Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI PANJI NKRI

(Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia)

Disusun Oleh :
XI MIPA B Kelompok 4
1. Alya Azzahra (0068818869)
2. An Tiar Roudhotul Rahma (0061966955)
3. Dwiyan Candra Romadhona (0058399080)
4. Larasati Diah Widiwati (0069318921)
5. Muhammad Adi Agustina (0054827082)
6. Nabil Naila Syifa (0069828214)
7. Nadine Abdiel Mazani (0066167392)
8. Nopi Ulia Husna (0069655986)
9. Putri Zaizar Herlina (0067015589)
10. Raja Ellena Juzai (0053320906)
11. Reva Ayu Anggraini (0062459650)
12. Siti Zakiyah Fiddini (0052964943)
13. Syahreffi Dimas Zedanto (0064221940)
14. Thalita Sanchia Hadinata (0053776165)
!5. Wulan Febriyani (0064697979)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 32 KABUPATEN TANGERANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb,


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan kepada
kami semua, para penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-Nya lah kami
para penulis makalah ini bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu,
yang berjudul Revolusi Menegakkan Panji Panji NKRI. Makalah Revolusi Menegakkan
Panji Panji NKRI disusun untuk memenuhi tugas ibu Lina Mardiyani, S.Pd.I pada bidang
Sejarah Indonesia di SMA Negeri 32 Kabupaten Tangerang. Selain itu kami
mengaharapkan makalah ini dapat bermanfat untuk menambah wawasan kepada para
pembaca tentang Revolusi Menegakkan Panji Panji NKRI.
Kami para penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu Lina
Mardiyani, S.Pd.I selaku guru Sejarah Indonesia yang telah membimbing kami. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tekait bidang yang di
tekuni, kami semua para penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 28 Januari 2023


Tertanda,

Tim Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar...............................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
Bab II Pembahasan....................................................................................................................2
A. Tantangan Awal Kemerdekaan..................................................................................2
B. Antara Perang dan Diplomasi....................................................................................3
C. Nilai nilai Kejuangan Masa Revolusi........................................................................5
Bab III Penutupan.......................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................9
Daftar Pustaka............................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 bukan titik akhir perjuangan bangsa
Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Belanda yang telah
ratusan tahun untuk merasakan kekayaan Indonesia enggan mengakui kemerdekaan
Indonesia. Sekutu yang telah memenangkan Perang Dunia II merasa memiliki hak
atas nasib bangsa Indonesia. Belanda mencoba masuk kembali ke Indonesia dan
menancapkan kolonialisme dan imperialismenya sementara kondisi sosial ekonomi
Indonesia masih sangat memeprihatinkan. Berbagai upaya bangsa asing untuk
menguasai kembali bangsa Indonesia ditentang dengan berbagai cara. Pertempuran
heroik dengan korban ribuan jiwa terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus,
ternyata tidak serta merta mengubah situasi dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa
yang merdeka seutuhnya. hal ini dikarenakan berdasarkan perjanjian Postdam, negara
– negara sekutu yang memenangakan perang bersepakat untuk mengembalikan
wilayah wilayah yang dijuluki negara yang kalah perang pada koloni sebelumnya
(Saleh,2000 hlm.18). oleh karenanya, jepang yang merupakan negara yang kalah
dalam perang harus memberikan wilayah jajahannya kepada sekutu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas, rumusan makalah ini aalah:
1. Bagaimana Tantangan Awal Kemerdekaan?
2. Bagaimana Peristiwa Antara Perang dan Diplomasi?
3. Bagaimana Nilai-nilai Kejuangan Masa Revolusi?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui Tantangan Awal Kemerdekaan
2. Untuk mengetahui Antara Perang dan Diplomasi
3. Untuk mengetahui Nilai-nilai Kejuangan Masa Revolusi
4. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. TANTANGAN AWAL KEMERDEKAAN

