PERANG MELAWAN
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
Oleh:
SUWARNI
Kelas XII RPL
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Perang Melawan
Kolonialisme dan Imperialisme” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perang Melawan Hegemoni dan Keserakahan Kongsi Dagang.............. 2
1. Aceh Versus Portugis dan VOC........................................................ 2
2. Maluku Angkat Senjata...................................................................... 2
3. Sultan Agung Versus J.P. Coen......................................................... 3
4. Perlawanan Banten............................................................................. 4
5. Perlawanan Gowa.............................................................................. 4
6. Rakyat Riau Angkat Senjata.............................................................. 5
7. Orang-orang Cina Berontak............................................................... 6
8. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said............................ 6
B. Perang Melawan Penjajahan Belanda...................................................... 7
1. Perang Tondano................................................................................. 7
2. Perang Pattimura (1817).................................................................... 8
3. Perang Padri....................................................................................... 8
4. Perang Diponegoro............................................................................ 9
5. Perlawanan di Bali............................................................................. 10
6. Perang Banjar..................................................................................... 10
7. Perang Aceh....................................................................................... 11
8. Perang Batak...................................................................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memang cinta perdamaian, tetapi tentu lebih cinta
kemerdekaan, karena secara fitrah setiap orang diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa memiliki hak kemerdekaan dan kedaulatan. Kedaulatan itu baik
sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa.
Oleh karena itu, sudah selayaknya sesuai dengan fitrah maka setiap
bentuk dominasi asing dan penjajahan harus kita lawan. Jiwa dan semangat
untuk melawan setiap bentuk penjajahan ini seharusnya ada pada diri setiap
warga Indonesia.
Banyak orang mengatakan dalam arti politik secara formal kita sudah
merdeka tetapi banyak kritik dilontarkan bahwa kita masih mengalami
“penjajahan” dalam bidang ekonomi dan kebudayaan dalam arti kurang
memiliki kemandirian.
Oleh karena itu, dengan segala upaya kita harus memperjuangkan
kemandirian dan kedaulatan di bidang ekonomi dan kebudayaan. Dalam
berjuang untuk memperkuat kemandirian itu, kita perlu meneladani atau
mencontoh semangat juang para pendahulu kita, misalnya para pahlawan yang
telah berjuang melawan penjajahan, keserakahan kolonialisme, dan
imperialisme.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah peperangan melawan hegemoni dan keserakahan
kongsi dagang?
2. Bagaimana sejarah peperangan melawan penjajahan Belanda?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
8. Perang Batak
Perlu diketahui bahwa setelah Perang Padri berakhir, Belanda terus
meluaskan daerah pengaruhnya. Belanda mulai memasuki tanah Batak
seperti Mandailing, Angkola, Padang Lawas, Sipirok bahkan sampai
Tapanuli. Hal ini jelas merupakan ancaman serius bagi kekuasaan Raja
Batak, Sisingamangaraja
XII. Masuknya dominasi Belanda ke tanah Batak ini juga disertai
dengan penyebaran agama Kristen. Penyebaran agama Kristen ini
ditentang oleh Sisingamangaraja XII karena dikhawatirkan perkembangan
agama Kristen itu akan menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk
kesatuan negeri yang telah ada secara turun temurun. Untuk menghalangi
proses Kristenisasi ini, pada tahun 1877 Raja Sisingamangaraja XII
berkampanye keliling ke daerah-daerah untuk menghimbau agar
masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama Kristen
kepada penduduk. Masuknya pengaruh Belanda ini juga akan mengancam
kelestarian tradisi dan adat asli orang-orang Batak.
Akibat kampanye Raja Singamangaraja XII telah menimbulkan
ekses pengusiran para zending. Bahkan ada penyerbuan dan pembakaran
terhadap pos-pos zending di Silindung. Kejadian ini telah memicu
kemarahan Belanda dan dengan alasan melindungi para zending, Pada
tanggal 8 Januari 1878 Belanda mengirim pasukan untuk menduduki
Silindung. Pecahlah Perang Batak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlawanan yang terjadi pada abad ke-16 di berbagai daerah ditujukan
kepada Portugis, Spanyol, dan Belanda. Kemudian perlawanan rakyat pada
abad ke-17 dan ke-18 umumnya ditujukan kepada dominasi kongsi dagang
VOC (Belanda). Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelakangi karena
tindakan monopoli, keserakahan, dan intervensi politik dengan devide et
impera dari pemerintahan kongsi dagang itu.
Perlawanan rakyat Indonesia itu umumnya memang dapat dipatahkan
oleh kekuatan musuh yang sering berlaku licik dan memiliki persenjataan
yang lebih lengkap. Dominasi pemerintahan kongsi dagang dan kekalahan
perlawanan rakyat mengakibatkan sebagian besar Kepulauan Indonesia
dikuasai kekuasaan asing terutama VOC.
Perang yang terjadi pada abad ke-18, 19, dan awal 20 merupakan
perlawanan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pemerintah
kolonial Belanda tetap menjalankan taktik perang yang licik dan kejam.Tipu
daya pura-pura mengajak damai, mengadu domba dan menangkap anggota
keluarga pimpinan perang Indonesia terus dilakukan.
Perang melawan penjajahan pemerintahan kolonial Hindia Belanda
memang belum berhasil, tetapi semangat juang rakyat dan para pemimpin
perang kita tidak pernah padam. Kedaulatan dan kemerdekaan rakyat
Indonesia harus terus diperjuangkan agar bebas dari penjajahan. Penjajahan
pada hakikatnya selalu kejam, menangnya sendiri, serakah, tidak
memperhatikan penderitaan orang lain.
B. Saran
Banyak nilai keteladanan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya semangat cinta tanah air, rela berkorban, kebersamaan,
kerja keras pantang menyerah dengan berbagai tantangan, sehingga dapat
memotivasi kita untuk kerja keras dan giat belajar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik dkk. 1978. Manusia dalam Kemelut Sejarah. Jakarta: LP3ES.
Carey, Peter. 2011. Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan
Lama di Jawa, 1785-1855. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Margana, Sri dan Widya Fitrianingsih (ed.). 2010. Sejarah Indonesia: Perspektif
Lokal dan Global. Yogyakarta: Ombak.