Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

GERAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN


( RMS )

Kelompok 6 :
1. Alvin Fitra Pamungkas (02)
2. Berliana Putri Andahrino (06)
3. Laurent Venessa Santoso (21)
4. Rama Antana Putra (28)
5. Yunica Vira Darmayanti (35)

Kelas : XII - 2
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Sejarah “ Garakan Republik Maluku Selatan ( RMS ) “

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dan manfaatnya dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, Januari 2019

Penyusun
(Kelompok 6)
Daftar Isi

Judul ………………………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar…………………………………………………………… 2

Daftar Isi ……………………………………………………………………. 3

Bab I : Pendahuluan……………………………………….. 4

Latar Belakang……………………………………….. 4

Bab II : Pembahasan………………………………………... 4

Jenis Pemberontakan ……………………………. 5

Tokoh………………………………………………….…. 5

Aksi Pemberontakan………………………………. 6

Penumpasan..………………………………….…..… 7

Akhir dari Pemberontakan……………………… 7

Bab III : Penutup……………………………………………….. 8

Kesimpulan…….………………………………………. 8

Daftar Pustaka……………………………………………………………. 8
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pada tanggal 25 April 1950 terjadi sebuah proklamasi tentang


berdirinya Republik Maluku Selatan yang diproklamasikan oleh
sekelompok mantan KNIL, diantara sekelompok tersebut antara lain
Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil.

Pemberontakan yang mereka lakukan ini merupakan bentuk


ketidak puasan atas kembalinya Republik Indonesia Serikat ke Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pemberontakan ini diwarnai dengan
unsur KNIL atau het koninklijke Nederland atau secara harfiah
merupakan tentara kerajaan hindia Belanda yang mera tidak puas
karena status mereka yang tidak jelas .

Kala itu keberhasilan APRIS mengatasi keadaan, menyebabkan


banyak masyarakat yang semangat atas kembalinya Republik
Indonesia. Ditengah upaya untuk mempersatukan dari keseluruhan
wilayah Indonesia ini, ada berbagai teror dan intimidasi yang
mengancam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Jenis Pemberontakan

Gerakan Republik Maluku Selatan termasuk jenis pemberontakan


Vested interest. Vested interest merupakan kepentingan yang
tertanam dengan kuat pada suatu kelompok. Biasanya kelompok ini
juga sukar untuk mau melepas posisi atau kedudukannya sehingga
sering menghalangi suatu proses perubahan.

II. Tokoh

Pada tanggal 25 April 1950 diproklamasikan berdirinya Republik


Maluku Selatan ( RMS ) dibawah pimpinan Mr. Dr. Christian Robert
Steven Soumokil, seorang mantan jaksa agung dari Negara Indonesia
Timur.
III. Aksi Pemberontakan

Pada tahun 1978 anggota RMS menyandera warga kurang lebih 70


warga sipil yang berada digedung Wesseran, terror tersebut juga
dilakukan oleh beberapa kelompok yang berada dibawah pimpinan
RMS. Kemudian ditahun 1975 kelompok ini pernah melakukan
perampasan kereta api dengan menyandera 38 penumpang kereta
tersebut.

Pada tahun 2002, saat peringatan proklamasi RMS yang ke 15


dilakukan, diadakan acara pengibaran bendera RMS di Maluku, akibat
kejadian ini 23 orang ditangkap oleh aparat kepolisian, mereka
menganggap ini tidak sesuai hukum yang berlaku. Maka kemudian
mereka menuntut gubernur Maluku beserta kepala Kejaksaan Tinggi
oleh sebab melakukan penahanan yang diduga sebagai provokator
pelaksanaan pengibaran bendera RMS.

Aksi ini terus dilakukan sampai pada tahun 2004. Ratusan


pendukung RMS mengibarkan bendera RMS dikudamati. Akibatnya
terjadi konflik aktivis RMS dengan Indonesia. Tidak cukup dengan aksi-
aksi tersebut, anggota RMS kembali menunjukan keberadaan kepada
masyarakat Indonesia.
IV. Penumpasan

Pemerintah berupaya agar dapat mengatasi masalah ini dengan


cara berdamai. Maka upaya yang dilakukan yakni dengan cara
mengirim misi perdamaian yang dipimpin oleh seorang tokoh asli
Maluku yakni Dr. Leimena, namun misi yang diajukan tersebut ditolak
oleh soumakil. Karena misi tersebut tidak berhasil, akhirnya
pemerintah melakukan operasi militer untuk membersihkan gerakan
RMS dengan mengerahkan seluruh pasukan Gerakan Operasi Militer
( GOM ) III yang dipimpin langsung oleh kolonel Kawilarang yang
menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur.

V. Akhir Pemberontakan

Ibukota RMS berhasil di rebut dan pemberontakan ini akhirnya


tumpas, namun TNI kehilanagan Komandan Letnan Kolonel Slamet
Riyadi dan Letnan Kolonel Soediarto yang gugur tertembak.

Pada awalnya Soumakil sendiri telah berhasil dalam upaya


melarikan diri ke pulau Seram, namun pada akhirnya ia berhasil
tertangkap pada tahun 1963 dan dijatuhi hukuman mati.
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan

Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang


diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud
untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu
Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Namun oleh
Pemerintah Pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan dan
setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas pada
November 1950 lewat kekuatan senjata. Pemberontakan ini
berhasil digagalkan secara tuntas oleh APRIS.

Daftar Pustaka

http://www.nafiun.com/2014/03/peristiwa-pemberontakan-
republik-maluku-selatan-rms.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Maluku_Selatan

https://contohsoal.co.id/pemberontakan-rms/

Buku LKS Sejarah Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai