Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Montong Betok, Agustus 2021

Dwi Sapta Hati & Elma Yuliana

ii
Daftar Isi

Cover ......................................................................................................................... 1

Kata Pengantar .......................................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ................................................................................................. 4

B. Aksi/Gerakan ............................................................................................ 6

C. Tujuan ....................................................................................................... 8

D. Upaya Pemerintah .................................................................................... 9

E. Dampak ..................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 11

B. Saran ......................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terjadinya perang APRA ini didasari dengan adanya hasil keputusan dari
konferensi Meja Bundar (KMB) pada Agustus 1949.Hasil dari KMB, yaitu

1) Kerajaan Belanda akan menarik pasukan KL dari Indonesia.

2) Tentara KNIL akan dibubarkan dan akan dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan


TNI

Keputusan ini lantas membuat para tentara KNIL merasa khawatir akan
mendapatkan hukuman serta dikucilkan dalam kesatuan

B. Rumusan Masalah

- Pengertian APRA

- Awal kedatangan

- Dampak

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Angkatan Perang Ratu Adil(APRA)

Angkatan perang Ratu Adil (APRA) adalah milisi dan tentara swasta pro-belanda
yang didirikan pada masa Revolusi Nasional Indonesia.Milisi ini didirikan oleh mantan
kapten DST KNIL Raymond Westerling setelah Demibilisasinya dari kesatuan Depot
speciale Troepen (depot pasukan khusus KNIL) pada tanggal 09 Januari 1949.

Nama milisi ini berasal dari bagian dari kitab ramalan Jawa kuno Ramalan
Jayabaya yang meramalkan kedatangan seorang "Ratu Adil" yang merupakan
keturunan Turki.karena mempunyai warisan darah campuran Turki,westerling
memandang dirinya sebagai sang "Ratu Adil" yang diramalkan akan membebaskan
rakyat Indonesia dari "tirani".

B. Aksi/Gerakan

Pada 5 Januari 1950,Westerling sudah mengirimkan surat ultimatum kepada RIS


yang berisi tuntutan agar RIS menghargai negara-negara bagian,terutama
pasundan.Bahkan pemerintah RIS juga diminta untuk mengakui APRA sebagai tentara
pasundan.surat ultimatum ini tidak hanya meresahkan RIS saja,tetapi juga beberapa
pihak Belanda.tersebut

Guna mencegah tindakan Westerling,Moh.Hatta mengeluarkan perintah untuk


melakukan penangkapan terhadap weterling.

Jenderal vreeden pun bersama menteri pertahanan Belanda yang merasa resah
dengan ultimatum ini kemudian menyusun rencana untuk mengevakuasi pasukan RST
tersebut,Namun,upaya mengevakuadi RST,gabungan baret merah dan baret hijau
sudah terlambat untuk dilakukan.

Westerling sudah lebih dulu mendengar rencana penangkapan tersebut,sehingga


mempercepat pelaksanaan kudetanya.Westerling dan anak buahnya menembak mati
setiap anggota TNI yang mereka temui dijalan.

Sementara Westerling menyerang kota bandung,Anak buahnya,sersan Meijer


menuju ke Jakarta untuk menangkap presiden Soekarno dan mengambil alih gedung-
gedung pemerintahan.

2
Sayangnya,karena pasukan KNIL dan Tentara Islam Indonesia (TII) tidak
muncul untuk membantu Westerling, serangannya di Jakarta mengalami
kegagalan.setelah melakukan pembatalan di Bandung,seluruh pasukan RST kembali
ke tempat mereka masing-masing.meskipun sudah banyak korban jiwa,Westerling
tetap tidak tinggal diam.ia berniat untuk mengulang kembali tindakannya tersebut.

Namun,upaya keduanya ini gagal,sehingga kudeta pun tidak berhasil dilakukan.

C. Tujuan

Berikut tujuan dari APRA:

Untuk mempertahankan bentuk negara federal Pasundan di Indonesia dan


mempertahankan adanya tentara sendiri pada setiap negara bagian RIS

D. Upaya Pemerintah

- Upaya penumpasan pemerintah untuk menghentikan pemberontakan yang


dilakukan oleh APRA

- Upaya penumpasan yang dilakukan pemerintah untuk menghentikan


pemberontakan Apra ada 3 yaitu:

1) Melakukan penangkapan terhadap Raymond Westerling

2) Pemerintah Indonesia melancarkan operasi militer pada tanggal 24 Januari


1950

3) Di Jakarta diadakan perundingan antara Drs.Moh Hatta dengan komisaris


tinggi Belanda.

E. Dampak

Salah satu dampak langsung yang bisa dirasakan oleh bangsa Indonesia adalah
gugurnya banyak tentara Indonesia. Pemberontakan ini juga membuat kondisi
keuangan negara menjadi sedikit berantakan, dan juga terganggunya keamanan dari
rakyat Indonesia. Namun ada juga dampak positif yang terjadi, yaitu peningkatan dari
rasa saling memiliki, persatuan dan kesatuan dari seluruh masyarakat Indonesia kala
itu.

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang telah di kemukakan tadi, bahwa Pergerakan Ratu Adil yang di
pimpin oleh RaymondWesterling dan di dalangi oleh Sultan Hamid II,gerakan ini ingin
melakukan pembunuhan kepada tokoh-tokoh penting, diantaranya Sultan
Hamengkubuwono. Munculnya gerakan gerakan seperti ini adalahwujud dari
ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Gerakan ratu adil sendiri muncul karena kepercayaanmasyarakat Jawa


pada saat itu tentang akan munculnya seseorang yang akan menciptakan
kedaimaiandan ketentraman di Jawa, kepercayaan tersebut menyebabkan rakyat ingin
bergabung dengan sangRatu Adil agar keinginan mereka dapat terpenuhi, Namun itu
semua adalah tipu daya yang dilakukanoleh para petinggi negara yang ingin melakukan
kudeta terhadap negara.

B. Saran

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senang tiasa melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kami sehingga dalam penyusunan makalah ini kami dapat
menyelesaikan tepat waktu. Jika sadar bahwa masih ada kesalahan , untuk itu kami
meminta kritik dan saran dari pembaca.

4
Daftar Pustaka

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://brainly.co.id/tugas/23663554&ved=2ahUKEwjv3Y-
Q9NjyAhXJV30KHR7aAvcQFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw14d9U4lMu1mjKJAE_iPbj

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210713173018-
31-667187/peristiwa-apra-aksi-kudeta-milisi-ratu-adil-gulingkan-
ris/amp&ved=2ahUKEwiS8qPh9N

Anda mungkin juga menyukai