Anda di halaman 1dari 40

Week 02

Teknik Industri – Universitas Indonesia


ENIE600008

Billy Muhamad Iqbal, S.Ds., M.T. - Ir. Boy Nurtjahyo Moch. MSIE
Tito Agistha, S.T – Debrina, S.T
PHYSICAL WORK AND MATERIAL
HANDLING
(Kinerja fisik dan penanganan material)

banyak dari kegiatan kita membutuhkan


upaya fisik dan penanganan material,
barang, perlengkapan dan peralatan secara
manual
:: stress heavy work, heat and cold, noise,
sleep loss, overload
:: strain efek dari stres terhadap individu
PHYSICAL WORKLOAD
(Beban kerja fisik)

membutuhkan energi saat dilakukan


:: metode kerja
:: postur kerja
:: kelajuan/tingkat kerja
:: bangun-rancang dari alat kerja

Akan mempengaruhi
:: detak jantung, konsumsi oksigen, EMG,
RPE (Rating of Perceived Exertion),
Postural Analysis (LBA, RULA, REBA, OWAS)
METODE KERJA

Kebutuhan oksigen relatif


POSTUR KERJA
Kebutuhan Energi per Menit
TINGKAT KELAJUAN KERJA
Detak Jantung per Menit
DESAIN ALAT KERJA
Penggunaan Energi tiap kali mencangkul (kal/kg/kg)
PENGUKURAN BEBAN FISIK KERJA
pekerjaan yang memerlukan ketepatan, ketelitian,
keabsahan teori dan “kesamaan bahasa”
:: beban fisik kerja

Keilmuan yang terkait mencakup bidang :


:: Kedokteran, Teknik

Secara Ergonomis dikenal 3 jenis beban kerja, yaitu :


:: Beban Kerja Fisik Energetis : Beban Kerja Statis dan
Dinamis
:: Beban Kerja Mental Perseptif : Kerja Mental Otak dan
Pancaindera
:: Beban Kerja Biomekanik : Beban Statis dan Dinamis
berkaitan dengan Posisi (sikap) tubuh atau bagian tubuh
PENGUKURAN BEBAN FISIK KERJA
Metode baku yang digunakan untuk Pengukuran Fisik Kerja, adalah
dengan melakukan Pengukuran Kecepatan Metabolisme Tubuh yang
terdiri dari beberapa metode, yaitu :
:: Direct Calorimetry atau Kalorimetri Langsung
Menggunakan alat Chamber Calorimetry
Dasar pengukuran dengan prinsip Termodinamika
(Kekekalan Energi)

:: Indirect Calorimetry atau Kalorimetri Tidak Langsung


Alat yang digunakan adalah Spirometer
Mengukur konsumsi oksigen dan produksi CO2, dengan
proses pembentukan energi, sbb :

Makanan + O2 CO2 + Energi


PENGUKURAN BEBAN FISIK KERJA
:: Partitional Calorimetry
Pengukuran dilakukan secara parsial dari berbagai
jalan pengeluaran panas yang dihitung berdasarkan
Hukum-hukum Fisika.
Besarnya Metabolisme Tubuh ditentukan dari
persamaan keseimbangan panas tubuh, dengan
perumusan sbb. :

MCR–E=S
Keterangan
M : Panas Metabolisme
C dan R : panas yang diterima atau hilang karena konveksi
dan radiasi
E : Panas tubuh yang keluar dari perpustakaan
S : Panas yang diterima / holang dari jaringan tubuh.
PENGUKURAN METABOLISME SECARA
TIDAK LANGSUNG
Pengukuran metabolisme secara tidak langsung disebut metode Penaksiran
(assessment).
Pengukuran metabolisme secara tidak langsung umumnya memakai variabel
respons fisiologis tubuh yang memiliki korelasi tinggi dengan proses
metabolisme, khususnya dengan pemakaian atau konsumsi O2 tubuh pada
waktu kerja dinamis aerobik. Contoh hasil penemuan Christensen (1964).
Tabel 1. Tingkat Beban Kerja menurut Variabel Faal, Christensen (1964)
Beban Faal

