Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR.
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya. Atas izin Allah yang maha kuasa,
kami bisa meyelesaikan tugas bahasa Indonesia dengan sebaik – baik nya.
Sebagai peran keikut sertaan kami dalam memenuhi tugas Bahasa Indonesia kali
ini, maka kami menyusun tugas secara tertulis ini dalam bentuk sebuah makalah.
Dan kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan – kekurangan yang ada
pada tugas kali ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak. Dan harapan kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bukan hanya untuk kami saja, akan tetapi bisa juga bermanfaat bagi
banyak orang.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………...........................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Secara singkat, teks diskusi adalah sebuah teks yang memberikan dua pendapat
berbeda mengenai suatu hal (satu “pro” dan satu “kontra) yang menyebabkan kedua belah
pihak menjadi saling membicarakan masalah yang sedang dipersoalkan (diskusi).
Diskusi merupakan salah satu bentuk kegiatan wicara. Dengan berdiskusi kita dapat
memperluas pengetahuan serta memperoleh banyak pengalaman. Diskusi adalah
pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan.
v
menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta menyimpulkan hasil
diskusi.
Teks diskusi tergabi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu antara lain:
1. Seminar.
2. Sarasehan.
3. Simposium.
4. Diskusi panel.
5. Kongres.
6. Muktamar.
7. Lokakarya.
Belajar adalah suatu aktivitas yang secara sengaja dan disadari di lakukan,
demi mencapai suatu perubahan. Dari sumber lain memaparkan bahwa belajar
adalah suatu cara efektif untuk bagaimana kita mengetahui dan memahami suatu
permasalahan di dalam suatu pelajaran. Di era modern seperti sekarang ini,
bermunculan teknik – teknik belajar yang lebih efektif, yang salah satunya adalah
diskusi beajar atau belajar kelompok. Rata – rata pelajar di era sekarang,
menggunakan metode diskusi belajar sebagai metode alternatif dalam belajar.
Pengertian dari diskusi kelompok itu sendiri adalah salah satu bentuk kegiatan yang
dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang
dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini
dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang
individu.
vi
menyumbangkan pikiran masing – masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam
diskusi ini tetanam pula tanggung jawab dan harga diri.
Moh. Uzer Usman (2005:94) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu
proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan
atau pemecahan masalah. Dalam metode belajar seperti ini, kita di tuntut untuk
menghargai pendapat teman kita yang tidak sepaham dengan kita. Dan pertanyaan–
nya, mampukah kita menjaga ketoleransian kepada teman, dalam menyikapi
ketidakselarasan tersebut ?, dan apakah dengan bertoleransi, itu akan berakibat baik
bagi sesama pendiskusi, ataukah justru berakibat buruk bagi sesama pendiskusi ?
Adapun pendapat sebagian siswa mengenai masalah/isu ini, sebagian siswa ada
yang menyatakan setuju atau mendukung, ada pula yang kurang setuju bahkan
menentang.
Toleransi dalam diskusi kelompok ini juga sangat bermanfaat bagi siswa yang
kurang berkompeten di bidang cakap –percakapan. Karena siswa yang tidak
berkompeten tersebut diberikan ruang seluas – luasnya untuk berpendapat dan
melayangkan argumentasi. Manfaat lainnya adalah, siswa yang biasanya tidak aktif
dalam pembahasan dan pendiskusian, akhirnya akan mempunyai dorongan untuk ikut
serta dalam pembahasan dan pendiskusian yang sedang berlangsung.
Sementara itu, sebagian siswa yang lain menolak, mereka berpendapat bahwa
dengan bertoleransi dengan sesama pendiskusi, hanya akan mengulur – ulur waktu
dan sulit mencapai kata” sepakat”. Bertoleransi dalam berdiskusi akan memunculkan
perselisihan serta akan memunculkan problem masalah yang baru, yang akhirnya
akan berujung dengan tindak kriminalitas. Dan ada juga yang melayangkan pendapat
bahwa bertoleransi dalam diskusi kelompok, hanya akan menjadi ajang adu
vii
kepintaran antar pendiskusi yang tak berujung, serta menjadi momok yang cukup
menakutkan bagi siswa atau pendiskusi yang tidak ingin tersaingi.
viii
DAFTAR PUSTAKA
ix