PENDAHULUAN
informasi tentang individu atau objek. Sebagai alat pengumpul informasi atau
data, tes harus dirancang secara khusus. Kekhususan tes terlihat dari bentuk soal
tes yang digunakan, jenis pertanyaan, rumusan pertanyaan yang diberikan, dan
pengadministrasian tes juga dirancang secara khusus. Selain itu, aspek yang
diteskan pun terbatas. Biasanya meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kekhususan-kekhususan tersebut berbeda antara satu tes yang satu dan tes yang
lain. Tes ini dapat berupa pertanyaan tertulis, wawancara, pengamatan tentang
perkembangan dalam bidang apa saja dapat dikontrol dan dievaluasi. Hasil
pengukuran berupa kuantifikasi dari jarak, waktu, jumlah, dan ukuran dan
sebagainya. Hasil dari pengukuran dinyatakan dalam bentuk angka yang dapat
Daya tahan erobik dilakukan dalam sistem latihan yang mendorong kerja
jantung, darah dan paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk
1
kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang,
pembuluh darah, dan darah) dan system respirasi (paru) untuk menyampaikan
oksigen ke otot yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari otot-otot
Daya tahan erobik pada multistage fitness test ini dilaksanakan untuk
dalam liter atau milliliter, dan tanda titik di atas V merupakan tanda yang
biasanya per menit. Jadi kalau ada pernyataan VO2 max = 3 L/menit, artinya
sama dengan maximal oxygen intake, dan maximal oxygen power, yang
kedalam paru dan oksigen yang dihembuskan ke luar paru (Lamb, 1984, Nieman
CD,1993).
1.2. MASALAH
1990). Berdasarkan uraian di atas yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah
Fitness Test”.
1.3. TUJUAN
2
Dari permasalah yang ditemukan tersebut, maka tujuannya adalah : “Untuk
3
BAB II
PEMBAHASAN
Daya tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola
basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya., dibatasi oleh kapasitas
system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan system respirasi (paru)
limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai daya
tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik. Oksigen
diangkut dari atmosfir ke sel-sel tubuh dengan system paru jantung. Selama
dialirkan ke otot yang aktif. System paru-jantung dari empat komponen yaitu paru,
jantung, pembuluh darah, dan darah. Komponen tersebut tersusun dalam suatu
secara tetap kepada paru dan kepada seluruh jaringan tubuh lainnya.
bersifat erobik adalah kapasitas jantung, paru dan sirkulasi untuk menyampaikan
oksigen ke otot yang sedang bekerja (aktif). Oleh karena itu sebagai seorang guru
maksimal fungsi jantung, paru, dan sirkulasi murid atau atletnya. Kemampuan
4
maksimal fungsi paru-jantung merupakan penilaian yang terbaik untuk mengukur
atau milliliter, dan tanda titik di atas V merupakan tanda yang menyatakan bahwa
volume oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu, biasanya per menit. Jadi
intake, dan maximal oxygen power, yang menunjukkan perbedaan yang terbesar
antara oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen yang dihembuskan
ke luar paru (Lamb, 1984, Nieman CD,1993). Di dalam materi ini selanjutnya
terlebih dahulu berapa banyak oksigen yang dihisap dan yang dihembuskan,
keadaan istirahat, konsumsi oksigen maksimal sekitar 0,25 L/menit, jumlah ini
oksigen 2,3 L/menit, sedangkan laki-laki dewasa muda sekitar oksigen 23,4
5
L/menit. Meningkatnya konsumsi oksigen maksimal bergantung kepada beberapa
memiliki ukuran tubuh lebih besar, juga memiliki konsumsi oksigen maksimal
yang lebih besar jika dibandingkan dengan orang yang memiliki tubuh lebih kecil,
baik pada waktu istirahat maupun latihan. Karena itu ukuran tubuh merupakan
dasar bagi pengukuran nilai konsumsi oksigen maksimal, dan biasanya dinyatakan
dalam milliliter oksigen per kilogram berat badan. Jadi kalau seseorang mamiliki
berat badan 70 kg dan konsumsi oksigen maksimal 2,8 L/menit (2800 ml/menit)
juga dapat dikatakan dia dia memiliki konsumsi oksigen maksimal 2800/70 = 40
ml/kg bb/menit.