Variabel Faal Luar


Sangat Agak Sangat
Ringan Berat Biasa
Ringan Berat Berat
Berat
Pemakaian O2 (Liter/Menit) < 0,5 0,5 – 1 1 – 1,5 1,5 - 2 2 – 2,5 > 2,5
Kalori per Menit < 2,5 2,5 - 5 5 – 7,5 7,5 - 10 10 – 12,5 > 12,5
Denyut Jantung per Menit 75 – 100 100 – 125 125 – 150 150 - 175 > 175
Keringat ml/jam u/ 8 jam - - 200 - 400 400 - 600 600 - 800 > 800
EVALUASI BEBAN KERJA SECARA FISIOLOGIS
:: Konsep Derajat Beban ( Bonjer, 1962 )
:: Tiga Bilangan Nadi Pemulihan ( Brouha, 1963 )
:: Pengamatan Kontraksi Otot Lokal ( MES, Genaidy, dkk, 1992)
:: Kerja Mental Perseptif

KONSEP DERAJAT BEBAN ( Db )


Derajat beban (Db) = (Beban Kerja / Kapasitas Kerja)  0,7 untuk 8 jam kerja
/ hari
Beban Kerja dalam O2 Liter/Menit atau Kcal/Menit diukur secara
langsung/tidak langsung
Kapasitas Kerja untuk waktu t = At = Kapasitas Aerobik (VO2 max) liter/menit
atau kkal/menit Log 5700 – Log t
At =
Log 5700 – Log 4

Diukur secara langsung dengan “stress test” atau tes aerobik lain
MANUAL MATERIALS HANDLING (MMH)
diperkenalkan oleh Gilbreths, melalui Studi Gerakan dan Prinsip
Ergonomi Gerakan
:: Manual Work Design
dilanjutkan oleh Barnes, 1980
Prinsip mengenai Manual Work Designs dipecah menjadi tiga
subdivisi, yaitu :
:: Penggunaan alat tubuh manusia (human body)
:: Pengaturan dan pengkondisian tempat kerja
:: Rancangan peralatan dan perlengkapan kerja
Prinsip Manual Work Designs berdasarkan pada :
:: Anatomi Tubuh
:: Biomekanik
:: Fisiologis Kerja
PRINSIP MANUAL WORK DESIGNS
:: Mencapai kekuatan maksimum otot manusia sesuai dengan
jangkauan gerakan tubuh manusia.
:: Mencapai kekuatan otot manusia dengan gerakan lambat
:: Menggunakan momentum optimum manusia untuk
membantu pekerja, dan meminimasi momentum jika
didukung oleh usaha yang dilakukan oleh otot.

Desain Pekerjaan untuk Mengoptimalkan


Kemampuan Kekuatan Manusia
Kemampuan kekuatan mansuai bergantung pada tiga faktor
utama, yaitu :
:: Tipe Kekuatan
:: Otot yang akan digunakan
:: Postur
MANUAL MATERIALS HANDLING
Pekerjaan di sekitar kita banyak yang mebutuhkan proses
pemindahan bahan yang dilakukan oleh manusia (manual).
Contoh pekerjaan yang dilakukan adalah :
:: Loading & Unloading Boxes / Cartons
:: Removing Materials from Conveyor Belt
:: Stacking Items in a Warehouse
MANUAL MATERIALS HANDLING
JENIS PENYAKIT YANG AKAN MEMPENGARUHI
MATERIALS HANDLING
Berdasarkan data dari National Institute for Occupational Safety
& Health (NIOSH) pada tahun 1981, maka jenis penyakit yang
akan mempengarahi pekerjaan Material Handling :

:: Patah tulang, Bronkhitis,Cardiovaskular strain,


Kenaikan Tekanan Darah, Muscular Fatigue, dsb.
Jenis Material Handling yang mendominasi timbulnya cedera
punggung, adalah lifting object (mengangkat benda), dengan
data sbb. :
50% - Lifting Objects
9% - Pushing/Pulling Objects
6% - Holding, Welding, Carrying
PENDEKATAN MATERIALS HANDLING
melihat tubuh manusia sebagai suatu sistem yang terdiri dari
bagian-bagian tubuh yang saling berhubungan.