1. Kondisi Awal Indonesia Merdeka


Pada saat awal kemerdekaan ketegangan dan juga kekacauan karena berbagai
insiden masih saja terus terjadi, itu karena masih ada pihak-pihak asing yang masih
saja tidak rela Indonesia merdeka contohnya Jepang, Belanda, Inggris Keadaan
ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya Republik
Indonesia sangat kacau dan sulit.
Latar belakang keadaan yang kacau tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut. Pertama, Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan
yang baik, di mana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani
perekonomian Indonesia. Kedua, sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai
pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan yang mantap. Ketiga, sepeninggal
pemerintah pendudukan Jepang di mana ekonomi saat pendudukan Jepang memang
sudah buruk akibat pengeluaran pembiayaan perang Jepang. Membuat pemerintah
baru Indonesia agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan Keempat, kondisi
keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian
kabinet, di mana hal tersebut mendukung ketidakstabilan ekonomi. Kelima, politik
keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di negara Belanda guna menekan
pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan untuk menghancurkan ekonomi nasional dan
Keenam, Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan masih
terus melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan pemerintah
dalam bidang ekonomi.

10
2. Kedatangan Sekutu Dan Belanda
Bagi Sekutu dan Belanda, Indonesia
dalam masa vakum kekuasaan atau
pemerintahan. Karena itu, logika Belanda
adalah kembali berkuasa atas Indonesia
seperti sebelum Indonesia direbut
Jepang. Dengan kata lain, Belanda ingin
menjajah kembali Indonesia. Bagi
Sekutu, setelah selesai Perang Dunia II,
maka negara-negara bekas jajahan
Jepang menjadi tanggung jawab Sekutu, terjadi perundingan Belanda dengan Inggris
di London yang menghasilkan Civil Affairs Agreement. Isi nya tentang pengaturan
penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris ke pihak belanda khusus yang
menyangkut daerah Sumatra, sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan
SEAC (South East Asia Command). Di dalam perundingan itu dijelaskan langkah-
langkah yang ditempuh sebagai berikut.
a. Fase pertama, tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer untuk
memulihkan keamanan dan ketertiban.
b. Fase kedua, setelah keadaan normal, pejabat-pejabat NICA akan mengambil
alih tanggung jawab koloni itu dari pihak Inggris yang mewakili Sekutu.
Divisi yang dibentuk SEAC diberi nama Allied Forces Nederlands East Indies
(AFNEI). Bertugas untuk mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang. AFNEI
dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Tugas AFNEI di antaranya
sebagai berikut. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.
a. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.
b. Membebaskan para tawanan perang Sekutu.
c. Melucuti tentara Jepang dan memulangkan d. Menjaga keamanan dan
ketertiban.
d. Menghipun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai
penjahat perang.
3. Merdeka atau Mati
Kedatangan Sekutu di Indonesia menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat
Indonesia. Apalagi dengan memboncengnya Belanda yang ingin menguasai kembali
Indonesia. Hal ini mengakibatkan berbagai upaya penentangan dan perlawanan dari
masyarakat.
a. Perjuangan rakyat Semarang dalam melawan tentara Jepang
Suasana di Semarang semakin panas. Jepang tidak menghiraukan seruan
pemerintahan di Semarang. Pada tanggal 7 Oktober 1945, ribuan pemuda Semarang
mengerumuni tangsi tentara Jepang, Kedobutai di Jatingaleh.
b. Pengambilalihan Kekuasaan Jepang di Yogyakarta
Di Yogyakarta, perebutan kekuasaan serentak dimulai pada tanggal 26 September
1945. Sejak pukul 10 pagi, semua pegawai instansi pemerintah dan perusahaan-
perusahaan yang dikuasai oleh Jepang mengadakan aksi pemogokan.

11
c. Arek-arek Surabaya untuk Indonesia
Bung Tomo, terkenal karena
perjuangannya dalam pertempuran Surabaya
pada tahun 1945. Pertempuran rakyat
Surabaya dengan Sekutu terjadi pada tahun
1945 tersebut, menyebabkan ribuan rakyat
yang gugur.
d. Pertempuran Palagan Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 29 November dan berakhir pada
tanggal 15 Desember 1945 antara pasukan TKR dan pemuda Indonesia melawan
pasukan Inggris.
e. Pertempuran Area Medan
Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal TED Kelly mendarat di Sumatera Utara.
f. Bandung Lautan Api
Pertempuran di Bandung dipicu oleh usaha para pemuda untuk merebut pangkalan
udara Andir dan pabrik senjata bekas Artillerie Constructie Winkel (ACW-sekarang
Pindad) dan berlangsung terus sampai kedatangan pasukan Sekutu di Bandung pada
17 Oktober 1945.
g. Berita Proklamasi di Sulawesi
Berita proklamasi yang dikumandangkan oleh Sukarno dan Moh. Hatta, sampai
pula di Sulawesi.
h. Operasi Lintas Laut Banyuwangi – Bali
Operasi lintas Laut Banyuwangi-Bali merupakan operasi gabungan dan
pertempuran laut pertama sejak berdirinya negara Republik Indonesia.

B. ANTARA PERANG DAN DIPLOMASI

1. Rangkaian Perjanjian Linggarjati


Perjanjian Linggarjati merupakan
langkah-langkah yang diambil oleh
pemerintah Republik Indonesia untuk
memperoleh pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Belanda dengan jalan diplomatic.
a. Perundingan Awal di Jakarta
Pada tanggal I Oktober 1945, telah diadakan perundingan antara Christison
(Inggris) dengan pihak Republik Indonesia. Dalam perundingan ini Christison
mengakui secara de facto terhadap Republik Indonesia.
b. Perundingan Hooge Veluwe

12
Perundingan dilanjutkan di negeri Belanda, di kota Hooge Veluwe bulan April
1946. Pokok pembicaraan dalam perundingan itu adalah memutus pembicaraan yang
dilakukan di Jakarta oleh Van Mook dan Syahrir.
c. Pelaksanaan Perundingan Linggarjati
Pada awal November 1946, perundingan diadakan di Indonesia, bertempat di
Linggarjati. Pelaksanaan sidang-sidangnya berlangsung pada tanggal 11-15
November 1946.
d. Konferensi Malino
Tekanan politik dilakukan dengan menyelenggarakan Konferensi Malino.
Penyelenggaraan konferensi ini bertujuan untuk membentuk negara-negara federal di
daerah yang baru diserahterimakan oleh Inggris dan Australia kepada Belanda.
2. Agresi Militer I

Di tengah-tengah upaya mencari kesepakatan dalam pelaksanaan isi


Persetujuan Linggarjati, ternyata Belanda terus melakukan tindakan yang justru
bertentangan dengan isi Persetujuan Linggarjati.

3. Peran Komisi Tiga Negara


Atas usul Amerika Serikat DK PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN)
yang beranggotakan Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. KTN berperan aktif
dalam penyelenggaraan Perjanjian Renville Serangan Belanda pada Agresi Militer II
dilancarkan di depan mata KTN sebagai wakil DK PBB di Indonesia.

4. Perjanjian Renville
Isi Perjanjian Renville mendapat tentangan sehingga muncul mosi tidak
percaya terhadap Kabinet Amir Syarifuddin dan pada tanggal 23 Januari 1948, Amir
menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden.

5. Agresi Militer II dan Penangkapan


Pimpinan Negara
Agresi militer II itu telah menimbulkan
bencana militer dan politik, baik bagi Belanda
maupun Indonesia. Walaupun Belanda tampak
memperoleh kemenangan dengan mudah, tetapi
sebenarnya membayar cukup mahal. Serangan
Belanda ini telah menuai kritik dari berbagai
Negara

13
6. Peran PDRI : Penjaga Eksistensi RI
Pada saat terjadi agresi militer Belanda II, Presiden Sukarno telah membuat
mandat kepada Syafruddin Prawiranegara yang ketika itu berada di Bukittinggi untuk
membentuk pemerintah darurat.

7. Tetap Memimpin Gerilya


Dalam gerakan gerilya dengan satu paru-paru itu Sudirman kadang harus
ditandu atau dipapah oleh pengawal masuk hutan, naik gunung, turun jurang harus
memimpin pasukan, memberikan motivasi dan komando kepada TNI dan para
pejuang untuk terus mempertahankan tegaknya panji-panji NKRI.

8. Serangan Umum 1 Maret 1949


Pada tanggal 1 Maret 1949 dini hari
sekitar pukul 06.00 sewaktu sirine berbunyi
sebagai tanda berakhirnya jam malam, serangan
umum dilancarkan dari segala penjuru. Letkol
Soeharto langsung memegang komando
menyerang ke pusat kota. Serangan umum ini
ternyata sukses.

