(Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia)
Disusun Oleh :
XI MIPA B Kelompok 4
1. Alya Azzahra (0068818869)
2. An Tiar Roudhotul Rahma (0061966955)
3. Dwiyan Candra Romadhona (0058399080)
4. Larasati Diah Widiwati (0069318921)
5. Muhammad Adi Agustina (0054827082)
6. Nabil Naila Syifa (0069828214)
7. Nadine Abdiel Mazani (0066167392)
8. Nopi Ulia Husna (0069655986)
9. Putri Zaizar Herlina (0067015589)
10. Raja Ellena Juzai (0053320906)
11. Reva Ayu Anggraini (0062459650)
12. Siti Zakiyah Fiddini (0052964943)
13. Syahreffi Dimas Zedanto (0064221940)
14. Thalita Sanchia Hadinata (0053776165)
!5. Wulan Febriyani (0064697979)
Tim Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
Bab II Pembahasan....................................................................................................................2
A. Tantangan Awal Kemerdekaan..................................................................................2
B. Antara Perang dan Diplomasi....................................................................................3
C. Nilai nilai Kejuangan Masa Revolusi........................................................................5
Bab III Penutupan.......................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................9
Daftar Pustaka............................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 bukan titik akhir perjuangan bangsa
Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Belanda yang telah
ratusan tahun untuk merasakan kekayaan Indonesia enggan mengakui kemerdekaan
Indonesia. Sekutu yang telah memenangkan Perang Dunia II merasa memiliki hak
atas nasib bangsa Indonesia. Belanda mencoba masuk kembali ke Indonesia dan
menancapkan kolonialisme dan imperialismenya sementara kondisi sosial ekonomi
Indonesia masih sangat memeprihatinkan. Berbagai upaya bangsa asing untuk
menguasai kembali bangsa Indonesia ditentang dengan berbagai cara. Pertempuran
heroik dengan korban ribuan jiwa terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus,
ternyata tidak serta merta mengubah situasi dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa
yang merdeka seutuhnya. hal ini dikarenakan berdasarkan perjanjian Postdam, negara
– negara sekutu yang memenangakan perang bersepakat untuk mengembalikan
wilayah wilayah yang dijuluki negara yang kalah perang pada koloni sebelumnya
(Saleh,2000 hlm.18). oleh karenanya, jepang yang merupakan negara yang kalah
dalam perang harus memberikan wilayah jajahannya kepada sekutu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas, rumusan makalah ini aalah:
1. Bagaimana Tantangan Awal Kemerdekaan?
2. Bagaimana Peristiwa Antara Perang dan Diplomasi?
3. Bagaimana Nilai-nilai Kejuangan Masa Revolusi?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui Tantangan Awal Kemerdekaan
2. Untuk mengetahui Antara Perang dan Diplomasi
3. Untuk mengetahui Nilai-nilai Kejuangan Masa Revolusi
4. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
10
2. Kedatangan Sekutu Dan Belanda
Bagi Sekutu dan Belanda, Indonesia
dalam masa vakum kekuasaan atau
pemerintahan. Karena itu, logika Belanda
adalah kembali berkuasa atas Indonesia
seperti sebelum Indonesia direbut
Jepang. Dengan kata lain, Belanda ingin
menjajah kembali Indonesia. Bagi
Sekutu, setelah selesai Perang Dunia II,
maka negara-negara bekas jajahan
Jepang menjadi tanggung jawab Sekutu, terjadi perundingan Belanda dengan Inggris
di London yang menghasilkan Civil Affairs Agreement. Isi nya tentang pengaturan
penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris ke pihak belanda khusus yang
menyangkut daerah Sumatra, sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan
SEAC (South East Asia Command). Di dalam perundingan itu dijelaskan langkah-
langkah yang ditempuh sebagai berikut.
a. Fase pertama, tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer untuk
memulihkan keamanan dan ketertiban.
b. Fase kedua, setelah keadaan normal, pejabat-pejabat NICA akan mengambil
alih tanggung jawab koloni itu dari pihak Inggris yang mewakili Sekutu.
Divisi yang dibentuk SEAC diberi nama Allied Forces Nederlands East Indies
(AFNEI). Bertugas untuk mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang. AFNEI
dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Tugas AFNEI di antaranya
sebagai berikut. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.
a. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.
b. Membebaskan para tawanan perang Sekutu.
c. Melucuti tentara Jepang dan memulangkan d. Menjaga keamanan dan
ketertiban.
d. Menghipun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai
penjahat perang.
3. Merdeka atau Mati
Kedatangan Sekutu di Indonesia menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat
Indonesia. Apalagi dengan memboncengnya Belanda yang ingin menguasai kembali
Indonesia. Hal ini mengakibatkan berbagai upaya penentangan dan perlawanan dari
masyarakat.
a. Perjuangan rakyat Semarang dalam melawan tentara Jepang
Suasana di Semarang semakin panas. Jepang tidak menghiraukan seruan
pemerintahan di Semarang. Pada tanggal 7 Oktober 1945, ribuan pemuda Semarang
mengerumuni tangsi tentara Jepang, Kedobutai di Jatingaleh.
b. Pengambilalihan Kekuasaan Jepang di Yogyakarta
Di Yogyakarta, perebutan kekuasaan serentak dimulai pada tanggal 26 September
1945. Sejak pukul 10 pagi, semua pegawai instansi pemerintah dan perusahaan-
perusahaan yang dikuasai oleh Jepang mengadakan aksi pemogokan.