a. Jantung, paru, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, sehingga
hemoglobin harus normal, jumlah sel drah merah harus normal, dan
6
c. Jaringan-jaringan terutama otot, harus mempunyai kapasitas yang normal
oksigen maksimal untuk berbagi kegunaan atau tujuan. Pada dasarnya tes ini
bersifat langsung yaitu tes berlari secara bolak-balik sepanjang jalur atau lintasan
berupa bunyi “tut” yang terekam dalam kaset. Waktu tanda “tut” tersebut pada
mulanya berdurasi sangat lambat, tetapi secara tertahap menjadi lebih cepat
dengan kecepatan yang diberikan oleh tanda tersebut. Testi berhenti apabila ia
Dalam multistage fitness test, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik
7
a. Apabila testi mengalami cidera atau menderita suatu penyakit, atau
peregangan.
2.4.2. PERLENGKAPAN
yaitu :
panjang 22 meter.
f. Lebar lintasan kurang lebih 1 hingga 1,5 meter untuk tiap testi.
8
g. Stopwatch.
kedua ujungnya dengan kerucut atau tanda lain sebagai tanda jarak.
tersebut, jarak antara dua tanda “tut” menandai suatu interval 1 menit
yang telah terukur secara tepat. Pergunakan saat permulaan ini untuk
dengan benar. Ketelitian sekitar 0,5 detik kearah (sisi) yang manapun
9
0,5 detik maka jarak tempat berlari perlu di ubah (periksa tabel 1 untuk
koreksi jarak).
Tabel 1
Penyesuaian Jarak Lari Bolak Balik Berdasarkan Kecepatan Pemutar Kaset
Periode Waktu Periode Waktu
Jarak Lari (Meter) Jarak Lari (Meter)
Standar (Detik) Standar (Detik)
55,0 18,333 60,5 20,166
55,5 18,500 61,0 20,333
56,0 18,666 61,5 20,500
56,5 18,833 62,0 20,688
57,0 19,000 62,5 20,833
57,5 19,166 63,0 21,000
58,0 19,333 63,5 21,166
58,5 19,500 64,0 21,333
59,0 19,666 60,5 20,166
59,5 19,833 61,0 20,333
6,0 20,000 64,5 21,500
65,0 21,666
interval yang teratur. Para testi diharapkan berusaha agar dapat sampai
pada kecepatan seperti ini, dengan tujuan agar dapat sampai ke salah
“tut” berikutnya.
10
kecepatan lari harus makin ditingkatkan. Kecepatan lari pada menit
ke level 21. Akhir tiap lari bolak-balik ditandai dengan bunyi “tut”
tunggal, sedangkan akhir tiap level ditandai dengan sinyal “tut” tiga
tes lari multitahap ini amat lambat. Pada level 1, para testi diberi waktu
d. Testi harus selalu menempatkan satu kaki tepat pada atau di belakang
tanda meter ke 20 pada akhir tiap kali lari. Apabila testi telah mencapai
salah satu ujung batas lari sebelum sinyal “tut” berikutnya, testi harus
e. Tiap testi harus meneruskan lari selama mungkin, sampai tidak mampu
lagi mengikuti dengan kecepatan yang telah diatur dalam pita rekaman,
sehingga testi secara suka rela harus menarik diri dari tes yang sedang
menjelang garis ujung pada saat terdengar bunyi “tut”, testi masih
11
kembali langkah yang diperlukan sebelum ditarik mundur. Tes lari
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes lari multi
a. Ingatkanlah kepada testi bahwa kecepatan awal harus lambat dan testi
b. Pastikanlah bahwa setelah satu kaki testi telah menginjak tepat pada
c. Pastikan kepada testi agar berbalik dengan membuat sumbu putar pada
lebar.
d. Apabila testi mulai tertinggal sejauh dua langkah atau lebih sebelum
mencapai garis ujung putaran, atau dua kali lari bolak-balik dalam satu
12
2.4.5. PENILAIAN
dibawah ini.
Tabel 2
Prediksi Ambilan Konsumsi Oksigen Maksimal dengan Tes Lari Bolak-Balik
Prediksi Prediksi VO2
Level Shuttle Level Shuttle
VO2 Max Max
4 2 26,8 7 2 37,1
4 4 27,6 7 4 37,8
4 6 28,3 7 6 38,5
4 9 29,5 7 8 39,2
7 10 39,9
5 2 30,2 8 2 40,5
5 4 31,0 8 4 41,1
5 6 31,8 8 6 41,8
5 9 32,9 8 8 42,4
8 11 43,3
6 2 33,6
6 4 34,3 9 2 43,9
6 6 35,0 9 4 44,5
6 8 35,7 9 6 45,2
6 10 36,4 9 11 46,8
10 2 47,5 15 2 64,6
10 4 48,0 15 4 65,1
10 6 48,7 15 6 65,6
10 18 49,3 15 8 66,2
15 10 66,7
11 2 50,8 15 13 67,5
11 4 51,4
11 6 51,9 16 2 86,0
11 8 52,5 16 4 68,5
11 10 53,1 16 6 69,0
11 12 53,7 16 8 69,5
16 10 69,9
12 2 54,4 16 12 70,5
12 4 54,8 16 14 70,9
12 6 55,4
12 8 56,0 17 2 71,4
12 10 56,5 17 4 71,9
12 12 57,1 17 6 72,4
17 8 72,9
13
13 2 57,6 17 10 73,4
13 4 58,2 17 12 73,9
13 6 58,7
13 8 59,3 18 2 74,8
13 10 59,8 18 4 75,3
13 12 60,6 18 6 75,8
18 8 76,2
14 2 61,1 18 10 76,7
14 4 61,7 18 12 77,2
14 6 62,6 18 15 77,9
14 8 62,7
14 10 63,2 19 2 78,3
14 13 64,0 19 4 78,8
19 6 79,2
20 2 81,8 19 8 79,7
20 4 82,2 19 10 80,2
20 6 82,6 19 12 80,6
20 8 83,0 19 15 81,3
20 10 83,5 21 2 85,2
20 12 83,9 21 4 85,6
20 14 84,3 21 6 86,1
20 16 84,8 21 8 86,5
21 10 86,9
21 12 87,4
21 14 87,8
21 16 88,2
Tabel 3
Penilaian Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Konsumsi Oksigen Maksimal
Konsumsi Oksigen Maksimal (ml/kg bb/ menit)
Kategori
< 30 Tahun 30 – 39 Tahun 40 – 49 Tahun > 50 Tahun
Sangat Buruk < 25,0 < 25,0 < 25,0
Buruk 25,0 – 33,7 25,0 – 30,1 25,0 – 26,4 < 25,0
Sedang 33,8 – 42,5 30,2 – 39,1 26,5 – 35,4 25,0 -33,7
Baik 42,6 – 51,5 39,2 – 48 35,5 – 45,0 33,8 – 43,0
Sangat Baik > 51,6 > 48 >45,1 > 43,1
Tabel 4
Norma Konsumsi Oksigen Maksimal (dalam milliliter O2 / kg bb / per menit)
14
Age Low Fair Average Good High Athletic Olympic
Women
20 – 29 < 28 29 – 34 35 - 43 44 – 48 49 - 53 54 – 59 60 +
30 – 39 < 27 28 – 33 34 – 42 42 – 47 48 – 52 53 – 58 59 +
40 – 49 < 25 26 – 31 32 – 40 41 – 45 46 – 50 51 – 56 57 +
50 - 65 < 21 22 – 28 29 – 36 37 - 41 42 – 45 46 - 49 50 +
Men
20 – 29 < 38 39 – 43 44 - 51 52 – 56 57 – 62 63 – 69 70 +
30 – 39 < 34 35 – 39 40 – 47 48 – 51 52 – 57 58 – 64 65 +
40 – 49 < 30 31 – 35 36 – 43 44 – 47 48 – 53 54 – 60 61 +
50 - 59 < 25 26 – 31 32 – 39 40 – 43 44 – 48 49 - 55 56 +
60 - 69 < 21 22 – 26 27 – 35 36 – 39 40 – 44 45 - 49 50 +
tersebut lebih pendek atau lebih lama dari 60 detik, koreksilah jarak
TABEL 5
LAVEL NO SHUTTLE
1 1 2 3 4 5 6 7
2 1 2 3 4 5 6 7 8
3 1 2 3 4 5 6 7 8
4 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
15
11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
TABEL 6
FORMAT HASIL PENILAIAN
TES DAYA TAHAN EROBIK DALAM MULTI TAHAP (LARI BOLAK-BALIK)
16
20 IIN MERISKA 2007 151 576 P 27,6 Cukup
21 INDRA ANGUNG 2007 151 326 L 31,0 Kurang
22 MEIRI MARYANTI 2007 151 333 P 22,5 Kurang
23 M. ABI PRATAMA 2007 151 344 L - -
24 MUHARDIYANTO 2007 151 345 L 39,2 Cukup
25 M. IRZAN 2007 151 000 L 29,5 Kurang
26 PURWITI NINGSIH 2007 151 337 P 23,6 Kurang
27 PUSPITO ARI 2007 151 000 L - -
HANDOKO
28 RAHMADI 2007 151 L 25,0 Sangat Kurang
346
29 ROMEYDON 2007 151 325 L 32,9 Kurang
30 RICKY ADYTIA 2007 151 334 L 37,1 Cukup
FELANI
31 WIDYA APRYATI 2007 151 358 P 23,6 Kurang
32 WIWIN FITRIYANTI 2007 151 587 P 29,5 Cukup
33 YUIZAMRIS 2007 151 342 L - -
34 RAHMAD FAJAR 2007 151 351 L 26,8 Kurang
daya tahan erobik dalam multi tahap atau lari bolak balik yang dilakukan pada tanggal
20 April 2010, jumlah yang mengikuti tes yang ada di semester 6.i sejumlah 28 siswa
yang terdiri dari 10 Perempuan dan 18 Laki-laki. Tes daya tahan erobik dalam multi
tahap (lari bolak balik) da mendapat VO2max cukup, kurang, dan bahkan ada yang
sangat kurang. Yang mendapat VO2max cukup ada 8 mahasiswa, VO2max kurang ada
18 mahasiswa, dan VO2max sangat kurang ada 2 masiswa. Jadi dari hasil tes tersebut
VO2max mahasiswa lebih banyak kurang dari pada cukup, dikarenakan mahasiswa
17
Pengertian Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan
tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat
mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan
fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang
benar.
18
digunakan untuk mengevaluasi beberapa komponen kesegaran jasmani dalam satu
rangkaian tes. Masing-masing protokol tes mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Hal ini tergantung dari masing-masing kebutuhan yang hendak dicapai dalam
evaluasi kesegaran jasmani. Evaluasi kesegaran jasmani yang dilaksanakan terhadap
seorang atlit tentu akan berbeda dengan masyarakat umum.
C. Latihan Jasmani
Latihan jasmani yang teratur sesuai kaidah yang berlaku dapat meningkatkan
kesegaran jasmani, antara lain:
1. Dampak latihan jasmani terhadap tubuh
o Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru
o memperkuat sendi dan otot
o Menurunkan tekanan darah
o Mengurangi lemak
o Memperbaiki bentuk tubuh
o Memperbaiki kadar gula darah
o Mengurangi risiko penyakit jantung koroner
o Memperlancar aliran darah
o Memperlancar pertukaran gas
o Memperlambat proses menjadi tua
2. Prinsip latihan jasmani
o Pembebanan lebih - untuk dapat menghasilkan kesegaran jasmani yang baik
perlu diberikan beban kerja yang lebih dari yang biasa dilakukan.
o Pengkhususan - untuk tujuan tertentu diperlukan jenis latihan yang tertentu
pula.
o Riversibilitas - kemajuan hasil latihan dapat menjadi hilang, jika lama tidak
aktif berlatih
o Pemeliharaan - hasil latihan harus dipelihara dengan tetap berlatih pada
intensitas dan frekuensi yang telah ditempuh.
