Anda di halaman 1dari 5

A.

Hakikat dan Karakteristik Metode Diskusi


1. Pengertian
Diskusi dari aspek bahasa berarti tukar pikiran antara dua orang atau lebih
untuk menyelesaikan suatu persoalan. Kata diskusi berasal dari Bahasa Latin
yaitu “discussus” yang berarti “tu examine”, “investigate” (memeriksa,
menyelidiki). Secara umum diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua
orang atau lebih undividu yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan
muka mengenai tujuan atau mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.1

Metode diskusi merupakan proses saling bertukar pikiran antara dua orang
atau lebih. Melalui proses ini, kedua belah pihak akan saling berdialog dan
mengemukakan pandangannya secara argumentatatif. Proses ini dilakukan dengan
penuh keterbukaan dan persaudaraan. Tujuan utamanya adalah untuk mencari
kebenaran. Metode ini akan mampu merespon daya intelektual peserta didik
untuk melakukan analisis kritis dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam
membangun sebuah pemikiran yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dimanfaatkan oleh seluruh umat manusia.

Dalam dunia pendidikan, metode diskusi ini mendapat perhatian yang


cukup besar karena dengan diskusi merangsang murid-murid berfikir atau
mengeluarkan pendapat sendiri.Oleh karena itu metode diskusi dalam pendidikan
agama Islam khususnya alquran Hadits bukanlah hanya percakapan atau debat
biasa saja, tetapi diskusi timbul karena ada masalah yang memerlukan jawaban
atau pendapat yang bermacam-macam. Peranan guru pendidikan agama Islam
khususnya alquran Hadits dalam metode diskusi ini sangat penting dalam rangka
menghidupkan kegairahan pemikiran peserta didik mengungkapkan persoala
persoalan-persoalan pendidikan yang dihadapi.2

1
Sahraini Tambak, “Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,” Al-Hikmah: Jurnal Agama
Dan Ilmu Pengetahuan vol.12, no. 1 (April 15, 2015): 1–2..
2
Ibid,3-4.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi
adalah suatu alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan jalan
memecahkan suatu masalah secara bersama-sama baik antara guru dengan siswa,
atau siswa dengan siswa sebagai peserta diskusi untuk mencari berbagai macam
jawaban dan kebenaran atas suatu masalah, dimana guru sebagai pengatur dan
penunjuk jalan, sedangkan siswa sebagai peserta diskusi. Menurut Munijin Nasih
a. langkah-langkah metode diskusi adalah:
1) Perencanaan diskusi
2) Tujuan diskusi harus jelas, agar arah diskusi lebih terjamin.
3) Peserta diskusi harus jelas memenuhi persyaratan tertentu dan
jumlahnya disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri.
4) Penentuan dan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.
5) Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut
larut.
b. Pelaksanaan diskusi
1) Membuat struktur kelompok (pemimpin, sekretaris, anggota)
2) Membagi-bagi tugas dalam diskusi.
3) Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi.
4) Mencatat ide-ide dan saran-saran yang penting.
5) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta.
6) Menciptakan situasi yang menyenangkan.

c. Tindak lanjut diskusi


1) Membuat hasil-hasil atau kesimpulan dari diskusi.
2) Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi sepenuhnya.
3) Kelompok lain menanggapi hasil diskusi.3

3
Sholeh Hasan1 *, Perawati” pengaruh penerapan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
al-qur’an hadits materi amar ma’ruf nahi mungkar” Jurnal Pendidikan Islam Al I’tibar (Vol.4 No.1).2017.h.76.
d. Ciri-Ciri Metode Diskusi
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa metode diskusi
memiliki ciri-ciri, yaitu:
1) terdiri dari beberapa orang, bisa lebih dari tiga orang;
2) ada permasalahan yang sedang dicarikan solusi pemecahannya;
3) ada yang menjadi pemimpin;
4) ada proses tukar pendapat atau informasi; dan
5) menghasilkan rumusan alternatif pemecahan masalah yang sedang
dibahas.
e. Tujuan Metode Diskusi
Adapun tujuan metode diskusi dalam belajar-mengajar, yaitu:
1) menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk mengemukakan
pendapat sendiri;
2) mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang
mungkin saja berbeda antara satu dengan yang lain;
3) belajar menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah;
4) memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang
sebenarnya.4

2. Kelebihan-kelebihan Metode Diskusi


Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode diskusi ini, ada beberapa
kelebihan dalam menunjang berjalannya proses pembelajaran, yaitu diantaranya:
a. Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai
jalan dan bukan satu jalan.
b. Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.