9. Persetujuan Roem-Royen
Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dilancarkan oleh para pejuang Indonesia,
telah membuka mata dunia bahwa propaganda Belanda itu tidak benar. RI dan TNI
masih tetap ada. Namun Belanda tetap membandel dan tidak mau melaksanakan
resolusi DK PBB 28 Januari. Perundingan pun menjadi macet.

10. Yogya Kembali


Peristiwa keluarnya tentara Belanda dan masuknya TNI ke Yogyakarta
dikenal dengan Peristiwa Yogya Kembali. Presiden Sukarno dan Wakil Presiden
Moh. Hatta ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949.

11. Konferensi Inter Indonesia


Hasil Konferensi Inter-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta antara
lain:
a. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS)
berdasarkan demokrasi dan federalisme;
b. RIS akan dikepalai oleh seorang presiden dibantu oleh menteri-menteri yang
bertanggung jawab kepada presiden;
c. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari RI maupun Belanda;
d. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional, dan Presiden RIS adalah
Panglima Tertinggi Angkatan Perang; dan
e. Pembentukan Angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia
sendiri.

14
12. Konferensi Meja Bundar
KMB dibuka pada tanggal 23 Agustus
1949 di Den Haag. Delegasi Belanda
dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen dan dari
UNCI sebagai mediator adalah Chritchley.
Tujuan diadakan KMB adalah untuk:
a. Menyelesaikan persengketaan antar
Indonesia dan Belanda
b. Mencapai kesepakatan antara para
peserta

14. Pengakuan Kedaulatan


Pada tanggal 27 Desember 1949, terjadilah penyerahan kedaulatan Belanda
kepada Indonesia yang dilakukan di Belanda dan di Indonesia.

15. Kembali ke Negara Kesatuan


Setelah RIS menerima pengakuan kedaulatan, segera muncul rasa tidak puas
di kalangan rakyat terutama negara-negara bagian di luar RI. Sejumlah 15 negara
bagian/daerah yang merupakan ciptaan Belanda, terasa berbau colonial.

C. Nilai-nilai Kejuangan Masa Revolusi


1. Persatuan dan Kesatuan
2. Rela Berkorban dan Tanpa Pamrih
3. Cinta pada Tanah Air
4. Saling Pengertian dan Harga Menghargai

15
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa saat Indonesia setelah
merdeka, keadaan awal Indonesia pada saat itu seperti bayi yang baru lahir, yang
harus memulai kenegaraannya dari titik baru, titik dimana Indonesia sudah mulai
mendapat pengakuan de facto sebagai negara. Namun dalam pembangunan konteks
negara, Indoneisa masih saja dijajah oleh bangsa Belanda yang mencoba masuk ke
Indonesia dengan membawa pasukan yaitu yang disebut dengan AFNEI.
Kedatangannya yang dibonceng juga oleh NICA menimbulkan kecurigaan terhadap
Indonesia dan bersikap anti Belanda.

3.2 Saran
Menanamkan kepedulian dan rasa ingin tahu tentang apa yang terjadi pada
masa perjuangan dulu. hal ini dapat menanamkan sikap nasionalisme kepada daerah
dan Indonesia tentunya, agar kita dapat menghargai jasa – jasa para pahlawan yang
telah berjuang mempertahankan bumi pertiwi dari rongrongan pihak asing. selain itu
kita juga harus melestarikan peninggalan – peninggalan sejarah yang ada disekitar
kita agar ada yang ingin diceritakan kepada keturunan kita kela

16
Daftar Pustaka

Works Cited

“Revolusi Menegakkan Panji-Panji NKRI.” Ringkasan Materi, 21 December


2022, https://ringkasanku.com/revolusi-menegakkan-panji-panji-nkri/. Accessed 14
February 2023.
“SEJARAH INDONESIA -KLS XI (UMUM) Revolusi Menegakkan Panji-
panji NKRI.” SMAN 1 Maluku Tengah, 6 April 2020,
https://www.sma1malteng.sch.id/artikel/24/sejarah-indonesia-kls-xi-umum-revolusi-
menegakkan-panjipanji-nkri. Accessed 14 February 2023.

“Bab 7.Revolusi Menegakkan Panji-Panji NKRI.” Coggle,


https://coggle.it/diagram/YABuqx2p4kgtygSk/t/bab-7-revolusi-menegakkan-panji-
panji-nkri. Accessed 14 February 2023.

17

Anda mungkin juga menyukai