3. Dosis Latihan
o Frekuensi : 3-5 seminggu
o Intensitas (zona latihan) : 60-90 % dari DNM (denyut nadi maksimal)
19
o Lama latihan : 20-60 menit, kontinyu dan melibatkan otot-otot besar.
Salah satu cara untuk menghitung intensitas latihan berdasarkan tolok ukur
“Nadi”, adalah sebagai berikut.
Intensitas latihan = 60 s.d. 90 % x {(220-
usia(tahun)}
atau
Intensitas latihan = 65 s.d. 75 % x (nadi
cadangan + nadi istirahat)
Keterangan:
Nadi cadangan = DN Max - DN istirahat
Nadi maksimum = 220 - usia (tahun)Nadi istirahat = Nadi yang dihitung,
saat seseorang dalam keadaan istirahat
DN = Denyut nadi
Contoh menentukan intensitas latihan:
Seseorang dengan usia 45 tahun, maka intensitas/denyut nadi waktu berlatih
hendaknya berkisar antara 105 - 158 per menit. 60 x (220-45) = 105 - 90 x (220-45)
= 158 100 100
20
A. VO2 MAX
VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada
saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan
kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat
badan. Kebutuhan akan Oksigen dan menghasilkan CO2 dapat diukur melalui
pernafasan kita. Dengan mengukur jumlah oksigen yang dipakai selama latihan, kita
mengetahui jumlah oksigen yang dipakai oleh otot yang bekerja. Makin tinggi jumlah
otot yang dipakai maka makin tinggi pula intensitas kerja otot.
VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau
banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit
(ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet yang bersangkutan juga
akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.Sebagai pertimbangan dalam
mengukur VO2 max adalah tes harus diciptakan demikian rupa sehingga tekanan pada
pasokan oksigen ke otot jantung harus berlangsung maksimal. Kegiatan fisik yang
memenuhi kriteria ini harus melibatkan minimal 50 % dari total masa otot. Aktivitas
yang memenuhi criteria ini adalah lari, bersepeda, mendayung. Cara yang paling umum
dilakukan dengan lari di Treadmill, yang bisa diatur kecepatan dari sudut inklinasinya.
Lamanya tes harus menjamin terjadinya kerja jantung maksimal. Umumnya
berlangsung 6 sampai 12 menit.
Age Very bad Bad Reasonable Average Good Very Good Excellent
21
40-44 < 26 26-31 32-35 36-41 42-46 47-51 > 51
VO2max women
Age Very bad Bad Reasonable Average Good Very Good Excellent
1. Metode
Cooper Test
Metode ini cukup sederhana. Dimana atlet melakukan lari/jalan selama 12 menit
pada lintasan lari sepanjang 400 meter. Setelah waktu habis jarak yang dicapai oleh atlet
tersebut dicatat.
Rumus sederhana untuk mengetahui VO2Maxnya adalah :
Contoh : Dio melaksanakan Cooper Test dengan lari selama 12 menit, jarak yang
dicapai (2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min.