:: Biomechanics Approach
menghitung konsumsi energi dan tekanan yang terjadi pada
sistem cardiocvascular dan paling sesuai digunakan untuk
pekerjaan Material Handling yang dilakukan pada frekuensi
tinggi dalam jangka waktu tertentu

:: Physiological Approach
merupakan kombinasi antara biomekanik dengan fisiologis, yang
digunakan untuk mengetahui MAWL (Maximum
Acceptable Weight of Load)

:: Psychophysical Approach
JENIS KERJA MATERIALS HANDLING
Lifting Task
Faktor yang mempengaruhi tingkat tekanan yang ditimbulkan
pada saat pengangkatan beban :
:: Posisi horisontal objek (load), Tinggi dan jarak pengangkatan,
Metode pengangkatan dari lantai, Frekuensi pengangkatan,
Karakteristik objek (ukuran, bentuk, distribusi dan kestabilan
beban, handles).

Carrying Task
Pushing Task
Snook push/pull table memberikan data tambahan yang
menjelaskan batas maksimum beban yang dapat dilakukan
manusia untuk pekerjaan mendorong.
BATAS KERJA MATERIALS HANDLING

Ada tiga jenis batas beban yang direkomendasikan di


dalam melakukan pekerjaan manual materials
handling, yaitu :
:: Biomechanical Recommended Limits
:: Physiological Recommended Limits
:: Psychophysical Recommended Limits
REKOMENDASI BATAS KERJA
Biomechanical
Biomechanical Recommended Limits fokus pada
dua faktor utama, yaitu :
:: Kekuatan ( Strength )
:: Gaya Tekan ( Compressive Forces )
Umur Maksimum Beban (kg)
(tahun) Pria Wanita
15 46-61 24-35
25 56-75 27-44
45 58-77 27-38
55 54-74 22-31
REKOMENDASI BATAS KERJA

Task 1 per 30 menit 1 per 8 jam


Lantai ke Kepalan tangan
PRIA 39 kg 46 kg
WANITA 20 kg 27 kg

Kepalan tangan ke bahu


PRIA 33 kg 36 kg
WANITA 17 kg 19 kg
REKOMENDASI BATAS KERJA
Model fisiologis, di dalam menentukan batas beban
yang masih dapat direkomendasikan oleh seorang
manusia, dirumuskan sbb :

E = F X a X W X C/1000

Dimana :
E : Energy Expenditure (kkal/jam)
F : Frekuensi Pengangkatan (Pengangkatan/hari)
a : Jarak vertikal pengangkatan (feet)
W : Beban yang akan diangkat (lb)
C : Konsumsi Energi (gram.kal/feet.lb)
REKOMENDASI BATAS KERJA

:: pria dibawah 5 kilokalori/menit dalam rata –


rata 8 jam
:: wanita tidak lebih dari 3.35 kilokalori/menit
dalam rata – rata 8 jam
:: detak jantung tidak lebih dari 115
detak/menit
:: Untuk kerja sangat berat (≥8 kkal/Menit),
dibutuhkan 80% dari waktu untuk beristirahat
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA

:: RULA
:: REBA
:: PHYSIOLIGICAL STRAIN MEASUREMENT
:: NIOSH Lifting Guides
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA

RULA
:: metode penaksiran ergonomi yang populer di
industri
:: mudah digunakan
:: baik untuk industri manufaktur
:: cepat, tidah membutuhkan kalkulasi yang
rumit
:: tervalidasi
RULA ACTION LEVEL
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA

REBA
:: prinsip yang sama dengan RULA, tervalidasi
:: penilaian yang lebih baik untuk seluruh tubuh
:: mudah digunakan
:: baik untuk industri jasa dan kesehatan
:: tidak cukup baik digunakan untuk penilaian
pekerjaan jalur produksi
REBA ACTION LEVEL
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA

Physiological Strain Measurement


Usaha/Upaya/Kerja/Enerji:
:: Sebuah usaha/upaya/kerja dianggap telah
dilakukan atau enerji terkonsumsi apabila suatu
gaya telah diaplikasikan terhadap suatu jarak

Gaya (F): Newton, 1 kg-m/s2


Power: Usaha per unit waktu (Watt, joule/s,
1hp = 736 w)
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA
Physiological Strain Measurement
Energy Expenditure
:: konsumsi oksigen, detak jantung
Detak jantung > Konsumsi oksigen > energy expenditure

E`(kcal/min) = 4.9*V(0.21-Eo2)
E` = energy expenditure (kcal/min)
V = volume of air inspired (liters/min)
Eo2 = fraction of oxygen (O2) in expired air (0.16-0.18)

Y = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711.10-4 X2


Energy consumed = Et – Ei
Y = energy (kcal/minute)
Et = energy expenditure during work.
X = heart rate (beat/minute)
Ei = energy expenditure during rest.
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA
Physiological Strain Measurement
Rest Allocation
:: mengembalikan kondisi tubuh
energy expenditure > Resting

R = (W-5.33)/(W-1.33)
R = time required for rest, as percent of total time
W = average energy expenditure during work (kcal/min)
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA
NIOSH (National Institute for
Occupational Safety and Health)
Lifting Guidelines
untuk menaksir stres fisik dari kerja angkat dengan dua
tangan, menghitung rekomendasi maksimum beban
angkat yang aman
Tidak dapat digunakan untuk menghitung:
:: mengangkat/menurunkan dengan satu tangan
:: bekerja mengangkat/menurunkan lebih dari 8 jam
:: mengangkat/menurunkan ketika duduk atau berlutut,
dsb
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA
NIOSH Lifting Guidelines
NIOSH Lifting Equation
RWL = LC X HM X VM X DM X AM X FM X CM
RWL is the Recommended Weight Limit

Term Accounts for:


LC Load Constant baseline load: 51 lb (23 kg)
HM Horizontal Multiplier horizontal distance of hands from
mid-point between ankles
VM Vertical Multiplier vertical distance of hands above floor
DM Distance Multiplier movement distance
AM Asymmetric movement outside mid-sagittal plane
Multiplier
FM Frequency Multiplier frequency of lifts
CM Coupling Multiplier hand/load coupling (e.g., handles)
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA
NIOSH Lifting Guidelines
Horizontal Distance (cm) HM Factor Angle (degree) AM Factor
25 or less 1 90 0.71
30 0.83 60 0.81
40 0.63 45 0.86
50 0.5 30 0.9
60 0.42 0 1

Vertical distance (cm) VM Factor Frequency (time between lifts) One hour or less Over one hour
0 0.78 5 min 1 0.85
30 0.87 1 min 0.94 0.75
50 0.93 30 sec 0.91 0.65
70 0.99 15 sec 0.84 0.45
100 0.93 10 sec 0.75 0.27
150 0.78 6 sec 0.45 0.13
175 0.7 5 sec 0.37 -
>175 0

Distance DM Factor
Coupling CM Factors
25 or less 1
Good handles 1
40 0.93
Fair 1
55 0.9
Poor 0.9
100 0.87
145 0.85
175 0.85
>175 0
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA
NIOSH Lifting Guidelines
METODE PENAKSIRAN BEBAN KERJA

Redesign the job


o reduce manual materials handling (MMH)
o decrease weight
o use 2 or more people where possible
o Push or pull vs. lift & carry
o minimize carrying distance
o stacking height < shoulder height
o heavy objects at knuckle height
o reduce lifting frequency
o provide rest periods
o use job rotation
o provide handles

Anda mungkin juga menyukai