11
c. Arek-arek Surabaya untuk Indonesia
Bung Tomo, terkenal karena
perjuangannya dalam pertempuran Surabaya
pada tahun 1945. Pertempuran rakyat
Surabaya dengan Sekutu terjadi pada tahun
1945 tersebut, menyebabkan ribuan rakyat
yang gugur.
d. Pertempuran Palagan Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 29 November dan berakhir pada
tanggal 15 Desember 1945 antara pasukan TKR dan pemuda Indonesia melawan
pasukan Inggris.
e. Pertempuran Area Medan
Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal TED Kelly mendarat di Sumatera Utara.
f. Bandung Lautan Api
Pertempuran di Bandung dipicu oleh usaha para pemuda untuk merebut pangkalan
udara Andir dan pabrik senjata bekas Artillerie Constructie Winkel (ACW-sekarang
Pindad) dan berlangsung terus sampai kedatangan pasukan Sekutu di Bandung pada
17 Oktober 1945.
g. Berita Proklamasi di Sulawesi
Berita proklamasi yang dikumandangkan oleh Sukarno dan Moh. Hatta, sampai
pula di Sulawesi.
h. Operasi Lintas Laut Banyuwangi – Bali
Operasi lintas Laut Banyuwangi-Bali merupakan operasi gabungan dan
pertempuran laut pertama sejak berdirinya negara Republik Indonesia.
12
Perundingan dilanjutkan di negeri Belanda, di kota Hooge Veluwe bulan April
1946. Pokok pembicaraan dalam perundingan itu adalah memutus pembicaraan yang
dilakukan di Jakarta oleh Van Mook dan Syahrir.
c. Pelaksanaan Perundingan Linggarjati
Pada awal November 1946, perundingan diadakan di Indonesia, bertempat di
Linggarjati. Pelaksanaan sidang-sidangnya berlangsung pada tanggal 11-15
November 1946.
d. Konferensi Malino
Tekanan politik dilakukan dengan menyelenggarakan Konferensi Malino.
Penyelenggaraan konferensi ini bertujuan untuk membentuk negara-negara federal di
daerah yang baru diserahterimakan oleh Inggris dan Australia kepada Belanda.
2. Agresi Militer I
4. Perjanjian Renville
Isi Perjanjian Renville mendapat tentangan sehingga muncul mosi tidak
percaya terhadap Kabinet Amir Syarifuddin dan pada tanggal 23 Januari 1948, Amir
menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden.
13
6. Peran PDRI : Penjaga Eksistensi RI
Pada saat terjadi agresi militer Belanda II, Presiden Sukarno telah membuat
mandat kepada Syafruddin Prawiranegara yang ketika itu berada di Bukittinggi untuk
membentuk pemerintah darurat.
9. Persetujuan Roem-Royen
Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dilancarkan oleh para pejuang Indonesia,
telah membuka mata dunia bahwa propaganda Belanda itu tidak benar. RI dan TNI
masih tetap ada. Namun Belanda tetap membandel dan tidak mau melaksanakan
resolusi DK PBB 28 Januari. Perundingan pun menjadi macet.
14
12. Konferensi Meja Bundar
KMB dibuka pada tanggal 23 Agustus
1949 di Den Haag. Delegasi Belanda
dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen dan dari
UNCI sebagai mediator adalah Chritchley.
Tujuan diadakan KMB adalah untuk:
a. Menyelesaikan persengketaan antar
Indonesia dan Belanda
b. Mencapai kesepakatan antara para
peserta
15
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa saat Indonesia setelah
merdeka, keadaan awal Indonesia pada saat itu seperti bayi yang baru lahir, yang
harus memulai kenegaraannya dari titik baru, titik dimana Indonesia sudah mulai
mendapat pengakuan de facto sebagai negara. Namun dalam pembangunan konteks
negara, Indoneisa masih saja dijajah oleh bangsa Belanda yang mencoba masuk ke
Indonesia dengan membawa pasukan yaitu yang disebut dengan AFNEI.
Kedatangannya yang dibonceng juga oleh NICA menimbulkan kecurigaan terhadap
Indonesia dan bersikap anti Belanda.
3.2 Saran
Menanamkan kepedulian dan rasa ingin tahu tentang apa yang terjadi pada
masa perjuangan dulu. hal ini dapat menanamkan sikap nasionalisme kepada daerah
dan Indonesia tentunya, agar kita dapat menghargai jasa – jasa para pahlawan yang
telah berjuang mempertahankan bumi pertiwi dari rongrongan pihak asing. selain itu
kita juga harus melestarikan peninggalan – peninggalan sejarah yang ada disekitar
kita agar ada yang ingin diceritakan kepada keturunan kita kela
16
Daftar Pustaka
Works Cited
17