22
Tabel 3 Kategori kebugaran jasmani tes lari 12 menit untuk laki-laki dan perempuan
berdasarkan kelompok umur
Pelaksanaan:
23
1. Tinggi bangku 20 feet (50 cm)
2. Irama langkah pada waktu naik turun bangku (NTB) adalah 30 langkah per menit,
jadi 1 (satu) langkah setiap 2 (dua) detik
3. 1 (satu) langkah terdiri dari 4 (empat) gerakan/hitungan:
Hitungan 1 : Salah satu kaki diangkat (boleh kanan atau kiri terlebih dahulu
tetapi konsisten), kemudian menginjak bangku. (Asumsi kaki kanan)
Hitungan 2 : Kaki kiri diangkat lalu berdiri tegak di atas bangku
Hitungan 3 : Kaki yang pertama menginjak bangku pada hitungan 1 (asumsi
kaki kanan) diturunkan kembali ke lantai
Hitungan 4 : Kaki kiri diturunkan kembali ke lantai untuk berdiri tegak seperti
sikap semula
4. Ganti langkah diperbolehkan tetapi tidak lebih dari 3 (tiga) kali
5. Supaya irama langkah ajeg/stabil, maka digunakan alat metronome
6. NTB dilakukan selama 5 (lima) menit. Saat aba-aba stop, tubuh harus dalam keadaan
tegak. Kemudian duduk dibangku tersebut dengan santai selama 1 (satu) menit
7. Hitung denyut nadi (DN) orang coba (testi) selama 30 detik. Dicatat sebagai DN 1
8. 30 detik kemudian hitung kembali DN testi selama 30 detik. Dicatat sebagai DN 2
9. 30 detik kemudian hitung kembali DN testi selama 30 detik. Dicatat sebagai DN 3
10. Setelah mendapatkan DN 1, DN 2, DN 3, maka data tersebut dimasukan kedalam
rumus Indeks kebugaran yang selanjutnya dikonversikan sesuai rumus yang dipilih
11. Apabila testi tidak kuat melakukan NTB selama 5 (lima) menit, maka waktu lama
NTB tersebut dicatat, lalu DN-nya diukur/dihitung sesuai dengan petunjuk
pengambilan DN tersebut
Indeks Kebugaran
Rumus Panjang:
Rumus Pendek:
24
>80 5 Baik
50-80 3 Cukup
<50 1 Kurang
3. Multista
ge Fitness Tes (Bleep Tes)
Prosedur pelaksanaan tes bleep adalah sebagai berikut.
a. Tes bleep dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai
dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga atlet
tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti kemampuan maksimalnya pada level
bolak-balik tersebut.
b. Waktu setiap level 1 menit.
c. Pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali bolakbalik.
d. Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik dalam 8 kali
bolak-balik.
e. Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 6,7 detik dalam 9 kali
bolak-balik, dan seterusnya.
f. Setiap jarak 20 meter telah ditempuh, dan pada setiap akhir level, akan terdengar
tanda bunyi 1 kali.
g. Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start. Dengan aba-
aba “siap ya”, atlet lari sesuai dengan irama menuju garis batas hingga satu kaki
melewati garis batas.
h. Bila tanda bunyi belum terdengar, atlet telah melampuai garis batas, tetapi untuk lari
balik harus menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi atlet belum
sampai pada garis batas, atlet harus mempercepat lari sampai melewati garis batas dan
segera kembali lari ke arah sebaliknya.
i. Bila dua kali berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti
kemampuan maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut.
j. Setelah atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, atlet tidak boleh terus berhenti,
tetapi tetap meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down.
25
Tabel 6 Prediksi VO2 max dengan metode bleep test
26
27
28
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah sebuah
instrument untuk mencari informasi dari seseorang atau objek untuk tujuan
mendapatkan data bersifat atau secara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur
yang baku yang sebaiknya di tera. Daya tahan erobik dilakukan dalam sistem
latihan yang mendorong kerja jantung, darah dan paru-paru untuk periode waktu
tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket, lari
jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya., dibatasi oleh kapasitas system
sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan system respirasi (paru) untuk
menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari
kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik. Daya tahan
erobik pada multistage fitness test ini dilaksanakan untuk mengukur seberapa
atau milliliter, dan tanda titik di atas V merupakan tanda yang menyatakan bahwa
volume oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu, biasanya per menit.
oksigen maksimal untuk berbagi kegunaan atau tujuan. Pada dasarnya tes ini
29
bersifat langsung yaitu tes berlari secara bolak-balik sepanjang jalur atau lintasan
berupa bunyi “tut” yang terekam dalam kaset. Waktu tanda “tut” tersebut pada
mulanya berdurasi sangat lambat, tetapi secara tertahap menjadi lebih cepat
dengan kecepatan yang diberikan oleh tanda tersebut. Testi berhenti apabila ia
tingkat konsumsi oksigen maksimal testi tersebut. Dalam multistage fitness test,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik oleh tester maupun testi, antara
Pelaksanaan Tes, dan Penilaian. Jadi dengan adanya penjelasan itu tes multi tahap
ini dapat dilaksanakan dengan baik, benar dan dapat diketahui seberapa besar
30
DAFTAR PUSTAKA
Internet : www. Bleep Test. Com. Kamis, 1 april 2010, pukul 19.00 WIB.
31