4
Tuti Eliani, “penerapan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar pkn pada materi mendeskripsikan
pengertian organisasi siswa kelas v sd negeri 009 tembilahan hulu kecamatan tembilahan hulu,” Primary: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar 6, no. 1 (April 28, 2017): 332,
c. Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan mebiasakan bersikaf
toleransi (Syaeful Bahri Djamarah, 2000).

3. Kekurangan-kekurangan Metode Diskusi


a. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode diskusi ini, ada
beberapa kelemahan dalam menunjang berjalannya proses pembelajaran,
yaitu diantaranya: Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang yang menghendaki pendekatan yang lebih formal.5
4. Praktek Metode Diskusi dalam pembelajaran Al-Qur'an dan hadis
Praktik metode diskusi dalam pembelajaran Al-Qur'an dan hadis yang
menghormati orang tua dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah
berikut:
a. Persiapan Materi: Sebagai fasilitator atau pengajar, persiapkan materi
yang relevan tentang kewajiban menghormati orang tua dalam Al-Qur'an
dan hadis. Anda dapat mencari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis yang
berkaitan dengan topik ini, serta penafsirannya.
b. Pembukaan: Mulailah sesi diskusi dengan pengantar singkat tentang
pentingnya menghormati orang tua dalam Islam. Jelaskan bahwa sebagai
Muslim, kita diperintahkan untuk memperlakukan orang tua dengan penuh
kasih sayang, penghormatan, dan ketaatan.
c. Pendekatan Bertanya: Ajukan pertanyaan terbuka kepada peserta diskusi
untuk memancing pemikiran mereka. Misalnya, "Bagaimana Al-Qur'an
dan hadis mendorong kita untuk menghormati orang tua?" atau "Apa
manfaat dan hikmah yang dapat kita ambil dari menghormati orang tua?"

5
Dra. Hj. Nunung Nurliah “penerapan metode pembelajaran diskusi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran al-quran hadits materi kewajiban berdakwah” Jurnal Penelitian Guru FKIP Universitas
Subang, Volume 1 No. 2 Oktober 2018,148.
d. Diskusi Kelompok Kecil: Bagi peserta menjadi kelompok kecil untuk
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Berikan mereka waktu
yang cukup untuk berdiskusi dan mencari jawaban dalam teks Al-Qur'an
dan hadis.
e. Presentasi Kelompok: Mintalah setiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi mereka kepada seluruh kelompok. Diskusikan jawaban yang
muncul dan bantu mereka untuk memahami dan mengaitkannya dengan
ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis yang relevan.
f. Tafsir dan Penjelasan: Setelah presentasi kelompok, berikan tafsir dan
penjelasan lebih lanjut tentang ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis yang
berkaitan dengan menghormati orang tua. Bantu peserta untuk memahami
konteks historis, implikasi praktis, dan cara menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
g. Refleksi dan Kesimpulan: Ajak peserta untuk merenungkan makna yang
ditemukan dalam diskusi tersebut. Tanyakan kepada mereka bagaimana
mereka dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari mereka dan apakah ada tantangan yang dihadapi.
h. Tindakan Lanjutan: Berikan saran praktis tentang langkah-langkah yang
dapat diambil oleh peserta untuk menghormati orang tua mereka. Dorong
mereka untuk melaksanakan apa yang telah mereka pelajari dan
mendiskusikan pengalaman mereka dalam penerapan nilai-nilai ini.
i. Evaluasi: Akhiri sesi dengan evaluasi singkat untuk mengevaluasi
keberhasilan metode diskusi dalam memfasilitasi pembelajaran. Mintalah
umpan balik dari peserta tentang apakah mereka merasa terlibat,
memperoleh pemahaman baru, dan menikmati metode ini.

Metode diskusi seperti ini dapat membantu peserta untuk lebih memahami
dan menginternalisasi nilai-nilai keagamaan tentang menghormati orang tua
dalam Islam. Diskusi memungkinkan mereka untuk berbagi pendapat,
bertukar pikiran, dan mencari pemahaman yang lebih dalam

Anda mungkin juga menyukai