaannya. Definisi ergonomi dapat dilakukan dengan
menjabarkannya dalam fokus, tujuan, dan pendekatan mengenai ergonomi.
6.2 Saran
40
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
41
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul I “Antropometri dan Prancangan Sistem Kerja”
Kelompok 17
42