Anda di halaman 1dari 15

Kuliah 06 – Fisiologi Kerja

IE402 Ergonomi
Ni Luh Putu Lilis Sinta Setiawati
2

Kemampuan Fisik & Beban Kerja

• Sejumlah pekerjaan menuntut aktivitas fisik yang tinggi seperti konstruksi,


logistik, pertanian, dan lain sebagainya.

• Apabila melampaui kapasitas fisiologs pekerja, akan mengakibatkan


kelelahan berlebihan yang memicu penurunan waktu respon, peningkatan
kesalahan, dan peningkatan potensi kecelakaan.

• Beban kerja fisiologis yang berlebihan mengakibatkan berdampak pada


kesehatan dan produktivitas kerja.
3

Mekanisme Tersedianya Energi untuk Kerja

Komponen yang berperan dalam menghasilkan energi:


a. Sistem Pernafasan
• Menghasilkan O2 dan meneluarkan CO2.
• Tingkat aktivitas fisik menentukan volume udara yang mengalami pertukaran.
• Volume udara pada saat pernafasan normal disebut volume tidal.
• Gabungan volume tidal, cadangan volume inspirasi, dan cadangan volume eksporasi
disebut kapasitas tidal.
• Volume kapasitas tidal dan volume residual disebut kapasitas total paru-paru.
b. Sistem Kardiovaskular
• Sistem peredaran darah yang mengedarkan oksigen dan zat gizi ke seluruh bagian tubuh
melalui darah.
• Darah dipompa oleh jantung ke seluruh otot tubuh yang dibutuhkan untuk bekerja
melalui pembuluh darah arteri.
• Peningkatan intensitas kerja fisik menentukan kebutuhan tambahan energi melalui
peningkatan konsumsi oksigen.
4

Proses Metabolisme

• Metabolisme adalah proses kimia dalam tubuh untuk menghasilkan energi dari zat-zat gizi
yang didapat dari makanan dan minumam.
• Zat-zat gizi utama yang mengalami pencernaan adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
• Setiap gram karbohidrat dapat menghasilkan 4,1 Kkal energi (1 Kalori = 4,2 Joule).
• Setiap gram lemak dapat menghasilkan 9,5 Kkal energi dengan fungsi lain lemak adalah
sebagai media transportasi vitamin A, D, E, dan K.
• Protein adalah sumber ketiga energi yang setiap gramnya menghasilkan 4,5 Kkal.
• Saat otot bekerja energi yang digunakan berasal dari Adenosin Trifosfat (ATP) yang
mengalami hidrolisis sehingga menghasilkan energi dan Adenosin Trifosfat (ADP).
• ADP dapat berbalik menjadi ATP dengan dibantu sumber energi lain yaitu Kreatin Fosfat (CP).
5

Kapasitas Kerja Fisik: Kapasitas Aerobik Maksimal (1)

• Kapasistas aerobik maksimal adalah penyerapan oksigen tertinggi yang


dapat dicapai seseorang. Contohnya 3 liter/menit (laki-laki) dan 2
liter/menit (perempuan).
• VO2 maksimal seseorang umumnya diukur melalui konsumsi oksigen saat
berlari di atas treadmill dengan kecepatan treadmill ditingkatkan secara
bertahap dalam waktu yang relatif singkat.
• Pengukuran dilakukan dengan mengumpulkan gas yang dikeluarkan oleh
individu yang ditampung dalam Douglas bag.
• Gas tersebut dilihat volumenya dan dianalisis konstentrasi oksigennya.
Pada saat ini dapat dilihat konsentrasi penyerapan oksigen paling tinggi
dari seseorang.
6

Kapasitas Kerja Fisik: Kapasitas Aerobik Maksimal (2)

Contoh pengukuran VO2 maks seseorang.


7

Kapasitas Kerja Fisik: Kapasitas Aerobik Maksimal (3)

Hasil penelitian VO2 maks berbagai golongan di Indonesia.


8

Kapasitas Kerja Fisik: Kapasitas Aerobik Maksimal (4)

Kapasitas aerobik maksimum sebagai fungsi dari usia dan jenis kelamin (NIOSH, 1981).
9

Kapasitas Kerja Fisik: Kapasitas Aerobik Maksimal (5)


10

Kapasitas Kerja Fisik: Konsumsi Oksigen (1)

• Pengukuran konsumsi oksigen dapat digunakan untuk mengklasifikasikan


berat ringannya pekerjaan seseorang.
• Yuliani (2010) mengembangkan sebuah model untuk mengukur konsumsi
oksigen dan kebutuhan energi pekerja Indonesia dengan umur 20 – 40 tahun.
VO2 Pria = 1,168 + 0,2HR – 0,035A + 0,019W
VO2 Wanita = -1,991 + 0,013 + 0,024W
dengan:
§ VO2 : konsumsi oksigen (liter/menit)
§ HR : denyut jantung (denyut/menit)
§ A : usia (tahun)
§ W : bobot badan (kg)
11

Kapasitas Kerja Fisik: Konsumsi Oksigen (2)

• K
12

Kapasitas Kerja Fisik: Denyut Jantung (1)

• Selain dari kapasitas aerobik maksimak, evaluasi beban fisiologis seseorang


juga dapat diukur dengan denyut jantung.
• Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah membandingkan denyut
jantung dengan maximal heart rate (HRmax) yang dinyatakan sebagai berikut
dengan catatan tidak dapat diaplikasikan pada anak-anak.

HR !"# = 220 − Usia


HR !"# = 260 − (0,62 × Usia)
HR !"# = 190 − 0,62 × (Usia − 25)
13

Kapasitas Kerja Fisik: Denyut Jantung (2)

• Beban fisiologis dapat dihitung menggunakan indikator heart rate range (HRR) dengan
formula sebagai berikut:
100 (𝐻𝑅!"#$ − 𝐻𝑅#%&' )
𝐻𝑅𝑅 =
𝐻𝑅()* − 𝐻𝑅#%&'
dengan:
§ HRR : heart rate range (%)
§ HRwork : denyut jantung yang diukur saat bekerja
§ HRrest : denyut jantung yang diukur saat istirahat (diukur setelah istirahat pada posisi berbaring selama 20 menit)
§ HRmax : denyut jantung maksimal

• Berikut rekomendasi HRR untuk beberapa durasi pekerjaan:


§ 1 Jam : 50 – 60%
§ 2 Jam : 40%
§ 8 Jam : 33%
14

Kapasitas Kerja Fisik: Penilaian Subjektif

• Borg (1990) mengembangkan skala yang disebut rate of perceived exertion (RPE) yang
digunakan untuk menilai seberapa besar usaha yang dikeluarkan oleh seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan.
• Skala tersebit ditunjukkan pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8.
15

Thanks

Anda mungkin juga menyukai