Anda di halaman 1dari 11

METODE PENELITIAN

DISKUSI
OLEH : HARLIANGGA RIDHO BATULLOH
NIM : 17208241044
PENGERTIAN METODE DISKUSI
 Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran dan pengajar memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun berbagai alternatif pemecahan.
DISKUSI SEBAGAI METODE
PEMBELAJARAN
 Diskusi sebagai metode pembelajaran adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih
untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif, menyebutkan bahwa dibanding dengan metode ceramah, dalam hal retensi,
proses berpikir tingkat tinggi, pengembangan sikap dan pemertahanan motivasi, lebih baik
dengan metode diskusi. Hal ini disebabkan metode diskusi memberikan kesempatan anak
untuk lebih aktif dan memungkinkan adanya umpan balik yang bersifat langsung. Menurut
Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi
dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan
masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya
lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk
meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
JENIS – JENIS DISKUSI

 1. DISKUSI KELOMPOK BESAR


 2. DISKUSI KELOMPOK KECIL
 3. DISKUSI PANEL FUNGSI UTAMA
 4. DISKUSI KELOMPOK
 5. BRAIN STORMING GRUP
 6. SYPOSIUM
 7. INFORMAL DEBATE
 8. COLLOQIUM
 9. FISH BOWL
METODE PEMBELAJARAN DIAPLIKASIKAN
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

 1. MENDORONG SISWA BERPIKIR KRITIS


 2. MENDORONG SISWA MENGEKSPRESIKAN PENDAPAT SECARA BEBAS
 3. MENDORONG SISWA MENYUMBANGKAN PIKIRANNYA UNTUK
MEMECAHKAN MASALAH BERSAMA
 4. MENGAMBIL SATU ALTERNATIF JAWABAN ATAUBEBERAPA ALTERNATIF
JAWABAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH BERDASARKAN
PERTIMBANGAN YANG SEKSAMA.
KELEBIHAN METODE DISKUSI

 Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
 Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat
secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
 Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
KEKURANGAN METODE DISKUSI

 Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.


 Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
 Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
 Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal
model diskusi kelompok berbasis
pembelajaran kooperatif
 Learning together (belajar bersama) yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok
beranggotakan empat – lima siswa heterogen untuk menangani tugas.
 Jigsaw yang mengelompokkan siswa ke dalam tim beranggotakan enam orang yang
memelajari materi akademik yang telah dibagi menjadi beberapa subbab.
 Team-Assisted Individualization (TAI) yang lebih menekankan pengajaran individual
meskipun tetap menggunakan pola kooperatif.
LANGKAH LANGKAH
PEMBELAJARAN DISKUSI
 a. Langkah persiapan
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi diantaranya:
 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan
khusus.
 Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
 Menetapkan masalah yang akan dibahas.
 Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi,
misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti
moderator, notulis, dan tim perumus manakala diperlukan.
B. PELAKSANAAN DISKUSI

 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:


 Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
 Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin
dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
 Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan
diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak
tegang, tidak saling menyudutkan, dan harus saling menghargai pendapat orang lain.
 Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan
dan ide-idenya.
 Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat
penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
C. MENUTUP DISKUSI

 Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal
sebagai berikut:
 Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
 Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan
balik untuk perbaikan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai